Latih Kemampuan Buah Hati dengan 10 Rekomendasi Mainan Edukasi Anak Berikut (2023)

Anak kecil memang hanya mengerti bermain. Namun, jangan keburu dimarahi bila si kecil hobi main, ya. Sebab, dengan bermain maka ia bisa melatih perkembangan otaknya dengan baik lho.

Bermain sangat penting untuk perkembangan anak dalam berbagai hal karena bisa berdampak pada perkembangan kognitif, perkembangan sosial dan emosional, serta pengembangan bahasa. Dengan bermain, maka pusat kendali otak menjadi lebih besar dan lebih cepat berkembang.

Maka dari itu, kita tidak bisa asal saja memberikan mainan pada anak ya. Sebaiknya perkirakan mainan apa yang sekiranya bisa menunjang perkembangan motorik, kognitif, sosial, dan lainnya. Ada banyak kok jenis mainan sederhana yang bisa melatih buah hati sedari dini.

Pada era modern seperti sekarang, banyak orangtua memberikan gadget pada anak sebagai mainan. Terkadang anak yang rewel bisa diam saat diberi gadget sementara ditinggal orang tuanya untuk menyelesaikan tugas rumah.

Padahal, hal ini sebaiknya tidak dilakukan terlalu sering. Boleh saja mengenalkan gadget pada anak, namun sebaiknya perhatikan usia yang tepat. Selain itu, gadget sebaiknya juga sangat dibatasi karena bisa membuat anak jadi kurang produktif.

Di zaman seperti sekarang, orang tua lebih dimudahkan dalam pengasuhan anak karena segala informasi banyak tersedia di internet. Anda jadi bisa tahu apa sebaiknya yang dilakukan pada anak pada setiap tahapan usia agar perkembangannya jadi lebih baik. Salah satunya soal memilihkan mainan.

Sebaiknya berikan mainan edukasi jika ingin buah hati tumbuh dengan baik. Ada banyak sekali mainan edukasi yang bisa disesuaikan dengan usia buah hati. Setiap mainan edukasi bertujuan untuk melatih kemampuan motorik halus dan kasar si kecil. Selain itu, mainan edukasi juga bertujuan untuk mengenalkan konsep sebab akibat sehingga anak jadi tahu apa yang terjadi bila ia melakukan sesuatu.

Mainan edukasi ada juga yang bisa melatih bahasa dan wawasan buah hati. Ini tentunya bisa menambah kosakata dan juga cara bertuturnya. Selain itu ada pula mainan edukasi yang bisa mengenalkan warna dan bentuk. Mainan semacam ini bisa membuat buah hati jadi lebih cepat menghafal warna dan aneka bentuk dengan mudah.

Ketika memilih mainan edukasi untuk anak, tentu saja yang pertama Anda harus menyesuaikan dengan usianya. Umumnya pada pembungkus mainan sudah disertakan rentang usia yang tepat untuk mainan tersebut.

Untuk anak usia 0 hingga 3 bulan umumnya masih baru bisa menggenggam benda, suka mendengarkan, dan pandangannya belum jelas. Pada usia ini Anda bisa memilihkan mainan dengan warna cerah yang bisa dikenali, mendengarkan musik atau suara, dan juga memperkenalkan benda yang bisa bergerak perlahan.

Beda halnya dengan anak usia 3 hingga 6 bulan. Di usia ini anak gemar memegang mainan dan memutar dengan pergelangan tangannya untuk melihatnya dari semua sisi. Anak juga gemar memasukkan berbagai hal ke dalam mulutnya. Karena itu, saat memberikan mainan, cek dulu labelnya untuk memastikan apakah itu aman bila dikunyah anak.

Pada usia 6 hingga 9 bulan anak jadi lebih aktif. Ia bisa antusias dengan mainan dan bisa memukul-mukulkan benda. Anak juga mulai banyak bergerak, merangkak, dan menarik tubuhnya untuk berdiri. Anda bisa memberikan mainan interaktif seperti telepon mainan dan lainnya.

Pada usia 12 hingga 18 bulan anak akan jadi sangat aktif dan menyukai segala permainan yang bisa membuat seluruh tubuh bergerak. Anda bisa memberikam mainan berupa bola, boneka, dan lain sebagainya.

Jangan asal memberikan mainan pada buah hati. Apalagi jika Anda tidak mengawasinya secara penuh. Dikhawatirkan ia memasukkannya ke mulut atau bahkan kulitnya terluka karena bahan mainannya tajam.

Cek dulu seluruh bagian mainan sebelum memberikannya pada buah hati. Hindari memilih mainan yang ukurannya terlalu kecil jika usia anak masih terlalu kecil. Pastikan memberikan mainan yang ukurannya sesuai usianya sehingga tidak takut tertelan atau tertindih oleh mainan tersebut.

Jika mainannya berupa konstruksi kecil, maka pastikan konstruksinya kuat menempel dan tidak mudah lepas. Konstruksi yang kurang kuat bisa meningkatkan risiko bagian kecil terlepas ketika anak memainkannya. Selain itu, cek juga pinggiran mainannya. Hindari memberikan mainan yang bertepi tajam agar tidak melukai kulit buah hati.

Apa pun mainan yang Anda berikan pada buah hati, pastikan bahwa mainannya berkualitas bagus. Dari segi warna misalnya, pastikan warnanya tidak mudah pudar atau mengelupas. Warna yang mudah mengelupas dikhawatirkan bisa tertelan anak atau membuat iritasi kulit buah hati.

Mainan berkualitas bagus juga tidak ada bagian berupa tali, benang, atau kawat panjang yang lebih dari 18 cm sehingga aman dimainkan anak. Buah hati tidak akan mudah tercekik dan mainannya terasa kokoh sehingga tidak mudah rusak.

Pastikan juga mainannya tidak beracun sehingga aman saat buah hati tanpa sengaja memasukkannya ke dalam mulut. Hindari mainan dengan bahan kimia seperti merkuri, kadmium, arsenik, phthalate, timah, dan lainnya agar tidak membahayakan buah hati.