- 10 Produk Kopi Hijau Kaya Manfaat dan Efektif untuk Menurunkan Berat Badan yang Bisa Anda Coba
- Menikmati Cita Rasa Kopi Original Terbaik, Ngopi yang Sebenarnya Lewat 10 Brand Kopi Hitam ini!
- 10 Rekomendasi Mesin Kopi Terbaik untuk Membuat Kopi Ternikmat (2023)
- Yuk, Rawat Kecantikan dengan Masker Kopi yang Mudah Dibuat dan Cocok untuk Berbagai Jenis Kulit!
- Kopi Luwak, Kopi Termahal Sekaligus Terenak di Dunia
Berkenalan dengan Kopi Jawa, Kopi yang Dulunya Jadi Primadona
Tahukah kamu bahwa ternyata kopi Jawa, yang merupakan kopi asli dari Indonesia ini, memiliki prestasi sejak tahun 1.700. Pada jaman dahulu merupakan salah satu primadona seperti kina, tebu, teh dan karet pada masa kolonial. Namun sayangnya karena kebijakan dari pemerintah yang dulu tidak terarah maka pamor kopi Jawa meredup. Namun sekarang ini telah digiatkan lagi penanaman Kopi Jawa dan juga peminatnya bertambah banyak.
Kopi Jawa berbeda dengan kopi dari Sumatera dan Sulawesi, yaitu memiliki aroma tipis rempah dan keasaman yang rendah karena sebagian diproses dengan cara basah, serta kondisi tanah, suhu udara serta kelembapan udara yang mempengaruhi aroma kopi. Namun bagi pencinta kopi yang mild, akan lebih menyukai cita rasa kopi Jawa ini.
Sejarah Kopi Jawa
Tahun 1696 Wali Kota Amsterdam, Nicholas Witsen memerintahkan komandan VOC, Adrian van Ommen untuk membawa bibit kopi ke Batavia (Jakarta sekarang). Bibit kopi diuji coba terlebih dahulu di area pribadi Gubernur VOC di daerah yang sekarang disebut Pondok Kopi, Jakarta Timur. Panen pertama di Pondok Kopi selanjutnya dikirim ke Amsterdam dan ternyata dikagumi oleh ahli biologi dari Amsterdam mengenai mutu kopi Jawa.
Lalu setelah itu pada tahun 1726 dunia mengakui cita rasa dan aroma khas dari Kopi Jawa yang benar-benar khas. Tahun 1876 Kopi Jawa tiba-tiba lenyap hampir tak bersisa dikarenakan pada saat itu tanaman kopi diserang oleh jamur Hemilia vastatrix dan pemerintah kolonial Belanda tidak mampu mengatasinya.
Ciri-ciri Kopi Jawa
Ciri-ciri kopi Jawa hampir sama dengan kopi Arabica yaitu memiliki ukuran biji yang lebih kecil daripada kopi Robusta, kandungan kafein yang rendah, serta rasa dan aroma yang nikmat. Kopi Jawa mempunyai karakteristik beraroma tipis rempah dengan kekentalan dan keasaman medium dan rasa yang seimbang. Dengan metode giling basah, menjadikan cita rasa kopi Jawa yang tidak sekuat kopi dari Sulawesi maupun Sumatera. Meskipun begitu peminat kopi Jawa masih banyak karena aroma rempah dan herbal yang tidak semua dimiliki kopi nusantara.
Tips Agar Seduhan Kopimu Lebih Berkualitas
Kalau kamu pecinta kopi, belilah kopi yang masih utuh bijinya, baik yang sudah disangrai (roasted) maupun yang belum dan bisa diroasting sendiri. Untuk memilih biji kopi yang baik adalah yang utuh dan besar, tidak berlubang dan tidak pecah. Biji yang berkualitas baik akan lebih padat dan terasa lebih berat di genggam.
Jika membeli yang sudah disangrai, pastikan biji berkilau karena minyak yang melapisi bijinya hasil dari proses sangrai. Cita rasa kopi mencapai puncak dalam waktu 12-24 jam setelah disangrai. Setelah roasting, kopi harus disimpan dengan cara tertentu supaya memperpanjang umur kualitas kopi.
Jangan Simpan Kopi dalam Kulkas
Simpan kopi di dalam suhu yang sejuk sekitar 10 – 20 derajat celsius dan juga kering. Simpan di dalam wadah yang tertutup untuk menjaga aromanya. Kalau membeli dalam jumlah banyak pisahkan sebagian yang akan digunakan dalam sehari-hari, kemudian untuk sebagian yang lain masukkan dalam plastik kedap udara dan simpan ke dalam freezer.
Namun jika sudah dikeluarkan dari freezer, hindari untuk dimasukkan ke dalam freezer kembali karena perubahan suhu mendadak bisa mempengaruhi aroma kopi. Lebih aman disimpan saja dalam suhu ruang yang agak dingin dan kering. Karena sifat kopi yang menyerap aroma lain bahkan bau busuk sekalipun, hindari untuk memasukkan ke dalam kulkas karena bisa mempengaruhi aromanya.
Disarankan Membeli dalam Bentuk Biji
Belilah kopi dalam bentuk biji utuh karena kamu akan mendapatkan rasa dan aroma yang optimal. Beli yang sudah di-roasting dan kamu hanya tinggal menggilingnya sebelum minum kopi. Bisa juga digiling maksimal takaran yang dikonsumsi selama satu minggu, lalu disimpan di dalam wadah yang tertutup.
Belilah kopi yang masih berupa biji yang utuh (wholebean) namun yang sudah di-roasting terlebih dahulu, maka kamu akan bisa membedakan kualitas biji kopi yang akan dibeli. Kualitas kopi akan lebih maksimal setelah 12 – 24 jam setelah di-roasting.
Pilih Biji Kopi yang Baik dan Tidak Gosong
Pertama-tama adalah mengetahui kapan biji kopi tersebut disangrai. Kopi yang baik adalah yang baru saja di sangrai (roasting) dan akan menimbulkan aroma dan rasa yang optimal. Warna setelah disangrai adalah berwarna coklat tua dan mengkilap karena minyak dari biji kopi yang dikeluarkan pada saat diroasting. Biji kopi yang baik sebelum disangrai adalah berwarna abu-abu kebiruan untuk kopi Arabika dan kuning kehijauan untuk Robusta. Biji kopi yang baik adalah yang memiliki aroma yang tebal jika dicium.
Proses Penyeduhan yang Benar
Setelah memilih biji kopi yang berkualitas alangkah baiknya jika mengetahui cara menyeduh kopi yang benar untuk mendapatkan rasa kopi yang nikmat dan beraroma. Untuk penggunaan airnya, gunakan air yang disaring atau air mineral botol, dan hindari untuk menggunakan air yang sudah direbus ulang. Suhu yang ideal untuk menyeduh kopi adalah sekitar 90 – 96 derajat celsius agar kopi dapat terekstrak maksimal. Suhu yang lebih dingin dari itu bisa menimbulkan aroma kopi yang datar alias tidak keluar aromanya.
Hindari juga suhu yang terlalu panas karena bisa merusak kualitas kopi itu sendiri. Rasio air dan kopi dianjurkan 1 g :15 ml air. Rasa terbaik kopi akan maksimal 4 menit setelah penyeduhan, segera setelah itu bisa kamu nikmati kopinya. Jika memasak menggunakan pemanas, hindari memanaskan kopi lebih dari 15 menit. Setelah kamu nikmati kopi, jika sudah dingin, jangan menambahkan dengan air panas lagi karena kualitas kopi akan tidak sama lagi dengan yang sebelum diseduh air panas.
Menggunakan Peralatan Bersih
Sebelum menyeduh kopi, pastikan semua peralatan bersih. Baik dari tempat minum serta peralatannya. Kamu bisa menggunakan baking soda untuk membersihkan noda kopi pada alat kopi kamu dengan cara menaburkan baking soda ke bagian yang terkena noda lalu digosok perlahan dengan menggunakan spons pencuci piring. Lakukan berulang sampai noda kopi hilang. Selain baking soda, kamu juga bisa menggunakan Puro Coffee Descaling Tablet.
Untuk membersihkan mesin espresso juga bisa menggunakan Puro Grinding Cleaning Tablet dengan cara:
- Masukkan filter kosong ke dalam porta-filter dan taruh 1 tablet Puro Espresso Cleaning Tablets ke dalamnya. Kencangkan kembali porta-filter ke dalam mesin.
- Aktifkan siklus brewing selama 10 detik. Lalu stop selama 10 detik. Lakukan 5 kali secara berulang.
- Lepaskan porta-filter. Aktifkan siklus brewing. Sementara itu bersihkan porta-fiter dengan mengalirkan air dari mesin/group head. Hentikan siklus setelah selesai.
- Kencangkan kembali porta-filter ke dalam mesin/group head. Aktifkan siklus brewing kembali tanpa menggunakan Puro tablet. Ulangi 5 kali.
- Buat secangkir espresso (lalu buang) untuk memastikan tidak ada residu yang tersisa.
Ingin Mencicipi Kekhasan Kopi Jawa? Kamu Bisa Mencoba Salah Satu dari 10 Produk Ini
Kopi Jawa saat ini dibudidayakan oleh PTPN yang mengelola perkebunan kopi di Jawa. Kopi yang pernah menjadi primadona di abad 19 ini memiliki tingkat keasaman rendah, aroma pekat dan rasa manis. Berikut ini beberapa daftar kopi Jawa yang bisa kamu coba.
Singa Coffee Robusta Jawa
Kopi Singa Robusta Java diproduksi oleh PT Puji Surya Indah, Gresik. Kopi ini dijual sudah berupa kopi bubuk dan diolah dari 100% biji kopi Robusta pilihan dari Jawa. Cita rasa kopi ini ringan dan menghasilkan rasa serta aroma nan mantap namun lembut. Dikemas dengan berat bersih 180 g dan dikemas dalam kemasan plastik namun tidak dilengkapi dengan katup pembuang udara. Tersedia di supermarket dan dijual pula di Tokopedia dengan harga Rp. 16.000.
Kopi Arabica Coffindo Java Specialty
Kopi Arabica Coffindo ini mengandung biji kopi Arabika dari perkebunan kopi di pulau Jawa yang menghasilkan cita rasa khas yaitu aroma fresh caramel, kekentalan medium dan keasaman tinggi , rasa seimbang dengan rasa akhir herbal chocolate. Untuk harga Kopi Arabica Coffindo Java Specialty ini dijual dalam kemasan 100 gr dengan harga Rp. 33.800 di Coffindo. O ya, untuk cara penyajian kopi ini dengan cara hanya 10 gr kopi Java specialty ini dicampur dengan air bersuhu 90 – 95 derajat celsius sebanyak 80 - 120 ml lalu diaduk, agar menghasilkan kopi yang nikmat.
Java Single Origin Roasted
Hampir sama dengan Kopi Arabica Coffindo Java Special, kopi Jawa ini berjenis Arabica. Mempunyai aroma yang sedap, kekentalan dan keasaman medium, dan rasa seimbang dengan rasa akhir herbal. Kalau kamu punya usaha kafe bisa beli sebanyak 1 kg yang dijual dengan harga Rp. 210.000 di Coffindo.
Kopi Aroma Bandung
Kopi yang dibangun oleh Tan Houw Sian sejak 1930 tidak hanya terkenal di Bandung, namun juga di kalangan pendatang baik lokal maupun asing. Kedai yang beralamat di Jalan Banceuy no. 51 , Sumur, Bandung ini menjual beberapa jenis kopi di seluruh nusantara seperti Kopi Robusta, Moka Arabica, Arabica Jawa, Arabica Toraja, Arabica Flores. Untuk harga kopi Arabica Jawa sendiri dibanderol dengan harga Rp. 33.000 per 250 g. Bisa kamu pesan lewat online dan dikirim by kurir lho. Untuk pembeliannya dibatasi per orang maksimal 5 kg.
Biji Kopi Spesial Jawa Gunung Halu
Biji kopi ini ditanam di Gunung Halu, Bandung dengan ketinggian 1.400 mdpl. Tahapan proses biji kopi ini melalui Pulp Natural dengan varietas Sigararutang & Linie-S, dengan roast level Light to Medium. Dengan perpaduan suhu, keadaan tanah dan proses tersebut menjadikan kopi Gununghalu ini bercita rasa manis dengan keasaman yang dominan namun rasa pekat yang tipis di akhir. Tersedia di Tokopedia dengan harga Rp. 290.000. Dijual dalam kemasan 1 kg dalam bentuk ground (bubuk) maupun masih utuh (bean). Ada juga pilihan dengan berat 200 g seharga Rp. 90.000.
Biji Kopi Single Origin Herd Coffee Beans Java Preanger Jawa Barat
Java Preanger Coffee merupakan sebutan Belanda untuk nama kopi asal tanah Sunda atau Priangan / Parahiyangan. Jaman dahulu kopi Priangan ini dikenal di seluruh dunia dan dinamakan a cup of Java. Tahun 1711 pertama kali ekspor kopi yang dilakukan oleh Belanda melalui badan perdagangan Belanda yang disebut VOC.
Penanaman kopi dilakukan di Jawa Barat pertama kalinya, dengan sistem tanam paksa oleh Belanda dan kemudian kopi tersebut di ekspor ke eropa dan ternyata mendapat respon yang baik di masyarakat Eropa. Tahun 1724, Indonesia menjadi negara pengekspor kopi yang terbesar di seluruh dunia.
Cita rasa kopi ini sangat unik karena ditanam diantara pepohonan lain seperti Kapulaga, Jeruk Bali, Nangka dan sebagainya yang dapat dipercaya mempengaruhi rasa kopi tersebut. Khusus untuk Origin Herd Coffee Beans Java Preanger ini ditanam di Gunung Tangkuban Perahu dengan ketinggian 1.500 m – 1.700 m. Kemudian biji ini disangrai dengan metode Full City Roast, sehingga menghasilkan cita rasa floral notes dengan acidity medium dan aroma yang kuat. Biji Kopi Java Preanger Jawa Barat ini dijual seharga Rp. 29.900 dengan kemasan 115 gram. Bisa dibeli di Tokopedia atau specialtycoffee.co.id.
Kopi Jawa Tradisional Biba Coffee
Kopi Jawa yang berasal dari Jawa Timur ini ditanam di pegunungan Jawa Timur, yang merupakan sentra kopi terbaik di Indonesia bahkan dunia sejak jaman dahulu. Kopi Jawa Tradisional Biba Coffee ini dari biji kopi robusta khas dataran tinggi Dampit yang diolah secara tradisional, dipanggang menggunakan kayu bakar diatas wajan yang terbuat dari tembikar.
Dibuat oleh ibu-ibu Jawa Timur sehingga menghasilkan kopi dengan nuansa pedesaan alami. Dijual dengan 2 kemasan yaitu 150 gr dan 480 gr. Tersedia di Tokopedia dengan harga Rp. 15.000 untuk kemasan 150 gr.
Biji Kopi Jawa Malabar
Kopi Jawa yang dihasilkan dari biji kopi Arabica ini ditanam di Gunung Malabar, Pengalengan, Jawa Barat. Kopi Malabar ini ternyata sudah mulai dikenalkan oleh sebuah kedai kopi di New York, Amerika Serikat melalui perusahaan Kopiku Indonesia. Kita boleh berbangga dengan kopi kita yang sudah bisa bersanding dengan produk dari negara lain.
Dengan melalui proses sangrai medium, akan menghasilkan cita rasa aroma seperti Floral, Apricot, Honey-like. Bisa kamu dapatkan di Tokopedia dengan harga Rp. 95.000. Tersedia dalam bentuk biji dan bubuk dipacking dengan one way valve dengan berat bersih 250 g. Kopi Malabar ini cocok untuk manual brew (V60, French Press, Kalita, dll).
Kopi Arabika Jawa Tengah
Kopi Jawa terdiri atas dua varian yaitu Arabica dan Robusta, namun yang banyak ditanam di Jawa Tengah adalah kopi Arabica. Untuk kopi Arabica Jawa Tengah ini ditanam di daerah Temanggung dan sudah menyuplai 40 persen produksi kopi Jawa Tengah. Kopi Arabica yang ditanam di Temanggung mempunyai cita rasa yang unik yaitu rasa asam yang masih tertinggal setelah meminumnya. Kopi Arabica Temanggung sudah terkenal sebagai cita rasa kopi khas Temanggung. Dijual dengan harga Rp. 90.000 di Tokopedia dengan kemasan 1 kg.
Kopi Jawa Ciwidey Fresh Roast Coffee
Kopi Jawa ini berjenis Arabica hampir sama dengan West Java Preanger Coffee yang legendaris dari Jawa Barat. Jenis kopi yang ditanam di daerah Ciwidey, Bandung ini mempunyai tasting note fruity dan sweet, akan tercium aroma coklat yang dipadukan dengan rasa pisang dan nangka.
Kopi ini cocok diseduh dengan cara menambah air panas (Kopi Tubruk), French Press, Dripper, Vietnam Drip, Coffee Maker, Syphon, Espresso, Moka Pot, Aeropress, dan bisa juga dengan cara Cold Brew. Kopi Java Ciwidey Arabika ini bisa kamu dapatkan di Tokopedia dengan harga Rp. 60.000 untuk kemasan 200 g.
Kopi Jawa mempunyai ciri khas rasa yang mild dan beraroma tipis herbal layak untuk dicoba
Bagi pecinta kopi Jawa tentunya akan terbiasa dengan aroma yang tidak terlalu tajam namun beraroma tipis seperti herbal. Namun bagi pecinta kopi Toraja atau Gayo yang terkenal beraroma kuat, meminum kopi Jawa akan terasa ringan di lidah. Namun, masing-masing jenis Nusantara mempunyai ciri khas masing-masing dimana beda lokasi biji kopi yang diperoleh akan mempengaruhi cita rasa juga aroma. Bahkan sama-sama jenis kopi Jawa pun akan terasa berbeda taste note dan aroma-nya, karena pengaruh ketinggian, kondisi tanah, dan suhu.