Anak Susah Makan Bikin Orangtua Jadi Kelimpungan
Tumbuh kembang anak sangat bergantung dari apa yang mereka konsumsi. Maka dari itu, kita sebagai orangtua harus pandai memberikan aneka makanan yang sekiranya bisa membantu mencukupi kebutuhan nutrisi harian anak. Namun, sayangnya setiap orangtua pasti pernah mengalami anak yang melakukan gerakan tutup mulut alias GTM. Hal ini kadang dilakukan setiap kali jam makan tiba atau saat kita sedang menyajikan menu tertentu. Jika anak sudah melakukan GTM, kadang orangtua jadi kelimpungan sendiri.
Anak-anak kadang ada yang pemilih dalam hal makanan. Padahal, masa kanak-kanak adalah waktu di mana mereka harus banyak mencoba aneka rasa makanan dan juga memperbanyak makanan yang kaya akan nutrisi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Aneka sayur-sayuran, ikan-ikanan, dan buah-buahan wajib dicoba anak. Tetapi, namanya anak-anak, pasti ada saja yang tidak mereka sukai atau kadang mereka sulit menerima rasa makanan baru.
Saat anak sudah mulai berulah susah makan, kita sebagai orangtua jadi khawatir. Kita takut gizi dan vitamin anak tidak terpenuhi. Selain itu, kita juga khawatir anak jadi mudah sakit. Jika kurang gizi, tentu berbagai macam penyakit jadi lebih mudah menyerang anak.
Nah, jangan keburu panik dulu, ya. Anda bisa cek dulu apa penyebab anak melakukan GTM. Setelahnya, kita cari tahu solusinya bersama agar anak tak lagi GTM dan Anda jadi bebas was-was.
Beragam Penyebab Anak Susah Makan
Menu Monoton
Salah satu penyebab anak jadi susah makan adalah karena menunya monoton. Saat anak menyukai suatu menu, kadang kita jadi keseringan menyediakan makanan tersebut untuk anak. Harapan kita adalah agar ia lahap menghabiskannya karena ia menyukainya. Namun, jika terlalu sering memakan menu yang sama, tidak jarang anak jadi bosan dan akhirnya tak mau lagi memakannya.
Selain itu, dalam hal variasi asupan nutrisi dan gizi anak, menyajikan menu yang monoton juga kurang baik. Anak hanya akan mendapat nutrisi dan gizi yang itu-itu saja saat Anda kurang kreatif menyajikan menunya.
Terlalu Banyak Konsumsi Camilan
Hal lain yang kadang tidak kita sadari mengapa anak menutup mulut adalah karena terlalu banyak mengonsumsi camilan. Kita tentu menyediakan camilan atau makanan kecil sebagai selingan makan anak. Jika makanan kecil tidak diatur dengan ketat kapan pemberiannya dan seberapa banyak pemberiannya, maka bisa merugikan anak. Terlalu banyak camilan, meski itu berupa buah yang menyehatkan, juga bisa bikin anak terlalu kenyang sampai ia tidak sanggup lagi untuk makan.
Hindari pula terlalu banyak memberikannya susu. Dalam susu ada banyak kalori sehingga anak jadi merasa lebih cepat kenyang. Berikan jarak yang cukup untuk asupan makanan ringan dan makanan utamanya. Perhatikan jumlah makanan ringannya sehingga anak tidak kekenyangan sebelum jam makan utama tiba.
Suasana yang Kurang Menyenangkan
Suasana saat hendak makan memang harus dikondisikan, meski sepele, namun hal ini bisa memberikan dampak yang besar pada anak. Suasana makan haruslah menyenangkan dan jauh dari kata ketegangan. Jangan biarkan anak merasa bahwa waktu makan adalah saat yang menyiksa, dimana mereka harus duduk dan bisa menghabiskan makanannya dengan diperhatikan oleh orang dewasa.
Sesuaikan dengan usia anak. Jika mereka masih balita, Anda bisa mengajaknya bermain sambil makan. Jika sudah besar, Anda bisa menciptakan suasana santai selama makan bersama keluarga. Jadikan saat makan sebagai saat untuk berkumpul keluarga dan bercengkerama sehingga anak merasa tenang dan senang.
Pilih-pilih Makanan
Kadang ada saja anak-anak yang memang pilih-pilih makanan. Alasannya adalah karena mereka memiliki ketakutan atau ketidaksuaakn akan makanan tersebut. Ada yang takut atau tidak suka akan aromanya, bentuknya, tampilannya, teksturnya, atau bahkan rasa makanannya. Ini bisa jadi karena mereka masih baru mengenalnya. Karena kekhawatiran tersebut maka anak jadi pilih-pilih makanan.
Sedang Sakit
Anak susah makan juga bisa disebabkan karena ia sedang sakit. Saat sedang sakit, indera perasa anak jadi terasa berbeda. Ini membuat makanan jadi terasa hambar dan kurang nikmat. Untuk menyiasatinya, Anda jangan sampai memaksanya makan karena bisa berdampak negatif pada mereka. Anda bisa siapkan menu favoritnya agar ia tetap mau makan meski sedang sakit.
Ini Dia Tips Menghadapi Anak yang Susah Makan
Berikan Porsi Kecil tapi Sering
Memberikan anak makanan dalam porsi besar tentu bikin anak jadi eneg sebelum makan. Dia akan merasa tertekan menghabiskan banyak makanan sekaligus. Maka dari itu, ubahlah porsi makannya.
Berikan porsi makan yang kecil namun berikan makan dalam waktu yang lebih sering jika memang dirasa kurang porsinya. Beri jarak minimal tiga jam sebelum masuk ke waktu makan selanjutnya. Dengan taktik ini maka anak akan lebih merasakan kapan lapar dan kapan kenyang.
Kurangi Camilan dan Susu
Ngemil memang merupakan aktivitas yang bagus untuk anak. Camilan yang tepat seperti buah segar dan snack bisa mencukupi kebutuhan gizi harian anak. Kendati demikian, perlu perencanaan yang tepat untuk memberikan camilan pada anak.
Namun, terlalu banyak mengonsumsi camilan bikin anak jadi malas makan. Malah jika diteruskan, anak jadi bisa lebih memilih untuk makan camilan daripada makan menu utamanya. Maka dari itu, pastikan bahwa Anda memilih camilannya dengan tepat dan batasi jumlahnya.
Kurangi camilan yang mengandung karbohidrat. Ini supaya anak tak merasa cepat kenyang. Selain camilan, batasi juga susunya. Cukup berikan susu kurang dari 500 ml atau maksimal 500 ml sehari. Ini supaya anak tidak kenyang susu saja.
Pakai Peralatan Makan Menarik
Cara lain untuk bikin anak tidak sulit makan adalah menggunakan peralatan makan yang menarik. Anda bisa mengajaknya berbelanja peralatan makan khusus anak. Biarkan ia memilih warna, desain, bentuk, dan motif peralatan makannya. Ini adalah salah satu trik yang ampuh untuk bikin anak semangat saat waktu makan tiba. Dengan memakai peralatan makan pilihannya sendiri, anak tentu jadi lebih doyan makan.
Jangan Biarkan Anak Terdistraksi
Ada kalanya anak susah makan karena ada hal lain yang lebih menarik. Entah itu film kartun di televisi, bermain gadget, atau mungkin mainan yang sedang ia mainkan. Saat makan, usahakan anak tidak terdistraksi oleh aneka hal tersebut. Saat anak konsentrasi makan maka ia akan selesai makan lebih cepat. Jika ada hal-hal yang mendistraksinya, maka anak jadi lama makannya dan bahkan jadi kurang nafsu untuk makan.
Ajak Anak Menyiapkan Makanan
Anda bisa mengajak buah hati untuk menyiapkan makanannya sendiri. Ajak ia turut berbelanja dan juga memasak. Tanyakan apa yang ingin dikonsumsi anak pada hari tersebut. Anda bisa juga mengusulkan beberapa menu kepadanya.
Ketika anak ikut berpartisipasi menyiapkan makanan, tentu ia jadi lebih tertarik untuk mengonsumsi makanan tersebut. Lewat cara ini Anda juga bisa mengajarkan anak-anak tentang bagaimana cara menghargai makanan. Selain itu, Anda bisa juga membuat acara masak dan menyiapkan makanan lebih menyenangkan. Ajak anak mencetak nasinya atau lauknya. Dengan begini, tampilan makanan lebih menarik dan anak bersemangat mengonsumsinya karena itu adalah hasil karyanya sendiri.
Kreasikan Makanan
Alasan anak sulit makan adalah karena makanannya sama dan monoton. Anda harus pandai dalam mengkreasikan makanan anak. Carilah aneka menu baru yang sekiranya disukai anak. Gunakan bahan-bahan makanan favorit anak dan kreasikan menu baru. Selain dari segi rasa, Anda juga bisa mengubah tampilan menunya. Misalnya ubah brokoli jadi bentuk pasta, pizza, atau sup. Dengan begini, Anda bahkan juga bisa memasukkan bahan makanan yang sekiranya tidak disukai anak. Saat bentuk atau rasanya berubah, tentu anak jadi tidak tahu bahwa makanan tersebut tadinya tidak disukainya.
Berikan Contoh dan Jangan Terlalu Memaksa
Anak kecil memang paling pandai meniru apa yang dilakukan orang di sekitarnya, utamanya orangtua. Saat anak sulit makan, tak perlu memaksanya berlebihan. Anda cukup menjadi contoh untuknya. Konsumsilah makanan yang sama dengan apa yang dikonsumsi anak. Dengan begini, misalnya ia tak suka sayur, lalu Anda makan sayur, ia akan mulai berpikir bahwa sayur enak dan ia juga harus memakannya juga karena Anda memakannya.
Buatkan Jadwal Makan
Atur jadwal makan anak sebaik mungkin. Biasakan anak makan tiga kali sehari dan buatkan dua kali makanan selingan untuk diberikan antara waktu makan utama. Lewat jadwal makan ini maka Anda sekaligus mengajarkan anak tentang rutinitas. Dengan menjadwalkan makan, maka perutnya akan terbiasa lapar pada saat jam makan utama tiba.
Berikan Suplemen Bila Perlu
Anak susah makan bisa disiasati dengan aneka cara. Jika semua cara sudah dilakukan dan anak masih susah makan, maka Anda bisa mencoba memberikan suplemen makanan. Pemberian suplemen makanan ditujukan untuk mencukupi kebutuhan gizi harian si kecil. Kini sudah ada banyak produk suplemen makanan yang hadir dalam bentuk yang menarik untuk anak. Rasa suplemennya juga sangat enak dan bisa disesuaikan dengan favorit anak. Pemberian suplemen hendaknya tidak berlebihan. Cek juga kandungan dalam suplemen tersebut dan pastikan aman untuk diberikan pada anak.