6 Rekomendasi Lampu Belajar Bambu, Pilihan Penerangan dan Dekorasi Ruangan yang Estetik (2023)

Kerajinan berbahan bambu memang banyak disukai terutama bagi pencinta barang etnik. Produk kerajinan berbahan bambu bahkan dihargai tinggi karena nilai estetikanya. Kerajinan ini juga menjadi peluang bisnis yang menjanjikan mengingat beragam produk bisa dihasilkan dari bahan bambu.

Salah satu produk yang bisa dibuat dari bambu adalah lampu hias. Memanfaatkan bentuk aslinya yang melingkar, lampu hias dari bambu dibuat dengan ketelitian tinggi karena ditangani secara manual. Selain sebagai penerangan, lampu belajar dari bambu juga bisa digunakan sebagai ornamen untuk menghiasi interior ruangan.

Ada beberapa jenis bambu yang biasa digunakan sebagai bahan pembuatan lampu belajar dan kerajinan lainnya. Jenis yang pertama adalah bambu apus (Gigantochloa apus). Bambu ini biasa juga dikenal dengan nama bambu tali dengan bentuk tanaman membentuk rumpun yang rapat dan mampu mencapai ketinggian 20 meter.

Memiliki buluh berwarna hijau cerah kekuningan, bambu ini memiliki diameter 2,5-15 cm dengan tebal dinding 6-13 mm. Salah satu alasan bambu ini banyak digunakan karena panjang satu ruasnya antara 45-65 cm dengan karakter serat halus, panjang, dan lentur. Bambu apus tidak cocok digunakan sebagai alat musik, namun sangat bagus sebagai bahan baku anyaman.

Jenis bambu berikutnya adalah bambu betung (Dendrocalamus asper Schult. F. Backer) yang bisa dijumpai di dataran rendah hingga ketinggian 2.000 mdpl. Bambu ini bisa mencapai 20 meter dengan diameter 20 cm dan ketebalan dinding buluh 1-1,5 cm. Tak heran jika ukuran ini membuat bambu betung juga disebut sebagai bambu raksasa.

Bambu ini kerap digunakan sebagai kompoen mebel karena karakternya yang kokoh. Selain itu, bambu betung juga digunakan dalam industri konstruksi bangunan, mengingat ukurannya yang besar dan buluhnya yang tebal. Meski banyak digunakan, nyatanya pemanfaatan bambu ini tidak sebanding dengan pertumbuhannya yang sangat lambat.

Bambu wulung atau biasa disebut sebagai bambu hitam pasti sudah tidak asing di telinga banyak orang. Bambu ini memiliki warna hijau muda saat masih muda, namun ketika dewasa berwarna keunguan hitam dengan simpul putih. Bambu ini tumbuh di daerah kering dengan ketinggian batang 8-12 m dan diameter 6-8 cm.

Produk kerajinan yang bisa dibuat dari bambu wulung adalah alat musik angklung, calung, dan gambang. Selain itu, bambu ini juga bisa digunakan sebagai bahan furnitur dan keperluan dekoratif.

Terbuat dari bahan alam, lampu belajar dari bambu memerlukan perawatan khusus agar awet digunakan. Pertama, perhatikan letak penempatan dan penyimpanannya. Produk kerajinan bambu sebaiknya diletakkan di tempat yang tidak terpapar sinar matahari secara langsung. Paparan sinar matahari secara langsung rentan membuat bambu pecah karena terlalu kering.

Selain dihindarkan dari paparan sinar matahari, lampu belajar bambu juga perlu dijauhkan dari tempat yang lembap yang bisa membuat bambu berjamur dan lapuk. Bambu memiliki sifat menyerap air, sehingga sebaiknya diletakkan pada permukaan kering. Dengan demikian, lampu belajar bambu akan lebih awet.

Furnitur berbahan alam memang mudah ditempeli debu yang membandel. Apalagi jika diletakkan di bagian luar rumah serta dekat jendela. Maka dari itu, produk perlu dibersihkan secara berkala, termasuk lampu belajar bambu.

Untuk permukaannya, bersikan secara perlahan menggunakan lap kering. Sedangkan, pada bagian anyaman bisa dibersihkan dengan sikat gigi bekas yang bisa menjangkau lipatan-lipatan anyaman. Bisa pula menggunakan vacuum cleaner yang lebih praktis.

Apabila lampu belajar bambu memiliki noda yang membandel, kamu bisa membersihkannya dengan lap basah dan kemudian dikeringkan. Jangan menggunakan air secara langsung, karena bambu memiliki sifat menyerap air. Membersihkan dengan air secara langsung akan membuat bambu menjadi lembap dan ditumbuhi jamur, sehingga rentan lapuk.

Agar kerajinan bambu lebih awet, pemberian cairan pelindung sangat dianjurkan. Cairan pelindung berguna untuk menghalau kotoran, sehingga tertahan di permukaan dan tidak masuk ke struktur bambu.

Dengan demikian, kotoran akan mudah dibersihkan tanpa merusak produk. Beberapa cairan pelindung yang biasa digunakan pada kerajinan bambu, antara lain adalah finishing water base, resin, vernis, dan propan.

Penggunaan lampu belajar dari bambu ternyata memiliki banyak manfaat, loh! Tentu saja manfaat yang pertama adalah mampu mendukung kegiatan belajar. Lampu belajar dari bambu digunakan sebagai penerangan yang merupakan aspek vital ketika belajar.

Penerangan yang baik membuat konsentrasi belajar menjadi lebih mudah. Sehingga, proses belajar menjadi lebih efektif dan produktif. Lampu belajar dari bambu biasanya juga didesain untuk memberikan penerangan yang cukup dan tidak berlebihan demi kenyamanan mata.

Lampu belajar dari bambu memang memiliki nilai estetika tersendiri. Dengan keindahannya, produk bernuansa etnik ini juga bisa digunakan sebagai penghias ruangan.

Ada banyak produk lampu dari bambu yang biasa dipakai sebagai dekorasi interior rumah, misalnya saja lampu gantung berbentuk anyaman dan lampu tempel. Lampu-lampu ini mampu memberikan kesan natural yang sangat disukai.

Dibandingkan jenis lampu lain, produk lampu belajar dari bambu lebih ramah lingkungan. Lampu ini terbuat dari bahan alam yang melimpah persediaannya di Indonesia.

Sehingga, pemanfaatannya pun cukup menjanjikan dan dapat diperbarui. Selain itu, bahan alam ini juga dapat terurai, sehingga lebih aman dan tidak meracuni tanah.

Keberadaan bambu yang melimpah sejalan dengan permintaannya di pasaran yang cukup tinggi. Dengan demikian, kerajinan bambu termasuk lampu belajar menjadi peluang bisnis yang bagus untuk meningkatkan pendapatan para pengrajin. Bambu juga bisa dikreasikan menjadi berbagai produk kerajinan yang memiliki nilai fungsi tinggi, sehingga pemanfaatan dan pasar konsumennya lebih luas.

Tahukah kamu, membeli produk kerajinan bambu sama dengan mendukung usaha produk lokal, loh! Saat ini banyak UMKM yang menggeluti bidang kerajinan bambu untuk memberdayakan masyarakat agar memiliki pekerjaan, sehingga dapat hidup sejahtera.

Membeli produk lokal, sama dengan mendukung laju perekonomian masyarakat untuk memperoleh kesejahteraan. Untuk mendukung minat konsumen dengan produk lokal, ada pula gerakan cinta produk Indonesia, sehingga produk lokal dapat bersaing di pasaran.