Membaca Buku Non Fiksi, Cara Melakukan Pengembangan Diri yang Mengasyikkan
Pepatah lama mengatakan "buku adalah jendela dunia". Tidak salah memang, karena dengan membaca buku kita selalu dibawa ke dunia baru dengan berbagai kejutan di dalamnya. Secara umum, ada 2 jenis buku yang dijual di pasaran yaitu buku fiksi dan buku non fiksi.
Dibandingkan dengan buku fiksi, buku non fiksi banyak dianggap membosankan? Padahal sama sekali tidak lho. Buku non fiksi, meski bahasanya cenderung lugas dan kaku, bisa menjadi sarana pengembangan diri yang menyenangkan.
Kini para penulis beraliran non fiksi sudah semakin luwes dalam berbahasa dan bercerita. Misalnya, menuangkan isi buku berdasarkan pengalaman yang mereka alami sendiri atau orang yang mereka kenal. Ini membuat kita merasa lebih dekat dengan narasi yang disampaikan, jadi nggak mudah bosan deh!
Melalui artikel ini, BP-Guide akan memberikan rekomendasi buku non fiksi terlaris sepanjang 2020 yang bisa kamu baca di waktu senggang. Jika kamu masih merasa buku non fiksi itu membosankan, kamu pasti langsung berubah pikiran deh!
Mengapa Kamu Harus Membaca Buku Non Fiksi?
Cara Pengembangan Diri yang Santai
Seperti yang sudah disinggung di atas, membaca buku non fiksi bisa jadi cara pengembangan diri yang santai. Artinya, kamu tidak perlu harus mengikuti seminar atau sesi konseling yang mungkin bersifat kaku.
Kamu bisa membaca buku kapan saja dan di mana saja. Misalnya saat rebahan di atas tempat tidur, menunggu seseorang atau antrean, hingga selama perjalanan menuju suatu tempat.
Berbeda dengan buku fiksi, kamu bisa menggambarkan dirimu sendiri selagi membaca narasi yang tertulis di buku. Alih-alih berkhayal, kamu bisa menyusun rencana nyata untuk masa depanmu.
Mencegah Penyakit Lupa dan Pikun
Penyakit yang bersifat degeneratif seperti pikun, sering lupa, dan alzheimer bisa disebabkan otak yang kurang diasah. Ketika membaca buku-buku non fiksi, kamu mendapatkan banyak informasi baru yang membuat otakmu terus bekerja.
Dengan demikian, memori otak akan berusaha menyimpan semua informasi tersebut dan menggunakannya di masa depan. Waktu terbaik membaca buku non fiksi adalah di pagi hari setelah bangun tidur atau pada malam hari menjelang tidur.
Menambah Wawasan dan Pengetahuan
Ini dia salah satu poin penting membaca buku non fiksi. Dari halaman awal hingga akhir, buku non fiksi berisi tentang wawasan dan pengetahuan yang sangat bermanfaat. Jika kamu tertarik pada bidang tertentu, misalnya psikologi, kamu tinggal membeli salah satu buku non fiksi.
Di sana kamu akan menemukan banyak istilah, teori, hingga pengetahuan yang mungkin tidak bisa kamu dapatkan di tempat lain. Buku non fiksi dapat memenuhi hasratmu untuk mempelajari segala sesuatu dengan lebih mendalam.
Memperkaya Diri dengan Informasi Faktual
Perbedaan terbesar buku fiksi dan non fiksi terletak pada informasi yang disuguhkan. Jika buku fiksi penuh dengan imajinasi, mulai dari karakter, latar belakang tempat, hingga konflik yang terjadi, maka buku non fiksi sebaliknya. Segala hal yang tertulis di dalam buku dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Jadi kamu jangan takut tertipu dengan isi buku non fiksi, ya. Para penulis sudah melakukan riset terlebih dahulu sebelum menulis untuk memastikan semua informasi yang disampaikan pada pembaca bersifat faktual.
Mengasah Kemampuan Berpikir
Alasan terakhir mengapa kamu harus membaca buku non fiksi adalah untuk mengasah kemampuan berpikirmu. Misalnya buku non fiksi yang berisi tutorial membuat suatu benda, maka kamu akan tergerak untuk segera mempraktikkannya. Dari sini kamu akan berusaha sekuat tenaga untuk bisa berhasil menciptakan benda tersebut berdasarkan petunjuk yang kamu peroleh dari buku.
Jenis-jenis Buku Nonfiksi
Biografi
Buku biografi berisi tentang riwayat hidup seseorang. Biasanya tokoh-tokoh terkenal seperti pimpinan negara hingga selebriti banyak meluncurkan biografi mereka sendiri dengan tujuan untuk menginspirasi para pembaca.
Biografi memang ditulis untuk mendokumentasikan segara peristiwa penting yang terjadi dalam hidup sang tokoh utama. Ada banyak manfaat yang bisa kamu dapatkan lho dari buku biografi. Misalnya kamu bisa mencontoh perjuangan seseorang hingga mencapai kesuksesan.
Literatur
Tujuan utama dari penulisan literatur adalah untuk rujukan ilmiah atau keilmuan. Buku-buku diktat yang kamu gunakan di kampus atau sekolah juga termasuk ke dalam kategori buku literatur. Buku ini tidak bisa ditulis sembarangan, melainkan harus berdasarkan dari penelitian.
Karena kadar keilmuan yang sangat tinggi, tidak semua orang bisa menulis literatur. Biasanya literatur ditulis oleh para peneliti, dosen, hingga ilmuwan yang sudah ahli di bidangnya.
Motivasi
Terakhir ada buku motivasi yang tujuannya adalah untuk pengembangan diri. Buku ini dipenuhi dengan berbagai unsur psikologis karena bertujuan untuk memotivasi pembaca.
Buku semacam ini penuh dengan energi positif dan biasanya meninjau beberapa aspek kehidupan manusia. Mulai dari keuangan, mencintai diri sendiri, hingga mengejar kebahagiaan. Tema buku motivasi memang tidak terbatas.
Rekomendasi Buku Non Fiksi untuk Mengisi Waktu Luangmu
I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki - Baek Se Hee
Rekomendasi buku pertama datang dari penulis muda asal Korea Selatan, Baek Se Hee. Bukunya yang berjudul I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki disambut dengan hangat di negara asalnya dan menjadi best seller sepanjang tahun 2019. Terjemahan Bahasa Indonesia untuk buku ini dluncurkan sekitar awal 2020.
Buku ini menceritakan perjalanan penulis dalam menyembuhkan dirinya dari gangguan distimia atau depresi berkepanjangan. Ia selalu merasa tidak percaya diri, baik itu untuk masalah pekerjaan hingga kehidupan cinta. Ia menemukan dirinya terjebak antara keinginan bunuh diri atau makan snack tteokpokki.
I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki berbentuk esai dan percakapan antara penulis dengan psikiater yang menangani dirinya. Kamu akan tumbuh dan berkembang seiring perjalanan penulis dalam menemukan kebahagiaannya. Berbagai nasihat dan evaluasi diri dalam buku ini sangat berguna buat kamu yang berada di masa dewasa muda.
Joy At Work: Organizing Your Professional Life - Marie Kondo & Scott Sonenshein
Setelah menjadi fenomena di seluruh dunia dengan buku yang membuat kita semua ingin bersih-bersih, di tahun 2020 ini Marie Kondo bersama Scott Sonenshein meluncurkan buku terbaru berjudul Joy At Work: Organizing Your Professional Life.
Tempat kerja tidak jarang menjadi sumber kekacauan dalam diri kita. Rapat-rapat melelahkan, tumpukan kerta di atas dan bawah meja, email yang tidak pernah berakhir, tugas-tugas dari bos yang tidak penting, hingga konflik dengan rekan kerja.
Semua hal tersebut bisa merenggut kebahagiaan kita di tempat kerja, melambatkan progres karir dan membuat kita merasa tidak nyaman. Dalam buku ini, penulis menawarkan berbagai macam cerita, studi, dan strategi untuk membantu melakukan "decluttering" di tempat kerja dan meluangkan waktu untuk hal-hal yang penting saja. Bersiaplah untuk semakin produktif dan menyambut kesuksesan karirmu!
Becoming - Michelle Obama
Siapa yang tidak kenal dengan Michelle Obama, ibu negara berkulit hitam pertama di Amerika Serikat. Buku otobiografinya yang berjudul Becoming segera saja menjadi yang terlaris, tidak hanya di negara asalnya tetapi juga seluruh dunia.
Becoming menceritakan bagaimana Michelle kecil dan kakak lelakinya, Craig, dididik kedua orang tua mereka untuk menjadi orang yang pemberani dan tidak takut menyuarakan pendapat mereka. Michelle pun menemukan dirinya sebagai satu-satunya wanita kulit hitam di kelas ketika kuliah, hingga saat bekerja sebagai pengacara yang membawanya bertemu Barack Obama.
Dalam buku ini, Michelle membagikan tahun-tahun pertama kehidupan pernikahan, saat ia harus menjalani kehidupan sebagai istri, ibu, wanita karir, sekaligus berpacu dengan karir politik sang suami yang menanjak. Tidak lupa, Michelle juga menarasikan dengan indah pengalaman selama 8 tahun tinggal di gedung putih.
Buku ini mengajarkan kepada para pembaca untuk bisa menemukan jati diri sekaligus versi ideal dari diri kita yang kita inginkan di masa depan.
Atomic Habits - James Clear
Setiap orang pasti ingin melakukan perubahan di hidupnya. Sayangnya, banyak dari kita yang justru fokus pada perubahan-perubahan dan menyepelekan hal kecil. Melalui buku Atomic Habits karya James Clear ini, kamu akan tahu bahwa perubahan besar dalam hidup dimulai dari perubahan kecil yang terlihat tidak penting.
Misalnya seperti bangun lebih pagi dari biasanya, mengawali hari dengan meditasi atau satu dua kali gerakan push up, dan masih banyak lagi. Sesuai dengan judulnya, buku ini akan menjelaskan betapa setiap perubahan kecil akan menjadi besar dan memberikan hasil mengagumkan.
Buku ini adalah hasil dari studi selama bertahun-tahun dalam bidang seni dan sains tentang kebiasaan. Setelah selesai membaca buku ini, kamu pasti ingin segera melakukan perubahan dalam hidupmu.
Segala-Galanya Ambyar - Mark Manson
Usai mengajak para pembacanya untuk bersikap masa bodoh, Mark Manson kembali hari dengan bukunya yang berjudul Segala-Galanya Ambyar atau Everything Is F*cked.
Buku ini berisi tentang harapan. Jika kamu merasa kecewa dengan hidupmu, selalu merasa cemas setiap hari, dan merasa bahwa dunia jahat padamu, maka buku ini yang paling cocok buatmu.
Setelah membaca buku ini, kamu akan tahu bahwa yang paling sering membuatmu kecewa adalah harapanmu sendiri. Jika kamu tidak ingin banyak kecewa, ya jangan banyak berharap. Pada kenyataannya, sedikit berharap akan membuatmu lebih waras.
Kamu Gak Sendiri - Syahid Muhammad
Banyak orang yang suka berpura-pura bahagia di hadapan orang lain. Banyak juga yang mengira bahwa kita baik-baik saja. Padahal kamu nggak harus selalu seperti itu lho. Melalui buku Kamu Gak Sendiri, Syahid Muhammad mencoba memberitahu kamu bahwa kamu boleh mengakui bahwa kamu sedih.
Kamu boleh ingin sendiri, berdua dengan dirimu dan saling jujur satu sama lain. Kamu boleh menangis dan kamu boleh istirahat saat kamu lelah. Kamu nggak sendirian.
The Naked Traveler 8 The Farewell - Trinity
Trinity, traveler wanita tangguh ini selalu menginspirasi kita dengan semua kisahnya. Buku The Naked Traveler sudah menemani pembaca selama lebih dari 10 tahun hingga akhirnya tiba di seri terakhir, The Naked Traveler 8.
Buku bertajuk The Farewell ini akan menjadi penutup dari perjalanan panjang Trinity menjelajah seluruh dunia. Di dalamnya kamu akan menyaksikan perjalanan panjang Trinity dalam menggenapi kunjungan ke 88 negara. Ada nilai yang bisa kamu ambil dalam setiap kisah yang dituangkan oleh Trinity dalam buku ini.
Filosofi Teras - Henry Manampiring
Membahas filsafat dari para filsuf agung di masa lalu pasti menjadi topik yang berat banget buatmu kan? Tenang saja, melalui Filosofi Teras, Henry Manampiring mengemasnya jadi lebih santai dan ringan. Buat kamu yang suka baperan, terlalu khawatir dengan banyak hal, dan mudah tersinggung, coba deh tengok sebentar buku ini.
Filosofi Romawi Kuno ternyata bisa digunakan untuk menghadapi peliknya masalah di zaman modern ini. Kamu akan belajar bagaimana cara mengontrol emosi negatif dan menjadi lebih tangguh dalam menjalani kerasnya hidup.
The Danish Way of Parenting - Jessica Joelle Alexander & Iben Dissin Sandahl
Tahukah kamu bahwa Denmark terpilih menjadi negara paling bahagia di dunia versi World Happiness Record PBB? Hal ini membuat banyak orang ingin mengungkap rahasia kebahagiaan mereka. The Danish Way of Parenting karya Jessica Joelle Alexander & Iben Dissin Sandahl akan memberikan semua jawabannya.
Kebahagiaan mereka terletak pada bagaimana cara mendidik anak-anaknya. Orang tua Denmark memiliki trik khusus untuk membesarkan anak mereka menjadi pribadi yang tangguh dan cerdas secara emosi. Buat kamu para orang tua muda atau akan menikah, bacaan ini bisa jadi persiapan di masa depan.
Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya - Rusdi Mathari
Buku non fiksi terakhir yang direkomendasikan berjudul Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya karya Rusdi Mathari. Buku ini menghadirkan kisah religi dari sisi yang menarik. Dengan label sufi Madura, kamu akan menemukan banyak cerita ringan yang sarat makna.
Mirip dengan kisah Abu Nawas yang konyol, namun mengandung banyak pesan yang dalam. Kisah-kisah inspiratif ini berdasarkan dari cerita Syekh Maulana Hizboel Wathany Ibrahim yang sangat menarik untuk disimak.
Tidak Suka Buku Cetak? E-book Bisa Jadi Alternatif
Tidak ada alasan untuk tidak membaca buku. Misalnya seperti alasan menyelamatkan lingkungan karena buku terbuat dari kertas. Jika kamu tidak mau membaca buku cetak, ada versi digital atau e-book yang lebih ramah lingkungan kok! Tinggal pilih saja buku mana yang ingin kamu baca dari rekomendasi BP-Guide di atas!