8 Tips Puasa di Tengah Pandemi Corona yang Bisa Dilakukan dari Rumah Saja

Ada yang berbeda untuk bulan Ramadhan di tahun ini. Pasalnya bulan suci ini harus dilalui oleh umat muslim sedunia di tengah wabah virus Covid-19. Sehingga, beberapa kebijakan seperti PSBB dan beraktivitas di rumah saja pun dilakukan demi memutus rantai penyebaran virus ini.

Ini pun berlaku dalam pelaksanaan ibadah di bulan Ramadhan. Sebelumnya, salat tarawih dilakukan di masjid secara berjamaah, saat ini harus dilakukan di rumah masing-masing. Biasanya, orang juga sering mengadakan kegiatan buka bersama di luar rumah, tetapi hal ini tak bisa dilakukan. Semua kegiatan di luar rumah yang berkaitan erat dengan menjalankan ibadah puasa kini perlu dibatasi.

Dengan keadaan ini pula, sistem imun kita selama puasa perlu dijaga. Bukan berarti malah memilih untuk tak puasa, karena puasa justru baik untuk kesehatan, lho.

Puasa bermanfaat untuk meningkatkan regenerasi sel. Sel-sel jahat pada saat usia bertambah tua bisa berkembang biak pada seluruh tubuh. Sel-sel tersebut sekaligus jaringan yang rusak memiliki peran pada penyakit progresif.

Nah, dengan puasa, tubuh akan mendaur ulang sel. Cara mendaurulangnya adalah dengan mencerna lemak, sel-sel rusak, serta jaringan tua untuk mengoptimalkan energi sehingga bisa bertahan hidup. Dengan ini, jaringan sehat terlindungi.

Banyak yang memutuskan berpuasa karena bisa menurunkan berat badan. Memang tak sepenuhnya benar. Sebenarnya berpuasa membantu tubuh untuk mengurangi lemak atau ketosis. Nah pada saat puasa, ketosis membakar cadangan lemak sehingga lemak sentral yang berlebih tersimpan di sekitar organ tubuh bisa terbakar.

Penelitian di Department of Internal Medicine IV, University of Vienna, Austria menemukan bahwa puasa dalam jangka pendek bisa meningkatkan metabolisme. Kadar neutransmitter norepinefrim bisa meningkat sehingga berat badan pun cepat turun.

Bila kamu memiliki tekanan darah tinggi, disarankan untuk berpuasa. Ini karena selama minggu pertama puasa di bulan Ramadan, akan banyak orang yang mengalami penurunan tekanan darah. Hal ini bisa jadi karena asupan garam yang masuk ke dalam tubuh menjadi rendah.

Pada 2017, National Center of Biotechnology Information (NCBI) melakukan penelitian pada 110 orang dewasa. Respondennya adalah orang dewasa bertubuh gemuk yang melakukan puasa selama tiga minggu. Mereka melakukannya di bawah pengawasan medis dan menunjukan tekanan darah menurun secara signifikan. Tak hanya itu, kolestrol total, kolestrol jahat LDL, serta kadar trigliserida darah juga menurun.

Tak hanya tekanan darah, gula darah pun juga turun bila kamu berpuasa. Gula darah bisa menurun sampai lebih dari 30% bila berpuasa. Ini sangat baik bagi penderita kadar gula darah tinggi atau hiperglikemia.

Selain itu, BP-Guide memiliki 8 tips puasa di tengah wabah corona yang bisa kamu lakukan dari rumah saja, lho. Dengan tips ini, kamu tetap bisa melakukan puasa dengan baik serta tubuh memiliki imun yang sanggup menangkal penyakit.

Setiap hari manusia perlu memenuhi kebutuhan gizi harian. Pemenuhan kebutuhan gizi bisa dibagi saat sarapan, makan siang, serta makan malam di hari-hari biasa. Berbeda bila berpuasa. Kebutuhan gizi harian dibagi menjadi dua waktu, yaitu saat sahur dan berbuka.

Memenuhi gizi harian bukan berarti kamu makan sekenanya saja dan sebanyak-banyaknya. Ada baiknya menahan emosi ingin makan sebanyaknya karena sudah berpuasa seharian penuh. Kamu perlu mengontrol makanan dengan memenuhi gizi harian, seperti memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, sampai serat makanan saat sahur dan berbuka.

Manusia membutuhkan konsumsi air sebanyak 2-3 liter. Ini bisa kamu bagi saat sahur dan berbuka. Jangan sampai karena puasa kamu lupa untuk meminum air putih. Dengan minum air putih, tubuh bisa terhidrasi dengan baik sehingga saat puasa tak ada lagi daya konsentrasi lemah, mata kering, suasana hati yang berubah-ubah, tekanan darah rendah, konstipasi, sampai sakit saat buang air kecil.

Saat bulan puasa sudah wajib hukumnya untuk melakukan ibadah wajib maupun sunah. Kebaikan dan pahala yang akan diberikan pun berlipat ganda. Selain itu, kamu bisa mengikuti kajian secara online oleh penceramah tepercaya. Jangan lupa untuk mencatat poin penting yang sudah disampaikan agar tak lupa.

Selain itu, silaturahmi termasuk dalam ibadah. Nah, karena adanya pandemi ini tentu tidak memungkinkan untuk datang dan bertemu langsung. Kamu bisa tetap bersilaturahmi dengan memanfaatkan teknologi untuk melakukan panggilan video. Ini juga bisa kamu lakukan saat berbuka puasa bersama. Biasanya kalian akan bertemu di suatu tempat, saat ini kalian tetap bisa bukber dengan mengandalkan panggilan video.

Walau sedang berpuasa bukan berarti kamu tak berolahraga. Olahraga secara teratur mampu meningkatkan sistem imun tubuh melawan bakteri serta virus. Kamu bisa memilih jam olahraga terbaik, seperti sesaat sebelum berbuka atau setelah berbuka puasa. Dengan berolahraga, tubuh kamu akan tetap bugar dan aktif.

Selain memenuhi asupan gizi, kamu juga bisa mengonsumsi suplemen agar tetap sehat selama puasa. Suplemen yang bisa kamu konsumsi yaitu suplemen yang mampu meningkatkan imun tubuh. Ada banyak suplemen yang beredar di pasaran.

Namun, kamu perlu tahu produk suplemen yang bisa meningkatkan sistem imun adalah vitamin C, D, serta zinc. Kalau perlu, silakan konsultasikan ke dokter untuk konsumsi suplemen yang tepat.

Sejujurnya, kondisi di rumah saja untuk beberapa orang bisa meningkatkan stres atau bahkan depresi. Padahal stres bisa membuat kerja sistem imun pada tubuh menjadi kacau. Untuk itu kamu bisa melakukan aktivitas yang menyenangkan seperti membaca buku, bermain game, melukis, memasak, membersihkan rumah, bermeditasi, dan sebagainya.

Merokok memang tidak diperbolehkan selama berpuasa, bahkan sebenarnya tidak disarankan pada situasi apa pun. Apalagi dengan munculnya pandemi ini, perokok memiliki risiko tinggi terjangkit virus corona. Ini karena kapasitas paru-paru perokok sudah berkurang dan virus satu ini menyerang paru-paru dan membuat fungsinya menjadi berkurang. Coba bayangkan betapa fatal akibatnya.

Walau bulan Ramadan adalah saat yang baik untuk meningkatkan ibadah, tetap saja perhatikan pola tidur kamu, ya. Menjaga pola tidur saat berpuasa sangat dianjurkan karena sistem imun tubuh akan lebih bagus dan tidak mudah terkena penyakit.

Bahkan ada riset yang menyatakan bahwa responden yang kurang tidur akan lebih rentan terkena pilek dibandingkan yang cukup tidur. Orang dewasa membutuhkan tidur setidaknya selama 7-9 jam di malam hari.