10 Rekomendasi Suplemen Zat Besi Terbaik Untuk Menjaga Stamina Setiap Hari (2023)

Zat besi berperan dalam mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Pasalnya, zat besi ini merupakan komponen utama pembentuk hemoglobin yang berfungsi mengikat oksigen.

Jika tubuh kekurangan zat besi, maka kuantitas hemoglobin pun akan menurun. Jika jumlah hemoglobin tidak cukup, maka tubuh pun akan mengalami kekurangan oksigen. Akibatnya, tubuh jadi anemia dan mudah lelah.

Pada wanita hamil, kekurangan zat besi dapat meningkatkan resiko melahirkan bayi prematur atau bayi berat lahir rendah (BBLR). Parahnya lagi, kekurangan zat besi pun berisiko menyebabkan kematian pada bayi baru lahir.

Sangatlah penting untuk memenuhi kebutuhan zat besi, dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Jika konsumsi Anda belum mencukupi kebutuhan zat besi harian, Anda bisa mengonsumsi suplemen zat besi sesuai dengan petunjuk dokter.

Jumlah kebutuhan konsumsi zat besi setiap orang akan berbeda-beda, tergantung pada jenis kelamin, usia, dan kondisi kesehatannya. Ibu hamil membutuhkan lebih banyak zat besi untuk kesehatan ibu dan janin. Bayi dan anak-anak bisa membutuhkan lebih banyak zat besi dibandingkan dengan orang dewasa demi tumbuh kembangnya.

Kebutuhan zat besi bayi dan anak-anak umumnya sama. Setelah tu, kebutuhan zat besi perempuan jadi lebih meningkat karena selama menstruasi, mereka kehilangan banyak darah. Kemudian, kebutuhan zat besi seorang wanita akan kembali menurun setelah menopause.

Secara umum, ada dua jenis zat besi yang dikelompokkan berdasarkan sumbernya, yaitu heme iron (hewani) dan nonheme iron (nabati).

Tubuh manusia biasanya akan lebih mudah menyerap zat besi dari sumber hewani. Tingkat penyerapan zat besi hewani adalah antara 15-35%. Sedangkan tingkat penyerapan zat besi nabati adalah antara 2-20% saja. Jika Anda mengonsumsi suplemen zat besi, utamakanlah yang bersumber dari hewan.

Anda juga bisa memilih suplemen yang diperkaya vitamin C. Vitamin C akan memaksimalkan proses penyerapan zat besi, sehingga akan memberi nilai lebih untuk jenis nonheme iron.

Biasanya, zat besi (Fe) pada kemasan produk ditulis dengan nama yang berbeda-beda, sesuai dengan jenis zat besinya. Beda nama, beda pula jumlah kandungan zat besinya. Maka, apapun nama jenis zat besi yang tertulis pada kemasan suplemen, ingatlah untuk selalu memperhatikan nilai kandungan elemental iron, yang menandakan jumlah asli zat besinya.

Contohnya, ferrous fumarate mengandung elemental iron paling tinggi, yakni sekitar 33%. Lalu ferrous sulfate dengan kadar elemental iron sekitar 20%. Kemudian ada ferrous gluconate dengan kandungan sekitar 12% atau bisa dibilang yang paling rendah.

Beberapa suplemen zat besi diperkaya dengan nutrisi tambahan. Anda dapat memeriksa kandungan tambahan pada suplemen zat besi, sebagai pertimbangan.

Nutrisi yang umum dikombinasikan dengan zat besi adalah vitamin C, karena dapat membantu penyerapan zat besi di dalam tubuh, terutama untuk jenis nonheme iron (zat besi nabati). Di sisi lain, teh, beras merah, kalsium, produk susu, dan beberapa sayuran menghambat penyerapan zat besi jenis nonheme iron.

Nutrisi lain yang biasa ditambahkan adalah vitamin B9 atau asam folat. Asam folat dapat membantu pembentukan sel darah merah. Asam folat juga merupakan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan bayi, sehingga cocok untuk ibu hamil dan menyusui.

Bentuk suplemen zat besi pun beragam, ada yang berbentuk cairan, kapsul, tablet yang keras, dan tablet kunyah atau gummy. Mengonsumsi zat besi dengan tablet kunyah akan memberikan sensasi makan suplemen yang berbeda, bak mengonsumsi camilan. Zat besi sendiri memang memiliki rasa asli yang khas dan kuat.

Sebelum membeli, suplemen zat besi, sebaiknya Anda mencari tahu terlebih dahulu mengenai bentuk suplemen, juga ukuran dan rasa. Dengan begitu, Anda bisa memilih mana yang paling cocok untuk Anda ataupun anak Anda konsumsi.

Meskipun tubuh sudah merasa lelah, beberapa orang masih saja mengalami kesulitan tidur pada malam hari. Apakah itu Anda? Kesulitan tidur bisa terjadi karena kekurangan zat besi. Jika Anda mengalaminya, penuhilah kebutuhan konsumsi zat besi Anda.

Jika Anda tidak mengalami kesulitan tidur, tetaplah menerapkan pola makan yang kaya zat besi setiap hari, supaya bisa mudah terlelap, dan juga dapat tidur nyenyak setiap malam.

Zat besi memiliki peran dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh, dengan meningkatkan produksi hemoglobin. Hemoglobin akan membawa oksigen ke sel, jaringan, maupun organ yang rusak, sehingga proses penyembuhan bisa segera dimulai. Dengan imun tubuh yang kuat, dapat mencegah terjadinya penyakit, ataupun mengobati kondisi kesehatan.

Dalam masa kehamilan, volume darah dan produksi sel darah merah tubuh pun meningkat. Hal ini terjadi untuk memastikan janin mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan. Oleh karena itu, kebutuhan zat besi juga meningkat.

Ibu hamil yang mengonsumsi zat besi yang cukup akan memiliki risiko yang lebih kecil untuk terserang virus dan menderita infeksi, karena zat besi dapat meningkatkan imunitas.

Konsumsi zat besi tentu juga memberi efek positif untuk bayi. Asupan zat besi yang cukup akan menurunkan risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, simpanan zat besi rendah, dan defisit kognitif dan perilaku pada bayi.