Belajar Filsafat Berarti Mampu Berpikir Logis dan Terbuka

Sumber gambar http://www.shutterstock.com/

Filsafat adalah pengetahuan serta penyelidikan akal budi tentang segala fenomena secara mendalam. Dalam mempelajari filsafat, seseorang dituntut untuk berani mempelajari berbagai istilah yang tak lazim serta memahami aneka penalaran yang panjang dan pelik. Ketika memutuskan untuk belajar filsafat, Anda harus mampu berpikir logis dan terbuka.

Perlu diketahui bahwa membaca buku filsafat secara kontekstual masih sulit untuk dipahami oleh orang awam. Maka dari itu, untuk mempelajari filsafat melalui teks perlu mempelajari dasar-dasar logika terlebih dahulu agar terlatih berpikir logis dan sistematis. Jika sudah terbiasa, belajar filsafat akan terasa menyenangkan.

Manfaat Belajar Ilmu Filsafat

Mengajarkan untuk Berpikir Kritis dan Logis

Sumber gambar http://www.shutterstock.com/

Mempelajari filsafat tentu memiliki beragam manfaat. Salah satu manfaat yang paling sering dikenal adalah mengajarkan untuk berpikir kritis dan logis. Filsafat sendiri merupakan sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga mampu membuat seseorang menjadi kritis dan cermat dalam bidang ilmunya.

Berpikir kritis akan menghindarkan seseorang dari sikap solipsistik, yang menganggap bahwa pendapatnya yang paling benar. Selain itu, dengan berpikir kritis dan logis, akan lebih mudah dalam menyaring berita-berita bohong. Pikiran juga lebih terbuka, sehingga terhindar dari sikap intoleransi.

Membantu Menemukan Nilai Kehidupan

Sumber gambar http://www.shutterstock.com/

Manfaat berikutnya dari mempelajari filsafat adalah membantu menemukan nilai kehidupan. Bukan rahasia lagi bahwa seseorang sering bertanya tentang apa arti kehidupan dan untuk apa kita hidup. Dengan mempelajari filsafat, pertanyaan semacam itu akan lebih mudah untuk dijawab.

Filsafat mampu memberikan pengertian serta pandangan mengenai hidup dan dunia. Hal ini yang menjadikannya sumber inspirasi serta pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek. Dengan menemukan nilai-nilai kehidupan, seseorang akan menjadi lebih bijak dalam menyikapi segala persoalan yang tengah dihadapi.

Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Sumber gambar http://www.shutterstock.com/

Mempelajari filsafat rupanya juga berperan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perlu diketahui bahwa filsafat ilmu memberikan dasar-dasar untuk hidup dan juga ilmu pengetahuan lainnya. Maka dari itu, filsafat ilmu bermanfaat dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang keberadaannya mampu membuat kehidupan menjadi lebih baik.

Filsafat ilmu rupanya tak hanya berguna untuk menetralkan aneka temuan pengetahuan, namun juga memikirkan bagaimana ilmu pengetahuan tersebut berguna dalam kehidupan. Dengan demikian, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya hadir untuk kepentingan manusia, namun juga untuk kepentingan alam. Mempelajari filsafat membuat seseorang mampu memahami ilmu secara utuh dan menggunakannya sebagai landasan pembelajaran.

Ragam Aliran Dalam Ilmu Filsafat yang Perlu Diketahui

Rasionalisme

Sumber gambar http://www.shutterstock.com/

Perlu diketahui bahwa dalam ilmu filsafat terdapat beragam aliran yang perlu diketahui. Salah satunya adalah aliran rasionalisme yang berpegang teguh pada akal. Aliran ini mengutamakan akal sebagai satu-satunya sumber pengetahuan yang dapat dipercaya, sebab akal adalah alat terpenting dalam memperoleh dan menguji pengetahuan.

Akal memiliki kemampuan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan kehidupan. Paham rasional berpendapat bahwa suatu kebenaran sesuai dengan pembuktian berdasarkan fakta, bukan dari pengalaman semata. Maksud dari akal disini adalah pemikiran yang logis, sehingga segala hal yang logis dapat dipastikan benar.

Idealisme

Sumber gambar http://www.shutterstock.com/

Aliran berikutnya yang perlu diketahui adalah idealisme. Idealisme merupakan aliran ilmu filsafat yang mengutamakan jiwa. Bisa dibilang bahwa idealisme merupakan lawan dari aliran rasionalisme. Sebab dalam aliran idealisme menganggap bahwa pengetahuan dimana proses psikologis bersifat subjektif.

Salah satu tokoh filsafat dengan aliran idealisme adalah Plato. Menurutnya, cita adalah gambaran asli bersifat rohani dan jiwa terletak antara gambaran asli dan bayangan dunia yang ditangkap oleh panca indra. Pandangan inilah yang membuat idealisme sering dianggap sebagai lawan dari realisme.

Empirisme

Sumber gambar http://www.shutterstock.com/

Empirisme adalah aliran filsafat berikutnya yang perlu diketahui. Aliran ini menekankan peranan pengalaman dan mengecilkan peranan akal dalam memperoleh pengetahuan. Berbeda dengan rasionalisme yang hanya mengandalkan akal, aliran empirisme memerlukan pembuktian indrawi untuk menentukan kebenaran.

Aliran empirisme berpedoman pada pengalaman yang telah dilalui. Menurut aliran ini, pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman dengan perantara indra. Perlu diketahui bahwa kebenaran berdasarkan pengalaman ini telah berhasil membawa pegaruh pada bidang hukum dan hak asasi manusia.

Materialisme

Sumber gambar http://dianaapplicationtask.blogspot.com/

Aliran selanjutnya dalam filsafat adalah materialisme. Tidak memerlukan dalil yang muluk dan abstrak, aliran materialisme berpegang pada kenyataan-kenyataan yang jelas dan mudah dimengerti. Materialisme berpendapat bahwa sesuatu yang dinyatakan fakta adalah materi.

Materi sendiri dapat diartikan sebagai bahan, benda, dan segala sesuatu yang tampak. Orang-orang yang berorientasi pada materi disebut materialis. Seorang materialis lebih mementingkan kebendaan semata dan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi indra.

Positivisme

Sumber gambar http://www.shutterstock.com/

Positivisme adalah aliran berikutnya dalam filsafat yang perlu dikenal. Aliran ini merupakan cara pandang berdasarkan sains atau berorientasi pada ilmu pengetahuan alam. Sehingga dapat dibilang bahwa positivisme fokus pada fakta nyata dan mengesampingkan hal-hal yang di luar realitas.

Dapat dibilang bahwa aliran positivisme dekat dengan empirisme, sebab sama-sama meyakini bahwa pengetahuan berdasarkan pengalaman yang didasari oleh indrawi. Para tokoh aliran positivisme berpendapat bahwa manusia tidak akan pernah mengetahui sesuatu lebih dari apa yang telah mereka lihat dan temukan berdasarkan fakta-fakta nyata.

Rekomendasi Buku Filsafat yang Menarik untuk Dibaca Sekaligus Dipelajari

Dunia Sophie

Bagi yang ingin belajar mengenai filsafat, Dunia Sophie adalah judul buku yang patut untuk dipilih. Novel filsafat ini ditulis oleh Jostein Gaarden dan diterbitkan oleh penerbit Mizan. Buku yang telah terdaftar ISBN ini memiliki tebal 800 halaman dan telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 30 bahasa di seluruh dunia.

Novel ini membahas mengenai sejarah filsafat sejak awal perkembangannya di Yunani sampai abad kedua puluh. Buku ini pertama kali diterbitkan dengan judul Sofies Verden dalam bahasa Norwegia pada tahun 1991. Disajikan dalam bentuk novel membuat filsafat yang diidentikkan dengan sesuatu yang berat dan sulit dipelajari menjadi lebih sederhana dan mudah dicerna.

Harga: Rp. 114.700-196.000

A History of Western Philosophy

Rekomendasi buku filsafat berikutnya adalah A History of Western Philosophy. Buku ini merupakan karya dari Bertrand Russel yang diterbitkan oleh Pustaka Pelajar dengan judul Sejarah Filsafat Barat. Berjumlah 1110 halaman, buku ini telah terdaftar ISBN. Pertama kali diterbitkan tahun 1946, buku ini menjadi buku filsafat terlaris abad ke-20.

Buku ini membahas kaitan sejarah filsafat dengan sejarah sosial, politik, dan kemasyarakatan. Ada tiga pokok bahasan dalam buku ini, yaitu filsafat kuno, filsafat Katholik, dan filsafat modern. Dengan data valid, buku ini juga membahas sosok para filsuf yang berkontribusi besar dalam peradaban manusia.

Harga: Rp. 5.000-150.000

Beyond Good and Evil

Beyond Good and Evil adalah rekomendasi buku filsafat berikutnya. Buku ini merupakan karya filsafat-sastra yang ditulis oleh Friedrich Nietzche. Pertama kali diterbitkan pada tahun 1886, buku ini telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, buku ini hadir dengan judul Beyond Good and Evil: Prelude Menuju Filsafat Masa Depan yang diterbitkan oleh Ikon Teralitera pada tahun 2002.

Dalam buku setebal 304 halaman ini, penulis mengkritik filsuf pada masa lalu yang dirasa kurang kritis dan memiliki penerimaan yang buta terhadap premis Kekristenan. Melalui buku ini, penulis membicarakan tentang berbagai pandangan yang sangat penting. Buku ini ditulis dengan gaya yang fasih dan penuh dengan ejekan namun menghadirkan kebijakan moral untuk para pembacanya.

Harga: Rp. 51.900-160.000

Madilog : Materialisme, Dialektika, dan Logika

Tak melulu dari barat, Indonesia juga memiliki buku filsafat lokal yang berjudul Madilog : Materialisme, Dialektika, dan Logika. Buku yang ditulis oleh Tan Malaka ini diterbitkan oleh penerbit NARASI. Buku yang lebih dikenal dengan nama Madilog ini berjumlah 568 halaman.

Buku ini ditulis berdasarkan logika mistika yang hadir pada masyarakat Indonesia, bahwa apa yang terjadi di dunia ini dipengaruhi kekuatan keramat di alam gaib. Melihat kenyataan tersebut, Tan Malaka menulis buku ini dengan melihat kemajuan umat manusia melalui tiga tahap, dari logika melewati filsafat ke ilmu pengetahuan. Buku ini merupakan jalan keluar dari logika mistis serta berisi imbauan untuk keluar dari keterbelakangan dan ketertinggalan.

Harga: Rp. 79.800-110.000

The Stranger

The Stranger adalah buku filsafat berikutnya yang direkomendasikan. Buku ini ditulis oleh Albert Camus dan telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Buku dengan jumlah 184 halaman ini diterbitkan oleh penerbit Immortal, Yogyakarta.

Buku berbentuk novel ini menggambarkan betapa abu-abunya hidup. Buku ini menceritakan tentang tokoh utama bernama Monsieur Meursault yang dianggap orang asing dalam kehidupan sosialnya. Secara garis besar, bagian pertama buku ini membahas mengenai kehidupan Meursault sejak ibunya meninggal hingga kasus yang menimpanya. Sementara pada paruh kedua novel ini menceritakan pandangan Meursault mengenai absurditas dunia.

Harga: Rp. 30.000-50.000

The Prince

Buku filsafat berikutnya adalah The Prince yang merupakan salah satu karya besar Niccolo Machiavelli. Buku ini sebenarnya ditulis dalam bahasa Italia dengan judul II Principe. Kemudian buku ini diterjemahkan dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Di Indonesia sendiri, buku ini diterbitkan oleh Elex Media pada tahun 2014.

Buku setebal 290 halaman ini menjelaskan tentang teori politik yang bernapaskan filsafat modern. Buku ini menceritakan tentang cara Sang Pangeran dalam mendapatkan kekuasaan dan cinta dari rakyat serta mempertahankannya. Sang Pangeran di sini merupakan perlambang dari penguasa. Buku karya Machiavelli ini bahkan menjadi inspirasi kehidupan politik modern di Eropa hingga seluruh dunia.

Harga: Rp. 75.000

The Magic Life

Bagi yang merasa hidupnya kurang maksimal dan kehilangan alasan untuk merealisasikan mimpi, The Magic Life adalah buku yang patut untuk dibaca. Novel filsafat yang ditulis oleh Ace Starry ini cocok bagi pembaca yang membutuhkan motivasi dalam hidup. Diterjemahkan oleh Siti Aisyah, novel ini diterbitkan oleh Alvabet tahun 2013.

Novel setebal 416 halaman ini merupakan misteri metafisik yang menarik dan berisi kisah cinta penuh renungan filosofis. Buku ini penuh dengan wawasan yang mencerahkan mengenai makna kebahagiaan dan kekuatan dari berbagai kejadian yang saling terkait. Novel ini seolah mampu menasihati semua orang agar tak menyerah pada mimpi.

Harga: Rp. 50.000-62.500

Filsafat Pendidikan Vokasi

Filsafat Pendidikan Vokasi adalah buku yang cocok bagi para mahasiswa yang tengah mengambil jurusan filsafat. Buku ini ditulis oleh Soetyono Iskandar dan Mardi Syahir dengan ketebalan 112 halaman. Ditujukan untuk para mahasiswa filsafat, buku ini menjadi pendahuluan pada mata pelajaran ilmu filsafat kejuruan. Buku ini membahas mengenai hal-hal yang membuat mahasiswa cenderung mengikuti pergaulan yang tidak baik, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta contoh sehari-hari yang terjadi di lingkungan kampus.

Harga: Rp. 88.000

The Orange Girl

Rekomendasi buku filsafat berikutnya adalah The Orange Girl. Buku ini ditulis oleh Jostein Gaarden dan diterbitkan oleh Mizan. Buku yang telah terdaftar ISBN ini menceritakan tentang Georg Røed yang mendapat surat dari ayahnya yang telah meninggal belasan tahun lalu.

Sesuai dengan judulnya, melalui buku ini pembaca akan mencari tahu siapa sebenarnya Si Gadis Jeruk yang dicintai ayahnya. Pembaca akan diajak menjelajahi dunia yang di dalamnya berisi kehidupan yang dijalani bak dongeng. Buku ini akan diawali dengan kisah cinta yang beralih pada perenungan dan pertanyaan mengenai makna hidup.

Harga: Rp. 55.000

Le Petit Prince

Le Petit Prince adalah buku filsafat terakhir yang direkomendasikan. Buku ini merupakan salah satu buku yang paling banyak diterjemahkan di dunia. Meski berupa cerita anak-anak, nyatanya buku ini lebih sarat akan makna dan cocok dinikmati serta direnungkan oleh orang dewasa.

Ditulis oleh Saint-Exupéry, buku ini menyentuh beberapa nilai dan pengalaman manusia yang paling dasar melalui cerita seorang anak yang melihat dunia dengan mata naif dan lugu. Berisi sindiran-sindiran lembut tentang kehidupan manusia dewasa-modern yang terlalu sombong, serius, dan membosankan, buku ini juga memuat dongeng yang mengharukan dan mendalam.

Harga: Rp. 46.000-58.000
From our editorial team

Siapkan Waktu Luang untuk Membaca Buku Filsafat

Dari daftar buku di atas, kira-kira manakah yang tertarik untuk Anda baca? Sebelum membeli buku filsafat, perhatikan dulu jumlah halaman yang dimiliki. Biasanya buku filsafat hadir dengan jumlah halaman yang banyak, bahkan mencapai ribuan. Maka dari itu, siapkan waktu luang untuk benar-benar mempelajarinya. Sebab, mempelajari filsafat tidak bisa hanya sekadar membaca buku, namun juga memerlukan pemahaman yang mendalam.