10 Rekomendasi Vitamin D untuk Bantu Jaga Daya Tahan Tubuh Selama Pandemi (2023)

Pandemi yang hampir dua tahun ini melanda kehidupan kita membuat kita sadar akan banyak hal. Semenjak pandemi, kehidupan kita jadi berubah. Kini kita tak lagi banyak beraktivitas di luar rumah. Kita juga tidak bisa leluasa bersosialisasi. Bepergian pun harus terkungkung dengan memakai masker. Kita jadi sadar bahwa kita membutuhkan orang lain. Selain itu, kita juga jadi sadar akan pentingnya hidup sehat agar tidak mudah terjangkit penyakit.

Tidak mudah memang untuk menghentikan penyebaran virus Covid-19. Butuh waktu dan juga usaha kita bersama untuk menghentikan penyebarannya. Maka dari itu, yuk, bersama taati protokol kesehatan dan jangan lupa untuk menerapkan pola hidup sehat guna meningkatkan imun tubuh agar tidak mudah terjangkit penyakit yang diakibatkan virus berbahaya ini.

Menjalankan pola hidup sehat harus dibiasakan mulai saat ini. Perhatikan kebiasaan kecil dalam keseharian kita dan mulai ubah perlahan apa yang harus diubah agar kita bisa jadi lebih sehat. Beberapa pola hidup sehat adalah rutin mencuci tangan, mengurangi jajan sembarangan, lebih rutin masak sendiri, mengonsumsi makanan sehat, dan rutin berolahraga setiap hari atau setidaknya 4 hari dalam seminggu.

Pola hidup sehat juga meliputi istirahat yang cukup, tidur nyenyak, serta selalu berpikir positif. Pikiran yang positif membuat kita jadi lebih semangat menjalani hidup dan membuat mood kita jadi membaik. Saat mood membaik, maka daya tahan tubuh juga bisa meningkat.

Tubuh kita membutuhkan banyak nutrisi selama pandemi. Kita butuh aneka vitamin dan juga mineral guna menjaga daya tahan tubuh. Salah satu yang paling kita butuhkan adalah vitamin D. Vitamin yang satu ini sebenarnya bisa diproduksi tubuh melalui radiasi ultraviolet B. Sayangnya, seiring bertambahnya usia, maka kemampuan kulit untuk memproduksi vitamin D jadi berkurang.

Saat musim dingin umumnya hanya sedikit radiasi UVB yang sampai ke permukaan bumi di beberapa daerah tertentu. Hal ini menimbulkan risiko kekurangan vitamin D meningkat di beberapa daerah.

Beruntunglah kita tinggal di daerah tropis yang mendapat paparan sinar matahari dalam jumlah tinggi. Meski demikian hal ini tak lantas menjamin kecukupan vitamin D pada tubuh kita. Padahal tubuh kita sangat membutuhkan vitamin D utamanya di masa pandemi seperti sekarang ini.

Sebuah studi menunjukkan bahwa mereka yang memiliki kadar vitamin D rendah berpeluang 7,2 persen lebih tinggi untuk terinfeksi virus Corona. Sementara mereka yang cukup asupan vitamin D mampu mengurangi tingkat keparahan penyakit karena Corona.

Vitamin D dulunya hanya kita kenal sebagai vitamin yang bisa meningkatkan penyerapan kalsium dalam tubuh. Selain itu, vitamin D juga bisa meningkatkan kekuatan otot dan tulang sehingga tidak mudah rapuh.

Berdasarkan penelitian lebih lanjut, vitamin D juga ternyata bagus untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan melindungi terhadap infeksi pernapasan akut dan pneumonia. Ini tentu akan sangat berguna bagi mereka yang sedang terjangkit virus Corona.

Vitamin D juga bisa mengurangi depresi dan mengatur suasana hati agar lebih baik. Seperti kita ketahui bersama, selama pandemi kita jadi mudah depresi. Jika sudah depresi maka penyakit dan virus jadi mudah menginfeksi tubuh. Mendapat asupan vitamin D yang cukup akan bisa membantu kita untuk memiliki mood lebih baik agar tidak mudah terserang depresi dan penyakit.

Untuk mendapatkan vitamin D secara maksimal, cara paling baiknya adalah dengan berjemur. Dalam kulit kita terdapat sejenis kolesterol yang bisa membentuk vitamin D. Senyawa ini akan diubah menjadi vitamin D ketika UVB terserap oleh kulit dengan baik. Vitamin D yang kita dapat dari matahari bisa bermetabolisme dua kali lebih lama daripada vitamin D yang berasal dari suplemen atau makanan.

Perlu diketahui bahwa kadar vitamin D yang dihasilkan tubuh setiap orang akan berbeda-beda. Kadar vitamin ini dipengaruhi beberapa faktor seperti misalnya kulit dan usia. Mereka yang memiliki kulit gelap butuh berjemur lebih lama supaya tubuhnya bisa menghasilkan vitamin D daripada orang berkulit lebih terang. Hal ini disebabkan karena kandungan melanin dalam kulit gelap bisa menghambat produksi vitamin D. Selain itu, makin bertambah usia maka produksi vitamin D akan makin berkurang.

Faktor lain yang mempengaruhi penyerapan vitamin D adalah lokasi geografis dan musim. Jika tinggal di area yang dekat khatulistiwa maka vitamin D yang didapatkan bisa lebih banyak dan lebih maksimal. Utamanya saat musim panas karena matahari bersinar terik seharian.

Berjemurlah 15 hingga 20 menit dalam satu hari. Ini sudah cukup untuk membuat kamu mendapatkan vitamin D yang kamu butuhkan. Untuk waktu terbaiknya adalah pukul 9 hingga pukul 10 pagi.

Guna mendapatkan vitamin D secara maksimal, kamu juga bisa mengonsumsi makanan yang kaya vitamin D. Ini akan sangat berguna jika misalnya sedang mendung seharian atau saat kamu kerepotan dan tidak sempat berjemur.

Ikan salmon merupakan salah satu ikan yang kaya vitamin D. Selain itu, di dalamnya juga kaya asam lemak omega 3. Kamu bisa mengonsumsinya bersama salad atau nasi untuk membangun vitamin D dalam tubuh.

Kamu juga bisa mengonsumsi ikan tuna sebagai sumber vitamin D. Pilih ikan tuna segar atau ikan kemasan yang wadahnya bebas BPA sehingga bisa meminimalkan paparan terhadap bahan kimia yang berbahaya.

Jamur juga bisa dikonsumsi jika kamu ingin tubuhmu lebih maksimal memproduksi vitamin D. Hampir semua jenis jamur kaya akan vitamin D. Rasanya enak dan tentu saja bisa memberi nutrisi ekstra untuk tubuhmu.

Makanan lain yang bisa kamu konsumsi adalah sereal. Kamu bisa pilih sereal favoritmu untuk mendapat vitamin D. Kombinasikan sereal dengan susu yang juga kaya vitamin D. Dengan begini maka tubuh kamu akan mendapatkan manfaat vitamin D dengan lebih maksimal.

Telur juga cocok untuk sumber vitamin D. Kandungan vitamin D terdapat pada bagian kuningnya.

Untuk minuman, selain susu, kamu juga bisa coba jus jeruk. Jus jeruk tanpa bulir atau rendah asam kaya akan vitamin D. Selain itu, minuman ini juga kaya akan vitamin C yang bisa menjaga sistem imun dan menangkal radikal bebas dari tubuh.

Jangan lupa juga untuk mengonsumsi suplemen vitamin D agar kebutuhan nutrisi tercukupi. Ada banya jenis suplemen vitamin D yang beredar di pasaran. Kamu bisa pilih yang paling tidak memiliki dosis 1.000 IU.

Hindari mengonsumsi suplemen vitamin D dengan dosis terlalu tinggi. Konsumsilah sesuai dengan aturan yang tertera pada kemasan. Mengonsumsi terlalu banyak vitamin D malah bisa menyebabkan sakit perut, otot tubuh melemah, gagal ginjal, hingga telinga berdenging.