Baca juga

Sumatra Utara dan Sejarah Kulinernya

Sumatra Utara adalah sebuah provinsi yang terletak di Pulau Sumatra bagian utara. Dengan ibu kota di Kota Medan, Sumatra Utara merupakan salah satu provinsi dengan jumlah penduduk terbesar nomor 4 di Indonesia. Wilayah ini termasuk wilayah dengan multietnis, dengan suku Batak, Melayu, Nias dan Siladang sebagai etnis asli wilayah ini. Pesisir timur Sumatra Utara umumnya dihuni oleh orang-orang etnis Melayu, pantai bagian Barat dari Barus hingga Natal banyak ditinggali suku Minangkabau, wilayah tengah sekitar Danau Toba banyak dihuni suku Batak, sementara di Kepulauan sebelah Barat mayoritas dihuni Suku Nias. Namun, dari semua etnis tersebut, hampir setengahnya adalah Suku Batak yang mayoritas beragama Kristen.

Dari komposisi penduduk Sumatra Utara di atas, maka bisa ditebak bahwa masakan yang khas ada di Sumatra Utara adalah masakan Batak. Tidak seperti daerah Sumatra di sekitarnya, seperti Aceh, Minangkabau dan Melayu yang mayoritas beragama Islam sehingga menjunjung tinggi makanan halal, masakan khas Batak ini tidak dibatasi oleh hidangan halal saja. Banyak jenis masakan khas Sumatra Utara yang terbuat dari daging babi maupun bahan-bahan nonhalal lainnya. Misalnya, adanya tradisi cara memasak daging babi bersama darahnya, daging anjing yang dibakar dan lain-lain. Salah satu masakan daging babi yang terkenal disebut Babi Panggang Karo, dimana babi dimasak dengan cara dipanggang dan dihidangkan bersama 3 saus pelengkap, yaitu semangkuk kaldu dari rebusan tulang babi, sepiring darah babi yang dimasak dengan lada dan cabai, dan sepiring sambal pedas.

Meski begitu, bukan berarti tidak ada masakan khas Sumatra Utara yang tidak halal. Masakan khas Sumatra Utara atau Batak ini juga umum menggunakan daging sapi, kerbau, dan ayam. Bahkan, wilayah di sekitar Danau Toba juga banyak menyajikan masakan khas Sumatra Utara berbahan dasar ikan air tawar seperti arsik ikan mas. Apakah Anda penasaran masakan khas Sumatra Utara apa, ya, yang halal dan muslim friendly?

Sebelumnya, kita ketahui dulu bumbu dan rempah apa saja yang khas dipakai masakan-masakan ini sehingga menghasilkan masakan unik dan khas Sumatra Utara.

Rahasia Bumbu Masakan Khas Sumatra Utara

Andaliman

Bumbu satu ini merupakan ciri khas utama dari masakan khas Sumatra Utara. Berbeda dengan province tetangganya, yaitu Aceh yang memilih daun kari sebagai bumbu khasnya, orang-orang Sumatra Utara lebih gemar memakai andaliman sebagai bumbu rahasianya. Aroma andaliman ini mulai tercium dari wilayah dataran tinggi Gayo di Aceh Tengah dan terus ke arah tenggara hingga Berastagi di Tanah Karo.

Andaliman disebut juga merica Batak, dimana rempah ini berbentuk bulat kecil dan memiliki aroma seperti jeruk yang lembut tapi rasanya pedas menggigit. Meski sama-sama pedas, rasa andaliman tidak sama dengan rasa cabai maupun merica. Aromanya pun sangat kuat dan khas. Dengan menambahkan bumbu rempah satu ini, rasa masakan akan menjadi lebih kaya dan pedas.

Bawang Batak

Bawang batak disebut juga dengan nama lokio. Bentuknya mirip dengan daun bawang namun bagian umbinya lebih bulat. Banyak masakan khas Sumatra Utara yang menggunakan bumbu ini, misalnya sebagai pelengkap acar, masakan tumisan, hingga masakan seafood.

Bawang ini sebenarnya berasal dari Cina. Bagian yang digunakan untuk memasak adalah bagian umbinya, dimana lebih dipakai sebagai aromatic karena memiliki aroma harum namun dengan rasa yang tidak terlalu kuat. Sebagai gambaran rasa dari bawang Batak ini adalah campuran dari rasa bawang putih dan bawang Bombay.

Jeruk Jungga

Memiliki rasa yang mirip dengan jeruk limau, jeruk jungga juga dipercaya oleh penduduk setempat memiliki kemampuan mensucikan jiwa sebelum memasuki tempat-tempat suci. Jeruk jungga ini banyak digunakan untuk santapan nanaiura. Meski rasanya mirip, namun jeruk jungga memiliki tingkat keasaman yang lebih tinggi daripada jeruk limau. Kulit jeruk ini memiliki tekstur kasar yang berkerut dan bulir di bawahnya lebih besar daripada jeruk nipis.

Asam Glugur

Di Sumatra Utara sendiri, asam glugur banyak dimanfaatkan sebagai bumbu masakan dan bahan pengobatan. Asam glugur memiliki perbedaan dari asam kandis dan asam jawa. Selain dari bentuk buahnya yang berbeda, cara penggunaan dan pengolahannya berbeda. Asam glugur berbentuk seperti labu dengan ukuran yang mini.

Dalam penggunaannya sebagai bumbu masakan, asam glugur dipotong tipis lalu dikeringkan dengan cara dijemur di bawah terik matahari. Bahan ini berguna untuk memberikan rasa asam pada masakan, terutama masakan khas Sumatra. Contoh masakan yang menggunakan asam glugur, misalnya ikan mas arsik, gulai aceh, dan pindang kuah.

Rias

Dikenal pula dengan nama lain kecombrang di Pulau Jawa, kantan atau honje, bahan ini sebenarnya juga banyak dipakai di masakan khas Indonesia daerah lainnya. Bentuk dari rias adalah seperti jahe atau lengkuas, namun memiliki bunga berwarna merah muda. Bunga, buah dan biji tanaman ini banyak digunakan sebagai bumbu masakan dan bahan sayuran.

Seperti di daerah Sumatra Utara, rias selalu digunakan sebagai bumbu penyedap dan bahan sayuran pada masakan Ikan Arsik, sambal rias, daun ubi tumbuk, dan lain-lain. Semua bagian batang bagian dalam yang lunak dan bunga yang masih kuncup bisa digunakan untuk memasak masakan khas Sumatra Utara lezat.

10 Rekomendasi Masakan Khas Sumatra Utara Halal

Anyang Pakis

Tumbuhan pakis cukup jarang ditemukan di kota-kota besar. Namun, di Sumatra Utara, tumbuhan pakis, yang juga dikenal dengan sebutan tumbuhan paku, diolah menjadi masakan khas Sumatra Utara yang lezat. Berasal dari Kabupaten Asahan, masakan ini dikenal dengan nama Anyang Pakis yang dibuat dari tumbuhan pakis dengan bumbu kelapa yang disangrai.

Sekilas, masakan ini mirip dengan sayuran urap di Pulau Jawa, namun terletak perbedaan pada kelapa sangrai yang digunakan mirip dengan serundeng. Sementara bumbunya hampir mirip seperti urapan, yaitu daun jeruk, ketumbar, bawang merah dan serai yang dihaluskan dan disangrai bersama kelapa parut dan pakis.

Arsik

Arsik, bisa dibuat dari ikan mas atau ikan air tawar lainnya. Masakan ini juga dikenal dengan nama ikan mas bumbu kuning karena warna masakannya yang berwarna kuning dari bumbu rempah seperti lengkuas dan serai. Dalam masakan ini digunakan bumbu-bumbu khas Sumatra Utara, seperti rias atau buah kecombrang, andaliman, lengkuas, dan serai. Bumbu-bumbu ini dihaluskan lalu dilumurkan ke ikan secara merata kemudian digoreng dengan api kecil sampai kering. Yang membuat masakan ini unik adalah sisik pada ikan tidak dibuang sebelum ikan dimasak.

Naniura

Ternyata di Sumatra Utara juga terdapat hidangan yang tidak kalah dengan kuliner Jepang, lho! Berasal dari daerah Tapanuli, masakan ini dikenal dengan sebutan Naniura. Naniura terbuat dari ikan mas yang diasami. Sama dengan sashimi khas Jepang, ikan mas di masakan Naniura ini juga tidak dimasak sama sekali.

Penyajiannya akan disertai bumbu-bumbu yang lengkap sehingga ikan akan tetap terasa lezat meski tidak dimasak. Di zaman dahulu, masakan ini hanya dinikmati oleh para kaum bangsawan, namun kini masakan khas Sumatra Utara ini dapat dinikmati oleh semua kalangan.

Sambal Tuktuk

Seperti masakan khas daerah Indonesia lainnya, di Sumatra Utara juga terdapat sambal khas yang menjadi favorit banyak orang. Dinamakan sambal tuktuk, sambal ini dibuat menggunakan ikan aso-aso atau ikan teri. Ikan aso-aso adalah sebutan untuk ikan kembung yang sudah dikeringkan.

Satu bumbu yang membuat sambal ini berbeda dari sambal lainnya adalah adanya bumbu andaliman yang ditambahkan ke dalamnya. Bumbu lengkapnya, yaitu kemiri, bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai merah keriting, garam, jeruk nipis dan andaliman. Bumbu-bumbu ini dihaluskan dan disangrai, lalu ditambahkan ke ikan yang sudah digoreng kering dan disuwir.

Bubur Pedas

Meski di Sumatra Utara banyak terdapat makanan nonhalal, namun ternyata ada masakan khas Sumatra Utara yang disajikan saat berbuka puasa. Masakan tersebut dinamakan Bubur Pedas, yang merupakan masakan khas Melayu yang disajikan di Masjid Raya Medan hanya pada saat Bulan Ramadhan.

Masakan ini merupakan kuliner turun temurun dari Kesultanan Deli sejak tahun 1909. Bubur ini terbuat dari umbi-umbian, jagung, kentang, beras dan kacang hijau yang dimasak dengan banyak rempah. Bukan hanya mengenyangkan, bubur pedas juga sangat menyehatkan, lho!

Mie Gomak

Makanan yang satu ini bisa dibilang merupakan menu spaghetti ala Indonesia. Terbuat dari bahan mie spaghetti yang sudah direbus lalu dicampurkan bumbu-bumbu khas daerah, membuat mie gomak menjadi menu unik dan lezat khas Sumatra Utara.

Bumbu-bumbu yang digunakan untuk membuat mie gomak adalah merica, kemiri, bawang merah dan bawang putih, kemudian ditambahkan kol, wortel, seledri, cabai dan kecap. Mie ini bisa disajikan berkuah maupun digoreng. Biasanya, mie gomak disajikan dalam porsi besar bersama saus kacang yang banyak. Wah, pasti sedap sekali, ya?

Lemang

Jika sudah menyantap hidangan berat, maka saatnya Anda mencoba masakan khas Sumatra Utara yang lebih ringan dan gurih. Salah satunya, Anda bisa mencoba Lemang yang merupakan kudapan khas Tebing Tinggi yang terbuat dari tepung beras ketan yang telah dicampur dengan santan.

Adonan ini kemudian dimasukkan ke dalam daun pisang dan dimasukkan ke dalam potongan bambu untuk dibakar di atas kompor. Kudapan ini akan semakin lezat jika disantap hangat-hangat. Anda juga bisa menyantap lemang dengan rendang atau fermentasi ketan hitam sebagai makanan tambahan.

Bika Ambon

Bika Ambon mungkin termasuk makanan yang kontroversial. Banyak yang percaya bahwa makanan ini berasal dari Ambon karena namanya yang mengandung kata Ambon. Namun, ada pula yang mengatakan bahwa Bika Ambon bernama demikian karena dibuat oleh perantau dari Ambon. Padahal, sebenarnya makanan ini merupakan makanan asli Medan yang populer dijadikan oleh-oleh dan banyak diburu para wisatawan yang berkunjung ke Sumatra Utara.

Kata Ambon dalam nama masakan khas Sumatra Utara ini berasal dari nama jalan tempat makanan ini pertama kali muncul, yaitu Jalan Ambon-Sei Kera Medan. Pada awalnya rasa manis Bika Ambon ini berasal dari campuran tuak yang merupakan minuman tradisional khas Sumatra Utara. Namun, karena semakin banyaknya umat Muslim dan kesadaran akan makanan halal, kini Bika Ambon telah mengalami modifikasi dengan menggunakan bahan-bahan yang halal.

Sayur Ubi Tumbuk

Sesuai namanya, makanan ini dibuat dari bahan daun ubi yang ditumbuk menggunakan alu atau lesung. Masakan khas Sumatra Utara ini, tepatnya merupakan masakan khas Medan yang dalam pembuatannya harus ditumbuk, tidak boleh dihaluskan menggunakan blender. Bumbu khas dari masakan ini adalah rias atau kecombrang, dengan rasa gurih yang didapatkan dari santan.

Laksa Medan

Laksa Medan merupakan akan sangat pas dinikmati di antara jam makan berat. Pasalnya, masakan ini cukup ringan namun cukup mengganjal perut. Terbuat dari campuran bihun putih, timun, ikan, daun mint, dan saus asam jawa, masakan yang satu ini akan terasa segar dan menggoyang lidah Anda.

Dali Ni Horbo

Dali Ni Horbo bisa jadi merupakan masakan khas Sumatra Utara yang sangat unik. Pasalnya, masakan ini dibuat dari bahan susu kerbau yang dimasak hingga menggumpal seperti keju. Olahan ini dibuat tanpa adanya proses kimia sama sekali dan tanpa adanya tambahan enzim maupun zat lain untuk membantuk pengentalannya. Susu kerbau yang digunakan pun khusus, yaitu harus susu dari induk kerbau yang baru melahirkan selama satu bulan. Proses memerahnya harus dilakukan pada pagi hari selama 5 bulan lamanya.

Dalam pengolahannya, susu kerbau harus dipanaskan dengan air menggunakan suhu sedang hingga mengental. Biasanya, susu akan dicampurkan air nanas atau air perasan daun papaya untuk menghilangkan aroma amisnya.

From our editorial team

Cicipi Kelezatan Masakan Khas Sumatra yang Memukau Lidah Segera!

Nikmati kelezatan masakan khas Sumatra yang memukau lidah Anda. Kaya akan rempah-rempah dan bumbu tradisional yang khas, masakan Sumatra siap memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Yuk, cicipi dan rasakan sensasi rasa yang berbeda dari masakan khas Sumatra.