10 Rekomendasi Makanan Khas Aceh dengan Kekayaan Bumbu Rempah Khas yang Aromatik

Aceh adalah salah satu wilayah yang ada di Indonesia bagian ujung. Aceh yang dijuluki sebagai serambi Mekkah memiliki nilai ideologis Islam yang melekat dan begitu kental dalam kehidupan masyarakatnya.

Aceh dikenal memiliki keindahan alam, adat, dan budaya yang begitu kaya dan unik. Potensi Aceh terus digali dan dikembangkan. Ini dilakukan supaya Aceh bisa mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan. Jika jumlah wisatawan meningkat, maka akan bisa memberi dampak positif bagi perekonomian masyarakat Aceh.

Kalau berkunjung ke Aceh, akan disayangkan jika kita tidak mencicipi beragam masakannya. Aceh begitu kaya akan kuliner yang lezat dan hidangannya yang segar dan aromatik karena menggunakan bumbu-bumbu dan rempah yang khas.

Daun salam koja juga kerap disebut sebagai daun temurui atau daun kari. Daun yang satu ini merupakan salah satu bahan yang berperan menambah kelezatan hidangan Aceh. Ciri khas daun ini adalah memiliki aroma khas sehingga membuat aroma hidangannya mirip masakan khas India dan Srilanka.

Daun ini memiliki bentuk mirip daun salam, hanya saja ukurannya lebih kecil. Daun yang satu ini kaya akan vitamin dan mineral alami seperti vitamin A, B, C, E, asam amino, magnesium, serta asam folat.

Selanjutnya ada asam sunti yang menjadi bumbu khas masakan Aceh. Ini adalah jenis asam yang bisa memberikan efek rasa asam yang segar alami. Asam ini juga bisa digunakan untuk menghilangkan bau amis pada masakan ikan atau seafood. Bahan ini bisa dipakai utuh, dipotong kecil, atau dihaluskan bersama bumbu. Masakan Aceh yang memakai asam sunti adalah masam keu'eueng, kari, dan juga sambal.

Masyarakat Aceh sering memakai u teulheu untuk bumbu masakannya. Ini adalah kelapa parut yang disangrai sampai mengeluarkan minyak dan kemudian ditumbuk halus. Bahan masakan yang satu ini umumnya dimasukkan ke dalam gulai. Fungsinya adalah untuk membuat cita rasa gulai lebih gurih dan kuahnya lebih kental.

Ikan kayu merupakan sebutan untuk potongan ikan tongkol khas Aceh. Teksturnya keras dengan warna yang kecokelatan mirip potongan kayu. Banyak juga yang menyebutnya keumamah. Ikan kayu dulunya merupakan makanan para pejuang Aceh karena awet disimpan dalam waktu yang cukup lama.

Ikan yang satu ini mudah dibuatnya. Usai dipotongi, ikan dijemur di bawah sinar matahari hingga kering. Untuk mengolah ikan kayu bisa memakai asam sunti, salam koja, cabai rawit, dan cabai hijau. Ikan kayu juga kerap disajikan sebagai salah satu panganan utama yang dihidangkan saat berlangsungnya pesta adat.

Masakan yang satu ini merupakan masakan tradisional yang masih populer hingga saat ini. Mi aceh terbuat dari mi kuning tebal yang dimasak dengan irisan daging sapi, daging kambing, atau makanan laut. Saat penyajian biasanya mi akan ditaburi bawang goreng dan disajikan bersama emping dan acar.

Ini merupakan masakan yang mirip gulai. Aroma masakannya sedap dan cita rasanya begitu khas. Masakan ini menggunakan pliek u, yang merupakan sisa kelapa yang minyaknya sudah diperas. Kuah pliek u ini dipercaya dapat meningkatkan gairah dan kekebalan tubuh.

Masakan ayam tangkap adalah ayam yang disajikan dengan gaya digoreng namun memakai bumbu dan rempah-rempah khas. Mengolah ayam tangkap tidaklah sulit. Rasanya begitu nikmat dan pastinya akan disukai oleh seluruh keluarga.

Itik merupakan ternak yang juga jadi favorit banyak orang untuk disantap. Ragam masakan itik sangat banyak. Salah satunya ada kuah sie itek dari Aceh. Masakan yang satu ini bumbunya sangat terasa loh.

Sate matang merupakan kuliner berupa sajian daging yang ditusuki. Sate ini awalnya diperkenalkan oleh penjualnya di kota Matang Geuleumpang Dua, sebuah kota kecamatan di kabupaten Bireuen. Sekarang ini, sate matang bisa mudah didapati di Aceh.

Ini merupakan salah satu dari sekian banyak masakan khas Aceh. Sudah dikenal sejak lama, makanan ini mirip dengan rendang. Rasanya nikmat dan sedap, makanan yang satu ini sangat mudah dimasak.

Ini merupakan salah satu masakan khas Aceh yang rasanya sedikit mirip gulai asam padeh. Namun yang membedakan adalah, masakan yang satu ini meski bercita rasa pedas dan asam tapi memakai banyak kunyit sehingga warnanya cenderung kuning. Untuk rasanya tidak perlu ditanya lagi karena sangat nikmat.

Martabak khas Aceh umumnya memiliki bentuk mirip telur dadar pada umumnya. Namun, pembuatannya berbeda karena kocokan telur membungkus kulit martabaknya. Segera coba saja masak masakan yang satu ini di rumah.

Rujak Aceh memiliki rasa manis, segar, dan asam. Buah-buahannya diserut dan membuat rasa rujak jadi lebih nikmat.

Ini adalah masakan yang memiliki ciri kuliner budaya Melayu. Selain di Aceh, masakan yang satu ini mudah ditemukan di Pontianak, Medan, Palembang, Riau, dan Banjarmasin. Kamu bisa mencoba membuatnya sendiri dengan resep berikut ini.