9 Rekomendasi Jas Hujan Axio agar Berkendara di Tengah Hujan Tetap Aman dan Nyaman (2023)

Mendekati akhir tahun, artinya musim hujan segera tiba. Selain harus mempersiapkan diri agar kesehatan tidak terganggu, kamu juga harus siap-siap jas hujan nih. Ketika memasuki musim penghujan seperti sekarang ini, di Indonesia cenderung hujan setiap hari. Kamu pasti tidak ingin aktivitasmu terganggu gara-gara hujan, apalagi sampai jatuh sakit bukan?

Buat kamu yang mengendarai kendaraan roda dua saat pergi ke kantor atau kampus, wajib punya jas hujan yang disimpan di dalam jok. Jas hujan akan melindungi kamu selama di perjalanan agar tidak basah, sehingga kamu bisa sampai ke tempat tujuan tepat waktu. Kalau tidak punya jas hujan, mau tidak mau kamu harus berteduh di tepi jalan sampai hujan reda dan itu bisa memakan waktu selama berjam-jam!

Tidak hanya saat berkendara saja, jas hujan juga memudahkan kamu saat ingin keluar rumah di tengah hujan, tetapi tidak ada payung yang bisa dipakai. Jas hujan akan melindungi kamu dari penyakit yang sering menyerang di musim hujan seperti demam, batuk, dan flu.

Jas hujan terbaik adalah jas yang mampu melindungi pemakainya dari terpaan angin dan tetesan air hujan. Oleh karena itu, pastikan jahitan jas hujan rapi dan rapat, ya. Perhatikan bagian sambungan pada jas hujan secara detail.

Jas hujan yang punya terlalu banyak jahitan bukanlah jas hujan yang baik karena memperbesar kemungkinan air untuk masuk melalui pori-pori yang ada di sepanjang jahitan. Jas hujan yang dibuat melalui proses pengepresan dan tanpa jahitan layak kamu pilih karena bisa mengurangi risiko air yang rembes. Dengan demikian, kamu tidak perlu khawatir lagi berkendara di bawah hujan.

Jas hujan layaknya baju wajib bagi setiap orang di musim hujan. Sama halnya ketika kamu akan memilih baju, bahan pembuat jas hujan juga harus nyaman saat dipakai.

Bahan-bahan seperti plastik atau PVC sebaiknya dihindari karena cenderung panas dan menyebabkan ketidaknyamanan selama dipakai. Meski sedang hujan, bukan berarti kamu tidak bisa berkeringat di dalam jas hujan yang kamu pakai lho. Sementara itu, bahan plastik cenderung mudah sobek dan tidak bisa bertahan lama. Lalu bahan jas hujan apa yang sebaiknya dipilih?

Beli jas hujan yang terbuat dari bahan parasut karena lebih ringan, halus, dan memiliki sifat anti air. Parasut juga aman saat dijemur, berbeda dengan bahan PVC yang cenderung kaku dan mengeras.

Bagian pengancing jas hujan juga penting. Pilihlah jas hujan yang penutupnya berjenis resleting, bukan kancing baju biasa. Setelah itu, kamu juga harus memperhatikan bahan pembuat resletingnya. Pilih jas hujan dengan resleting yang terbuat dari kuningan atau tembaga yang lebih awet.

Resleting yang terbuat dari besi atau plastik sebaiknya dihindari. Bahan plastik tidak awet, rapuh, dan cepat rusak. Sedangkan resleting yang terbuat dari bahan besi cenderung mudah berkarat bila terkena air hujan. Kalau bagian resletingnya rusak, tentu jas hujan sudah tidak bisa dipakai lagi.

Namun jika kamu sulit menemukan jas hujan dengan resleting yang terbuat dari bahan tembaga atau kuningan, pilih saja resleting berbahan besi yang disertai dengan pelindung.

Jas hujan model ponco sangat berbahaya jika digunakan untuk berkendara. Bagian belakang yang menjuntai bisa mengganggu pengendara lain dan berpotensi masuk ke lubang roda, sehingga bisa mengancam keselamatanmu saat naik sepeda motor. Pilih jas hujan dengan model setelan yang jauh lebih praktis dan nyaman. Selain itu, pastikan ukurannya tidak terlalu sesak supaya tetap nyaman ketika digunakan.

Dalam memilih warna jas hujan, utamakan yang terang dan mencolok. Tujuannya supaya pengendara lain bisa melihat keberadaanmu ketika hujan lebat. Seperti yang kamu tahu, jarak pandang manusia semakin terbatas jika hujan lebat. Kondisi awan yang gelap semakin memperparah kondisi tersebut.

Lebih baik lagi jika kamu memilih jas hujan tipe flourescent atau menyala dalam gelap. Pantulan yang dihasilkan dari warna jas hujanmu akan membuat pengendara lain menyadari keberadaanmu dan bisa lebih berhati-hati.

Ini dia jas hujan yang paling populer dan aman. Jas hujan setelan terdiri dari celana panjang sebagai bawahan dan jaket untuk atasannya. Inilah jas hujan yang paling cocok untuk pengendara sepeda motor. Bentuknya ringkas mirip dengan baju, sehingga tidak menjuntai di bagian belakang dan kiri kanan seperti jas hujan ponco.

Jas hujan setelan hadir dalam berbagai macam ukuran untuk anak-anak, dewasa, hingga mereka yang tubuhnya berukuran jumbo.

Kamu wanita berhijab? Tidak perlu bingung memilih jas hujan karena kini ada jas hujan gamis yang dirancang khusus untuk kaum hawa. Jas hujan gamis modelnya sama dengan jas hujan setelan, hanya saja bawahannya berbentuk rok panjang. Sangat praktis sekali bukan? Sayangnya, karena hanya dibuat untuk kaum hawa, jas hujan gamis hadir dalam ukuran yang relatif kecil.

Jas hujan model panjang ini sering dipakai oleh polisi atau pekerja tambang saat sedang bekerja. Modelnya mirip seperti jaket yang panjangnya mencapai lutut. Jas hujan overcoat ini kurang praktis jika dipakai untuk berkendara karena bagian bawah yang terlalu panjang bisa mengganggu si pengendara itu sendiri.

Sebutan lain untuk jas hujan ponco adalah jas hujan kelelawar. Meski tidak direkomendasikan untuk berkendara, namun bukan berarti jas hujan jenis ini tidak dibutuhkan. Jas hujan ponco banyak digunakan oleh mereka yang suka mendaki gunung.

Karena bentuknya yang lebar, jas hujan ponco bisa dipakai untuk membuat tenda darurat bila diperlukan. Namun jika kamu berkendara dengan roda dua, sebaiknya jangan pakai jas hujan ini ya!