6 Makanan Olahan dari Beras untuk Inspirasi Hidangan Spesial Keluarga

6 Makanan Olahan dari Beras untuk Inspirasi Hidangan Spesial Keluarga

Jenis-jenis makanan yang terbuat dari beras banyak ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Rasanya pun ada yang gurih, ada pula yang manis. Beberapa makanan olahan dari beras ini sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya mungkin ada yang Anda sukai.

Kekayaan bangsa tak hanya sekadar bahasa atau budaya. Tetapi juga meliputi warisan tradisi kuliner. Resep turun-temurun yang diwariskan dari nenek moyang ke generasi selanjutnya akan terus dilestarikan hingga selamanya tetap bisa dinikmati.

Beras menjadi komoditi utama dan bahan makanan pokok masyarakat tanah air. Selain dikonsumsi biasa, beras juga diolah menjadi makanan. Ada berbagai macam makanan yang diciptakan dari bahan olahan beras.

Nah, bagi yang mungkin sedang mencari alternatif jajanan atau makanan kudapan bagi keluarga di acara spesial, berikut adalah makanan olahan beras untuk inspirasi hidangan Anda.

Lontong

Sumber gambar resepkoki.id

Berbicara tentang makanan olahan beras, tak bisa melewatkan sajian nusantara yaitu lontong. Dibuat dari bahan beras yang dibungkus daun pisang. Lalu direbus dalam air selama kurang lebih 4-6 jam. Jika air menyusut, maka akan dituangi lagi berulang kali, hingga lontong matang sepenuhnya.

Lontong bisa disajikan bersama sayur berkuah. Misalnya gulai kuah kuning, gulai kambing, opor ayam, dan sebagainya. Bahkan, bisa untuk pelengkap tahu telur atau gado-gado.

Bagi masyarakat Indonesia atau Melayu, lontong juga kerap disajikan saat acara spesial seperti perayaan Idul Fitri atau perayaan Cap Gomeh etnis Tionghoa. Mereka mengganti nasi dengan lontong agar menu hari itu terasa lebih spesial dan berbeda dengan biasanya.

Ketupat

Makanan olahan beras selanjutnya adalah ketupat. Ketupat sangat lekat dengan bangsa Melayu karena kerap disajikan saat hari besar keagamaan seperti hari raya Idul Fitri. Lebaran atau Idul Fitri tanpa ketupat tidak akan lengkap rasanya. Oleh karena itu, menjelang Lebaran, pasti ada banyak penjual daun kelapa muda di pasar-pasar tradisional atau pinggir jalan.

Konon, tradisi membuat ketupat dimulai sejak penyebaran agama Islam di Pulau Jawa oleh Sunan Kalijaga pada abad ke-16. Ia ingin membiasakan tradisi saling memaafkan di antara umat Islam pada saat Lebaran.

Ketupat sendiri diambil dari akronim "kupat", singkatan dari “aku lepat” yang berarti "saya bersalah".
Dengan adanya tradisi saling mengirimkan ketupat pada sanak kerabat dan tetangga, diharapkan akan tercipta keharmonisan dan kerukunan antara masyarakat.

Di sejumlah daerah, sebutan ketupat berbeda-beda. Misalnya di Jawa Tengah atau Jawa Timur sering disebut kupat dan di Sulawesi disebut katupa. Sedangkan, masyarakat Bali menyebutnya dengan kipat.

Ketupat juga dikenal di negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Filipina.

Ketupat terbuat dari beras yang sudah dicuci bersih, kemudian dimasukkan ke dalam anyaman daun kelapa yang masih muda alias janur.

Pendamping ketupat biasanya sayur berkuah seperti cotto makassar, sayur pedas, dan sebagainya. Sementara, di daerah Jawa Barat dan Jakarta, ketupat akan disajikan dengan gado-gado, lotek, atau sate.

Arem-arem

Sumber gambar selerasa.com

Masih berbicara tentang makanan olahan beras. Arem–arem adalah makanan yang populer dari Pulau Jawa. Arem-arem terbuat dari nasi yang diberi isian seperti wortel, kentang, atau suwiran ayam. Ada juga beberapa kreasi pedagang arem-arem yang menyertakan gulungan tipis telur dadar sebagai lauk tambahan dalam arem-arem.

Cara membuatnya adalah nasi yang masih setengah matang ditata di atas selembar daun pisang. Kemudian, ditambahkan isian lalu digulung. Lontong kemudian dikukus hingga nasi matang sepenuhnya.

Makanan ini biasanya kerap dijadikan bekal untuk perjalanan jauh. sambil berpiknik. Cara memakannya pun cukup praktis. Yaitu tinggal dikupas daun pisang, dan langsung digigit seperti memakan buah pisang. Karena mengenyangkan,

Kue Lapis

Setelah berbicara tentang makanan olahan beras yang asin, ini saatnya membicarakan aneka kue manis dari olahan beras. Kue lapis adalah salah satunya.

Bahan utama adalah tepung beras, ditambah dengan vanili, pewarna makanan, gula pasir, sedikit garam, dan santan. Semua bahan ini dicampur menjadi satu dan dibagi menjadi dua bagian. Salah satu bagian diberi pewarna. Kemudian adonan dikukus sampai matang.

Camilan ini memiliki warna yang cantik dan menawan. Teksturnya lembek dan lumer di mulut sehingga para orang lanjut usia atau anak-anak tidak akan kesulitan untuk mengonsumsinya. Dibuat dengan cara berlapis-lapis yang memikat. Itulah sebabnya diberi nama kue lapis.

Kue Cucur

Bahan utama kue cucur adalah tepung beras, garam, dan tepung terigu. Semua bahan ini dicampur kemudian dicetak dalam loyang khusus yang dipanaskan di atas kompor. Tak lupa ditambah sedikit kayu manis untuk memberikan aroma yang lebih memikat indera penciuman. Bisa juga menambahkan pewarna makanan atau gula merah agar penampilan kue cucur makin menerbitkan selera.

Serabi Solo

Sesuai namanya, makanan olahan beras ini memang berasal dari kota Solo, Jawa Tengah. Oleh-oleh yang sudah melegenda yaitu Serabi Solo Notosuman menjadi salah satu pilihan primadona para wisatawan yang mampir ke kota Spirit of Java ini.

Untuk membuatnya, tepung beras diberi sedikit tepung terigu. Kemudian, ditambah vanili, baking soda, ragi, gula, dan garam. Diaduk bersama santan hingga kental dan merata. Lalu, adonan ini dimasak di atas semacam anglo khusus serabi. Rasanya mantap!

From our editorial team

Berlatih Membuat Makanan dari Beras

Tidak setiap orang bisa membuat makanan olahan dari beras seperti yang ada di dalam artikel ini. Jika tertarik untuk membuatnya, Anda perlu sering berlatih agar bisa menghasilkan makanan yang rasanya enak dan penampilannya pun cantik. Dengan kesabaran, Anda pasti bisa membuatnya.