Tips Memilih Keju Mozzarella dan 10 Rekomendasi Terbaiknya (2023)

Keju tentu bukan makanan yang asing untuk kita. Selain bisa dimakan langsung, keju bisa juga jadi bahan tambahan atau perasa pada kue hingga hidangan yang beraneka ragam. Keju terbuat dari susu sapi hingga susu kerbau. Macam keju ada banyak, salah satunya adalah keju mozzarella. ini merupakan keju yang dibuat dari susu sapi yang dipasteurisasi.

Keju mozzarella umumnya berwarna putih, kendati demikian ada juga yang berwarna kuning. Hal ini tergantung makanan sapi atau kerbau yang diambil susunya. Keju mozzarella bisa bertahan hingga satu minggu bila direndam di air garam. Kadar airnya rendah sehingga bisa disimpan di lemari es hingga satu bulan.

Keju mozzarella awalnya ditemukan di Naples, Italia di abad 12. Kala itu banyak peternakan kerbau sehingga susu kerbaunya diolah menjadi keju. Varian keju mozzarella dibuat secara tidak sengaja. Ini terjadi saat seorang pekerja menjatuhkan dadih ke dalam ember berisi air panas di sebuah pabrik keju di Naples.

Nama mozzarella diambil dari kata "moze" yang artinya "memotong" dan kata rella yang artinya "alang-alang". Proses pembuatan keju yang dipotong-potong berbentuk bulat menggunakan alang-alang membuat namanya jadi mozzarella. Jenis keju mozzarella juga ada banyak, ada 12 tepatnya. Variannya adalah mozzarella curd, fresh mozzarella, ovoline, bocconcini, perline, mozzarella di bufala, burrata, stracciatella, string, shedded, scamorza, dan smoked.

Keju mozzarella bukan hanya enak dan lezat dimakan saja, loh. Keju yang satu ini juga memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan. Salah satunya adalah untuk menurunkan berat badan. Keju ini kaya akan seng dan kalsium. Selain itu, keju juga memiliki kandungan karbohidrat yang rendah. Ini membuatnya cocok untuk dikonsumsi oleh Anda yang sedang diet.

Keju mozzarella juga bisa meningkatkan penglihatan. Ini karena dalam keju mozzarella terdapat vitamin A yang kaya antioksidan. Ini bisa menjaga kesehatan retina sehingga penglihatan juga makin membaik.

Selanjutnya, keju mozzarella juga bisa meningkatkan fungsi otak. Di dalam keju terdapat asam amino yang bisa meningkatkan fungsi kognitif. Selain itu, ada juga kandungan Omega 3 dan 6 yang bisa melindungi sel-sel saraf pada otak.

Keju mozzarella tinggi kalsium sehingga bisa menguatkan tulang dan otot. Adanya kalsium juga membuat keju yang satu ini bisa mengurangi risiko kanker usus besar.

Di dalam keju juga terdapat bakteri probiotik seperti strain Lactobacillus casei dan Lactobacillus fermentum. Kandungan tersebut bisa meningkatkan kekebalan dan melawan peradangan di tubuh, terutama di usus.

Saat memilih keju mozzarella pastikan Anda mengecek tekstur dan juga warnanya. Kenali dulu tekstur keju yang bagus. Untuk mozzarella, tekstur keju yang bagus adalah yang sedikit lunak. Jika terlalu keras, mungkin saja kejunya terlalu lama disimpan atau sudah mendekati kedaluwarsa.

Cek juga warna kejunya sesuai dengan jenisnya. Keju mozzarella yang bagus berwarna kuning pucat. Meski tidak menutup kemungkinan ada yang berwarna kuning namun sangat jarang ditemukan. Pastikan menghindari keju yang sudah berjamur karena bisa membahayakan kesehatan. Umumnya jamur pada keju ditandai dengan adanya bintik-bintik warna kuning.

Keju mozzarella banyak diproduksi di berbagai negara. Dan umumnya, setiap negara yang memproduksinya memiliki ciri khas sendiri untuk keju yang mereka buat. Kita tahu bahwa keju mozzarella berasal dari Italia dan tentunya keju yang berasal dari Italia dan dari negara lain memiliki perbedaan yang signifikan.

Di Italia, keju mozzarellanya memiliki ciri khas tekstur yang super lembut. Saat keju masuk ke mulut, rasa kelezatannya luar biasa meski tanpa ditambah apapun. Rasanya cenderung sedikit manis. Keju dari Italia ini cocok untuk topping pizza atau salad.

Beda lagi dengan keju mozzarella asal Jepang. Keju mozzarella dari Jepang terkenal akan jaminan keamanannya. Ini karena kejunya dihasilkan di Hokkaido yang dikenal akan peternakan sapinya. Di sana sapi dirawat dengan cermat dan keju diolah dengan sangat hati-hati. Kesegaran keju dari Jepang terjamin lebih baik.

Keju mozzarella buatan Denmark begitu unik meski kurang populer di negara kita. Kejunya berbentuk unik seperti bentuk cincang dan balok. Rasa kejunya juga ringan sehingga cocok untuk yang tidak terlalu suka rasa keju yang kuat. Tekstur kejunya mudah leleh dan sedikit renyah sehingga cocok jadi topping makanan.

Lain lagi dengan keju mozzarella asal Indonesia. Di negara kita, keju ini memiliki banyak varian mulai dari mozzarella khusus bayi, vegetarian, hingga untuk jenis makanan tertentu. Rasa dan kualitasnya juga tidak kalah dengan produk luar negeri. Rasa gurihnya dapat dan teksturnya juga sangat kenyal hingga bikin nagih.

Saat membeli keju mozzarella pastikan kemasannya masih bagus. Apa pun model kemasannya, baik alumunium foil, plastik kedap udara, atau kaleng, pastikan masih terkemas dengan baik dan tidak ada cacatnya. Cek juga komposisi di balik kemasan untuk tahu bahan dan nilai gizinya.

Terakhir, jangan lupa cek juga tanggal kedaluwarsanya. Tentunya Anda tidak ingin mengonsumsi keju yang sudah lewat tanggal konsumsinya. Ini akan membuat Anda jadi berisiko terkena alergi.