Tampil Elegan Dengan 12 Ragam Motif Kain Batik Tulis Warisan Nusantara

Sejak dulu, batik selalu jadi pilihan pertama untuk melengkapi kebutuhan busana formal Anda. Hingga kini, motif batik tak meredup, justru kian melejit menjadi tren fashion kekinian. Ini memaksa desainer untuk terus merancang busana bermotif batik.

Tak hanya dipakai untuk diri sendiri, pakaian batik juga dirancang untuk couple. Memakai baju batik couple ke acara resmi seperti pernikahan, pesta, atau acara lain bakal bikin Anda dan pasangan terlihat kompak dan serasi. Selain pasangan, batik couple juga bisa Anda pakai dengan saudara, keluarga, atau sahabat.

Beragamnya motif batik kadang bikin pusing mau pilih yang mana. Semua unik dan berkelas. Bingung pilih motif yang mana? Coba pakai batik tulis. Motif batik tulis yang menorehkan kesan mewah membuatnya diminati banyak orang. Kualitas bahan dan coraknya juga tidak main-main. Dijamin, Anda bakal nampak menawan memakai baju batik tulis.

Kesan mewah bakal Anda dapatkan saat memakai batik tulis. Namun, sebanding dengan kualitas seni itu, Anda pun harus merawatnya dengan benar sehingga batik Anda tahan lama. Berbeda dengan batik cap dan batik printing, perawatan batik tulis harus diakui sedikit lebih sulit. Tapi, bukan berarti tidak mungkin, lho.

Nah, agar kualitas bahan dan warnanya tahan lama, ada trik khusus yang harus Anda praktikkan. Jangan sembarangan mencuci dan menyimpannya, ya. Karena, Anda tentu tidak mau rugi kan sudah beli mahal-mahal malah cepat rusak? Perawatan yang tepat akan membuat Anda bisa terus-terusan memakai baju batik tulis kesayangan ini. Apa saja tipsnya?

Memang sih, mencuci dengan mesin jauh lebih praktis. Anda bisa menghemat lebih banyak waktu dan tenaga. Sayangnya, ada beberapa jenis bahan pakaian yang sebaiknya tidak dicudi dengan mesin agar lebih awet. Termasuk, baju batik tulis ini,

Lalu, pakai apa, dong? Cuci baju Anda secara manual menggunakan tangan, tanpa memakai sikat. Eits, sabun cucinya pun tidak boleh sembarang sabun deterjen, lho. Gunakanlah sampo, sabun bayi, lerak, dry clean di tempat laundry, atau beli saja sabun cuci khusus untuk baju batik. Ini akan membuat warnanya lebih awet.

Untuk mencuci baju batik tulis, siapkanlah ember berisi air. Larutkan sabun cuci atau sampai ke dalamnya, pastikan sabun atau sampo tidak mengental. Lalu, masukkan baju ke dalam ember, tanpa disikat atau diperas. Bahkan jika baju itu tidak terlampau kotor, Anda bisa merendamnya dengan air hangat tanpa sampo sekalipun.

Baju Anda sudah selesai dicuci dan siap dikeringkan? Nah, sekarang, carilah tempat menjemur yang tidak langsung terpapar sinar matahari. Karena pada dasarnya, baju batik tulis hanya perlu diangin-anginkan sampai kering, tanpa diperas atau dikeringkan di mesin pengering. Ayunkan saja baju Anda beberapa kali, lalu jemur di tempat yang tidak terlalu terik.

Langkah di atas penting untuk diperhatikan, karena jika langsung terkena sinar matahari, warna baju batik bisa luntur. Keindahan dan kemewahan baju batik tulis bakal berkurang. Anda tidak mau itu terjadi, kan?

Apakah Anda terbiasa menyetrika baju? Jika iya, sepertinya baju batik tulis harus Anda istimewakan. Karena, baju ini sebaiknya tidak disetrika. Ini karena panas setrika berpotensi merusak tekstur dan warna batik. Kalaupun terpaksa harus disetrika, lapisi bagian atas baju batik tulis Anda dengan kain lain. Sehingga, baju tidak langsung terkena panas setrikaan. Atau, bisa juga pakai setrika uap agar uapnya bisa Anda atur agar tidak terlampau panas.

Jangan pula menyimpan baju batik tulis di sembarang tempat. Pastikan memasukkan baju batik di tempat yang tidak lembab. Selain itu, jauhkan dari kamper atau kapur barus yang biasa digunakan untuk mengharumkan lemari pakaian. Memang sih, kamper membuat lemari Anda lebih wangi. Tapi, warna batik akan kusam jika terpapar kamper. Kalau terpaksa pakai kapur barus, setidaknya lapisi baju batik Anda dengan plastik.

Batik tulis khas Indonesia tentunya memiliki beragam corak dan motif sesuai dengan daerah asalnya atau teknik pembuatannya. Nah, untuk Anda yang belum tahu ragam baju batik tulis, simak ulasan beserta rekomendasinya berikut ini!

Batik tulis memiliki beragam corak yang cantik. Batik keraton, salah satunya. Ia menjadi pionir seluruh jenis batik yang tumbuh di Indonesia. Motifnya tidak hanya indah, tapi juga menyimpan makna filosofis. Batik keraton lahir dari tangan putri-putri keraton Kasunanan Surakarta, Kasultanan Jogjakarta, Pura Pakualaman, dan Pura Mangkunegaran. Mereka dibantu para ahli batik di sekitar keraton.

Dulu motif ini tak bisa dipakai oleh sembarang orang, sama halnya dengan Batik Parang Rusak, Batik Udan Liris, Batik Parang Barong, dan motif tertentu lainnya. Usaha ini pun tumbuh dan makin dikenal. Akhirnya, para saudagar mulai mengelola dan mengembangkan batik di luar lingkungan Keraton. Lahirlah batik Sudagaran dan Batik Pedesaan. Keunikan yang dimiliki batik keraton menjadikannya berbeda dengan batik lain, dilihat dari ukuran, bentuk, patra, dan warna soga (coklat).

Penasaran ingin coba? Ini dua plihannya untuk Anda:

Orang Jawa umumnya mengenal batik bermotif cuwiri yang sering dikenakan saat memperingati tujuh bulan usia anak bayi, atau biasanya disebut “mitoni.” Peringatan mitoni sekaligus wujud tradisi Jawa yang langkah hidupnya kaya akan falsafah kehidupan. Semua ini diyakini mampu membawa pada kemakmuran dan kebaikan.

Istilah “cuwiri” sendiri memiliki arti “kecil-kecil.” Pemakaian baju motif ini diniatkan agar siapa yang memakai nampak layak disegani masyarakat. Jika ditelisik lagi, batik cuwiri dibuat dengan zat pewarna soga alam. Corak bajunya didominasi meru dan gurda. Motif asal Yogyakarta dan Surakarta ini dikembangkan menjadi busana modern yang layak dipilih. Penasaran? Yuk, intip baju-baju di bawah ini!

Pernah dengar nama Pringgodani? Pringgodani atau pringgondani adalah nama kesatriyan tempat Gatotkaca tinggal. Baju batik tulis bermotif pringgondani lebih sering berwarna gelap, misalnya biru nila atau biru indigo, dan soga coklat. Nampak pula detail sulur-sulur kecil diantara naga.

Baju Batik Tulis Motif Pringgodani dibuat dengan pewarna sintesis. Bahan yang digunakan adalah katun prismissima dan sutera. Tak hanya nampak, Anda juga akan terlihat elegan memakainya. Baju batik tulis seharga 375 ribu rupiah ini bisa Anda dapatkan di Ubatik.

Cari yang khas Indonesia? Baju batik tulis motif sekar jagad harus masuk daftar pilihan Anda. Konon, nama motif ini diambil dari kata “kar jagad”. Dalam bahasa Jawa, “kar” berarti “peta”, sedangkan “jagad” artinya “dunia.” Secara keseluruhan, nama “sekar jagad” diartikan sebagai simbol keragaman di dunia.

Ada juga yang mengartikan kata “sekar” menjadi bunga, dan “jagad” adalah dunia. Jadi, sekar jagad adalah keindahan di dunia, seindah bunga. Apa pun itu, batik memang motif yang dimaknai sebagai keelokan nusantara. Khususnya, sekar jagad ini, yang akan memancarkan aura keeksotisan perempuan Indonesia. Siapa pun yang melihat dijamin akan terpikat. Ini rekomendasi kain batik motif sekar jagad untuk Anda!

Sudah tahukah Anda, kisah dibalik lahirnya motif batik Sido Luhur? Dulunya, motif ini dirancang khusus oleh Ki Ageng Henis, cucu Ki Ageng Selo dan kakek Panembahan Senopati, sang penggagas Mataram Jawa. Ki Ageng Henis membuat motif ini dengan harapan anak keturunan yang memakainya bakal dilimpahi hati dan pikiran yang baik sehingga bermanfaat untuk masyarakat.

Winarso Kalinggo, pengamat budaya Jawa berpendapat, motif ini dilukis langsung oleh Nyi Ageng, seorang perempuan berkekuatan sakti. Saat mencanting batik hingga habis lilinnya, konon Nyi Ageng menahan nafas kuat-kuat. Ini dilakukan agar ia mampu secara penuh berkonsentrasi mencanting motif tersebut, sehingga harapan dan doa yang ia inginkan tertuang dalam kain batik itu. Hingga kini, pembuatan batik pun masih sama. Lelaki merancang motif, perempuanlah yang mencanting.

Itu tadi sekilas soal sejarah batik sida luhur. Lalu sekarang, seperti apa motif batik sida luhur dalam baju batik tulis? Simak list berikut ini!

Motif batik ini masih satu keluarga dengan baju batik tulis. Konon, motif ini adalah hasil kreasi salah satu dari Sultan Mataram. Bahkan, motif ini juga termasuk Motif Larangan selain 7 motif terlarang lainnya, yaitu Parang Rusak, Parang, Cemukiran, Udan Liris, Sawat, Semen, dan Alas-alasan.

Batik kawung sudah berumur lama. Motif yang muncul sejak abad 13 di dinding kuil atau candi di Prambanan dan daerah Kediri ini memiliki lingkaran-lingkaran yang saling menyambung. Kadang ada tanda silang berjumlah dua atau lebih, juga detil ornamen lain, misalnya titik atau garis berpotongan.

Dulu, patra tersebut dijaga bertahun-tahun lamanya oleh para keluarga Keraton. Kini, motif batik kawung sudah dikenal luas dan dianggap sebagai seni berkelas tinggi. Jangan ketinggalan memakai baju batik tulis motif kawung ini, ya. Cek list berikut untuk rekomendasi kain yang tepat buat Anda:

Percayalah, setiap motif batik menyimpan makna istimewa. Motif Batik Semen Rama ini misalnya, ia memiliki arti filosofis “kehidupan yang semi”, artinya kehidupan yang bersemi, tumbuh, sejahtera. Motif batik ini sungguh otentik dengan detail ornamen berupa unsur daratan, misalnya tumbuhan atau binatang berkaki empat, atau ornamen berunsur udara, semisal burung garuda atau mega mendung. Motif lain yang sering dipakai adalah ornamen bernuansa air, seperti ular, katak, atau ikan.

Konon, jenis-jenis ornamen ini berhubungan dengan ideologi Triloka atau Tribawana. Ajaran tersebut meyakini bahwa dunia terbagi menjadi 3. Pertama, ada dunia tengah dimana manusia berada, lalu dunia atas dimana para dewa dan orang suci berada, dan dunia bawah tempat manusia yang hidupnya tidak sesuai aturan dan dimurkai. Penasaran seperti apa kain bajunya?

Selain motif di atas, batik bermotif sida asih juga termasuk batik Keraton. Nama sida asih atau Sidoasih pun mempunya arti yang istimewa. Sido berarti “terus-menerus” atau “berkesinambungan”, sedangkan “asih” berarti kasih sayang. Secara keseluruhan, batik Sidoasih merupakan simbol kehidupan masyarakat yang dilimpahi kasih sayang, serta mampu mendamaikan hidup di dunia, juga di akhirat kelak.

Jika ditilik dari adat Jawa, batik ini seringnya dipakai pengantin pada acara pernikahan. Harapannya, batik Sidoasih akan menganugerahi pasangan pengantin itu kehidupan yang dilingkupi kasih sayang melimpah, langgeng dan bahagia. Anda juga ingin memakainya, kan? Ini rekomendasi baju batik tulis bermotif batik Sidoasih untuk Anda!

Yang tak kalah klasik adalah motif batik Sidamukti. Batik ini dibuat menggunakan zar pewarna zoga alam, dengan motif bernuansa gurda. Anda akan mudah menemui batik Sidamukti di acara pernikahan.

Tak hanya Sidamukti, Anda akan banyak menemukan motif lain yang namanya diawali kata “sida”. Kata ini dalam bahasa Jawa berarti “jadi” atau “terlaksana”. Lebih luas, “sida” merupakan simbol doa agar yang diharapkan dapat terwujud. Sidamukti berarti harapan agar dianugerahi rasa bahagia lahir maupun batin. Supaya lebih puas, yuk intip kain batik tulis beromotif Sidamukti berikut ini:

Kata “tambal” berarti menambal atau memperbaiki. Motif batik tambal pun diniatkan demikian, yaitu menjadi simbol perbaikan atas kerusakan yang terjadi. Seperti kita tahu, manusia tak lepas dari kesalahan. Sehingga, dalam mengaruhi hidup, sebaiknya manusia tak lepas dari usaha memperbaiki diri agar kehidupannya lebih baik.

Itu makna filosofis dari motif batik tambal. Bahkan dulu kala, kain bermotif tambal ini diyakini dapat menolong orang sakit, yaitu dengan menyelimutkan kain ini pada orang yang sakit tersebut. Apakah Anda tertarik memakainya?

Dari namanya saja, sudah terlihat bahwa motif kain ini adalah hasil kreasi para saudagar. Konon, mereka merasa tersisih karena tidak bisa memakai motif larangan para anggota keraton. Mereka pun melahirkan seni batik sendiri dengan motif sesuai karakter para saudagar. Masyarakat umum pun bebas memakai motif tersebut. Dlihat dari desainnya, batik Sudagaran memiliki kesan berani pada bentuk dan coraknya yang didominasi benda alam, satwa, atau kombinasi warna soga dan biru tua.

Proses pembuatan motif ini melibatkan kerumitan yang berbeda dengan batik lain, karena seni yang dihasilkan pun spesial dan berkelas. Teknik ini sengaja dibuat orang penggagas batik Sudagaran agar kreasinya ini berbeda dari batik Keraton, dengan menambakan bintik yang dirangkai indah. Tenang, Anda juga bisa merasakan sensasi keunikannya dengan membeli kain baju batik tulis di bawah ini!

Motif terakhir dari baju batik tulis adalah batik petani. Sejarah berkata, motif batik petani ini lahir dari kegiatan sampingan para ibu rumah tangga saat memiliki waktu luang dan tidak bekerja ke sawah. Tak ayal, batik ini seringnya terasa kasar. Motif batik petani berbeda-beda di tiap daerah.

Proses mewarnainya juga diserahkan pada saudagar yang menyediakan bahan pewarna. Apalagi, para petani tak berkemampuan membatik. Walau begitu, motif yang dihasilkan tentu unik dan layak dikoleksi. Ini rekomendasi motif batik petani yang bisa Anda pilih menjadi bahan baju batik tulis!