7 Pakaian Tradisional Indonesia Ini Kaya Nilai Sejarah dan Unik

7 Pakaian Tradisional Indonesia Ini Kaya Nilai Sejarah dan Unik

Seperti yang kita tahu bahwa baju adat biasanya digunakan pada saat acara tertentu. Namun, seiring perkembangan zaman, kini baju adat menjadi salah satu fashion yang dapat dipadupadankan dengan baju sehari-hari. Seperti contoh kain songket yang dijadikan rok, outer, dan lainnya, sudah sering dijumpai sebagai pakaian yang sering dipakai untuk beraktivitas.

Banyak Suku Membuat Pakaian Tradisional Indonesia sangat Beragam

Sumber gambar makassar.tribunnews.com

Terdiri dari 16.000 pulau dan memiliki ribuan suku bangsa membuat Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan budaya. Di mana masing-masing dari suku ini memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini merupakan sebuah kebanggaan bagi Indonesia, yang tak dimiliki oleh negara lain.

Salah satu cara terbaik melihat keberagaman budaya di tiap suku bangsa di Tanah Air adalah lewat pakaian tradisionalnya. Di mana tiap suku memiliki pakaian khas yang berbeda-beda, kalaupun ada kemiripan, hal tersebut biasanya merupakan adaptasi dari satu kebudayaan ke kebudayaan lain. Pakaian tradisional ini juga memiliki kisah uniknya masing-masing yang menambah keistimewaan pakaian adat tersebut.

Tidak Hanya saat Hari Kartini, Pemakaian Pakaian Tradisional Belakangan Ini Semakin Populer

Sumber gambar www.selebupdate.com

Jika semasa kecil mungkin Anda hanya memakai pakaian tradisional di saat pawai Hari Kartini atau Hari Kemerdekaan, saat ini semua sudah berubah. Kemajuan dunia fashion di Indonesia memungkinkan para desainer kini berkreasi dengan pakaian tradisional.

Misalnya saja kain tenun Sumba yang juga dijadikan pakaian ready-to-wear, atau kebaya modern dengan songket atau batik yang juga semakin marak dijual dengan beragam model dan harga yang terjangkau.

Jadi, masyarakat tak perlu lagi kerepotan atau menunggu satu tahun sekali untuk mengenakan identitas nasional dari daerahnya tersebut.

Sementara itu keunikan pakaian tradisional Indonesia juga terletak pada desainnya yang mewah dan glamor, seperti kain songket yang ditenun menggunakan benang emas. Hal ini membuat kain songket menarik bagi wisatawan asing atau masyarakat mancanegara. Sehingga tak heran jika pakaian tradisional Indonesia juga menarik di mata para turis dan dunia.

Mengenal 7 Pakaian Tradisional Indonesia yang Sarat Sejarah Nan Unik

Pakaian Tradisional Papua

Sumber gambar www.infokekinian.com

Pada umumnya masyarakat Papua tinggal di daerah yang terisolir antara satu suku dengan suku lainnya. Hal ini membuat mereka memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Tapi, satu hal yang sama yakni mereka sangat bergantung pada alam, termasuk untuk masalah sandang alias pakaian.

Masyarakat Papua, baik pria dan wanita umumnya mengenakan model baju yang hampir sama yakni rok rumbai-rumbai yang dibuat dari rajutan daun sagu. Selain itu mereka juga biasa mengenakan hiasan kepala yang terbuat dari bulu burung kasuari, anyaman daun sagu, kerang, atau pun gigi anjing.

Untuk kaum pria biasanya mereka mengenakan koteka, yakni pakaian yang dibuat dari buah labu khas di dataran Papua. Kebanyakan dari masyarakat Papua juga tidak mengenakan atasan atau penutup dada dan memilih menutupi dada mereka dengan tato, sebagai bukti kebanggaan atas sukunya.

Untuk lebih detailnya pakaian tradisional di Papua bisa dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan bahan dasarnya.

  • Pakaian Sali yakni pakaian tradisional khusus untuk perempuan yang masih lajang atau bisa di bilang belum menikah. Bahan dasarnya dari kulit pohon.
  • Pakaian Holim atau yang biasa dikenal sebagai koteka. Terbuat dari labu air, pakaian ini berasal dari Suku Dani dan biasanya dikenakan dalam kegiatan sehari-hari.
  • Yokal adalah pakaian tradisional yang biasa ditemukan di Papua bagian barat. Pakaian ini hanya boleh digunakan oleh perempuan yang sudah memiliki keluarga. Warnanya coklat sedikit kemerahan.

Pakaian Tradisional Paes Ageng Yogyakarta

Sumber gambar mahligai-indonesia.com

Busana paes ageng atau dikenal juga dengan nama busana basahan adalah pakaian tradisional yang dulunya hanya bisa dikenakan oleh keluarga Keraton Yogyakarta. Namun dimulai pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwana IX busana paes ageng ini bisa dikenakan oleh masyarakat biasa. Dan biasanya digunakan dalam momen resepsi pernikahan.

Menurut cerita, busana paes ageng ini memang dikenakan dalam Upacara Panggih, yakni upacara bertemunya pengantin perempuan dan pengantin laki-laki dalam Keraton Yogyakarta.

Banyak sekali simbol-simbol harapan akan kebahagiaan dan kelanggengan pernikahan dalam pakaian tradisional ini. Misalnya saja motif sido mukti yang jadi perlambang harapan kebahagiaan untuk pasangan pengantin, sementara perhiasan di rambut, gelang, dan leher menjadi simbol dari keanggunan kedua mempelai.

Untuk merias pengantin dengan paes ageng sendiri banyak yang masih percaya bahwa harus dilakukan puasa terlebih dahulu oleh sang pengantin wanita dan juru rias. Hal ini dipercaya bisa menonjolkan aura bak putri raja untuk pengantin wanita, dan melancarkan upacara pernikahan.

    Ragam Busana Paes Ageng

  • Busana Paes Ageng Jangan Menir dikenakan oleh putra-putri Sultan Hamengku Buwana dalam pernikahan agung di dalam Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Busana tersebut dikenakan untuk Upacara Boyongan, yaitu dibawanya pengantin perempuan ke kediaman pengantin laki-laki semalam sesudah peresmian. Di zaman sekarang busana tersebut bisa dipakai oleh seluruh kalangan dan pihak keraton tidak melarangnya.
  • Busana Jogja Putri biasa dikenakan untuk Upacara Sepasaran, yaitu lima hari (dalam Bahasa Jawa: sepasar) setelah Upacara Panggih. Sehingga, busana ini di sebut Busana Corak Sepasaran. Pada zaman dahulu, busana ini dipakai oleh putra-putri Dalem ketika berkunjung ke kediaman Gubernur Belanda. Yaitu hari ke 5 – 35 setelah Upaca Panggih.
  • Busana Kesatrian Ageng dikenakan ketika resepsi pernikahan. Busana Kesatrian Ageng mempunyai sifat semi-formal. Pakaian ini juga dikenakan oleh ngarsa dalem dan pangeran pada tanggal 20 malam Bulan Maulud. Sehingga busana ini juga disebut Busana Malem Selikuran.

Pakaian Tradisional Bodo dari Sulawesi Selatan

Sumber gambar www.hipwee.com

Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi terbesar di wilayah Indonesia Timur dan terdiri atas banyak suku yang punya beraneka ragam budaya.

Namun untuk pakaian tradisional, baju bodo merupakan pakaian adat resmi untuk provinsi ini. Hal ini dikarenakan baju bodo adalah pakaian tradisional paling pertama yang dikenal oleh masyarakat. Baju bodo tercantum dalam Kitab Patuntung, yakni kitab Animisme dan Dinamisme dari masa para nenek moyang.

Baju bodo sendiri dibuat dari kain muslin yang tipis dan transparan. Memiliki lengan pendek, pakaian ini dipasangkan dengan kain sarung yang dililitkan pada bagian pinggang. Biasanya baju bodo ini memiliki warna yang terang dan cerah.

Ada aturan khusus untuk warna baju bodo. Misalnya untuk anak perempuan usia 10-14 tahun bisa mengenakan baju bodo berwarna jingga dan merah, remaja perempuan usia 17-25 tahun bisa memakai baju dengan warna merah. Sementara hanya perempuan bangsawan yang bisa mengenakan baju berwarna hijau.

Pakaian Tradisional Perang Kalimantan Barat

Sumber gambar i0.wp.com

Baju adat Kalimantan Barat dikenal dengan nama King Baba, yang dalam bahasa Dayak berarti "pakaian laki-laki". Pakaian tradisional ini dibuat dari bahan kulit kayu tanaman ampuro atau kayu kapuo yang banyak ditemukan di Kalimantan Barat.

Mulanya kulit kayu ini dipukul-pukul dalam air hingga tinggal seratnya saja dan lentur untuk dibentuk. Setelah itu kulit kayu dijemur dan dihias dengan simbol-simbol khas Dayak. Baru akhirnya serat kayu dibentuk menjadi rompi tanpa lengan dan celana panjang.

Untuk wanita, pakaian tradisionalnya dinamakan King Bibinge. Bahan dan cara pembuatannya pun sama, yang berbeda adalah modelnya. King Bibinge terdiri dari atasan, stagen, dan kain bawahan. Kemudian para wanita yang mengenakan King Bibinge juga bisa berhias dengan hiasan kepala dari bulu burung enggang, kalung, dan gelang.

Fungsi dari kedua pakaian ini adalah untuk aktivitas sehari-hari, berburu, bertani, hingga untuk acara adat. Sampai saat ini masyarakat adat Dayak Kubu masih melestarikan penggunaan King Baba dan King Bibinge ini dalam kehidupan sehari-hari.

Pakaian Tradisional Adat Minangkabau Sumatera Barat

Sumber gambar mahligai-indonesia.com

Pakaian tradisional dari Sumatera Barat adalah salah satu pakaian tradisional yang populer berkat bentuknya yang khas dan nuansa yang glamor. Salah satu ciri khasnya terletak pada penutup kepala untuk wanita yang berbentuk tanduk kerbau yang dinamakan limpapeh rumah nan gadang atau bundo kanduang.

Sementara pakaian tradisional Minang untuk pria dinamakan pakaian penghulu. Sesuai dengan namanya pakaian ini biasa dikenakan oleh tetua adat.

Biasanya pakaian limpapeh rumah nan gadang ini dikenakan dalam upacara perkawinan atau upacara adat, dan ada aturan yang baku tentang bagaimana cara mengenakannya. Perlengkapan yang harus menemani limpapeh rumah nan gadang antara lain, tengkuluk, baju batabue, sarung, selempang, kalung, dan gelang.

Pakaian Tradisional Ulee Balang Nangroe Aceh Darussalam

Pakaian tradisional Aceh tercatat telah dikenakan masyarakat lokal dari masa kerajaan Samudera Pasai. Pakaian tradisional ini biasa dinamakan Ulee Balang, yang dulu hanya dipakai oleh keluarga raja dan para ulama.

Kini pakaian tradisional ini dikenakan oleh pasangan pengantin. Linto baroe adalah pakaian untuk laki-laki, sementara dara baroe adalah untuk perempuan.

Pakaian linto baroe terdiri dari meukasah yakni baju atasan dengan kerah tertutup, siluweu yang merupakan celana panjang, ija krong atau sarung, dan meukeutop atau penutup kepala. Semuanya dilengkapi dengan sebilah rencong sebagai penanda kejantanan kaum pria.

Untuk pakaian dara baroe biasanya menggunakan warna yang cerah seperti merah, kuning, hijau, atau ungu. Sesuai dengan budaya Aceh yang islami, pakaian untuk perempuan ini juga sangat sopan. Terdiri atas baju kurung yang panjang, lalu celana cekak musang yang dilengkapi kain sarung sepanjang lutut, penutup kepala, dan perhiasan.

Pakaian Tradisional Sunda

Sumber gambar santinorice.com

Masyarakat Jawa Barat atau suku Sunda memiliki beberapa jenis pakaian tradisional yang sesuai dengan strata sosial. Namun kini pakaian tradisional Sunda yang paling populer adalah kebaya yang biasa dikenakan oleh pengantin wanita.

Tentu saja kebaya sunda berbeda dengan kebaya dari daerah lain. Kebaya ini dipasangkan dengan kain batik bernama kain kebat dilepe dan ikat pinggang. Untuk pengantin wanita biasanya ditambahkan dengan mahkota bernama siger yang menutupi seluruh lingkar kepala dan kembang goyang sebagai penghias di atas kepala.

Sementara untuk pria bisa mengenakan baju jas dengan kerah bernama jas takwa. Lalu, celana panjang yang dihiasi dengan kain batik, penutup kepala atau bendo, keris, dan jam rantai yang menjadi aksesori di jas.

Tempat Sewa Pakaian Adat

Jabodetabek

Ada beberapa tempat di Jabodetabek di mana Anda bisa menemukan pakaian tradisional untuk dikenakan dalam berbagai momen.

  • Bekasi
    Sewa Ajah siap menyediakan pakaian adat lengkap dengan harga terjangkau, baik untuk anak-anak hingga orang dewasa. Anda bisa menghubungi telepon atau WhatsApp di 085770071867, atau bisa mengunjungi situs www.sewaajah.com.
  • Jakarta
    Bang Tiar menyewakan berbagai pakaian tradisional Nusantara, plus kostum tari lengkap dari berbagai budaya. Alamat lengkap tempat penyewaan ini berada di Jl. Mesjid Al Fajri No.7, Pejaten Barat, Pasar Minggu. Atau Anda bisa menghubungi melalui telepon di 021 93786634.
  • Jakarta
    Sanggar Rias Pengantin & Dekorasi Talitha yang terletak di Jalan Taman Cilandak V/B4, Jakarta Selatan, menyediakan pakaian tradisional lengkap, baik yang masih asli maupun sudah modern. Untuk memastikan apakah pakaian tradisional yang Anda butuhkan tersedia, Anda bisa menghubungi sanggar ini terlebih dahulu lewat nomor telepon 021-7129-1618 / 0816-1455-188.

Bandung

Sumber gambar perlusewa.com

Berdomisili di Bandung? Jangan khawatir, banyak juga tempat penyewaan pakaian tradisional di kota ini.

  • Harga sewa pakaian tradisional di nyewain.com mulai dari Rp 25.000 untuk anak-anak, dan tersedia hingga untuk orang dewasa. Pakaian tradisional di tempat ini juga bisa disewa untuk segala acara, mulai dari pernikahan, pesta, acara nasional, hingga acara kantor. Alamat lengkapnya di Jalan Papan Kencana II No. 57, Perumahan Kopo Kencana, Lingkar Selatan Bandung.
  • Evoy Production telah berdiri sejak 1997 dan selalu menjadi vendor terpercaya untuk menyewakan pakaian tradisional di Kota Bandung. Tentu saja koleksi Evoy Production telah mencapai ribuan pakaian yang harga sewanya bervariasi mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 150.000 dalam jangka waktu tiga hari. Lokasi Evoy Production berada di Jalan Pangarang Dalam No. 15, Bandung.
  • Jika tak punya waktu untuk mendatangi tempat penyewaan kenapa tak coba membeli secara online saja? Seperti di pakaianadat.com yang menjual aneka pakaian tradisional untuk anak dari seluruh provinsi. Tentunya pakaian yang dihasilkan dibuat dari bahan yang berkualitas jadi nyaman untuk digunakan. Apabila Anda ingin melihat proses pembuatannya, bisa mengunjungi CV Ganata Mulya di Jalan Kopo, Komplek Sukamenak Indah, Blok L-48, Bandung. Atau menghubungi ke 089524222944.

Semarang

Beberapa tempat penyewaan pakaian tradisional di Semarang, antara lain:

Sumber gambar indovasi.or.id
  • Sanggar Rias Tiara Suci. Jalan Borobudur Utara Raya, No 38, Manyaran. Telepon 024 7602262.
  • Sanggar Rias Hanny. Jalan Kranggan Pungkuran 387, Semarang. Telepon 024 3541013 atau 087731411971
  • Salon dan Sanggar Rias DY (Bu Dyah Puspitasari). Jalan Stonen 4A, Sampangan. Telepon 085641334560
  • Sanggar Kumala 73 dengan koleksi ribuan pakaian tradisional. Harganya pun masih terjangkau berkisar dari Rp 100.000 hingga Rp 150.000. Lokasinya ada di Jalan Parangkesit Raya, Tlogosari Kulon, Pedurungan, Semarang.

Surabaya

Sumber gambar plus.google.com
  • Gardu Seni merupakan salah satu tempat penyewaan pakaian tradisional di Surabaya. Koleksinya lengkap dari seluruh Nusantara, bahkan ada juga pakaian internasional Tionghoa, Jepang, Belanda, dan masih banyak lagi. Untuk melakukan penyewaan Anda bisa mendatangi Jalan Wonokromo 5/24, Surabaya.
  • Jelita Kostum juga punya berbagai pakaian daerah dengan harga terjangkau. Bahkan jika Anda tak punya waktu untuk datang ke tokonya, Anda bisa melihat-lihat koleksinya secara online. Alamat Jelita Kostum berada di Jalan Wonocolo Pabrik Kulit, Gg. KH Zubair No. 30, Surabaya. Telepon0 812 4293 31 37.
  • Untuk menyewa pakaian tradisional di Raff Collection, Anda cukup mengeluarkan biaya sebesar Rp 35.000 untuk anak-anak dan Rp 40.000 untuk orang dewasa. Alamatnya berada di Jalan Dukuh Kupang Timur XV/17, Surabaya.
From our editorial team

Padukan dengan Pakaian Modern

Untuk melestarikan budaya Indonesia, tak ada salahnya menggunakan pakaian sehari-hari dengan sedikit sentuhan pakaian khas daerah. Selain menunjukkan kecintaan terhadap Tanah Air, menggunakan sedikit aksen suatu adat tertentu juga terlihat unik. Anda bisa mencobanya jika di rumah menyimpan pakaian adat khas daerah masing-masing. Padukan dengan pakaian modern yang Anda biasa pakai.