Jepang adalah salah satu negara di Asia yang paling banyak dikenal di seluruh dunia. Negara yang memiliki julukan negeri “Matahari Terbit” ini bukan hanya dari sisi pariwisatanya saja yang menawarkan banyak tempat-tempat indah untuk dikunjungi serta kecanggihan teknologinya.

Jepang juga sudah lama dikenal pencinta kuliner akan hidangan-hidangannya yang nikmat dan menggugah selera seperti sushi, bento, tempura, udon, dan tak ketinggalan juga, ramen.

Ramen atau mi asal Jepang tersebut memang sangat populer di hampir setiap belahan dunia. Begitu juga di Indonesia, popularitas hidangan yang satu ini bisa ditemukan di hampir banyak tempat meskipun tidak semua hidangan ramen di Indonesia menawarkan rasa yang otentik. Hal tersebut boleh jadi dikarenakan restoran mencoba untuk sedikit menyesuaikan rasanya dengan selera lokal.

Orang Jepang juga memiliki tradisi unik ketika memakan ramen. Keunikan tersebut dilihat dari urutan saat memakan ramen dan porsi makannya yang berbeda. Urutan memakan ramen di Jepang dimulai dari menikmati minuman, dim sum khas Jepang, lalu ramen.

Selain itu, para pria akan memesan kaidama atau mi tambahan. Kebiasaan pria menambah porsi mi saat memakan ramen memiliki alasan yang signifikan yakni karena orang Jepang memiliki kebiasaan untuk berjalan kaki.

Ramen memang paling enak dinikmati saat cuaca dingin. Berikut adalah macam-macam ramen yang ada di Jepang.

Shio

Dalam bahasa Jepang, "shio" berarti "garam". Maka dari itu, ramen yang rasanya gurih dengan kuah berwarna kekuningan ini rasanya lebih asin dari jenis ramen lainnya. Bahkan, shio merupakan salah satu jenis ramen yang tertua dan mendapatkan pengaruh rasa dari Tiongkok. Shio sangat populer dan mudah dijumpai di sekitar Hakodate, kota di bagian selatan Pulau Hokkaido.

Untuk membuat shio, mi yang dipakai harus memiliki tekstur yang tidak keriting, berbentuk lurus, dan tebal memanjang. Sementara, dalam penyajiannya, shio akan diberi topping berupa daun bawang, sayuran, rumput laut kering atau nori, serta irisan daging ayam. Hmm.. rasanya gurih dan nikmat dengan kuah yang mantap.

Shoyu

Shoyu artinya "kecap asin" dalam bahasa Jepang. Ramen ini merupakan jenis ramen klasik yang ringan. Shoyu ramen memiliki ciri khas yakni memiliki kuah yang berwarna hitam kecokelatan yang cerah karena mengandung kecap asin. Rasanya asin, gurih, segar, dan tajam.

Sup ini biasanya terbuat dari kaldu ayam tetapi sering juga mengandung daging lainnya seperti daging babi, daging sapi, atau ikan tergantung pada daerah. Mi yang digunakan adalah jenis mi yang lebih keriting dan tidak setebal mi jenis shio ramen.

Topping paling umum yang disajikan shoyu ramen adalah rebung, nori, telur rebus, daun bawang dan juga tauge.

Miso Ramen

Miso ramen adalah sajian ramen berbeda dan umurnya tidak setua shio ramen serta shoyu ramen yang berasal dari Hokkaido.

Ciri khas dari ramen ini memiliki kuah yang lebih kental berwarna kuning kecokelatan karena terbuat dari pasta miso yang dicampur dengan kaldu ayam, kaldu ikan, atau terkadang kaldu daging babi. Jenis kuah ini dianggap sebagai varian terbaru dalam dunia kuah ramen.

Selain itu Miso ramen punya rasa yang manis dan seperti kacang dan rasa gurihnya lebih kuat dari ramen lainnya. Mi yang digunakan pun biasanya tebal, keriting, dan tak terlalu kenyal.

Miso ramen dapat ditemukan di seluruh kota di Jepang. Beberapa restoran di Indonesia juga menyediakan miso ramen.

Tonkotsu

Tonkotsu memiliki arti "tulang babi" karena ramen ini memang memiliki kuah yang terbuat dari tulang babi yang direbus selama berjam-jam sehingga menghasilkan kaldu berlemak berwarna putih yang rasanya sangat gurih dan kental.

Mi yang digunakan sama dengan mi pada shio ramen dan biasanya ramen ini juga disajikan bersama beni shoga atau acar jahe.

Beberapa restoran di Indonesia tentu saja sudah menyesuaikan kandungan kaldunya agar halal untuk dikonsumsi.

Ramen Tokyo

Ramen asal ibukota Jepang ini biasanya berbahan dasar kaldu katsuoboshi yang ditambahkan kecap asin. Jenis ramen ini akan ditambahkan dengan telur rebus, irisan daun bawang, dan bayam.

Ramen Kyoto

Di Kyoto, cita rasa ramen cukup beragam, ada yang menggunakan rasa kecap asin, ada juga yang kuahnya berminyak dan sangat kental. Biasanya, ramen akan ditambahkan pelengkap seperti tauge serta irisan daging ayam.

Ramen Hakodate

Ramen dari daerah Hakodate memiliki rasa shio atau asin khas daerah tersebut. Terkadang, ramen dari daerah ini juga diberikan tambahan bumbu keju sebagai penyempurna rasa.

Ramen Kobe

Kobe juga memiliki jenis ramen yang identik dengan banyaknya irisan tipis daging di atasnya. Ramen asal Kobe juga menggunakan asinan lobak dan sayur kucai yang cukup membedakan dari jenis ramen lainnya.

Topping Ramen

Rasanya tak lengkap jika tak ada tambahan topping pada ramen. Banyak jenis topping yang biasa dimasukkan ke dalam ramen. Berikut adalah topping yang menambah kelezatan dari ramen.

Chashu

Untuk menambah kelezatan ramen, para pedagang menambahkan irisan chashu atau lemak daging babi yang dipanggang atau direbus. Satu atau dua irisan chashu menjadi topping yang lumrah dalam semangkuk ramen.

Menma

Keunikan topping yang satu ini adalah berbahan dasar rebung yang diawetkan hingga bertekstur kering dan rasanya asin. Nantinya, pencinta mi bisa menaburkan menma di atas ramen.

Negi

Taburan yang menambah variasi warna adalah negi. Negi adalah daun bawang yang dicincang atau diiris tipis–tipis. Selanjutnya, irisan ini juga bisa dicampur dalam minyak cabai pedas untuk tambahan kekayaan rasa dan disebut dengan karanegi.

Negi adalah topping umum untuk ramen. Sedangkan, karanegi yang cukup pedas ditambahkan sebagai topping untuk ramen miso.

Moyashi

Dalam semua jenis ramen, sudah sangat lumrah diberi taburan moyashi. Moyashi adalah tauge yang masih mentah atau direbus sehingga menciptakan sensasi rasa renyah dan manis sebagai topping.

Tamago

Topping yang tak kalah spesial adalah telur rebus matang atau telur mentah dalam setiap jenis mie ramen. Topping ini disebut sebagai tamago.

Nori

Rumput laut juga menjadi topping yang tak kalah lezat. Jenisnya adalah wakame atau nori untuk taburan ramen. Wakame adalah rumput laut berbentuk kering dan harus direndam dulu sebelum digunakan. Sedangkan nori berbentuk lembaran tipis dan kering.

Kamaboko

Taburan berupa irisan kamaboko menambah cita rasa ramen sehingga semakin sedap. Kamaboko terbuat dari daging ikan yang dihaluskan, diberi bumbu, dan dikukus. Jenis kamaboko yang biasa dijadikan topping adalah naruto atau narutomaki, yaitu kamaboko yang memiliki motif spiral berwarna merah atau merah muda.

Infografik berikut ini bisa Anda cermati untuk menambah informasi. Bahkan, tips-tips lain bisa didapatkan pula di Instagram BP-Guide lho!

bpguide_id
instagram.com
From our editorial team

Menyesap Ramen

Tak perlu malu-malu untuk menyesap ramen yang sedang disantap. Menyesap ramen hingga mengeluarkan suara "slurp", menandakan bahwa Anda menikmati ramen tersebut. Cara ini juga dapat mendinginkan ramen yang masih panas sekaligus meningkatkan rasanya.