10 Makanan Khas Papua yang Wajib Anda Cicipi jika Berkunjung ke Bumi Cendrawasih

10 Makanan Khas Papua yang Wajib Anda Cicipi jika Berkunjung ke Bumi Cendrawasih

Papua adalah salah satu daerah di Indonesia yang kaya budaya dan punya banyak keunikan. Kalau berkesempatan mampir ke pulau yang satu ini, jangan ketinggalan mencicipi kuliner dan makanan khas Papua yang direkomendasikan oleh BP-Guide di bawah ini, ya!

Makanan Khas Papua Terkenal dengan Keunikannya

Sumber gambar food.idntimes.com

Papua, wilayah paling timur dari Indonesia ini tak hanya dikenal dengan keindahan alamnya. Keindahan alam Papua ini sangat otentik dan tidak dapat ditemui di wilayah lain di Indonesia.

Tak hanya itu, Papua juga ternyata memiliki kekayaan kuliner yang menggugah selera. Mungkin saat ini Anda belum banyak mengetahui apa saja kuliner lezat asal Papua. Namun nanti Anda pasti akan terpesona dengan keunikan rasa dari makanan khas Papua ini.

Jangan Lupa Kunjungi Objek Wisata dan Cobalah Kuliner Papua

Sumber gambar travel.tribunnews.com

Ada banyak destinasi wisata yang menarik dikunjungi di Papua. Tak hanya Raja Ampat atau pegunungan Jayawijaya. Semuanya menyajikan pesonan alam yang tiada duanya. Dan, tentu saja kuliner yang khas.

Karena itu, setiap menjelajahi destinasi wisata di Papua pastikan Anda juga berburu aneka kuliner khas. Semua kuliner tersebut patut Anda coba.

Tempat Wisata Populer di Papua

Raja Ampat

Sumber gambar id.wikipedia.org

Raja Ampat memang tengah menjadi hits dalam beberapa tahun terakhir. Kabupaten di barat Papua ini menyajikan eksotisme alam yang tiada bandingannya. Pemandangan di Raja Ampat yang alami menjadi magnet yang tidak bisa ditolak oleh para traveler dari seluruh dunia.

Untuk mencapai Raja Ampat, Anda memang harus bergonta-ganti moda transportasi. Penerbangan menuju Papua biasanya berakhir di Jayapura. Dari sana, Anda harus melanjutkan perjalanan dengan pesawat lebih kecil menuju Sorong.

Selanjutnya, dari pelabuhan Sorong Anda bisa menggunakan kapal untuk menuju Waisai, Ibu Kota Kabupaten Raja Amat. Dari sana Anda tinggal menentukan akan mengunjungi pulau yang mana lebih dulu. Karena pada dasarnya Raja Ampat adalah kepulauan yang terdiri dari 4 pulau utama yaitu Batanta, Waigeo, Missol, dan Salawati.

Anda bisa menikmati keindahan biota laut yang tersebar di perairan Raja Ampat. Bahkan menurut badan konservasi internasional, Raja Ampat memiliki 75% spesies laut di dunia. Perairan Raja Ampat menjadi rumah dari 540 jenis karang dan 1.511 spesies ikan dan biota di area seluas 4,6 juta hektar.

Tak hanya itu, Raja Ampat juga memiliki desa tradisional bernama Desa Arborek. Desa yang berada di satu pulau kecil ini terdapat satu makanan khas, Sinole. Makanan yang terbuat dari sagu ini bisa menjadi salah satu buruan Anda ketika mengunjungi Raja Ampat.

Taman Nasional Teluk Cendrawasih

Sumber gambar citizen6.liputan6.com

Kawasan lain yang menyajikan keindahan alam khas Papua lain adalah Teluk Cendrawasih. Tepatnya di Taman Nasional Teluk Cendrawasih yang merupakan taman laut terluas di Indonesia. Luasnya mencapai lebih dari 1,4 juta hektar. Terdapat 500 jenis karang yang menjadi rumah bagi lebih dari 950 hewan laut.

Taman laut yang ditetapkan sebagai cagar alam nasional pada 2002 ini juga menjadi tempat tinggal bagi habitat hiu paus, penyu, ikan dugong, dan napoleon wrasse. Letak Taman Laut Teluk Cendrawasih sendiri masuk dalam dua provinsi. Mencakup 5 kabupaten sekaligus yaitu, Teluk Wondana dan Manokwari di Papua Barat, lalu Nabire, Yapen, dan Waropen di Papua.

Danau Sentani

Sebelum Raja Ampat terkenal sebagai destinasi wisata di Papua, ada satu wilayah yang tak kalah eksotisnya. Ketika Anda terbang menuju Jayapura, sebelum mendarat pasti akan melihat sebuah danau dengan berbagai pulau kecil sebagai bagian dari danau tersebut. Itu adalah Danau Sentani.

Danau Sentani memang cukup unik. Karena mempunyai puluhan pulau kecil di dalamnya. Bahkan sebagian pulau tersebut ada yang berpenghuni. Jika berminat mengunjungi salah satu pulau, coba datangi Pulau Asei. Di sana masyarakatnya pandai membuat kerajinan yang unik dan khas.

Mayoritas masyarakat yang tinggal di sekitar Danau Sentani ini menyandarkan hidupnya kepada kandungan alam yang ada. Menjadi nelayan dari puluhan jenis ikan yang hidup di danau tersebut.

Jika memang ingin mengunjungi Danau Sentani, lakukan pada sekitar bulan Juni. Karena saat itu biasanya diadakan Festival Danau Sentani. Ada banyak aktivitas tradisional yang dilakukan masyarakat di sana. Termasuk menyajikan tarian perang yang merupakan bentuk lain dari peperangan yang dulu sering dilakukan antar suku di Papua.

10 Makanan Khas Papua yang Sayang Bila Dilewatkan

Ikan Bakar Manokwari

Sumber gambar cinnobel.website

Saat Anda mengunjungi Manokwari, pastikan Anda mencari menu makanan khas di kota ini yaitu ikan bakar khas Manokwari.

Memang kesannya seperti biasa saja, karena ikan bakar bisa mudah ditemui di seluruh wilayah Indonesia. Tapi, ikan bakar Manokwari ini punya kekhasan tersendiri pada bumbu sambalnya.

Ikan yang dibakar umumnya ikan tongkol, tetapi bisa juga jenis ikan lainnya sesuai selera. Nah, ciri khas ikan bakar Manokwari adalah bumbu siram berupa sambal mentah yang digiling secara kasar. Rasa sambalnya sangat unik.

Anda bisa mudah menemukan warung-warung penjual ikan bakar ini di Manokawari. Namun, salah satu restoran yang cukup jadi favorit adalah Rumah makan Ikan Bakar Kebun Sirih di Jalan. Yos Sudarso.

Sagu Lempeng

Sumber gambar food.detik.com

Masyarakat Papua memang menggunakan sagu sebagai bahan makanan pokok. Sehingga produk olahan yang dijadikan makanan ringan pun sudah tentu terbuat dari bahan yang memang melimpah di wilayah ini. Salah satunya adalah sagu lempeng.

Makanan ini terbuat dari tepung sagu yang dipanggang dalam wadah tanah liat. Warnanya akan berubah menjadi merah ketika sudah matang. Kini selain rasa orisinal, sagu lempeng pun sudah banyak dilakukan inovasi. Seperti menambahkan kacang dan gula. Sehingga rasanya lebih bervariasi.

Namun demikian, tak banyak toko kue yang menjual sagu lempeng. Pasalnya, penganan ini hanya enak disantap saat masih panas. Ketika sudah dingin rasanya agak berubah dan tidak terlalu disukai masyarakat. Sehingga Anda mungkin bisa memesan secara khusus sagu lempeng ini dan dimakan di tempat, tidak dibungkus untuk dibawa pulang.

Ikan Bungkus

Sumber gambar www.shopback.co.id

Anda pasti sudah mengenal pepes ikan yang banyak dijual di warung makan Sunda. Di Papua pun ada olahan ikan yang mirip dengan pepes, namanya ikan bungkus. Ikan yang dibungkus dengan daun lalu dipanggang di atas api kecil.

Bedanya, jika ikan pepes dibungkus dengan daun pisang, ikan bungkus menggunakan daun talas. Pada awalnya, ikan bungkus hanya dibumbui dengan garam saja. Namun kini sudah mulai dikembangkan dengan memakai berbagai rempah seperti cabai, serai, lengkuas, dan daun salam.

Mayoritas ikan yang digunakan adalah jenis ikan laut. Namun hal ini tidak mutlak karena Anda juga bisa menggunakan jenis ikan darat lainnya. Meski terkesan sederhana, namun cita rasa ikan bungkus ini cukup menggugah selera.

Papeda

Sumber gambar www.bello.id

Untuk makanan khas Papua ini mungkin sudah cukup akrab di telinga. Ya, papeda atau bubur sagu dengan tekstur yang khas ini sudah banyak dijual di luar Papua. Bubur yang biasanya disajikan dengan mubara ini menjadi salah satu kuliner yang harus Anda coba.

Ikan tongkol memang kerap menjadi tambahan dari papeda. Namun, Anda juga bisa memilih untuk mengombinasikannya dengan ikan kakap merah, bubara, ikan gabus, hingga ikan kue.

Untuk menambah selera, Anda juga bisa menyantap papeda dengan sayur ganemo. Sayuran ini merupakan tumisan daun melinjo muda yang dicampur dengan pepaya muda dan cabai merah. Bisa dikombinasikan dengan ikan kuah kuning atau ikan asam kuah, tergantung selera Anda.

Papeda sangat mudah ditemukan di warung-warung di Waisai, Raja Ampat. Biasanya, satu porsi papeda dijual antara Rp 25.000 hingga Rp 30.000.

Kue Lontar

Sumber gambar www.tokomesin.com

Kue lontar menjadi makanan lain asal Papua yang patut Anda coba. Pada awalnya, nama kue ini adalah rontart. Namun karena susah pelafalannya, maka akhirnya berubah menjadi kue lontar. Kue ini banyak dibuat di Fakfak, hingga akhirnya menyebar ke seluruh Papua.

Bentuk kue lontar tidaklah asing. Kue ini adalah sejenis pie susu berbentuk mangkuk dengan rasa manis dan gurih. Bahan-bahan yang digunakan adalah tepung terigu, margarin, vanili, dan susu. Makanan asli Papua ini pun kerap dijadikan penganan saat merayakan Idul Fitri bagi masyarakat muslim di Papua.

Kue Bagea

Sumber gambar cantik.tempo.co

Makanan khas Papua berbentuk kue lainnya adalah kue bagea. Seperti kebanyakan makanan khas Papua, Bagea juga menggunakan tepung sagu sebagai bahan utamanya. Rasanya cukup gurih dan tidak terlalu manis dengan tekstur yang agak keras namun lembut ketika sudah berada di dalam mulut.

Ada sebagian orang yang menyantap bagea dengan cara dicelupkan dulu ke dalam kopi atau teh. Sehingga teksturnya lebih lembut dan mudah untuk dikunyah. Karena itu Bagea kerap menjadi teman minum kopi atau teh di pagi dan sore hari.

Saat ini, bagea sudah memiliki berbagai varian rasa. Ada rasa cokelat dan keju. Kue bagea sangat pas dijadikan oleh-oleh ketika Anda mengunjungi Papua.

Udang Selingkuh

Sumber gambar sumber.com

Bagi Anda yang doyan makanan jenis seafood, bisa mencicipi udang selingkuh. Makanan yang banyak dijual di Wamena ini sangat khas. Karena udang yang digunakan adalah jenis udang dengan capit yang besar. Bahkan mirip dengan capit kepiting.

Cita rasa makanan ini memang berbeda, tidak seperti udang yang biasa Anda dapatkan di pasar atau supermarket. Untuk satu porsi udang selingkuh ini Anda harus merogoh kocek antara Rp 100.000 hingga Rp 300.000. Harga tersebut akan dibalas dengan pengalaman makan udang yang luar biasa. Dan rasanya hanya bisa Anda cicipi ketika berkunjung ke Wamena, Papua.

Sate Ulat Sagu

Pohon sagu yang banyak tersebar di wilayah Papua tak hanya dimanfaatkan untuk diolah menjadi tepung sagu. Batang sagu yang sudah diambil isinya untuk dijadikan tepung sagu pun bisa memberi manfaat. Batang sagu yang dibiarkan membusuk ini menjadi rumah dari kawanan ulat sagu.

Ulat sagu ini menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Papua. Bisa dimakan langsung mentah-mentah tapi ada juga yang memanggangnya untuk dijadikan sate. Sate ulat sagu ini menjadi kuliner yang sangat khas di wilayah Papua dan Maluku.

Untuk mendapatkan ulat sagu ini, Anda tidak perlu memburunya ke dalam hutan. Karena sudah banyak dijual oleh pedagang sayuran di pasar Youtea Abepura, Jayapura. Penganan yang dinamai koo oleh orang lokal Papua ini bisa menjadi pilihan bagi Anda yang doyan dengan kuliner ekstrem.

Sambal Colo-colo

Papua juga punya sejenis sambal yang khas. Sambal Colo-colo, begitulah orang Papua menyebut namanya. Rasanya sangat pedas, sehingga sebaiknya Anda mencicipinya sedikit lebih dulu untuk beradaptasi dengan kepedasannya.

Sambal ini sangat pas disajikan bersama tumis kangkung atau bunga pepaya. Apalagi jika dilengkapi dengan udang asam manis atau ikan bumbu kuning. Dijamin, Anda bakal merasakan sensasi pedas yang tidak biasa saat menyantap makanan yang dibumbui dengan Sambal Colo-colo ini.

Sekadar info, sambal ini aslinya berasal dari wilayah Maluku dan Manado. Namun, kini sudah menyebar hingga ke Papua dan menjadi salah satu sajian yang banyak ditemui di tempat makan di wilayah ini.

Sarang Semut

Sumber gambar vloei-id.com

Makanan khas Papua yang rasanya sulit ditemui di wilayah lain di Indonesia adalah sarang semut. Ini menjadi salah satu cara pengobatan tradisional yang banyak dilakukan masyarakat pedalaman Papua. Bahkan sudah digunakan secara turun temurun dari generasi ke generasi.

Tentu saja ini bukanlah sarang semut yang sebenarnya. Melainkan sebuah tanaman yang tumbuh dan berkembang pada batang pohon. Harganya mencapai Rp 40.000 untuk ukuran 100 gram.

Berburu Oleh-oleh? Kunjungilah Tempat Berbelanja di Papua Ini

Mall Jayapura

Sumber gambar wiranurmansyah.com

Sebelum Anda kembali ke daerah asal dan ingin mencari oleh-oleh bisa langsung mengunjungi Mall Jayapura. Terletak di pusat kota, tepatnya di Jl Sam Ratulangi APO, mal ini sudah beroperasi sejak 2012. Terdiri dari 5 lantai dengan 1 mezzanine dengan luas mencapai 35.0074 m2.

Di sini terdapat berbagai kios yang menjual aneka macam suvenir maupun oleh-oleh khas Jayapura.

Pasar Souvenir Hamadi

Sumber gambar www.tripadvisor.co.id

Anda juga bisa mengunjungi Pasar Souvenir Hamadi. Pasar yang berada di Kota Jayapura ini menjual berbagai kerajinan khas Papua. Areanya cukup luas dan bersih. Selain itu harga yang ditawarkan pun relatif terjangkau.

Tentu saja dengan menyesuaikan nilai uang yang berlaku di sana. Karena, bagaimana pun, Papua adalah wilayah paling timur yang akses terhadap kebutuhan sehari-hari tidak semudah mereka yang tinggal di Indonesia bagian barat.

Pasar Nayak

Sumber gambar www.tripadvisor.com

Pasar Nayak menjadi alternatif lain saat Anda ingin berburu suvenir maupun oleh-oleh khas Papua. Pasar Nayak berada di Kota Wamena. Karena itu tak heran barang-barang khas Papua yang bisa Anda temui di sini akan terkait dengan masyarakat di wilayah Asmat dan sekitarnya.

Anda pun tak perlu heran melihat banyak orang dengan pakaian khas suku Dani di pasar ini. Menjadi sebuah pengalaman seru yang tak bisa dilupakan ketika mengunjungi Wamena.

From our editorial team

Jangan Sampai Tak Mencicipi Makanan Khas saat Berwisata ke Papua, Ya!

Papua, wilayah paling timur Indonesia ini punya banyak tempat wisata yang indah dan jadi favorit banyak orang. Kalau Anda mengunjungi daerah yang satu ini, jangan sampai Anda tak cicipi aneka panganan khas papua. Ada banyak restoran dan warung makan di Papua, sebelum berkunjung tak ada salahnya Anda cek review atau rekomendasi makanan yang mesti dicicipi di Papua lewat internet atau bertanya kepada penduduk setempat. Selamat berwisata kuliner di Papua!