9 Rekomendasi Rak Bambu yang Klasik dan Elegan untuk Memperindah Rumah Anda (2023)

Kerajinan berbahan bambu sudah sejak lama digunakan di Indonesia. Bambu yang tumbuh subur di Indonesia memang terus dimanfaatkan mulai dari menjadi tempat memasak, meletak makanan sampai jadi senjata, alias bambu runcing.

Ada jenis anyaman yang terbuat dari bahan bambu, yang tentunya menggunakan bambu dengan spesifikasi tertentu. Selain itu, juga ada jenis kerajinan berbahan bambu lainnya yang juga kerap digunakan dan dijual.

Dalam artikel kali ini, BP-Guide akan mengulas terkait kerajinan berbahan bambu, khususnya rak bunga. Jadi, simak terus sampai habis ya.

Pot tanaman memang dikenal dibuat dari banyak bahan, seperti kayu, bambu, plastik, semen sampai besi. Nah, pot tanaman berbahan bambu sering menjadi pilihan yang tepat karena lebih sederhana serta lebih murah.

Bambu yang berukuran besar tentunya sering digunakan untuk pot tanaman. Diameter bambu yang lebih besar akan sangat pas untuk tanaman hias mungil.

Agar menjadi semakin cantik, bambu-bambu tersebut juga dihias dengan rangkaian tertentu. Anyaman bambu juga kerap menjadi pilihan tepat untuk menjadi pot tanaman yang cantik, apalagi didukung dengan warna yang menarik.

Lonceng angin berbahan bambu sangat pas untuk jadi hiasan. Letaknya di depan rumah, kerap memberikan sentuhan artistik yang klasik dan tradisional.

Suaranya juga lebih lembut dan menenangkan, ketimbang lonceng besi misalnya. Hembusan angin akan memberikan nada yang indah ketika bambu dan bambu lain bertemu.

Karena itu, bambu kerap digunakan sebagai lonceng angin di depan pintu. Selain berbunyi lembut diterpa angin, lonceng ini juga bisa dibunyikan tamu sebagai bel dengan suara yang lebih keras.

Anda membuat taman di rumah? Akan sangat pas bila Anda memiliki lampu taman. Nah, tiang lampu taman Anda bisa menggunakan bambu.

Sebab, bambu kebanyakan lurus dan tentunya kuat. Karena itu, bisa bertahan lama sebagai tiang lampu di taman Anda. Apalagi, tampilannya juga menarik.

Sedangkan bagian atasnya alias tempat lampu juga bisa menggunakan bahan bambu. Akan lebih tepat bila anyaman bambu sehingga selain padu dengan tiangnya, juga akan menampilkan kesan yang lebih indah dan manis.

Karena bambu memiliki tekstur yang lurus, maka sering pula menjadi furniture. Bambu kerap dibuat menjadi kursi, bahkan meja dan lemari.

Biayanya lebih murah, ketimbang berbahan kayu. Selain itu, kekuatannya juga sama dan pesona bambu yang khas menjadikan tampilan ruangan lebih menarik dan eksotis.

Sejak zaman dulu, di Indonesia memang kerap menggunakan bambu sebagai bahan utama pembuatan kursi dan meja. Tapi, tidak hanya zaman dulu, bahkan sampai saat ini juga masih banyak furniture berbahan bambu yang bahkan dijual di pasaran.

Selain itu, bambu juga bisa dibuat menjadi rak bunga yang sangat padu dengan cantiknya bunga koleksi Anda. Rak dari bambu juga tahan lama, karena kekuatan bambu tersebut.

Terlebih, keuntungannya ketimbang rak berbahan kayu, adalah biayanya yang lebih murah. Anda bahkan bisa menyusun bambu Anda sendiri, dengan modal tenaga dan sedikit paku saja sudah bisa membuat rak yang indah. Tentunya, tergantung sentuhan artistik Anda.

Tampilan rak bambu terkesan tradisional dan alami. Jadinya, memberikan kesan yang baik pada susunan bunga yang ada di atasnya.

Tentu saja tidak semua bambu bisa digunakan untuk dibuat menjadi kerajinan tangan. Ada syarat dan spesifikasi tertentu yang harus sudah dipenuhi oleh bambu tersebut.

Salah satunya adalah kematangan bambu agar lebih kuat, kokoh dan padat. Setidaknya, bambu yang digunakan mesti sudah berusia di atas 4 tahun.

Bambu tua memiliki ciri khas ada bercak-bercak putih di batangnya. Kelopak-kelopak sudah tidak ditemukan lagi dan setidaknya ada lebih dari 10 ruas bambu terhitung dari atas tanah. Bila masih terlalu muda, maka akan lebih rawan dimakan rayap.

Bambu yang kualitasnya tinggi akan sangat rapat daging batangnya. Anda bisa melihat batang bambu yang sudah dibelah dengan melihat serat di dagingnya.

Serat-serat tersebut akan sangat terlihat padat, yang berarti volumenya sangat rapat. Hal itu bisa menjamin bambu akan tetap terjaga dengan baik ukurannya dalam waktu lama.

Apa yang terjadi bila Anda memilih bambu dengan daging yang renggang? Hal yang akan terjadi adalah ketika sudah mengering maka bambu tersebut akan menyusut.

Pasca panen bambu, maka bagaimana penanganan yang dilakukan akan menentukan kualitas bambu tersebut. Jangan langsung menggunakan bambu yang sudah ditebang, karena Anda perlu menurunkan segala cairan dari dalam bambu itu.

Caranya adalah dengan mendiamkan beberapa hari bambu tersebut di atas alas tertentu. Agar cairannya dapat turun, maka bambu harus disimpan dalam kondisi tegak.

Alas di bawahnya harus membuat cairan yang ada di bambu bisa mengalir. Jangan simpan bambu di atas tanah, karena cairannya akan meresap dan bambunya akan kembali menjadi lembab. Berikutnya, cairan yang sudah diturunkan tersebut justru akan kembali diserap oleh bambu itu.

Setelah proses pemanenan, apakah bambu tersebut sudah bisa digunakan? Ternyata masih belum. Setelah cairan di dalamnya sudah keluar Anda bisa merendam bambu tersebut ke lumpur selama berbulan-bulan, setidaknya 3 bulan.

Cairan di dalam tubuh bambu mengandung gula. Hal itu berbahaya, karena disukai rayap dan akhirnya merusak bambu tersebut. Setelah proses ke lumpur, maka angkat bambu dan keringkan.

Banyak pengrajin bambu akan menggunakan semacam minyak, atau oli bekas untuk mengawetkan bambu itu. Setidaknya proses ini akan memakan waktu sekitar 2 minggu. Setelah benar-benar siap, baru bambu ini bisa digunakan sebagai bahan.