Ini 13 Makanan Alami dan Sehat untuk Mencegah Anemia

Ini 13 Makanan Alami dan Sehat untuk Mencegah Anemia

Anemia bisa menimpa siapa saja dan kapan saja. Tapi anemia bisa dicegah dengan makanan alami yang ada di sekitar Anda. Sebelum tahu makanan alami pencegah anemia, ada baiknya Anda simak ulasan BP-Guide mengenai anemia lebih dalam.

Mengenal Anemia

Sumber gambar id.pinterest.com

Anda pasti pernah mendengar istilah anemia. Namun, apakah Anda tahu apa itu sebenarnya anemia? Banyak yang bilang anemia adalah kekurangan darah. Tidak salah, tapi lebih tepat adalah jumlah sel darah merah yang kurang dari kondisi normal.

Anemia adalah penyakit darah yang disebabkan oleh rendahnya jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam tubuh. Penyebabnya antara lain karena pendarahan yang berlebihan, rusaknya sel darah merah secara berlebihan, atau kekurangan pembentukan sel darah merah.

Kenali Berbagai Penyebab Anemia

Kurang Asupan Nutrisi

Malnutrisi atau yang disebut dengan gizi buruk menjadi penyebab utama anemia. Kondisi ini terjadi kurangnya asupan zat besi, terutama dari nutrisi hewani dan nabati. Seperti daging dan sayur-sayuran yang memiliki kandungan zat besi yang tinggi. Anemia juga dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin dalam tubuh.

Masalah pada Sumsum Tulang Belakang

Sumber gambar id.pinterest.com

Penyebab anemia salah satunya adalah adanya masalah pada sumsum tulang belakang. Ketika sumsum tulang belakang berhenti memroduksi sel darah baru, baik sel darah merah, sel darah putih, atau pun trombosit munculah satu kondisi yang dikenal dengan anemia aplastik.

Anemia aplastik adalah penyakit langka yang bisa terjadi pada pria dan wanita di segala usia. Gejalanya antara lain sering merasa lemas dan kurang bertenaga. Selain itu bisa mengalami infeksi serta pendarahan secara berlebihan.

Pendarahan Hebat

Penyebab paling sering dari anemia adalah pendarahan hebat. Berkurangnya cairan pada pembuluh darah mengakibatkan darah menjadi lebih encer dan persentase sel darah merah di dalam tubuh berkurang.

Pendarahan hebat disebabkan oleh kecelakaan yang mengeluarkan banyak darah, pecahnya pembuluh darah, atau persalinan. Anemia yang disebabkan oleh pendarahan bisa bersifat ringan sampai berat dan gejalanya bervariasi.

Disebabkan Masalah Genetik

Anemia yang disebabkan oleh kelainan genetik biasanya didapatkan dari variasi atau kelainan gen pada orang tua yang menimbulkan penurunan produksi sel darah merah di dalam tubuh anak.

Anemia yang didapat dari keturunan di antaranya adalah anemia sel sabit. Pasien dengan kondisi ini akan mengalami pembentukan hemoglobin yang tidak normal.

Selanjutnya, Thalasemia di mana tubuh tidak memproduksi cukup hemoglobin. Sehingga oksigen tidak ikut terbawa ke dalam aliran darah. Gejalanya seperti kelelahan untuk penderita thalassemia ringan, sementara yang berkategori berat bisa mengalami pertumbuhan, masalah tulang, hingga penyakit kuning.

Selain kedua itu, masih ada congenital pernicious anemia, thrombotic thrombocytopenic purpura, hereditary spherocytosis, dan fanconi anemia yang terbilang langka terjadi.

Gejala-gejala Anemia

Cepat Lelah

Sumber gambar id.pinterest.com

Seseorang yang memiliki sel darah merah yang rendah umumnya akan cepat lelah akibat oksidasi dalam tubuh berkurang. Rasa lelah ini sudah terasa meski hanya melakukan pekerjaan ringan. Jika hal itu terjadi, maka indikasi mengalami anemia sudah lebih besar.

Termasuk juga mengalami thalasemia. Penyakit anemia genetik ini menyerang kemampuan sumsum tulang belakang memroduksi protein pembangun hemoglobin sehingga jumlah sel darah merah rendah. Akibatnya tubuh menjadi cepat lelah, lemas, dan kulit memucat.

Menurunnya Imunitas Tubuh

Kekebalan tubuh atau imunitas dapat menurun drastis saat menderita anemia. Sehingga penderita anemia akan mudah mengalami sakit. Mulai dari sakit ringan seperti flu, batuk, hingga berbagai infeksi.

Penyakit anemia ini memang menyerang sel darah merah yang berfungsi menyebarkan darah ke seluruh tubuh. Selain itu, sel darah putih dan trombosit juga tidak berfungsi dengan baik sehingga tidak dapat membentuk kekebalan tubuh dari serangan penyakit.

Detak Jantung Cepat atau Tidak Teratur

Sumber gambar hellosehat.com

Anemia yang tidak segera diobati dengan makanan bernutrisi dan suplemen penambah darah berisiko menyebabkan berbagai penyakit. Salah satunya adalah gangguan pada jantung. Tanda-tandanya adalah mengalami peningkatan detak jantung.

Detak jantung yang meningkat dari kondisi normal terjadi karena tubuh berusaha memenuhi kebutuhan oksigen dengan cara memacu jantung lebih cepat. Sehingga hemoglobin dalam aliran darah bisa menyebar lebih cepat. Kondisi ini terjadi karena darah tidak banyak mengangkut oksigen akibat gangguan pada hemoglobin.

Wajah Pucat

Sumber gambar indowarta.com

Wajah penderita anemia akan terlihat pucat, lesu, serta kurang bersemangat. Selain itu kulit menjadi kusam dan terlihat tidak segar. Hal ini disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi dan cairan sel darah merah di dalam tubuh.

Kamu Pengidap Anemia? Yuk Atasi Gejalanya dengan 13+ Makanan untuk Anemia

Bayam

Bayam adalah jenis sayuran yang paling direkomendasikan untuk penderita anemia. Setiap 225 gr bayam mengandung 0,81 mg zat besi yang sangat penting untuk membangun sel darah merah dan membawa oksigen ke seluruh tubuh sehingga membuat tubuh Anda lebih bertenaga.

Sayuran ini bisa dikonsumsi dengan dimasak terlebih dahulu atau dimakan mentah. Namun dianjurkan untuk diolah terlebih dahulu untuk memudahkan tubuh menyerap nutrisinya.

Sedikit tips, jangan memasak bayam terlalu lama. Karena justru akan menghilangkan nutrisi penting yang terkandung di dalam bayam dan usahakan sudah dimakan sebelum sampai 5 jam.

Kacang Kedelai

Sumber gambar id.pinterest.com

Kedelai dikenal sebagai "rajanya kacang" yang kaya akan tembaga dan zat besi sebagai nutrisi untuk pembentukan sel darah merah dalam tubuh. Manfaatnya sangat banyak untuk membantu penyembuhan penderita anemia.

Tak hanya dalam bentuk alaminya, berbagai olahan kacang juga punya manfaat yang sama. Yaitu untuk meningkatkan produksi sel darah merah di dalam tubuh. Peningkatan produksi sel darah merah ini dapat meningkatkan oksigen ke sel-sel dan meningkatkan metabolisme yang dapat mencegah kondisi terjadinya anemia.

Jeruk

Suplemen penambah darah berisi zat besi dan asam folat untuk membantu membentuk hemoglobin darah. Biasanya dianjurkan untuk diminum bersamaan dengan bahan makanan yang mengandung vitamin C agar dapat terserap secara efektif.

Jeruk adalah buah-buahan yang memiliki kandungan vitamin C cukup banyak, yang dipercaya sangat bagus untuk penderita anemia. Untuk mengkonsumsinya dapat dimakan langsung atau diolah menjadi jus. Usahakan Anda rutin mengkonsumsi jeruk saat melakukan terapi penyembuhan anemia.

Daging Merah

Sumber gambar id.pinterest.com

Heme atau Hemoglobin adalah bentuk zat besi yang umumnya terdapat dalam bahan makanan hewani seperti daging merah. Zat besi heme lebih mudah diserap oleh tubuh untuk mengembalikan keseimbangan sel darah merah dan meningkatkan zat besi dalam tubuh.

Daging merah bisa didapat dari daging sapi, daging kambing, dan hati. Selain kaya akan zat besi, daging merah juga lebih mudah dicerna oleh usus, sehingga dapat membuat pencernaan tetap lancar tanpa ada risiko mengalami sumbatan.

Perbanyak makan daging merah untuk meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah.

Daging Unggas

Daging unggas seperti ayam dan bebek, sering dipakai sebagai alternatif sumber protein pengganti daging merah. Karena daging unggas kaya akan zat tembaga, salah satu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh untuk meningkatkan produksi sel darah merah.

Penderita anemia disarankan untuk mengkonsumsi daging bebek atau daging ayam yang lebih rendah lemah dan kalori secara teratur. Dengan mengkonsumsi 100 gram daging ayam Anda sudah memenuhi 7 persen kebutuhan tubuh terhadap vitamin B12.

Seafood

Makanan seafood seperti udang, ikan, tiram, dan sarden, selain rasanya yang enak juga mengandung protein yang sangat tinggi. Seafood juga kaya dengan zat besi dan mineral lainnya yang penting untuk pertumbuhan kadar hemoglobin di dalam darah.

Karena memiliki banyak variasi masakan, seafood cocok untuk dikonsumsi setiap hari. Sehingga Anda tidak merasa bosan sekaligus mendapat banyak manfaat dengan sering mengonsumsi berbagai jenis seafood ini.

Kacang Polong

Sumber gambar id.pinterest.com

Kacang polong dikenal punya kandungan zat besi dan serat yang baik bagi tubuh. Kacang polong juga bisa meningkatkan produksi hemoglobin dengan cepat. Selain itu, saat diolah memberikan rasa manis alami yang sangat baik bagi pengidap diabetes.

Namun perlu diperhatikan, mengonsumsi kacang polong dalam jumlah banyak dapat meningkatkan berat badan. Jadi, pastikan Anda mendapat masukan dari ahli gizi sebelum rutin mengkonsumsi kacang polong.

Sereal yang Sudah Difortifikasi dengan Zat Besi

Sumber gambar id.pinterest.com

Sereal yang sudah difortifikasi dengan zat besi artinya sereal yang telah diberi kandungan tambahan vitamin dan mineral untuk otak, tulang, dan memelihara daya tahan tubuh. Fortifikasi sendiri tak lain adalah 'benteng untuk menahan serangan'.

Sereal jenis ini tak hanya mengandung zat besi, tapi juga berbagai vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Sehingga bisa membantu kerja otak, daya tahan tubuh, dan perkembangan tulang.

Kombinasikan sereal ini dengan berbagai makanan yang kaya zat besi seperti kacang-kacangan, beras merah, kismis, dan sayuran hijau.

Brokoli

Zat besi dan asam folat yang terkandung dalam brokoli sangat bermanfaat untuk mengurangi risiko kekurangan sel darah merah atau anemia. Hingga saat ini brokoli terkenal sebagai sumber makanan paling sehat yang mengandung fitonutrien yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Wanita hamil disarankan untuk rutin mengkonsumi brokoli. Karena saat hamil, wanita mengalami risiko mengalami anemia hingga dua kali lipat dari orang biasa. Brokoli juga mengandung vitamin C yang bisa mengikat radikal bebas dan membantu daya tahan tubuh.

Apel

Sumber gambar id.pinterest.com

Ada sebuah istilah "An apple a day keep the doctor away" yang menunjukkan manfaat besar dari buah apel. Karena itu, penderita anemia dianjurkan mengonsumsi apel setiap hari karena kaya akan antioksidan, flavonoid, dan serat yang memberikan segudang manfaat bila dikonsumsi secara rutin. Salah satunya adalah menyehatkan jantung.

Mengonsumsi satu buah apel per hari dapat meningkatkan kadar hemoglobin dan mengontrol jumlah sel darah merah dalam tubuh Anda.

Buah Naga

Sumber gambar id.pinterest.com

Jika menilai buah berwarna merah ini adalah salah satu makanan yang tepat untuk penderita anemia, maka penilaian Anda tepat. Salah satu cara alami untuk mengobati anemia adalah dengan mengkonsumsi buah naga.

Buah naga, terutama yang berwarna merah, memiliki rasa yang manis dan kandungan air tinggi yang menyegarkan bagi tubuh. Selain itu, buah ini juga mengandung zat besi, fosfor, dan kalsium yang diperlukan untuk meningkatkan kadar hemoglobin di dalam darah.

Alpukat

Kandungan zat besi, vitamin B kompleks, dan potassium dalam buah alpukat sangat direkomendasikan untuk menstabilkan tekanan darah, mencegah penyumbatan darah, produksi dan fungsi sel darah merah. Tak hanya itu, alpukat juga mampu menghilangkan gejala-gejala anemia seperti lelah, pucat, dan tidak bertenaga.

Jenis vitamin B yang bisa membantu produksi sel darah merah adalah B12, B6, dan B5 tiamin juga riboflavin. Sementara kandungan potassium yang ada di dalam alpukat juga berfungsi menstabilkan tekanan darah.

Telur

Sumber gambar id.pinterest.com

Menurut ahli gizi, ada sumber makanan yang mampu memenuhi kebutuhan zat besi sekaligus mengatasi radang penderita anemia. Sumber makanan itu adalah telur ayam. Produk hewani dari jenis unggas ini menjadi alternatif pengganti daging untuk mencukupi asupan protein tubuh.

Penderita anemia juga dianjurkan sering menyantap telur asin untuk menambah asupan zat besi. Telur bisa dijadikan makanan saat sarapan, makan siang, maupun makan malam dengan ditambah menu lainnya.

Selain Mengonsumsi Makanan untuk Anemia, Perhatikan Gaya Hidup Anda Sehari-hari

Penyakit anemia memiliki beberapa penyebab yang berkaitan dengan pola makan, kandungan nutrisi dalam tubuh, hingga faktor bawaan. Meskipun dapat ditanggulangi dengan suplemen penambah darah, cara terbaik untuk mencegah anemia adalah dengan menerapkan pola hidup sehat. Ini adalah cara terbaik dan tersehat yang harus dilakukan para penderita anemia.

Pastikan tubuh Anda mendapatkan asupan zat besi yang cukup dan diserap dengan benar oleh tubuh untuk kemudian digunakan di area-area yang tepat karena zat besi yang menumpuk di hati dan tidak tersebar akan menimbulkan resiko penyakit yang lebih berbahaya.

Perhatikan list di bawah ini untuk diaplikasikan dalam gaya hidup Anda agar terhindar dari anemia.

  • Penuhi asupan vitamin C. Usahakan untuk rutin mengonsumsi buah-buahan yang kaya vitamin C, seperti jeruk, apel, melon, dan buah lainnya.

  • Beraktivitas fisik secara rutin. Sering beraktivitas fisik, seperti berolahraga, jalan cepat, yoga, dan senam dapat memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh Anda.

  • Hindari kopi dan teh. Kandungan kafein di dalam kopi dan teh dapat menghambat kinerja tubuh dalam menyerap asupan zat besi dari makanan disebabkan sumber zat besi dari golongan nabati sangat mudah dipengaruhi oleh kadar kafein dalam tubuh.

  • Hindari minuman beralkohol. Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat mengganggu kinerja darah saat membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh. Jadi, kurangilah asupan alkohol, bersama dengan kopi dan teh.

From our editorial team

Anemia dan Makanan

Ada banyak cara untuk mencegah anemia, salah satunya dengan mengonsumsi makanan penambah zat besi. Anda bisa rutin mengonsumsi buah-buahan seperti yang direkomendasikan di atas. Tak lupa perbaiki gaya hidup Anda untuk mencegah anemia yang datang secara mendadak.