Maniskan Aneka Hidangan dengan 10 Rekomendasi Gula Jawa Rekomendasi BP-Guide (2023)

Gula merupakan salah satu bahan pemanis makanan dan minuman. Jenis gula ada lebih dari satu, salah satunya adalah gula jawa. Ini merupakan salah satu gula yang banyak dipakai dalam kuliner Indonesia. Gula jawa cocok untuk aneka makanan, kue, dan minuman.

Gula jawa memiliki keunikan yakni warnanya cokelat gelap kemerahan. Ini membuatnya sering disebut juga sebagai gula merah. Gula jawa umumnya dijual dalam bentuk silinder kecil padat. Namun, seiring berkembangnya zaman, gula jawa kini juga dijual dalam bentuk cair maupun bubuk. Ini sengaja dilakukan supaya gula jawa lebih mudah diolah.

Nah, beberapa dari kita kerap kesulitan membedakan gula jawa dan gula aren. Sebenarnya keduanya sama-sama tergolong sebagai gula merah. Gula jawa terbuat dari nira atau cairan yang keluar dari batang pohon palem. Dinamakan gula jawa karena para pembuat gula merah kebanyakan berada di daerah Jawa. Gula ini memiliki aroma dan rasa yang khas.

Dalam pembuatannya, gula jawa direbus hingga mendidih dan membentuk karamel yang kemudian dicetak. Umumnya gula jawa dipakai dalam aneka masakan dan jajanan tradisional seperti, gudeg, lupis, gethuk, jemblem, dan lainnya.

Sementara itu, gula aren terbuat dari nira pohon enau. Warna gula aren lebih cerah dan kekuningan. Tekstur gula aren jauh lebih empuk dari gula jawa dan rasanya pun lebih manis dan legit. Gula aren biasanya digunakan pada kuliner berkuah seperti wedang ronde, kolak, cendol, dan lainnya.

Gula jawa memiliki kelebihan dibanding gula putih. Gula jawa bukan hanya manis, namun juga lebih sehat dan lebih bermanfaat dari pemanis lainnya. Di dalam gula jawa terdapat sejumlah zat seperti kalsium, kalium, fosfor, magnesium, dan zat besi. Selain itu juga kaya akan polifenol, flavonoid, dan antosianin.

Berbagai zat fitonutrien tersebut dapat membuat tubuh lebih bertenaga, melawan sel kanker, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Ada juga vitamin C pada gula jawa yang tentu bagus untuk kesehatan tubuh. Indeks glikemiks dalam gula jawa juga terbilang rendah, yakni hanya 54. Gula jawa juga mengandung asam amino yang tentunya bermanfaat untuk kesehatan.

Setelah mengetahui aneka kandungan dalam gula Jawa, kini Anda wajib tahu manfaat gula Jawa untuk kesehatan. Salah satu manfaat gula Jawa adalah untuk mencegah anemia. Ini karena gula Jawa kaya zat besi dan folat sehingga bisa mempertahankan kadar normal sel darah merah.

Kegunaan gula Jawa lainnya adalah untuk melancarkan siklus haid. Gula jawa bisa dikonsumsi sebagai minuman untuk memperlancar peredaran darah dalam tubuh sehingga membuat siklus haid normal. Selain itu juga bisa meredakan kram saat menstruasi.

Manfaat lain yang tak kalah penting dari gula jawa adalah bisa menurunkan berat badan. Dengan kadar potassium yang tinggi, gula jawa bisa meningkatkan proses metabolisme dan mampu menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Mengonsumsi secara terkontrol dan teratur bisa membantu menurunkan bobot tubuh.

Saat Anda sedang flu dan batuk pun bisa mengonsumsi gula jawa. Gula yang satu ini juga bisa melawan efek radikal bebas karena memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Dengan tingginya antioksidan, gula jawa juga bisa mengurangi sejumlah tanda penuaan.

Gula jawa juga bisa mencegah terjadinya gangguan sistem saraf. Manfaat lainnya adalah untuk meningkatkan fungsi pencernaan sehingga bisa terhindar dri sembelit. Gula jawa juga bisa membantu mencegah masalah pernapasan seperti bronkitis dan asma.

Saat membeli gula jawa perhatikan warnanya agar tak salah. Anda tentu tak mau tertipu membeli gula jawa yang warnanya asal merah dan rasanya asal manis. Gula jawa yang berkualitas memiliki warna yang merah kecokelatan.

Warnanya pun terlihat merata dengan sempurna. Hindari membeli yang warnanya tak merata dan ada bercak-bercaknya. Ini kemungkinan gulanya sudah dicampur dengan bahan lainnya.

Hal selanjutnya yang wajib dicek saat membeli gula jawa adalah mengecek teksturnya. Gula jawa yang dijual dalam bentuk batok atau dicetak, umumnya memiliki tekstur padat, utuh, dan rata. Saat ditekan juga tetap stabil dan tak memiliki cekungan serta retakan.

Ini artinya gula jawa tersebut berkualitas tinggi. Sementara, jika gula jawa dengan campuran bahan lain umumnya bisa cepat meleleh saat terkena sinar matahari. Teksturnya lengket dan lebih rapuh. Bahkan, gula jawa yang sudah rusak biasanya lebih mudah menempel pada pembungkusnya.

Jika membeli yang kemasan, pastikan Anda mengecek kandungannya. Pilih yang sepenuhnya memakai bahan mentah. Biasanya di dalam gula Jawa terdapat zat pewarna karamel. Zat ini fungsinya adalah untuk membuat warna makanan menjadi lebih menarik. Warna karamel biasanya didapat dari proses sintesis dengan pemanasan senyawa amonium yang diproduksi dalam jumlah besar.

Dalam pembuatan warna karamel tersebut, tak jarang ada zat aditif yang ditambahkan. Ini tentu membahayakan kesehatan. Sebaiknya, Anda menghindari gula jawa yang mengandung pewarna dan pengawet buatan.

Gula jawa sama seperti gula pada umumnya, butuh disimpan dengan baik. Penyimpanannya tak bisa asal saja. Dengan cara menyimpan yang tepat, gula jawa bisa lebih tahan lama disimpan karena bisa mencegah timbulnya jamur. Anda perlu memasukkan gula jawa ke dalam wadah bersih dan kering. Jangan lupa untuk menutup wadahnya dengan rapat.

Hindari menyimpan dan meletakkan gula jawa pada area yang terpapar sinar matahari langsung. Hal ini membuat gula Jawa lebih cepat leleh dan cair. Anda bisa juga memotong gula Jawa atau menyisirnya sebelum menyimpannya. Ini bisa memudahkan Anda saat akan menggunakannya.