Indonesia Ternyata Masih Perlu Melakukan Impor 6 Bahan Makanan Ini

Indonesia Ternyata Masih Perlu Melakukan Impor 6 Bahan Makanan Ini

Indonesia adalah negeri yang subur. Tetapi sayangnya, produksi dalam negeri tak selalu bisa memenuhi konsumsi masyarakat. Negara kita pun terpaksa mengimpor bahan makanan dari luar negeri. Apa sajakah bahan-bahan makanan itu?

Meski Dikenal Sebagai Negara Agraris, Nyatanya Indonesia Masih Belum Sanggup Memenuhi Kebutuhan Pangannya Sendiri

Indonesia memiliki sumber daya alam yang kaya dan memiliki sebutan negara agraris. Tetapi jika kebutuhan nasional belum tercukupi atau produksi dalam negeri menurun, pemerintah tetap saja mengambil keputusan untuk membuka keran impor agar stok bahan pangan Indonesia dapat memenuhi kebutuhan nasional.

Beberapa Negara yang Mengimpor ke Indonesia

Thailand

Salah satu negara yang mengimpor pangan ke Indonesia adalah Thailand. Sedangkan pangan yang diimpor dari Thailand adalah beras. Tercatat pada kurun 2011 sampai 2012, Indonesia rutin mengimpor beras dari Thailand. Terjadi penurunan pada tahun 2015 dan frekuensi pengiriman naik kembali lima kali lipat pada tahun 2016 dengan total 141.400 metrik ton.

Kemudian pada tahun 2018, berdasarkan data dari BPS, impor beras dari bulan Januari sampai Juli 2018, impor beras dari Thailand berjumlah 665,5 ribu ton dengan total nilai sebesar US$ 311,3 juta.

Vietnam

Vietnam adalah salah satu negara yang mengimpor pangan ke Indonesia, salah satunya adalah beras. Jumlah produksi beras Vietnam ternyata lebih banyak daripada produksi beras Indonesia. Dalam rentang waktu dari tahun 2000 hingga 2018, impor beras dari Vietnam mencapai 7,44 juta ton.


China


China adalah negara pengimpor barang terbesar ke Indonesia. Pada bulan Januari 2019 lalu saja, nilai impor Indonesia dari Negeri Tirai Bambu tersebut mencapai 4,14 miliar dolar AS. Barang-barang yang paling banyak diimpor adalah notebook dan laptop.

Berbagai Bahan Makanan yang Masih Diimpor ke Indonesia

Kentang

Pada tahun 2018 lalu, produksi kentang sayur dalam negeri telah meningkat sehingga sudah tidak mengimpor lagi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini berbeda dengan kentang untuk bahan baku industri yang masih harus diimpor. Impor kentang kentang untuk bahan baku ini tercatat sebesar 19.649 ton pada kurun waktu Januari-September 2018.

Gula

Makanan dan minuman yang manis disukai kebanyakan orang Indonesia. Tak mengherankan jika kebutuhan gula di dalam negeri juga besar. Impor gula pun dilakukan. Apalagi gula impor juga dianggap lebih baik kualitasnya daripada gula produksi lokal. Hingga tahun 2018 lalu, impor gula Indonesia berada di atas angka 4,5 juta ton.

Singkong

Selain untuk diolah menjadi makanan, singkong juga dibutuhkan untuk pakan ternak dan bahan baku industri kertas, tekstil, dan bio ethanol. Hal inilah yang menyebabkan kebutuhan singkong dalam negeri begitu besar. Impor singkong pada September 2018 tercatat sebesar 230 ton dan hal ini tidak sebesar impor singkong pada tahun-tahun sebelumnya.

Kakao

Produksi buah kakao atau cokelat di Indonesia jauh dari kebutuhan nasional, padahal kebutuhan kakao lokal mencapai 460.000 ton per tahun. Hal inilah yang menyebabkan impor biji kakao. Pada kurun waktu Januari hingga 2018 saja, pemerintah harus mengimpor biji kakao sebanyak 168.315 ton. Pemerintah mendatangkan kakao dari Pantai Gading, Ghana, Kamerun, Nigeria dan Ekuador untuk memenuhi kekurangan kakao di Indonesia.

Susu

Produksi susu di Indonesia ternyata belum mencukupi kebutuhan susu konsumen lokal. Hal ini terbukti dengan peningkatan impor susu pada Agustus 2018 yang mencapai 8,3 juta ton. Susu yang didatangkan oleh Indonesia berasal dari Australia, Belgia, Amerika Serikat, dan Selandia Baru, dan Perancis.

Mentega

Mentega termasuk bahan makanan yang banyak dikonsumsi sehari-hari. Sayangnya, Indonesia belum mampu mencukupi kebutuhan mentega di dalam negeri. Pemerintah pun mengimpor mentega dari luar negeri, seperti Australia, Selandia Baru, Belgia, Perancis, dan Belanda. Tercatat pada Agustus 2018 lalu, mentega yang diimpor sebanyak 1,3 juta ton.


From our editorial team

Dukung Terus Pertanian Indonesia untuk Menekan Impor

Impor pangan terjadi salah satunya karena produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan seluruh negeri. Oleh karena itu, dukung terus pertanian Indonesia, agar kita mampu membantu pemerintah menekan angka impor dan menaikkan angka ekspor. Salah satu yang bisa kita lakukan selain itu adalah membeli produk dari negeri sendiri. Sayang sekali, bila negara dengan kondisi yang baik untuk pertanian seperti Indonesia justru melakukan impor, bukan?