- 10 Produk Kopi Hijau Kaya Manfaat dan Efektif untuk Menurunkan Berat Badan yang Bisa Anda Coba
- Menikmati Cita Rasa Kopi Original Terbaik, Ngopi yang Sebenarnya Lewat 10 Brand Kopi Hitam ini!
- 10 Rekomendasi Mesin Kopi Terbaik untuk Membuat Kopi Ternikmat (2023)
- Yuk, Rawat Kecantikan dengan Masker Kopi yang Mudah Dibuat dan Cocok untuk Berbagai Jenis Kulit!
- Kopi Luwak, Kopi Termahal Sekaligus Terenak di Dunia
Mengenal Kopi Art, ketika Ngopi Juga Memanjakan Visual
Bila kamu datang ke coffee shop dan memesan sebuah kopi maka tak jarang diatas kopi terdapat gambar sebagai penghias atas kopi yang tidak hanya tampak polos, teknik yang digunakan untuk ‘melukis’ diatas kopi disebut dengan kopi art. Kopi art sendiri tidak melulu soal mempercantik tampilan kopi, tetapi juga memperhatikan campuran kopi dan susu yang pas.
Saat ini, kopi art memiliki bentuk 3D dengan tampilan yang sangat nyata dengan menggunakan gambar kartun yang lucu dan menggemaskan. Agar menghasilkan kopi art yang memiliki kualitas yang bagus, unik, dan menarik, seorang barista memerlukan keterampilan khusus dan tentunya science karena keahlian ini menuntut barista mampu untuk membentuk foam diatas kopi.
Asal usul kopi art (latte art)
Istilah kopi art muncul ketika dua orang dalam waktu yang bersamaan yaitu David Schomer yang berasal dari Amerika Serikat dan Luigi Lupi yang berasal dari Itali melakukan seni diatas kopi pada pertengahan tahun 1980. Akan tetapi, David Schomer secara tidak langsung mematenkan ‘bentuk hati’ kopi art pada tahun 1994 pada acara Coffee Talk.
Tanpa adanya kopi dengan foam yang berkualitas maka kopi art ini tidak akan ada. Kopi yang biasa dijadikan tempat ‘melukis’ para barista merupakan kopi yang dicampuri dengan susu panas sehingga menghasilkan foam. Di Italia, campuran kopi dan susu yang pas yaitu tiga banding satu, sedangkan di Negeri Paman Sam menggunakan campuran sepertiga kopi dan dua pertiga susu panas.
Bukan hanya feeling, menciptakannya pun mengaplikasikan sains
Kopi art tidak hanya berbicara soal seni dari tampilan, tetapi bagaimana seorang barista dapat menghasilkan tampilan tersebut dari tekstur foam kopi yang lembut serta menghasilkan perpaduan yang sempurna antara kopi dan susu. Untuk menghasilkan kopi art yang baik, tentu saja susu yang digunakan telah melalui serangkaian proses seperti steamer atau frother dan membentuk microfoam atau disebut dengan denaturasi. Susu inilah yang digunakan oleh barista untuk dituangkan ke dalam espresso.
Selain itu juga, kopi art ini dapat menjadi tolak ukur apakah espresso, susu, dan foam telah tercampur dengan sempurna. Selain temperatur sekitar 15 hingga 17 derajat, jenis susu yang digunakan juga dapat menjadi aspek yang berpengaruh dalam pembuatan kopi art. Apabila susu memiliki kadar lemak yang rendah maka akan membuat susu semakin ringan dan buih yang dihasilkan dapat mempermudah barista dalam pembuatan kopi art ini.
Ada perlombaan khusus untuk kopi art
Kopi art tidak dipandang sebelah mata oleh para penggemar kopi diseluruh dunia, pasalnya terdapat perlombaan yang dikhususkan kepada barista untuk menghasilkan kopi, penyajian kopi, serta membuat kopi art yang memiliki nilai seni yang tinggi.
World Coffee Events (WCE) yang merupakan ajang barista bertaraf internasional ini memiliki 4 kategori perlombaan, yaitu World Barista Championship (WBC) dimana melihat barista menyajikan kopi dan melayani pelanggan, World Brewers Cup (WBrC) dimana melihat keahlian barista untuk seduh manual, World Latte Art Championship (WLAC) dimana barista membuat kopi art, dan World Cup Taster Championship (WCTC) dimana barista mencicipi dan dapat membedakan rasa kopi dari berbagai daerah.
Nantinya barista yang memiliki skor paling tinggi berhak dianugerahi sebagai pemenang World Latte Art Championship. Untuk di Indonesia sendiri yang memegang sanction untuk mengadakan kompetisi barista nasional ialah Asosiasi Kopi Spesialti Indonesia (AKSI)/Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI).
Macam-macam kopi art
Untuk melukis diatas kopi memerlukan beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti pengalaman barista, kualitas mesin espresso, serta perpaduan kopi dan susu untuk menghasilkan rasa beserta tampilan yang bagus. Semakin berkembangnya art coffee atau kopi art ini maka semakin banyak pula macam-macam bentuk unik yang diciptakan barista untuk mempercantik tampilan kopi. Inilah beberapa macam kopi art unik yang wajib kamu tahu.
Coloured Latte art
Untuk menciptakan kopi art yang bagus seorang barista harus banyak berlatih dan hal ini dapat membuat cadangan espresso menipis, untuk mengakali itu dibuatlah pengganti espresso dari berbahan pewarna makanan, hal inilah yang dilakukan oleh Mason Salisbury. Ternyata inovasinya ini mendapat sambutan hangat dari para pecinta kopi art dan secara tidak langsung menjadikan coloured latte art menjadi menu utama di kafe Sambalatte, Las Vegas.
Sebenarnya, teknik ini pertama kali di perkenalkan oleh Nowtoo Sugi yang merupakan seniman Latte Art Jepang menggunakan sirup sebagai pewarna dalam setiap kopi art yang dibuatnya seperti karakter kartun anime Jepang hingga kartun Disney. Tidak hanya itu, di Korea Selatan juga terdapat barista yang telah memperlihatkan keahliannya dalam menciptakan kopi art berbentuk unik dengan warna yang menarik, yaitu Kangbin Lee.
Latte art 2D
Art coffee yang bisa dipelajari dengan mudah ialah latte art 2D karena kopi art ini dapat dibuat dengan mesin atau dituangkan secara manual untuk menghasilkan gambar manusia atau hewan yang mirip dengan aslinya. Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk membentuk kopi art 2D yang sederhana seperti untuk membentuk hati atau rossetta kamu bisa menuangkan latte dari ujung cangkir ke ujung cangkir yang beseberangan, bentuknya yang mengkerucut ditarik lagi ke titik awal.
Kamu juga bisa menggunakan teknik etching dimana latte dituangkan secara perlahan hingga penuh kemudian taburi sirup atau bubuk cokelat dengan berpola, untuk menyempurnakan gambar maka kamu memerlukan stik untuk membuat pola lurus atau melingkar. Bila kamu sudah menguasai dua teknik tersebut maka kopi art 2D dapat dengan mudah kamu ciptakan.
Latte art 3D
Mengandalkan kecepatan tinggi membuat barista harus lebih teliti untuk menciptakan kopi art 3D dimana barista bermain dengan busa susu yang rapuh sebagai kanvas tempat mereka menghasilkan karakter yang menggemaskan dan lucu. Selain dikerjakan secara manual, kopi art 3D ini dapat dihasilkan dari mesin atau cetakan.
Di Jepang, Yamamoto Kazuki menjadi barista pertama yang memperkenalkan kopi art 3D di Jepang dimana karyanya selalu menarik perhatian para pencinta kopi, selain itu Nowtoo Sugi dan Yuuichi Ito yang terkenal dengan teknik keahliannya dalam membuat kopi art 2D colour latte art yang memiliki hati penggemarnya.
Tips bagi kalian para pemula yang ingin mencoba membuat kopi art secara otodidak
Bagi kamu penikmat kopi art dan pecinta kopi pasti ada rasa ingin menciptakan kopi art buatan sendiri atau ketertarikan untuk membuat kopi art walau hanya untuk dikonsumsi secara pribadi. Sekarang kamu bisa mewujudkan hal tersebut walaupun kamu sebelumnya tidak pernah membuat kopi art dimana kamu dapat belajar secara otodidak dari seorang barista yang berpengalaman.
Banyak hal yang perlu kamu pelajari untuk membuat kopi art yang baik seperti teknik frothing milk, tekstur, bahkan suhu yang dapat kamu pahami bila kamu belajar secara serius dan tidak mengenal lelah.
Siapkan alat yang diperlukan
Sebelum masuk ke pembuatan kopi art, ada baiknya kamu mengetahui dulu alat-alat apa saja yang biasanya digunakan untuk membuat kopi art seperti espresso 20-30 ml, susu segar, milk frother, cup, termometer untuk masak air, microwave, dan milk jug.
Hal yang perlu kamu perhatikan ialah susu yang digunakan merupakan susu yang dingin dan sudah dimasukan kedalam kulkas. Jangan sampai kamu menggunakan susu yang tidak dingin karena akan berpengaruh pada kualitas foam yang dihasilkan nantinya.
Perhatikan suhu dan tekstur susu yang digunakan
Susu yang paling baik untuk digunakan melukis kopi ialah susu pasteurisasi atau fresh milk dengan suhu sekitar 0 sampai 4 derajat celsius, selanjutnya susu ini dipanaskan hingga suhu maksimal 65 derajat celsius, jangan lupa agar susu tidak terlalu panas karena dapat menghilangkan rasa, gurih, dan tekstur susu sehingga kamu dapat menggunakan termometer untuk mengukurnya.
Untuk meningkatkan suhu susu, kamu dapat menggunakan steamer wand yang dipanaskan dengan uap membuat susu terlihat naik mengembang, lebih kental, dan berbusa di permukaannya. Susu inilah yang merupakan hasil fronting yang tampak lebih halus, berkilau, dan terasa agak manis saat dicicipi.
Cara frothing
Untuk menghasilkan tekstur susu yang dihasilkan sempurna yang bisa digunakan untuk membuat kopi art, maka kamu perlu mengetahui cara fronting atau pembentukan microfoam susu yang benar. Tenggelamkan bagian ujung steam wand atau nozzle tip dalam susu dengan memperhatikan kemiringan serta posisi celup steam wand.
Akan tetapi kamu juga bisa mencoba memposisikan milk jug tegak lurus dengan steam wand hal ini dapat membuat susu terpanaskan secara merata, bila sudah memasuki proses nantinya steam wand akan lebih miring beberapa derajat dan kamu harus menyesuaikan dengan kemiringan milk jug.
Cara memegang milk jug
Milk jug ibarat kuas bagi kopi art dimana milk jug inilah nantinya akan melukis diatas kopi sehingga cara memegang milk jug harus diperhatikan agar tidak salah gores nantinya. Dibutuhkan kenyamanan dan kestabilan untuk memegang milk jug, apabila hanya salah satu saja yang terpenuhi maka itu tidak akan menghasilkan kesempurnaan.
Kamu bisa menggunakan jempol dan telunjuk untuk menggengam sampai ke atas bagian milk jug, dengan cara seperti ini maka akan membuat proses penuangan menjadi stabil. Bila sudah merasa nyaman dan stabil saat memegang milk jug, sekarang saatnya lanjut ke proses penuangan.
Cara menuang
Sebelum menuangkan, kamu bisa mengatur kemiringan gelas sekitar 60 derajat atau tergantung seberapa besar ukuran gelas yang digunakan dimana semakin lebar permukaan gelas maka semakin miring juga gelas tersebut. Namun, apabila permukaan gelas kecil, sebaiknya tidak perlu dimiringkan.
Kemudian aturlah posisi milk jug di mana bagian ujung milk jug membentuk sudut siku-siku dengan bibir cangkir. Lalu mulailah menuangkan mulai dari tengah kemudian berputar agar memecah cream espresso. Apabila setengah gelas sudah terisi, angkat milk jug dan bersiap untuk menuang dari tengah lagi dengan membuat gerakan sambil berputar dan terakhir melukis motif yang diinginkan. Sembari melukis dan menuang, kamu bisa menaikkan gelasnya dengan memperhatikan agar tidak tumpah.
Perlu kamu ingat, bahwa teknik ini dilakukan untuk manipulasi menjatuhkan foam ke dalam espresso sehingga untuk menghasilkan foam yang tebal atau tipis dapat kamu atur dengan memainkan jarak milk jug dan gelas. Semakin dekat jaraknya maka menghasilkan foam yang tebal, dan sebaliknya.
Tidak ada yang jago dalam sekejap, teruslah bereksperimen
Apabila percobaan pertamamu tidak sesuai ekspektasi hal itu merupakan hal yang wajar, bahkan barista kelas dunia pun pernah mengalami hal yang kamu alami. Butuh kesabaran serta kemauan ekstra untuk mempelajari teknik kopi art hingga menghasilkan hasil yang sempurna.
Pada dasarnya latihan yang banyak dengan menghabiskan berliter-liter susu, konsentrasi, dan kreativitas merupakan kunci untuk menghasilkan kopi art yang baik. Terdapat tiga kata yang selalu ampuh menjadi resep barista hebat menghasilkan kopi art yang terbaik, yaitu latihan, latihan, dan latihan.
Kopi art membuat sesi minum kopi lebih berseni
Jika kamu tadinya hanya pernah melihat bagaimana seorang barista membuat kopi art-mu, sekarang kamu tahu apa saja yang harus dilakukan sang barista agar menghasilkan seni kopi art yang sempurna. Ada yang senang mempertahankan bentuk kopi art yang sudah dilukis sedemikian rupa, tapi ada juga yang tidak ambil pusing dan langsung meminumnya saja. Nah, kalau kamu tipe penikmat kopi art atau tidak nih?