10 Rekomendasi Pasta Gigi untuk Gigi Gingsul, Bersih Sampai Terdalam Sekalipun! (2023)

Gigi yang rapi dan bersih adalah idaman seluruh manusia. Namun tidak semua orang mendapatkan gigi yang rapi dan tumbuh dengan teratur. Gigi yang mengalami hal tersebut dinamakan dengan gigi gingsul.

Gigi gingsul biasanya berupa gigi taring pada rahang atas yang tumbuh di depan tetapi tidak berada di posisi yang seharusnya. Penyebabnya adalah karena pertumbuhan dan kepadatan gigi depan yang tidak sejajar.

Gigi taring yang tidak berada pada tempatnya ini membuat keoptimalan fungsi menurun. Berbeda dengan gigi taring yang berada pada posisi yang tepat sehingga perlu dilakukan perawatan yang lebih ekstra.

Salah satu perawatan yang bisa diberikan adalah dengan membersihkan gigi gingsul dengan pasta gigi yang mampu membersihkan secara menyeluruh. Pasta gigi yang tepat akan membantu membersihkan gigi yang tidak bisa terjangkau dengan baik oleh sikat gigi.

Karena gigi gingsung memiliki sebuah celah sempit yang dapat membuat sisa-sisa makanan nyangkut, sehingga menjadi sebuah plak yang dapat merusak gigi itu di kemudian hari.

Selain itu, jika kamu merasa gigi gingsul sangat mengganggu, baik dari segi estetika maupun fungsi, kamu bisa mengatasi gigi gingsul dengan beberapa cara.

Kawat gigi, atau biasa disebut dengan behel merupakan sebuah cara untuk membantu gigi yang tidak tumbuh beraturan menjadi gigi yang teratur dan rapi. Begitu pula dengan gigi gingsul yang bisa memanfaatkan metode ini.

Hasilnya, gigi gingsul yang berada tidak pada tempatnya akan dipindahkan ke posisi yang sebenarnya. Namun, perlu waktu yang tidak sebentar agar gigi tersebut bisa rapi.

Jangka waktu yang dibutuhkan yakni satu sampai tiga tahun pemakaian. Perawatan secara berkala dengan dokter gigi pun harus tetap dilakukan untuk memonitor bagaimana perkembangan dari gigi yang berbehel tersebut.

Selain menggunakan kawat gigi atau behel, perataan gigi supaya menjadi rapi bisa dengan melalui metode penggunaan aligner. Aligner berbentuk penyangga ini terbuat dari bahan plastik tipis dan bening.

Fungsinya adalah untuk merapikan dan perapat gigi yang tidak rata, termasuk dengan gigi gingsul. Berbeda dengan behel, aligner perlu pelepasan terlebih dahulu sebelum gigi digunakan untuk makan maupun menyikat gigi.

Selain itu pula aligner perlu dijaga kebersihannya dengan menggantinya setiap dua sampai tiga minggu. Meskipun begitu, aligner memberikan efek yang tidak kalah besar dari penggunaan kawat gigi. Gigi gingsul akan dapat teratasi.

Jika kamu tidak ingin menggunakan kawat gigi/behel maupun aligner karena jangka waktu pemakaian yang relatif lama, maka solusi terakhir yang terbaik adalah dengan melalui prosedur operasi pelurusan gigi.

Penanganan gigi gingsul melalui operasi ini akan dilakukan oleh dokter gigi. Selain itu, pertimbangan penting untuk segera melakukan operasi adalah terjadinya kemampuan berbicara maupun mengunyah makanan sudah sangat terganggu.

Dokter gigi akan merubah struktur gigi dalam skala kecil. Hal tersebut mesti ditempuh agar gigi gingsul tersebut dapat dipindahkan pada posisi yang sebenarnya.

Hasilnya adalah gigi gingsul akan berfungsi sebagai gigi taring secara optimal. Namun, jika seandainya struktur gigi tersebut ternyata penuh dan padat, maka tidak ada jalan lain lagi selain mencabutnya.

Gigi gingsul yang terdapat pada seseorang memiliki daya tarik tersendiri, terutama pada wanita. Kecantikan yang terpancar pada wanita yang memiliki gigi gingsul sangat berbeda dari wanita-wanita lainnya yang tidak bergigi gingsul.

Jepang merupakan negara yang sangat mengidolakan wanita bergigi gingsul. Wanita yang memiliki gigi gingsul dianggap sebagai pemilik kecantikan dan keimutan yang alami. Pesona yang menggemaskan tersebut bahkan menjadi sebuah standar kecantikan tertentu, sehingga wanita bergigi gingsul sangat menjadi idaman para lelaki.

Oleh sebab itu, muncullah sebuah tren bernama yaeba, yakni gigi gingsul atau gigi yang bertumpuk. Tren tersebut bahkan menciptakan suatu produk yang bisa membuat orang yang tidak bergigi gingsul akan memilikinya.

Ternyata gigi gingsul disebabkan oleh beberapa faktor, dan salah satunya adalah turunan dari orangtua atau genetik. Baik itu dari orangtua sendiri, atau saudara-saudara lainnya.

Faktor genetik yang bisa menjadi penyebab adalah keturunan kepemilikan gigi yang berlebih, atau struktur gigi yang tidak terbentuk normal yang berasal dari pendahulu dalam garis darah keturunan.

Selain itu juga terdapat beberapa hal kebiasaan saat kecil yang menyebabkan struktur gigi menjadi tidak bagus dan terjadilah maloklusi gigi atau gigi gingsul.

Kebiasaan yang paling umum terjadi pada anak kecil adalah kebiasaan dalam mengisap jempol tangan. Kegiatan ini dapat memicu struktur gigi yang terganggu karena jempol tersebut.

Hal tersebut juga berlaku kepada penggunaan empeng. Empeng yang diberikan kepada bayi seharusnya batas akhir adalah tiga tahun. Jika lebih dari itu, maka hal tersebut bisa menjadi potensi gigi gingsul akan terjadi.

Orang yang memiliki gigi gingsul memang lebih tampak manis dan imut. Namun, ternyata dibalik kemanisannya terdapat beragam masalah yang harus dihadapi. Masalah pada gigi dan mulut adalah hal yang utama terjadi pada gigi gingsul ini.

Gigi taring yang tidak berada di tempatnya tersebut bisa menyebabkan gigi-gigi mengalami kerusakan, contohnya terjadinya penyakit pada gusi yang bisa membuat struktur tulang dan gigi menjadi bermasalah. Hal ini bisa menjadi sebuah gangguan saat proses pengunyahan dan penggigitan makanan.

Tidak hanya itu, struktur gigi yang tidak sesuai bisa bisa menghambat pertumbuhan dari gigi lain. Akibat yang paling buruk adalah gigi tersebut bahkan tidak tumbuh sama sekali.

Selain itu, kerusakan gigi juga bisa dirasakan. Karena posisi yang tidak sejajar dan sesuai, membuat salah satu sudut pada gigi-gigi yang berbenturan menjadi sangat sempit. Tidak jarang sisa-sisa makanan yang menempel dan sangat sulit untuk dibersihkan akan merusak gigi tersebut.