Tidak Lengkap Jika Bepergian ke Myanmar Tanpa Membeli Oleh-Oleh Khas Myanmar
Sesekali berlibur ke luar negeri tak ada salahnya. Tentu persiapannya jauh lebih banyak ketimbang berlibur di negara sendiri. Tak perlu jauh-jauh, liburan ke luar negeri bisa juga dengan mengunjungi negara-negara di Asia. Salah satunya Myanmar.
Beberapa tahun belakangan, negara tersebut sudah membuka diri sehingga banyak wisatawan yang tertarik untuk menjelajah pesona Myanmar. Sambil menikmati keindahan negara ini, jangan lupa membeli buah tangan dong, ya. Sayang sekali jika pulang dengan tangan kosong karena Myanmar punya sejumlah oleh-oleh khas yang menarik.
Membeli Oleh-Oleh di Bogyoke Aung San
Saat berada di Myanmar, jangan lewatkan untuk membeli oleh-oleh. Meski tergolong destinasi wisata baru, Anda bisa mendapatkan banyak barang menarik untuk dibawa pulang dari negara yang dulu bernama Burma ini. Nah, di mana tempat yang tepat untuk berbelanja oleh-oleh khas Myanmar?
Ada satu lokasi bernama Bogyoke Aung San. Ini merupakan pasar terkenal di Myanmar yang terletak di kota Yangoon. Pasar ini menempati sebuah bangunan kolonial yang dibangun pada tahun 1926 silam. Nama Aung San yang disematkan pada nama pasar ini merupakan penghormatan masyarakat Myanmar terhadap tokoh politik Jenderal Aung San yang terbunuh pada tahun 1947.
Ada beragam produk menarik yang dijajakan di pasar ini. Mulai dari pakaian, makanan, perhiasan, benda kuno, hingga batu mulia. Nah, jika belanja di pasar ini, Anda harus pandai menawar. Para pedagang akan memberikan harga yang mahal jika pembelinya adalah turis.
Akses menuju ke pasar ini tak terlalu sulit. Anda bisa naik taksi menuju ke sana. Pasar ini dibuka mulai jam 9 pagi hingga jam 5 sore dan tutup pada hari Senin.
Rekomendasi Oleh-Oleh Myanmar yang Bisa Dijadikan Pilihan
Longyi
Pakaian tradisional yang diandalkan di Myanmar bernama longyi. Bentuknya berupa kain sarung dengan beragam warna dan motif yang cantik dan mempesona mata. Longyi biasa dipakai pria maupun wanita. Longyi untuk lelaki berupa sarung motif kotak. Cara pakainya cukup diikat di bagian depan. Sementara untuk perempuan, kain longyi dililit dan diikat di bagian samping. Untuk mendapatkan longyi, Anda cukup mendatangi pasar Bogyoke Aung San. Harganya mulai dari 7000 kyats atau sekitar Rp 70 ribu-an.
Thanaka
Saat pertama kali menginjakkan kaki di Myanmar, mungkin Anda akan sedikit terkejut melihat gadis-gadis lokal yang memakai bedak berwarna putih di pipinya. Bedak putih tersebut merupakan bedak tradisional yang disebut dengan thanaka. Penduduk Myanmar memilih untuk melindungi kulit mereka dari sengatan matahari dengan menggunakan bedak tradisional ini.
Bedak ini dipakai mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Thanaka terbuat dari kayu bernama sama. Kayu thanaka bisa dibeli di pasar modern dan tradisional. Saat ini bedak thanaka instan banyak dijual di apotek dan toko kosmetik seharga Rp13 ribu-an sebotol.
Boneka Kayu
Membawa cendera mata menjadi suatu kewajiban kala Anda pulang berlibur. Cendera mata berupa pajangan bisa menjadi pengingat bahwa Anda pernah mengunjungi suatu tempat. Ada souvenir berbentuk boneka kayu keren yang bisa Anda bawa pulang dari Myanmar.
Boneka kayu ini umumnya dipakai dalam pertunjukan sandiwara boneka dengan cara digerakkan dengan tali yang diikat pada sebatang kayu. Masyarakat Myanmar menyebutnya Pyit Tian Tung. Anda bisa membeli boneka kayu ini di pasar Bogyoke Aung San.
Batu Giok
Hayo apa nih yang terkenal di Myanmar selain pagoda? Jawabannya adalah batu giok. Produk-produk dari batu giok Myanmar ini dijamin bisa menjadi oleh-oleh yang menarik, lo. Silakan menuju lantai dua pasar Bogyoke Aung San.
Di sana ada banyak barang yang berasal dari batu giok seperti gelang dan cincin. Harganya mulai dari sekitar Rp 6 ribu-an hingga jutaan tergantung ukuran dan modelnya. Nah, jika batu gioknya berharga mahal, pastikan Anda mendapatkan sertifikat keaslian barang saat membelinya.
Lukisan Khas Myanmar
Souvenir unik lainnya dari Myanmar adalah lukisan. Ada banyak lukisan cantik dari seniman lokal Myanmar yang bisa Anda pilih. Lukisan dari batu mulia tak boleh Anda lewatkan. Ya, lukisan ini memang terbuat dari batu mulia yang dihancurkan menjadi bubuk dan digunakan sebagai pewarna lukisan. Anda bisa membelinya di pasar Bogyoke Aung San. Harga sebuah lukisan adalah sekitar Rp 130 ribu-an.
Kaos Khas Myanmar
Oleh-oleh paling umum yang bisa dibeli dari suatu tempat adalah kaos. Begitu pula kalau ke Myanmar. Ada beragam desain kaos unik yang bisa Anda pilih. Pusat penjualan kaos paling besar berlokasi di pasar Bogyoke Aung San, tepatnya di ujung belakang sebelah kanan pasar. Harus pandai menawar tentunya agar tak terjebak dengan harga mahal. Rata-rata harga kaos ini adalah sekitar Rp 40 ribu-an. Selain itu, Anda juga bisa membeli kaos ini di bandara di bagian terminal keberangkatan meskipun harganya jauh lebih mahal.
Permen Asam ala Myanmar
Adat istiadat tiap tempat memang berbeda-beda. Begitu juga kalau Anda ke Myanmar. Masyarakat di sana memiliki kebiasaan mengonsumsi permen asam terutama usai makan malam. Permen ini memiliki rasa yang asam sekaligus manis. Bentuk permen seperti koin yang dibungkus kertas tipis. Jika tergiur dengan permen ini, silakan ke pasar tradisional di Myanmar untuk membelinya. Harganya lumayan terjangkau, Rp 10 ribu-an saja berisi 6-7 buah permen.
Mengemas dan Menyimpan Oleh-Oleh yang Aman Menjamin Oleh-oleh Bisa Dinikmati dengan Baik
Mengemas oleh-oleh adalah hal yang penting agar tidak rusak saat Anda tiba di rumah. Gunakan bubble wrap untuk membungkus barang-barang yang mudah pecah. Jika oleh-oleh yang dibeli cukup berharga, sebaiknya dimasukkan ke dalam tas yang Anda bawa sendiri dan bukan dimasukkan ke dalam koper yang harus melewati pemeriksaan petugas bandara. Jika memungkinkan, Anda juga bisa membawa sebuah tas lagi seperti tas tote bag yang khusus digunakan untuk menampung oleh-oleh.