5 Tipe Penikmat Seni Kopi dan 6 Macam Kopi Latte Nikmat yang Wajib Dicoba Para Coffee Addict

Penikmat kopi pasti pernah merasakan nikmatnya kopi latte. Latte dikenal pertama kali di wilayah Amerika Utara, lalu berkembang ke seluruh dunia. Latte adalah kopi atau espresso yang dicampur susu, lalu membentuk lapisan busa di bagian atas. Susu lebih banyak dari pada kopi dalam pembuatan Latte, sedangkan buih atau busa di bagian atas membuatnya menjadi mirip dengan capuccino.

Sama seperti Cappucino, Latte juga dibuat oleh orang Italia. Meski pertama terkenal di Amerika Utara, namun ternyata pertama kali Latte di buat tahun 1950 di sebuah cafe kopi oleh seorang barista pertama Italia bernama Lino Meiorin.

Menikmati latte tentunya memiliki sensasi tersendiri. Meski bagi penikmat kopi, semua kopi tentunya rasanya sangat nikmat bukan? Tapi, perlu dicatat bahwa kopi ini lebih digandrungi oleh anak-anak muda.

Sebagai daya tarik, tentu penyajian dari kopi latte juga penuh gaya dan motif. Sejak tahun 1988, latte art atau seni penyajian latte sudah dikenalkan seorang warga Amerika bernama David Schomer di Seattle, tepatnya di kedai kopi miliknya.

Berbagai motif dibuat di atas busa tipis latte. Ia juga mengenalkan motif hati, rosetta dan berbagai motif lainnya. Akhirnya, berkat tangan dingin David Schomer, akhirnya Latte art mendunia dan penyajian kopi latte selalu berbeda dan unik.

Anda juga seorang penikmat Latte? Berikut ini BP-Guide ulas beberapa jenis penikmat Latte. Total, ada 5 kategori penikmat Latte.

Nah, Anda masuk kategori yang mana?

Tipe yang satu ini sangat mencintai dan menyukai keindahan dari seni penyajian Latte. Ciri orang seperti ini adalah menyeruput kopinya dengan hati-hati, sehingga latte artnya tidak rusak sampai seruputan terakhir.

Tidak hanya pada latte, hal itu juga berlaku pada capuccino. Sering kali Anda melihat adanya seni penyajian untuk capuccino bukan? Sama seperti Latte, penyajian yang unik terlihat di atas buihnya.

Salah satu ciri lainnya adalah, peminum yang satu ini sering mengabadikan latte tersebut lalu mengunggahnya. Kemudian, meminumnya secara perlahan-lahan sehingga tidak rusak.

Ada juga yang cuek dan tidak peduli dengan kerja keras dari para barista yang membuat seni penyajian latte atau latte art. Tipe yang satu ini mungkin terburu-buru, jadi meneguk latte tanpa peduli latte art-nya menjadi rusak.

Tapi, kelebihan dari tipe "penghancur" ini adalah menikmati rasa dari latte tersebut. Jadi, para peminum latte tipe yang ini tidak akan pernah peduli seberapa cantik dan indah karya seni dari para barista, namun lebih peduli terhadap rasanya.

Satu ciri khas utama dari penikmat kopi latte yang satu ini adalah benar-benar tidak peduli pada rasa latte tersebut. Mau enak, mau pahit, mau hambar atau kurang enak sekalipun, yang penting latte art-nya keren dan bisa diunggah ke media sosial.

Bagi mereka, minum latte adalah gaya hidup kekinian. Bisa dikatakan, mereka akan lebih sering duduk di kedai yang penyajiannya indah, meski rasa lattenya kurang nikmat. Kemudian, entah diminum atau tidak, tapi foto mereka sedang menikmati latte sudah tersebar di dunia maya.

Penikmat manis adalah orang yang ingin kopi, tapi lebih memilih yang manis. Maka pilihan mereka jatuh pada kopi latte yang terkenal dengan rasa yang manis. Tipe yang satu ini tidak peduli dengan pilihan gambar atau desain unik dari tangan para barista.

Tipe yang satu ini juga kadang sedang dalam tekanan, stress atau ingin melepas penat. Rasa manis menjadi pilihan bagi orang-orang seperti itu. Apalagi, bila mereka sedang stress dan ingin menurunkan stress tersebut, maka biasanya mereka akan menambah kadar manis dari minuman tersebut.

Jenis yang ini lain lagi, mereka mengincar busa atau foamnya. Bisa dikatakan tipe yang satu ini sangat menyukai kopi yang memiliki foam di atasnya, seperti latte dan capuccino.

Tipe yang satu ini tidak menyukai rasa kopi hitam, atau jenis kopi lainnya. Setiap menikmati latte, busanya adalah bagian pertama yang dinikmati sampai habis. Kemudian, kopinya mungkin tidak habis atau bisa jadi dihabiskan.

Ada 6 jenis latte yang paling populer dan mungkin pernah Anda nikmati. Berikut BP-Guide mengulasnya untuk Anda. Juga ada cara membuatnya dengan mudah, loh.

Jadi, simak ulasan BP-Guide berikut ini, yah.

Caffe Latte dibuat dari gabungan susu busa dan espresso. Komposisinya adalah dua pertiga susu yang dipanaskan, 1 centimeter busa dan sepertiga espresso. Cara menuangkan busanya juga unik, sehingga bentuk yang dihasilkan juga unik.

Susu biasanya dipanaskan dengan uap, sehingga ada froth di bagian atasnya. Paduan rasanya memberi kesan santai dan relaks sehingga pas untuk santai sore.

Ingin membuatnya di rumah? Gampang, siapkan saja espresso dengan alat pembuat kopi apa saja, misalnya minipresso, handpresso dan lain-lain, lalu masukkan ke dalam sebuah cangkir. Selanjutnya, susu dimasukkan ke dalam cangkir tersebut, lalu masukkan ke microwave, lalu tambahkan juga busa susu ke dalam microwave. Agar lebih rata, tuangkan foam tersebut menggunakan sendok. Sebagai penutup Anda bisa padukan dengan cocoa butter, cokelat bubuk dan lain sebagainya sebagai garnish.

Ingin membeli yang instant, salah satu produk yang BP-Guide rekomendasikan adalah Tropicana Slim Cafe Late. Produk ini bebas gula dan paduan kopi dengan krimernya juga sangat pas. Dapatkan produk ini di Nutrimart dengan harga mulai dari Rp. 26.400.

Banyak yang bilang bahwa ini tidak termasuk latte. Flat white biasa disajikan dalam cangkir, yang berbeda dengan kebanyakan latte yang disajikan di dalam gelas.

Ada juga yang bilang bahwa minuman ini hasil "perkawinan" antara latte dan capuccino. Hasilnya, minuman yang rasanya sedang, tidak selembut caffe latte tapi tidak sampai sekuat aroma capuccino. Masih bingung dengan minuman yang satu ini?

Coba sendiri bagaimana rasanya Flat White ini, yuk. Anda bisa menikmati Flat White di Tamanera Coffe Roastery, yang terletak di Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat. Harganya mulai dari Rp 25.000 per gelas.

Piccolo Latte adalah jenis late yang unik dan menghadirkan rasa yang seimbang antara asam biji kopi dengan manis dari susu. Aromanya pekat, seperti kopi hitam, jadi ketika diminum rasa pekat yang pahit dari kopi langsung terasa, berlanjut dengan manis dan gurih dari susunya yang kadang-kadang muncul. Lebih uniknya lagi, Piccolo ini dibuat tanpa diaduk dengan sendok, loh!

Cara membuatnya sendiri di rumah, pertama Anda harus membuat espresso dulu. Kemudian, giliran susu di frothing sampai timbul busanya. Selanjutnya, tuang susu dan foam sama banyak lalu campurkan dengan espresso.

Atau bila ingin menikmati di kedai kopi, Anda bisa berkunjung ke Kopi Kalyan yang terletak di Jalan Cikajang 61, Jakarta Selatan. Harga per gelas untuk Piccolo Late adalah mulai dari Rp 35.000.

Mocha Latte merupakan campuran dari espresso, cokelat dan susu. Rasanya yang nikmat dari tiga unsur tersebut menjadikan mocha latte begitu kaya rasa dan digemari banyak orang.

Anda bisa membuat sendiri mocha latte di rumah dengan bahan 2 gelas susu tawar, 2 sendok cokelat, dan 3/4 gelas kopi Perancis. Seduh kopi dengan air panas, lalu masukkan ke blender. Blender sampai kopi tersebut berbusa.

Selanjutnya, Anda bisa memanaskan susu dan cokelat di dalam wajan sampai mendidik, jangan lupa terus aduk agar susu dan cokelat tidak rusak, pecah dan menggumpal. Sekarang, Anda sudah berhasil membuat susu cokelat, silahkan tuangkan ke mangkuk. Ketika panasnya berkurang, aduk dengan mixer agar memiliki banyak busa. Langkah terakhir, Anda bisa menuangkan kopi ke cangkir, lalu tuangkan pula susu cokelat yang sudah dibuat tadi.

Nah, sekarang Anda sudah bisa menikmati Mocha Latte buatan sendiri. Atau ingin menikmati di kafe? Silahkan datang ke Kafe Olivier yang terletak di Mall Grand Indonesia Lantai G, harganya mulai dari Rp. 38.000.

Latte caramel adalah campuran antara espresso dengan susu yang telah diberi rasa karamel. Hasilnya adalah kopi yang rasanya lembut, dan buih di atasnya juga lembut. Sangat pas untuk Anda yang penyuka rasa manis.

Tampilan dari minuman yang satu ini tidak berbeda dengan kebanyakan kopi latte lainnya. Namun, rasanya yang berbeda, karena sensasi rasa karamel memberikan sentuhan yang berbeda pada minuman yang satu ini.

Ingin menikmati kopi latte yang satu ini, salah satu tempat yang BP-Guide rekomendasikan adalah Douwe Egberts di Gandaria City, Jakarta Selatan. Harga per gelasnya mulai dari Rp. 51.000.

Latte Macchiato adalah kopi latte yang lebih menonjolkan rasa susu. Bisa dikatakan, caffelate adalah "kopi susu" sedangkan Latte Macchiato adalah "susu kopi".

Minuman ini bisa Anda buat dengan menyiapkan kopi espreso 100 ml, susu segar 175 ml. Sebagai bahan tambahan Anda bisa juga menambahkan sirup vanili dan sirup karamel masing-masing 25 ml. Siapkan juga whipped cream, cokelat bubuk dan es batu secukupnya.

Pertama, ambil gelas, lalu tuangkan sirup vanili dilanjutkan dengan sirup karamel. Kemudian, tuangkan susu segar perlahan-lahan, jangan sampai tercampur dengan sirup vanili dan karamel. Berikutnya, masukkan lagi es batu juga secara perlahan. Sebaiknya, es batunya berukuran kecil. Selanjutnya, giliran espreso yang dimasukkan juga perlahan-lahan, agar tidak merusak lapisan susu dan sirup vanili, serta karamel. Nah, Anda sudah bisa menikmati Latte Macchiato di rumah.

Ingin menikmati di kafe? Tempat yang BP-Guide rekomendasikan adalah Coffe Bean and Tea Leaf dengan harga latte macchiato mulai dari Rp. 22.000.