Buat Hunianmu Makin Keren dengan 8 Rekomendasi Rak Wine Minimalis Berikut Ini (2023)

Wine atau anggur adalah minuman beralkohol yang sangat populer di seluruh dunia. Minuman ini disajikan semua negara di seluruh penjuru dunia. Wine identik dengan perayaan, makan malam mewah, dan suasana yang romantis. Kalau kamu pernah mencicipi wine, kamu pasti teringat dengan rasanya yang nikmat bukan?

Ini karena proses pengolahan wine yang memang tidak biasa. Wine tidak bisa dibuat dari sembarang anggun. Anggur jenis vitis vinifera-lah yang sarinya difermentasikan untuk menghasilkan wine. Anggur ini hanya bisa tumbuh di dareah 30 sampai 50 derajat Lintang Utara dan Lintang Selatan. Sari anggur kemudian dicampur dengan yeast untuk merubah kadar gula di dalamnya menjadi alkohol.

Semakin lama anggur difermentasi, semakin kuat rasa alkohol dan aromanya. Biasanya, anggur yang sudah mengalami fermentasi selama bertahun-tahun dibanderol dengan harga yang lebih mahal. Kadar alkohol di dalam anggur sendiri berkisar antara 8 sampai 15 persen untuk jenis wine seperti Red Wine, Rose Wine, White Wine, Sweet Wine, dan Sparkling Wine. Sementara untuk anggur jenis Fortified Wine kadar alkoholnya lebih tinggi dari 15 persen.

Anggur dapat memberikan sensasi hangat pada tubuh, melemaskan otot, dan meredakan stress. Di negara-negara barat, anggur sering dijadikan minuman sata menyantap makan malam, terutama untuk hidangan steak.

Kalau wine sudah habis, jangan buru-buru membuang botolnya. Botol minuman keras yang sudah kosong banyak dijadikan hiasan atau pajangan karena memang bentuknya yang unik atau harganya yang mahal. Banyak kolektor minuman beralkohol yang memajang koleksi mereka dan menatanya dengan apik di rumah.

Jika dekorasinya dipikirkan dengan baik, maka tempat penyimpanan wine bisa menjaid pemanis desain rumah laho. Misalnya botol wine koleksimu dipajang di lemari terbuka di ruang makan, atau di lemari gantung agar tidak memakan terlalu banyak tempat di lantai.

Pastikan kamu menonjolkan setiap keunikan wine yang kamu miliki. Misalnya, dengan menunjukkan tahun pembuatan wine di bagian depan. Orang pasti tahu bahwa semakin lama masa fermentasi wine, maka semakin lezat rasanya dan semakin mahal harganya.

Gelas untuk White Wine atau anggur putih punya batang yang panjang dan ramoingm serta badan gelas melengkung seperti huruf U. Dengan bentuk seperti ini, anggur akan langsung menyentuh kedua sudut mulut dan bagian depan bibir, sehingga lidah si peminum dapat merasakan anggur tersebut dengan sempurna.

Ada alasan khusus mengapa gelas anggur putih punya batang yang ramping. Anggur jenis ini memang sensitif terhadap suhu tubuh, sehingga batang yang ramping membantu mempertahankan rasa agar tidak terpengaruh oleh suhu peminumnya.

Penyajian di gelas yang khusus dengan area mulut yang kecil membantu wine di dalamnya agar tidak mudah teroksidasi hingga merubah rasanya. Dibandingkan demgan Red Wine, White Wine bisa bertahan dingin lebih lama, biasanya disajikan di suhu 10-12 derajat celcius.

Gelas yang badannya tinggi dan ramping ini mudah sekali dikenali sebagai gelas champagne. Flute glass namanya. Tampilannya memang khas dan sangat berbeda dengan gelas wine pada umumnya yang badannya cembung dan besar. Isi gelas ini juga jelas lebih kecil, yaitu sekita 117 ml hingga 230 ml. Tujuannya agar champagne tidak mudah terkarbonasi.

Meski namanya adalah gelas champagne, bukan berarti gelas ini tidak bisa digunakan untuk minuman lain lho. Wine juga bisa disajikan dalam gelas champagne agar tidak mudha teroksidasi dan kualitas rasanya senantiasa terjaga.

Mirip dengan gelas white wine, gelas red wine punya karakteristik serupa yaitu tangkai gelas yang sangat ramping dan badan gelas bundar dengan area mulut kecil. Namun perbedaannya adalah tangkai gelas yang lebih ramping dari gelas wine lainnya.

Saat menikmati red wine, bagian yang lebih sering dipegang adalah badan gelasnya, bukan tangkai gelas. Selain itu, bowl gelas red wine juga lebih besar dari white wine.

Ukuran bowl yang besar bisa memberikan rasa asam khas anggur merah yang lebih baik bagi peminumnya. Bowl yang besar juga membantu mengeluarkan aroma anggur merah yang terkenal kuat. Nah, untuk membuat aromanya keluar secara lebih maksimal, goyang-goyangkan dulu gelas anggur sebelum menyesap isinya.

Red wine bisa bertahan di suhu 18 sampai 20 celcius dengan bentuk gelas seperti ini. Tangkainya yang kecil akan menjauhkan red wine dari sentuhan tangan sehingga tidak menjadi terlalu hangat akibat terpengaruh suhu tubuh manusia.

Snifter glass tampak seperti versi mini dari wine glass. Bentuk badannya besar dan bulat, namun kakinya sangat pendek. Gelas ini memang lebih banyak digunakan untuk menyajikan whiskey dan brandy, dengan area mulut yang dibuat kecil agar aromanya bisa tertahan lebih lama di bibir.

Gelas ini bisa menampung minuman sekitar 236 ml hingga 414. Sayangnya, karena tangkai yang terlalu pendek, gelas ini bisa membuat wine lebih cepat hangat karena kontak yang terlalu dekat dengan tangan manusia. Oleh karena itu, gelas ini memang lebih cocok untuk bir jenis Belgian ales dan Indian pale ales.

Salah satu keunggulan dari gelas Martini adalah kemampuannya untuk membuat minuman apapun yang disajikan di dalamnya terlihat cantik dan elegan. Gelas ini memiliki mangkuk besar yang mengerucut di bagian bawah, menyerupai huruf V.

Gelas ini banyak digunakan untuk menyajikan koktail atau margarita. Tentu saja kamu bisa menggunakan gelas martini untuk menyajikan wine, tetapi mulut gelas yang terbuka lebar bisa membuat aroma wine cepat menguap.