Baca juga
- 30 Rekomendasi Produk Oriflame Terbaik dan Berkualitas (2023)
- Selain untuk Diet, Inilah 5 Keunggulan Beras Merah dan 10 Rekomendasi Merek Beras Merah Berkualitas (2023)
- Girls, Rawatlah Payudaramu dengan 10 Perawatan Sederhana yang Dapat Menjaga Keindahannya
- Tangani Luka dengan Tips Perawatan Luka dan 11 Rekomendasi Perlengkapan Perawatan Luka Ini
- Manfaat Vitamin C dan 10 Rekomendasi Tablet Terbaiknya untuk Kesehatanmu (2023)
Apa Itu Hipertensi?
Pernah mendengar tentang hipertensi? Hipertensi atau lebih dikenal dengan darah tinggi adalah kondisi ketika jumlah darah yang dipompa oleh jantung melebihi kemampuan daya tampung dinding arteri. Kondisi ini mampu membahayakan tubuh, lantaran jantung dipaksa memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh.
Semakin banyak darah yang mengalir dan semakin sempit dinding arteri, maka tekanan darah akan semakin tinggi. Hipertensi umumnya diderita oleh orang berusia lanjut, namun hipertensi juga mampu menyerang segala usia. Kondisi ini bahkan dapat memicu berbagai penyakit, seperti stroke, gagal ginjal, dan gagal jantung.
Jenis Hipertensi
Hipertensi Primer
Hipertensi primer atau hipertensi esensial adalah tekanan darah tinggi yang muncul bertahap selama bertahun-tahun. Hampir 95% kasus hipertensi merupakan golongan hipertensi primer. Kebanyakan orang yang menderita hipertensi primer tidak menunjukkan gejala sama sekali. Hipertensi primer biasanya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, mengonsumsi alkohol, malas gerak, stres, dan juga kosumsi fast food atau junk food secara berlebihan.
Hipertensi Sekunder
Berbeda dari hipertensi primer, hipertensi sekunder biasanya terjadi sebagai dampak dari kondisi medis lain yang sudah lebih dulu menyerang. Penggunaan obat-obatan juga menjadi salah satu pemicu terjadinya hipertensi sekunder. Beberapa kondisi yang mampu memicu hipertensi sekunder, antara lain disfungsi ginjal, tumor, masalah kelenjar tiroid, dan juga kehamilan.
Fakta Unik Hipertensi yang Masih Jarang Diketahui
Bisa Menimpa Mereka yang Berusia Muda
Siapa bilang hipertensi hanya menyerang orang berusia lanjut? Nyatanya, hipertensi bisa juga menyerang anak muda. Di Amerika Serikat sekitar 20% orang dewasa muda berusia 18-30 tahun berisiko penyakit jantung koroner namun, lebih dulu menderita hipertensi. Sedangkan di India, sekitar 20% orang dewasa muda menderita hipertensi dan membuat mereka 40% lebih rentan menderita kerusakan ginjal dan serangan jantung.
Semakin bertambahnya usia memang meningkatkan risiko terjadinya hipertensi. Namun, banyak anak muda yang tidak menyadari bahwa gaya hidup yang tidak sehat dapat memicu terjadinya hipertensi.
Sekitar 26,5 Persen WNI Dewasa Mengalami Hipertensi
Hipertensi memang disebut sebagai “silent killer” karena seringkali tidak menimbulkan gejala. Namun, tingginya angka penderita hipertensi membuat semua orang patut waspada dengan kondisi ini. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, dari 26.5% penduduk dewasa di Indonesia yang menderita hipertensi, namun, 35.8% dari jumla tersebut banyak orang tidak menyadari bahwa mereka telah menderita hipertensi.
Berhubungan dengan Kemampuan Memori Otak
Tak bisa disepelekan, hipertensi rupanya juga dapat mepengaruhi kemampuan memori otak. Orang yang menderita hipertensi di usia 45-65 tahun ternyata lebih berisiko mengalami pikun. Hipertensi mampu membuat pembuluh darah di otak pecah dan mengalami perdarahan, sehingga otak kekurangan oksigen. Kondisi ini akan membuat otak semakin menyusut pada usia lanjut. Sel-sel otak dapat mengalami kerusakan yang berdampak pada penurunan fungsi kognitif.
Umumnya Tak Bergejala
Memiliki gejala yang umum seperti sakit kepala dan juga vertigo, membuat mayoritas orang tidak sadar bahwa ia telah menderita hipertensi. Sehingga, banyak orang menjadi lalai akan kondisi kesehatan tubuh. Padahal, keluhan-keluhan umum tersebut bisa jadi merupakan gejala hipertensi maupun kondisi penyakit lain yang tak kalah serius.
Beberapa orang yang mengalami hipertensi melaporkan bahwa beberapa gejala yang dialami, antara lain telinga berdengung atau berdesis, gangguan penglihatan, dan sakit kepala terutama di bagian belakang.
Kiat Mencegah Hipertensi
Hindari Junk Food
Makanan adalah hal pertama yang perlu kamu kontrol jika ingin terhindar dari hipertensi. Bagi penggemar fast food dan juga junk food, sebaiknya kamu mengurangi konsumsinya sekarang. Junk food sangat berpotensi menyebabkan hipertensi lantaran tingginya kandungan garam atau natrium sebagai penyedap rasa makanan. Kandungan lemak yang tinggi juga memicu terjadinya hipertensi.
Terapkan Pola Diet Sehat
Tak sembarang makan, kini ada pola makan khusus bagi kamu yang ingin terhindar dari hipertensi. Pola makan yang disebut sebagai Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) ini menekankan pada pemilihan makanan sehat seperti konsumsi banyak buah dan sayur serta tindakan lain yang mampu mengendalikan tekanan darah. Riset membuktikan, melakukan diet DASH terbukti dapat menurunkan tekanan darah dalam waktu 2 minggu.
Kurangi Garam
Bukan rahasia lagi bahwa garam mengandung sodium yang memforsir kinerja ginjal dalam pembuangan air, sehingga tekanan darah akan meningkat karena kinerja tubuh yang terlalu berat. Oleh sebab itu, konsumsi garam sebaiknya dikurangi agar terhindar dari hipertensi. Menurut American Heart Association, konsumsi natrium atau garam sebaiknya tidak lebih dari 2.300 mg per hari. Sedangkan menurut Kementerian Kesehatan RI, porsi garam sehari sebaikya tidak lebih dari 1 sendok teh.
Olahraga Rutin
Olahraga memang memiliki segudang manfaat, salah satunya dalam menjaga tekanan darah. Rutin berolahraga dapat membuat jantung menjadi lebih sehat dan dapat bekerja normal dalam memompa darah. Jantung yang sehat akan membuat sirkulasi darah menjadi lancar. Selain itu, olahraga dapat menurunkan tekanan sistolik 4-9 mm Hg yang baik bagi para penderita hipertensi.
Jauhi Kebiasaan Merokok
Kebiasaan merokok patut dihindari bagi kamu yang ingin jauh dari risiko hipertensi. Pasalnya, nikotin dalam rokok dapat menaikkan tekanan darah dan juga denyut jantung karena mampu memperkeras dan mempersempit pembuluh arteri. Sehingga, darah akan mudah mengental dan membuat jantung bekerja lebih keras dalam memompa darah. Tak hanya itu, merokok juga dapat memicu munculnya penyakit lain, seperti gangguan paru-paru, stroke, dan serangan jantung.
Jaga Berat Badan Ideal
Berat badan juga mempengaruhi tekanan darah seseorang. Menurut Obesity Action Coalition, 26% kasus hipertensi pada pria dan 28% kasus hipertensi pada wanita memiliki kaitan dengan berat badan berlebih. Seseorang dengan berat badan berlebih akan berisiko terkena hipertensi 2-6 kali lebih besar, karena lemak berlebih membuat jantung bekerja lebih keras dalam memompa darah. Oleh sebab itu, menjaga berat badan ideal sangat dianjurkan bagi kamu yang ingin terhindar dari hipertensi.
Batasi Kafein dan Alkohol
Kafein dan alkohol juga dapat memicu terjadinya hipertensi. Bagi kamu yang tak bisa lepas dari kopi, sebaiknya mulai mengurangi konsumsi kopi agar terhindar dari hipertensi. Begitu juga bagi kamu yang sering mengonsumsi alkohol. Kandungan kalori tinggi pada alkohol dapat memicu kinerja jantung yang berlebihan, sehingga tekanan darah akan meningkat secara drastis. Berhenti minum alkohol dan mengubah kebiasaan dengan mengonsumsi minuman yang sehat seperti jus lebih dianjurkan.
Mencegah Hipertensi dengan Mengetahui Fakta-Fakta Uniknya
Ternyata hipertensi punya segudang fakta yang jarang diketahui. Dengan mengetahui fakta-fakta di atas, upaya pecegahanmu jadi lebih efektif bukan? Yuk, kurangi risiko hipertensi dengan hidup sehat!