10 Ikan Yang Sebaiknya Tidak Dimakan Demi Kesehatan

10 Ikan Yang Sebaiknya Tidak Dimakan Demi Kesehatan

Ikan mungkin adalah salah satu makanan favorit Anda. Makanan bergizi ini memiliki rasa yang gurih dan lezat serta bisa diolah dengan berbagai macam cara. Namun, Anda perlu waspada, karena tidak semua ikan bermanfaat untuk tubuh Anda dan malah berbahaya. Ini dia daftar ikan yang sebaiknya Anda hindari.

Baca juga

Ikan merupakan salah satu sumber protein yang dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari. Daging ikan menurut para peneliti jauh lebih sehat ketimbang daging sapi yang mengandung lemak tak jenuh. Selain itu, rasanya juga tak kalah nikmat dan dapat dijadikan aneka variasi menu sehari–hari. Dari segi ekonomi, tentu saja ikan juga lebih murah bila dibandingkan daging sapi atau kambing.

Tetapi, tahukah Anda ternyata ada beberapa jenis ikan yang sebaiknya tidak dimakan karena dapat mengganggu kesehatan? Menurut pakar kesehatan, jenis ikan yang sebaiknya tidak dimakan adalah yang berasal dari perairan lautan lepas yang terkontaminasi paparan limbah industri dan merkuri atau timbal dari bahan mineral beracun.

Semakin tua usia ikan tertentu, maka akan semakin tinggi tingkat merkuri di dalam tubuhnya. Tentu saja hal ini sangat membahayakan kesehatan. Karena untuk kasus yang serius, keracunan ikan yang sudah terkontaminasi merkuri dapat menyebabkan kebutaan, kematian saraf atau neuropati, serta dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kematian.

Nah, apa saja jenis ikan yang sebaiknya tidak dimakan atau tidak dikonsumsi oleh keluarga? Berikut ini nama–nama ikan tersebut:

Swordfish

Swordfish atau ikan todak biasanya berada di perairan lepas dan berukuran besar hingga setengah meter. Bila sudah berusia tua dapat dilihat dari ukurannya yang cukup besar.

Konon ibu hamil dan menyusui tidak dianjurkan menikmati ikan todak karena kandungan merkuri yang cukup tinggi. Selain ibu hamil atau menyusui, masyarakat umum juga dihimbau untuk tidak terlalu sering makan ikan todak demi kesehatan.

Ikan Escolar

Sumber gambar www.freshislandfish.com

Mungkin nama ikan escolar masih asing di telinga. Namun, di Indonesia ikan jenis ini juga dikenal dengan nama ikan gindara. Tak bisa dipungkiri, ikan gindara dagingnya memang lezat untuk berbagai jenis masakan. Selain itu, ikan gindara juga mudah ditemukan di perairan laut seluruh tanah air.

Daging ikan gindara mengandung zat senyawa gempylotoxin yang ternyata memiliki sifat beracun jika dikonsumsi terlalu banyak. Racun ini akan mengganggu pencernaan dan usus serta menyebabkan diare. Para ahli menganjurkan agar tak mengonsumsi ikan gindara lebih dari 6 ons.

Ikan Lemadang

Sama seperti ikan pedang, ikan lemadang atau yang dikenal dengan ikan mahi-mahi juga tidak disarankan bagi ibu hamil dan menyusui. Seorang chef profesional yang kerap mengolah ikan, Frankie Terzoli, menyebutkan jika ikan bernuansa kulit warna kehijauan ini memiliki senyawa histamin di dalam dagingnya. Sehingga bila dikonsumsi dapat menyebabkan keracunan.

Seperti diketahui histamin adalah pemicu reaksi alergi seperti gatal–gatal, kemerahan kulit, ruam dan sebagainya. Diklaim racun histamin berasal dari bakteri yang mengurai asam amino histidine di dalam tubuh ikan lemadang.

Chilean Sea Bass

Sumber gambar priceonomics.com

Chilean Sea Bass banyak dijumpai di sekitar perairan maritim negara Cile yang beribukota Santiago. Rasa ikan sejenis ikan kakap ini sangat lembut dan lumer seperti mentega. Bagi para pencinta kuliner laut, tentu saja sudah tak asing dengan menu yang satu ini.

Sayangnya, kelezatan ikan kakap Cile tak boleh dinikmati terlalu sering. Hal ini dikarenakan kandungan merkurinya yang sangat tinggi dan bisa berdampak pada kecacatan janin bila dikonsumsi ibu hamil. Tak hanya itu, ikan kakap Cile juga termasuk kategori ikan yang langka dan dilindungi kelestariannya.

Ikan Hiu

Sirip ikan hiu merupakan salah satu menu favorit di berbagai restoran di Jepang. Di Indonesia sendiri, tepatnya di daerah Surabaya, Jawa Timur juga ada warung makan khas tradisional yang menyajikan menu ikan hiu.

Sepertinya ikan hiu akan menjadi salah satu pantangan untuk menu kuliner selanjutnya. Karena paparan merkuri yang cukup tinggi dan bisa menyebabkan kerusakan saraf bagi para penggemar kuliner ikan hiu yang tak sengaja terpapar merkuri.

Menurut Laboratorium Penelitian Hiu, Mote Marine, daging ikan hiu dapat mengandung kadar merkuri yang kapasitasnya terlalu melebihi batas normal yang dianjurkan Badan Obat dan Pangan (FDA) Amerika Serikat. Mereka juga mengganggap ikan hiu sebagai mata rantai makanan yang sangat penting di lautan. Tanpa adanya ikan hiu, maka akan banyak jenis hewan yang terancam punah.

Ikan Orange Roughy

Ikan selanjutnya yang sebaiknya tidak dimakan atau dikonsumsi adalah ikan orange roughy. Biasanya, ikan ini banyak terdapat di perairan lepas pantai benua Amerika. Populasinya juga semakin menurun drastis sehingga banyak kalangan pencinta satwa laut yang menghimbau untuk tidak lagi mengonsumsi ikan jenis ini.

Ikan Makerel Jepang

Sejenis ikan salmon dan tongkol ini merupakan ikan yang banyak dijumpai di seluruh perairan laut se-antero planet bumi. Ikan makerel biasanya hidup di perairan terdalam dan diambil oleh nelayan atau pencari ikan menggunakan peralatan kapal besar yang canggih.

Ada banyak jenis makanan kalengan atau makanan kemasan yang berisi ikan makerel dengan saus tomat yang siap saji. Sayangnya, untuk jenis ikan makerel di perairan tertentu seperti di Jepang, kadar merkurinya cukup tinggi dan membahayakan kesehatan manusia.

Setiap hari orang dewasa hanya boleh memakan ikan makerel sebanyak 200 gram. Sementara, anak–anak sekitar 100 gram sesuai anjuran para pakar kesehatan.

Ikan Tuna Bermerkuri

Salah satu ikan terlezat di dunia ini dapat dijumpai dengan mudah di pasar–pasar seluruh dunia. Baik pasar tradisional atau pasar modern.

Ikan tuna juga sebaiknya direkomendasikan tidak dikonsumsi dalam kadar yang melampaui batas. Yaitu sekitar 100 gram saja per harinya bagi orang dewasa dan sekitar 50 gram untuk anak- anak. Lebih dari itu, dikhawatirkan kandungan merkurinya bisa mengganggu saraf dan fungsi organ vital di dalam tubuh manusia.

Ikan Patin Siam (Pangasius)

Perairan yang terkontaminasi merkuri dan limbah pabrik dapat menyebabkan kandungan daging ikan patin siam juga berkualitas buruk. Apabila dikonsumsi oleh manusia dalam jumlah besar atau berlebihan dapat memicu radikal bebas penyebab kanker atau zat karsinogen.

Oleh karena itu, ikan patin siam tergolong dalam jenis ikan yang sebaiknya tidak dimakan berlebihan demi kesehatan. Ikan ini banyak ditemukan di perairan Vietnam dan Kamboja.

Ikan Blanquillo

Bernama latin Malacanthidae, ikan blanquillo atau yang lebih dikenal dengan tilefish merupakan julukan dari “the clown of the sea” karena bentuknya mirip badut. Ikan ini banyak dijumpai di daerah Florida hingga sepanjang perairan kemaritiman di Nova Scotia. Ukuran ikan blanquillo dewasa bisa mencapai 1 meter dengan bobot sekitar 300 kg.

Meski ukurannya besar dan bisa diolah untuk menu masakan, tetapi sebaiknya ikan blanquillo tidak dikonsumsi oleh manusia demi menghindari keracunan merkuri. Batas maksimal mengonsumsi ikan blanquillo hanya sekitar 100 gram per hari untuk orang dewasa. Dan anak–anak separuhnya, sekitar 50 gram saja.

From our editorial team

Mengolah Ikan dengan Benar

Sudah tahu kan, ikan-ikan yang sebaiknya tidak dimakan? Meskipun Anda sudah berusaha memilih ikan yang aman dikonsumsi, perhatikan juga cara pengolahan yang tepat sehingga nutrisi di dalam ikan tidak hilang. Dengan informasi ini, semoga Anda selalu sehat dan bisa memilih menu yang tepat untuk gaya hidup sehat Anda.