Menjadi Favorit Pecinta Kuliner, Inilah 8 Rekomendasi Ramen House di Jakarta Otentik Khas Jepang (2023)

Ramen merupakan salah satu makanan olahan khas Jepang yang terbuat dari mie dan berkuah.

Kata ramen sendiri merupakan istilah yang berasal dari kata la mien. La mien dalam bahasa Tiongkok memiliki arti mie yang ditarik.

Istilah tersebut didasarkan adonan ramen yang berasal dari tepung terigu dan pembuatannya melalui proses ditarik dan kemudian baru dipotong.

Bila dibandingkan dengan jenis mie lain, ramen memiliki bentuk mie yang lebih tipis dan umumnya berwarna kuning.

Umumnya ramen disajikan dengan guyuran kaldu beraneka rasa, campuran berbagai macam sayuran, dibumbui kecap atau miso, lalu diberi taburan topping seperti nori, daun bawang, hingga telur setengah matang.

Salah satu jenis ramen yang paling umum dan sering dijumpai di restoran Jepang adalah Shoyu Ramen. Shoyu merupakan bahasa Jepang yang memiliki arti saus kecap.

Ramen Shoyu seringkali dipadukan dengan daging ayam, babi, atau seafood.

Kaldunya sendiri berwarna coklat karena merupakan hasil dari rebusan daging yang ditambah dengan berbagai macam varian sayuran yang ditambah dengan kecap asin.

Kecap asin tersebut menambah gurihnya rasa yang masih terasa ringan di lidah.

Kecap dengan rasa gurih tersebut terkadang berbeda dengan kecap asin biasa karena terbuat dari racikan resep khusus.

Misalnya menggunakan bahan jamur kering, seafood kering, hingga rempah lain.

Berbeda dengan Shoyu ramen yang dibumbui dengan kecap asin, kuah hasil dari Shio ramen di bumbui dengan garam.

Untuk itu kuah dari ramen ini memiliki warna yang lebih terang, yakni kekuningan. Shoyu sendiri memiliki arti garam laut.

Maka tak heran jika ramen dengan jenis ini memiliki rasa yang lebih cenderung asin bila dibandingkan dengan jenis ramen yang lain.

Untuk bahan dasar kuahnya sendiri sama dengan Shoyu ramen, yakni menggunakan hasil rebusan daging dan berbagai macam varian sayuran.

Ramen dengan bumbu tertua yang terinspirasi dari daerah asalnya yakni daratan Tiongkok, Shio ramen kerap ditemukan di kota Hakodate.

Kata Tonkutsu bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti tulang babi. Istilah lain untuk menyebut Tonkutsu ramen adalah Hakata ramen.

Ramen ini lahir di Prefektur Fukuoka, Kyushu. Kuah Tonkutsu merupakan kuah kental, berwarna putih keruh dengan tekstur yang lembut dan kompleks.

Ramen Tonkutsu yang berasal dari perebusan tulang babi kerap membutuhkan waktu yang lama, mulai 12 hingga 20 jam lamanya.

Faktor inilah yang juga menyebabkan kuahnya terasa enak, gurih, dan kental. Penyajian Tonkutsu ramen kerap dikombinasikan dengan mi tipis yang keras serta topping minimalis.

Berbeda dengan Shoyu dan Shio yang memiliki rasa cenderung ringan karena hanya menonjolkan rasa kaldu, maka Miso dapat menjadi pilihan untuk kamu yang menyukai rasa ramen yang kompleks.

Miso ramen terkenal di daerah Hokkaido, Jepang sejak sekitar tahun 1960-an. Ciri dari ramen ini adalah memiliki kuah berwarna kuning kecoklatan dengan tekstur kental.

Kuah tersebut terbuat dari campuran pasta miso dengan kaldu ayam, ikan, ataupun babi. Sedangkan pasta miso sendiri terbuat dari kombinasi fermentasi kedelai yang direbus dengan garam.

Topping yang populer digunakan oleh Miso ramen adalah jagung, mentega, dan daun bawang.

Ramen yang lebih kental dan kaya rasa berikutnya adalah Curry ramen.

Warna dengan tampilan kuning hingga jingga dan lebih keruh tersebut membuktikan bahwa bumbu yang digunakan merupakan bumbu rempah kari yang intens.

Tak heran jika ramen ini lebih cocok dengan lidah orang Indonesia yang gemar masakan berbumbu. Kuahnya sendiri terbuat dari paduan rebusan tulang babi, sayuran, dan bumbu kari.

Sebagai topping atau pelengkap, Curry ramen kerap menggunakan chashu, wakame atau rumput laut khas Jepang, serta tauge.

Rekomendasi pertama untuk ramen house di Jakarta yang juga halal adalah Seirock-Ya. Ramen yang disajikan bervariasi dan tidak mengandung babi.

Toripaitan menjadi salah satu menu favorit yang kuahnya berbahan dasar kaldu ayam dan kaya akan rasa.

Kedai yang terkenal dengan kuah ramen kental dan gurih ini membuatnya penuh pelanggan pada jam makan siang serta akhir pekan.

Gerai Seirock-Ya dapat kamu temukan di Jalan Kh. Ahmad Dahlan No. 22A Kebayoran Baru, Lantai 2 Pondok Indah Mall 1, Lantai 2 Puri Indah Mall, Lantai 1 Mal Taman Anggrek, Lantai 1 AEON Mall Jakarta Garden City, dan Lantai 5 Plaza Indonesia.

Untuk harganya sendiri berkisar antara Rp 50 ribu hingga Rp 80 ribu saja.

Berasal dari daerah Fukuoka, Jepang, Hakata Ikkousha sudah berdiri selama lebih dari 40 tahun di negara asalnya!

Untuk itu tidak perlu lagi diragukan rasanya yang memang otentik dan Jepang banget.

Ramen yang juga halal ini memiliki beragam pilihan mi, mulai dari yang kecil, sedang, besar, keriting, atau bahkan mi berwarna merah.

Ragam menu yang ditawarkan antara lain Ramen Tamtam, Ramen Naga Merah Pedas, Ramen Kari, dan Ramen Syou.

Namun untuk kamu yang penasaran dengan menu non-hala, Hakata Ikkousha juga memiliki kedainya tersendiri, lho.

Kedai non-halal dapat kamu temukan di Rumah Kantor Cluster Garden House Blok A No.1,2,3, dan 5, Bukit Golf Mediterania.

Untuk kedai menu halal dapat kamu kunjungi di Mall Senayan City LG unit 06 B2, Jaksel atau di Jalan Kemang Raya no.20 Gedung Kemang Arcade, Jaksel.

Rekomendasi ramen house di Jakarta otentik yang juga merupakan ramen halal adalah Kataramen.

Kedai ini memiliki dua cabang yaitu di Jalan Tebet Timur Dalam II Nomor 38a, Tebet Timur, Kota Jakarta Selatan, dan Jalan Balai Pustaka Timur No. 5C, Rawamangun, Jakarta Timur.

Kataramen menyajikan ramen dengan kuah kaldu yang kental, gurih, dan creamy. Menu yang dapat kamu temukan antara lain Curry Ramen, Curry Ebi Furai, Shio Butter, dan Tantan.

Kisaran harga dari ramen di Kataramen antara Rp 37 ribu hingga Rp 48 ribu saja.

Salah satu ramen otentik yang asli dari Nagoya adalah Menya Sakura. Salah satu menu yang menjadi favorit adalah Tonkotsu Ramen dengan kuah kaldu yang kental namun rasanya tetap ringan.

Sedangkan mienya sendiri dimasak hingga al dente dengan tekstur yang kenyal dan lembut. Menu lain yang dapat dijadikan pilihan adalah Tori Ramen, Tsuke Men hingga Abora Soba.

Namun untuk sobat muslim, perlu dicatat ya jika menu Menya Sakura tidak halal karena kuahnya terbuat dari kaldu babi.

Tapi untuk kamu yang bisa makan babi atau chasu, ramen di Menya Sakura wajib dicoba.

Langsung saja datangi kedainya di Lotte Shopping Avenue Lantai 2, Mal Kota Kasablanka Upper Ground, Emporium Pluit Mall Lantai 4, Gandaria City Lantai 2, dan World Trade Center 2, Lantai Lower Ground.

Pecinta ramen otentik juga wajib mengunjungi ramen house di Jakarta otentik yang bernama Ippudo Ramen.

Ramen dengan rasa oriental Jepang berkuah kental dan gurih ini sudah membuka cabangnya di hampir seluruh dunia.

Untuk di Jakarta sendiri Ippudo berlokasi di Pacific Place Mall lantai 5, Jalan Jenderal Sudirman.

Pilihan kuah ramen halal dan non-halal yang disajikan adalah kaldu ayam atau tonkotsu. Pun dengan tingkat kematangan mie juga dapat disesuaikan dengan seleramu.

Tak perlu khawatir karena Ippudo Ramen membedakan juga peralatan masak dan makan untuk menu halal dan non-halal.

Selain ramen, beberapa menu yang dapat kamu temukan antara lain Gyoza, Pork Bun, Bakuretsu Tofu, Salmon Roll, dan masih banyak lagi.

Selain Ippudo, Bariuma Ramen juga menawarkan pilihan jenis mie untuk kamu yang ingin makan ramen di kedai ini. Ada pilihan mie firm, original, dan soft.

Sama halnya dengan Ippudo, Bariuma Ramen juga membedakan peralatan dan alat makan untuk menu makanan halal dan non-halal yang disajikan.

Bariuma sendiri didirikan di Hiroshima pada tahun 2003 di mana Bari memiliki arti sangat dan Uma berarti enak.

Menu andalan yang direkomendasikan adalah Ajitama-Uma dengan gyoza set. Harganya sendiri berkisar antara 60 ribu hingga 90 ribu.

Bariuma Ramen dapat kamu temukan di Lippo Mall Puri Level 1 Unit 98 CBD atau Citywalk Sudirman Mall L1-05.

Pertama kali didirikan oleh Tetsuya Kudo di Jepang pada tahun 2001, ramen house di Jakarta otentik ini dapat kamu temukan di Sentral Senayan I, Lantai Basement, Jalan Asia Afrika No.8, Jakarta Pusat.

Marutama Ramen menyajikan menu halal dan non-halal yang bisa kamu pilih.

Kedai ini memiliki ciri khas menggunakan kuah Toripatan Marutama yang dikombinasikan dengan mie ramen handmade ala Hakata.

Kaldunya diklaim 100% tanpa MSG. Beberapa menu andalan yang dapat kamu temukan antara lain Tamago Ramen, Aka Ramen, Gyoza, dan Yaki Char Siew yang harganya mulai 40 ribu saja.

Menjadi salah satu hidden gem yang berlokasi di Jalan Mahakam No.11B dan Jalan Pangeran Antasari no.2, Yoiko Ramen 415 menyajikan ramen yang lezat dan memiliki harga ramah kantong.

Varian menu ramen yang dapat kamu temukan antara lain Curry Ramen, Ramen Napoli, Yoiko Ramen, Gila Ramen, Shoyu Ramen, dan masih banyak lagi.

Sedangkan menu non-ramen pilihannya seperti Cumi Bakar, Gyoza, Okonomiyaki, dan Katsu.

Yoiko Ramen pun menghidangkan makanan berbahan babi dan minuman dengan kandungan alkohol. Untuk harga makanan mulai dari 50 ribu hingga 100 ribu.