Baca juga
- Buat Para Tamu Pernikahan Menjadi Kagum dengan 9 Pilihan Souvenir Pernikahan Berikut Ini
- 5 Gaun Pengantin Artis Indonesia yang Cantik dan Menawan untuk Inspirasi Gaun Pengantin Anda
- Tips Memilih Cincin Kawin Yang Tepat Dan 7 Rekomendasi Cincin Untuk Pernikahan Sakralmu
- Jadikan Pernikahan Lebih Sakral dan Romantis dengan 10 Rekomendasi Cincin Nikah Berkelas
- Guide Memilih Cincin Nikah yang Indah dan Berkualitas Dari yang Murah Sampai Ekslusif
Pernikahan di Indonesia Umumnya Tak Jauh dari Tema Adat Tradisional Daerah
Indonesia dengan keanekaragaman adat istiadat dan budayanya membuat penduduk negeri ini dikenal sebagai masyarakat yang majemuk. Hal ini pun telah tercermin dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika. Keberagaman adat yang tersebar di seluruh penjuru negeri juga menjadikan Indonesia sebagai negara dengan suku terbanyak di dunia.
Adat istiadat ini pun membuat Indonesia penuh dengan keanekaragaman budaya, tradisi, kesenian, bahasa, makanan, dan sebagainya. Setiap adat memiliki aturan budaya dan tradisi yang mengatur beberapa sisi kehidupan masyarakatnya.
Seperti dalam hal pernikahan, setiap adat memiliki tata cara sendiri dalam melangsungkan acara pernikahan. Tiap adat pun memiliki pakaian pengantin yang unik dan berbeda dengan adat lainnya, begitu juga dengan aksesoris pengantin yang digunakan. Pernikahan di Indonesia yang tak luput dari sentuhan tradisional membuat momen bahagia ini terasa semakin sakral.
Berbagai Aksesoris Pengantin Tradisional Indonesia
Sanggul
Sanggul merupakan aksesoris pengantin yang umum digunakan oleh para mempelai wanita di seluruh Indonesia. Sanggul sebagai penghias kepala sudah digunakan sejak zaman dulu yang berasal dari kata 'peri sanggul'. Sanggul bahkan sudah ada sejak zaman Mesir Purba atau sekitar 4000 tahun yang lalu, lho! Rambut palsu dalam bentuk oval atau setengah bulat ini juga sangat beragam jenisnya.
Ada yang berukuran besar (full sanggul) dan ada pula yang berukuran kecil (half sanggul). Selain digunakan oleh pengantin, dulunya sanggul juga digunakan untuk keperluan panggung, seremonial, penunjang penampilan, identitas profesi, penyamaran diri, lambang status sosial, hingga pelindung kepala dari sengatan matahari. Nah, sanggul yang digunakan untuk pengantin pada acara pernikahan biasanya akan ditambahkan dengan berbagai aksesoris lain bernuansa emas atau perak.
Kain
Kain juga menjadi perlengkapan penting dalam sebuah acara pernikahan karena kain bercorak tradisional akan membuat pengantin dan pihak keluarga akan terlihat spesial dari tamu-tamu lainnya. Salah satu kain khas Indonesia yang banyak digunakan dalam acara pernikahan adalah kain batik. Batik merupakan warisan dunia dari Indonesia, lho! Dan UNESCO pun telah menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai hari Batik Nasional.
Pemilihan kain batik untuk acara penikahan juga bukan tanpa alasan. Seperti adat Jawa yang memilih motif kain batik motif sido mukti yang melambangkan kemakmuran dan masa depan yang baik dalam rumah tangga pengantin. Ada lagi kain batik dengan motif sido luhur asal Keraton Surakarta yang bermakna keluhuran budi, tindakan, ucapan, dan kehidupan yang berkecukupan. Sehingga kain batik ini pun dianjurkan untuk digunakan pada malam pernikahan oleh pengantin wanita.
Sandal dan Sepatu
Pengantin wanita akan menjadi pusat perhatian pada hari H pernikahannya sehingga ia pun harus tampil spesial dan sempurna. Mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki pengantin akan dihias secantik mungkin dan sedemikian rupa agar terlihat paling cantik dan mempesona. Mulai dari make up, hiasan kepala, pakaian pengantin, perhiasan dan pernak-pernik, sepatu atau sandal, dan berbagai aksesoris pengantin lainnya.
Untuk sepatu atau sandal untuk pengantin, yang dipilih tentunya harus yang cantik dan nyaman di kaki. Meski hanya berfungsi sebagai alas kaki, sandal atau sepatu pengantin juga berperan penting lho, dalam kelancaran acara pernikahan. Salah memilih sepatu atau sandal bisa membuat kaki pengantin tidak nyaman dan pegal. Karena itu jangan asal saat memilih sepatu atau sandal untuk pengantin.
Perhiasan
Perhiasan merupakan aksesoris pengantin yang tidak bisa dilewatkan karena perhiasan akan membuat penampilan seorang pengantin jadi terlihat indah dan sempurna. Perhiasan untuk pengantin tidak hanya sekedar cincin, kalung, gelang, atau anting saja, tapi juga perhiasan yang melekat pada pakaian adat sebagai pelengkap busana pengantin. Perhiasan dan aksesoris tradisional yang melengkapi pakaian adat pengantin tentunya memiliki fungsi simbolik dan sarat makna.
Seperti gelang burung yang menjadi aksesoris pengantin adat Lampung. Gelangnya bermakna sebagai beban besar yang akan dipikul kedua mempelai dalam berumah tangga. Sementara gambar burung garuda justru melambangkan hubungan yang kekal hingga akhir kehidupan yang menjadi harapan sepasang pengantin. Dan masih banyak lagi aksesoris pengantin dalam pakaian adat yang berbeda-beda pada tiap daerah.
Hiasan Kepala
Hiasan kepala juga menjadi aksesoris pengantin yang tak boleh ketinggalan dalam kelengkapan pakaian adat pengantin. Tiap daerah memiliki hiasan kepala yang berbeda-beda yang membuat pakaian pengantin jadi terlihat unik. Tapi tentu saja hiasan kepala pada pakaian adat pengantin juga memiliki makna tersendiri.
Hiasan kepala atau mahkota dari beberapa daerah yang menjadi ciri khas pakaian pengantin adalah sunting (Minang), Paes Agung (Bali), dan Siger (Sunda). Hiasan kepala ini umumnya terbuat dari perak, emas, alumunium, kuningan, dan material lainnya. Hiasan kepala ini akan membuat pengantin tampak lebih cantik dan anggun bak seorang permaisuri.
Aneka Aksesoris Kepala Pengantin Tradisional Indonesia yang Memukau
Aksesori Kepala Pengantin dari Sumatera
1. Suntiang - Minangkabau
Umumnya dalam pernikahan, pengantin Indonesia akan bersanding di pelaminan memakai pakaian adat daerahnya. Salah satu pakaian adat untuk pengantin yang terkenal unik dan indah berasal dari Sumatera Barat. Karena adat Minang sangat filosofis yang berdasarkan pada syariat dan agama, maka pakaian adatnya pun dibuat sopan dan tidak melanggar syariat agama. Dalam pakaian adat Minang ini, aksesoris pengantin wanita (anak daro) yang digunakan sebagai hiasan kepala adalah suntiang.
Sunting Minang ada yang berwarna keemasan dan juga perak, sesuai dengan warna dan desain pakaiannya. Begitu juga dengan ukurannya, ada yang besar (Suntiang gadang, 7-11 tingkat) dan ada pula yang kecil (Suntiang ketek, 3-5 tingkat). Model suntiang dari tiap daerah di Sumatera Barat pun juga berbeda-beda, lho! Beberapa di antaranya adalah Suntiang Pariaman, Suntiang Kurai, Suntiang Solok, dan Suntiang Sungayang.
Suntiang - Minangkabau
Kamu yang berminat membeli suntiang Minangkabau juga bisa loh membeli secara online. Kamu bisa memilih sesuai keinginan, mau yang berbahan apa dan ukuran apa. Yang pasti beratnya sekitar 1 hingga 5 kg, ya.
2. Sigokh - Lampung
Siger Lampung dinamakan juga dengan Sigokh, bentuknya segitiga dengan 7-9 lekuk yang terbuat dari logam, lempengan tembaga, atau kuningan. Mahkota khas Lampung ini bermakna keagungan budaya yang dulunya juga dikenakan oleh para bangsawan dan para ratu. Nah, untuk variasi yang menambah keindahan pakaian pengantin Lampung, Sigokh ini disesuaikan dengan suku dan tradisi yang dianut oleh pengantin dan keluarganya.
Hal ini menjadikan Sigokh juga banyak jenisnya, namun secara umum Sigokh mengandung nilai feminisme, wanita yang mandiri, ulet, dan gigih saat bersanding dengan seorang pria. Berikut adalah beberapa jenis Sigokh/Siger Lampung beserta maknanya.
- Siger Saibatin, umumnya hanya digunakan oleh pengantin dari keluarga ningrat karena Siger ini kental dengan nuansa kerajaan yang sekaligus melambangkan sebuah gelar dalam masyarakat.
- Siger Pepadun, Siger ini melambangkan sembilan marga yang menjadi cikal bakal ulun Lampung.
- Siger Tuha, Siger yang satu ini berkaitan dengan zaman Hindu - Buddha di masa silam yang kehadirannya masih dipertahankan hingga sekarang.
Siger Saibatin
Bagi kamu yang ingin tampil cantik dengan pakaian khas pengantin Lampung, bisa kenakan Siger Saibatin. Kamu bisa pesan secara online. Proses pembuatannya 3 hari hingga satu minggu, jadi pastikan kamu pesan jauh-jauh hari, ya.
3. Bulang - Mandailing
Bulang merupakan aksesoris yang menghiasi kepala pengantin dari etnis Mandailing, Sumatera Utara. Bulang adalah mahkota dengan 7 tingkat. Pada zaman dulu, tingkatan pada Bulang disesuaikan dengan jumlah hewan yang disembelih dalam upacara adat pernikahan. Aslinya Bulang ini terbuat dari emas murni sehingga beratnya bisa mencapai 8 kg. Namun kini sudah ada Bulang dari bahan logam berlapis emas yang lebih ringan dan beratnya tak sampai 1 kg. Bulang Mandailing melambangkan kesediaan dan tanggung jawab besar seorang istri dalam kehidupan berumah tangga.
Bulang Pengantin Mandailing
Bulang Pengantin Mandailing merupakan produk hiasan kepala pengantin yang bisa kamu pesan online. Bahan berkualitas dan dijamin bagus untuk hiasan kepala saat menikah. Terbuat dari kuningan dengan kualitas terbaik.
4. Aesan - Palembang
Aesan merupakan aksesoris pengantin yang juga berupa mahkota untuk melengkapi busana pengantin asal Palembang. Busana pengantin dari Palembang ini ada dua macam, yakni Aesan Paksangko dan Aesan Gede. Mahkota Aesan yang dipakai pun mengikuti jenis busana pengantin yang dipilih. Mahkota Aesan Paksangko dipasangkan dengan baju kurung warna merah, sedangkan mahkota Aesan Gede untuk melengkapi pakaian dodot warna merah muda yang tak kalah cantiknya. Mahkotanya juga dihias dengan aksesoris emas yang menjadi lambang keagungan kerajaan Sriwijaya.
Aesan Gede Palembang
Untuk yang ingin menikah dengan adat Palembang bisa membeli Aesan Gede. Mahkota ini begitu istimewa dan tampak mewah. Full xuping diamond asli dengan model beringin dan juntai dobel yang cantik.
5. Paksian - Bangka Belitung
Pengantin dari Bangka Belitung juga memiliki aksesori kepala yang unik saat menikah. Ada yang namanya Paksian atau mahkota emas yang beratnya bisa mencapat 3 kg. Mahkotanya dihias ornamen khusus. Yang membuat mahkotanya berat adalah aneka pernik yang ada pada mahkotanya.
Dalam mahkota tersebut terdapat bunga cempaka, bunga goyang, kuntum cempaka, daun bambu, sari bulan, pagar tenggalung, dan kembang hong. Selain itu, pengantin juga memakai hiasan di samping telinga yang disebut sepit. Berbagai ornamen kepala ini merupakan paduan dari 3 budaya yakni, Arab, Tionghoa, dan Melayu.
6. Karsuhun - Sumatera Selatan
Pengantin wanita akan dikenakan karsuhun. Ini adalah mahkota khas yang bisa mencerminkan kecantikan dan keanggunan perempuan Palembang. Berat aksesori kepala ini 2 hingga 3 kg. Yang membuatnya berat adalah tumpukan aksesoris bernuansa emas dan berhiaskan bunga melati. Aksesori juga dilengkapi sumping atau juntaian bola di pipi kanan dan kirinya. Karsuhun merupakan lambang dari jejak pengaruh akulturasi budaya Tionghoa di Sumatera Selatan.
Karsuhun
Bagi kamu yang ingin memiliki karsuhun, kamu bisa membeli secara online. Bisa dikenakan untuk berbagai acara, seperti karnaval, acara adat, hingga pernikahan. Bahannya berkualitas dan bagus.
7. Korono Mulyo - Jambi
Pengantin Jambi memakai hiasan kepala bernama Korono Mulyo. Mahkota digabungkan dengan sanggul lipat dari pandan yang berfungsi untuk menusukkan hiasan kepala kembang cempako dan kembang goyang dari perak. Hiasan kepala juga dilengkapi kembang jurai dan rampai tiga yang disematkan di belakang sanggul lipat pandan.
8. Tengkuluk Tanduak - Minangkabau
Dari Minangkabau, ada satu lagi hiasan kepala yang bisa digunakan saat pernikahan. Sebutannya adalah Tangkuluk Tanduak. Mahkota dibuat dari kain balapak.Hiasan kepala ini unik dan menarik karena berbeda dari umumnya. Bentuknya dibuat mirip rumah gadang ala minang.
Aksesori Kepala Pengantin dari Jawa dan Bali
9. Gelungan Agung - Bali
Gelungan Agung merupakan aksesoris pengantin wanita dari Bali berupa mahkota yang jadi pelengkap Payas Agung (pakaian pengantin khas Bali). Pelengkap pakaian tradisional khas Bali ini sudah ada sejak zaman kerajaan kuno dan hingga sekarang pun masih dipertahankan. Dulunya, Gelungan Agung ini hanya digunakan oleh para bangsawan dan raja-raja di Bali.
Bentuk Gelungan Agung berupa susunan bunga sandat emas berhiaskan srinata (lengkungan emas di dahi berbentuk simetris) dan mahkota emas. Dan untuk pengantin pria, aksesoris pengantin ini dinamakan dengan Gelung Garuda Mungkur dengan jumlah bunga yang lebih sedikit.
Gelungan Agung
Adat Bali memang memukau. Termasuk juga adat pernikahannya. Kalau kamu ingin jadi pengantin Bali, maka wajib punya Gelungan Agung. Ukuran lingkar kepalanya 28 cm. Bahanya berkualitas bagus. Dapatkan di berbagai toko online.
10. Siger - Sunda
Dalam resepsi pernikahan adat Sunda, kita akan melihat Siger yang melengkapi pakaian adat khas Sunda yang digunakan oleh pengantin wanita. Siger merupakan mahkota yang penuh dengan ukiran bertabur permata nan indah. Pada bagian belakang Siger juga ditambahkan 6 pucuk kembang tanjung. Pada bagian kanan dan kirinya juga dihias dengan bunga melati. Siger Sunda berbeda dengan Siger Lampung ya!
Siger Sunda memiliki bobot sekitar 1.5 - 2 kg dan terbuat dari bahan logam. Makna dari Siger Sunda ini adalah pengabdian dan kesetiaan istri kepada suaminya. Sementara bunga melatinya melambangkan kemurnian dan kesucian cinta istri untuk suaminya. Selain itu aksesoris pengantin dari adat Sunda ini juga melambangkan kebijaksanaan, kearifan, dan rasa hormat dalam sebuah pernikahan.
Siger Sunda
Kamu bisa tampil cantik paripurna di hari pernikahanmu dengan memakai siger sunda.Bahannya bagus dengan kualitas terjamin karena dibuat oleh pengrajin profesional. Dapatkan di berbagai toko online.
11. Paes Ageng - Yogyakarta
Untuk pakaian pengantin khas Yogyakarta, aksesoris pengantin yang menghiasi kepala adalah Paes Ageng. Paes Ageng merupakan riasan hitam berlapis prada yang terinspirasi dari keraton Yogyakarta. Untuk menambah indahnya pakaian pengantin, centhung juga dipasang pada kedua sisi kepala pengantin yang melambangkan kesiapan pengantin untuk memasuki kehidupan baru. Sementara gunungan pada kepala melambangkan kehormatan suami kepada istri.
Stiker Paes Agung
Jika kamu ingin memakai paes ageng di acara pernikahan, kini ada yang praktis yakni stiker paes agung. Praktis digunakan dan pastinya berkualitas. Bahan lebih merekat dan potongannya juga pas.
12. Siangko - Betawi
Nah, untuk pengantin adat Betawi, aksesoris pengantin yang menjadi ciri khasnya adalah Siangko. Adat Betawi dikenal kaya warna karena mengandung unsur dari beberapa budaya seperti Arab, China, dan Belanda. Siangko merupakan hiasan kepala yang dilengkapi dengan cadar berwarna perak atau emas. Panjang cadar 30 cm dengan hiasan manik-manik dan pada bagian ujung cadar terdapat benang wol.
Pada kanan dan kiri Siangko dihiasi dengan burung hong. Siangko pun makin terlihat indah dengan tambahan aksesoris seperti kembang rumput, kembang kelapa, kembang goyang, dan tak lupa roncean melati yang disematkan pada sanggul yang digulung ke atas berbentuk bulat.
13. Sanggul Bokor Mengkurep - Solo
Selain paes ageng, ada satu lagi hiasan kepala pengantin yang dipakai Solo Putri. Nama hiasannya adalah Bokor Mengkurep. Berbahan daun pandan dan juga melati, berat hiasan kepala ini sekitar 2,5 kilo. Hiasan kepala berupa sanggul Bokor Mengkurep juga memiliki makna sendiri.
Maknanya adalah agar pengantin wanita bisa selalu mandiri dan bisa bersyukur pada apa yang sudah Tuhan berikan. Sunggaran di samping kanan kiri bokor diharapkan membuat pengantin bisa mendengarkan nasib yang baik. Sementara 9 cunduk mentul pada kepala bermakna agar pengantin bisa memaknai kehidupan dengan bijaksana.
Ada juga sempyok garuda yang dipasang di belakang sanggul. Sempyok ini bermakna agar pengantin wanita selalu waspada. Sementara hiasan cunduk jungkat dan centung bermakna kesucian wanita. Terakhir ada sisir yang bermakna agar istri selalu setia pada suami,
Sanggul Bokor Mengkurep
Lengkapi hiasan kepala saat menikah dengan adat Jawa. Kamu akan butuh Sanggul Bokor Mengkurep. Jangan khawatir karena ada banyak toko online menyediakannya. Bahannya berkualitas dan pastinya mudah dipasang.
Aksesori Kepala Pengantin dari Sulawesi
14. Tuhi-tuhi - Gorontalo
Aksesoris pengantin selanjutnya yang tak kalah unik dan indah yang menghiasi baju adat khas Gorontalo adalah Tuhi-tuhi. Tuhi-tuhi merupakan aksesoris kepala yang terdiri dari 7 buah gafah. 7 buah gafah ini melambangkan hubungan kekerabatan yang erat dari 7 kerajaan yang ada di Gorontalo tanpa adanya perselisihan. Kerajaan tersebut terdiri dari Atingola, Bulonga, Gorontalo, Hulontalo, Limboto, Limitu, dan Tuwawa.
15. Mahkota Saloko - Bugis
Aksesoris pengantin Bugis berupa mahkota Saloko juga tak kalah cantik dan uniknya, lho! Mahkota Saloko ini beratnya bisa mencapai 2.5 kg. Mahkota yang menghias kepala pengantin ini diletakkan seperti bando. Bentuknya mirip dengan burung merak dan pada bagian belakang Saloko juga terdapat sanggul yang berdiri tegak. Lalu di atas sanggul ditambahkan hiasan bunga logam yang dinamakan 'pinang goyang'. Sementara pada sisi samping sanggul dihias dengan bunga simpolong.
16. Hiasan Adat Mandar - Sulawesi Barat
Terlihat simpel namun ternyata rumit, itulah hiasan kepala pengantin asal Mandar Sulawesi Barat. Hiasannya terdiri dari sanggul lebar dengan hiasan bunga dan gal. Ini merupakan sanggul bunga bentuk melingar. Untuk jumlah bunga dan hiasan rambutnya akan disesuaikan dengan status sosial keluarga sang mempelai wanita.
17. Baya Lo Boute - Gorontalo
Satu lagi mahkota pengantin dari Gorontalo. Ada mahkota Baya lo Boute yang kerap dipakai. Hiasan kepala ini ini memiliki makna saat dikenakan oleh pengantin wanita. Baya lo Boute sendiri terbagi dalam Layi, Pangge Mopa, Huli, Dungo Bitila, Huwo O, dan Taya. Setiap bagian tersebut memiliki arti pengabdian, kesucian, kewajiban, pahlawan, dan pengayoman kepada rakyat.
Memakai Baya lo Boute sendiri memiliki makna untuk pengantin perempuan. Ikat kepala ini berarti mempelai wanita memiliki ikatan pernikahan dengan mempelai pria. Dan makna lainnya adalah perempuan harus memenuhi kewajiban dia sebagai seorang istri nantinya dan seterusnya.
Baya Lo Boute
Kamu juga tidak perlu bingung jika ingin memakai adat Gorontalo saat menikah. Untuk hiasan kepalanya kamu butuh Baya Lo Boute. Di online store sudah tersedia sehingga kamu tinggal membelinya.
Aksesori Kepala Pengantin dari Kalimantan
18. Mahkota Sekar Suhun dan Gorda Mungkur - Kutai
Pengantin dari Kutai memiliki aksesori kepala yang juga menarik. Ada untuk pria dan wanita. Mahkota pria disebut Gorda Mungkur dan juga dilengkapi sepasang gerak gempa dan sepasang sumping yang menjuntai di sisi Gorda Mungkur.
Untuk wanita ada mahkota Sekar Suhun. Dihias dengan cuncuk-cunduk dengan untaian lempengan kecil berbentuk belah ketupat. Selain itu ada juga papan sekepeng yang terdiri dari beberapa kepingan bahan bewarna emas sebagai penutup sanggul.
19. Tandung Gulung - Suku Tidung Kalimantan Utara
Suku Tidung merupakan suku yang sebagian besar penduduknya muslim. Ini berpengaruh juga pada pakaian adatnya yakni Sina Beranti. Pakaian adatnya sendiri didominasi warna kuning atau orange dengan tambahan warna merah. Mahkota pengantinnya bernama Tandung Gulung. Ini adalah mahkota dengan dominasi warna keemasan.
Tandung Gulung bermakna arti kucing jantan tiga warna. Pengantin yang memakai Tandung Gulung dimaksudkan supaya bisa menangkal bencana, mendatangkan rejeki, kesejahteraan, kedamaian, dan disenangi banyak orang.
20. Mahkota Bagajah Gamuling Baular Lulut - Banjar
Pengantin wanita dari Banjar memakai mahkota yang terbuat dari lingkaran logam bundar. Mahkotanya menjadi badan dua ekor ular lidi dipertemukan menjadi satu. Kepala ularnya berbentuk kepala naga dan bagian sebelah ekornya terdapat garuda. Bagian samping kiri dan kanan mahkota disematkan kembang goyang dengan jumlah ganjil.
Aksesori Kepala Pengantin dari NTT dan Papua
21. Mahkota Bula Molik Rote - NTT
Sama seperti layaknya daerah lain di Indonesia, NTT juga memiliki kekhasan busana dalam pernikahan. Salah satunya karena mereka memiliki Mahkota Bula Molik Rote yang dipakai mempelai wanita. Mahkotanya berbentuk bulan sabit dan tiga bintang. Umumnya, mahkota terbuat dari perak, kuningan, perunggu, hingga emas.
22. Kasuomer - Papua
Papua memang memiliki berbagai adat dan budaya unik yang menarik untuk dipelajari. Nah, bicara soal hiasan kepala pernikahan, Papua juga punya nih. Orang di Papua banyak memakai Kasuomer dalam berbagai acara adat bahkan pernikahan. Kasuomer sendiri adalah hiasan kepala yang terbuat dari bulu burung kasuari. Umumnya mahkota akan dikenakan dengan rok rumbai dan baju kurung. Mahkota ini merupakan simbol keagungan masyarakat di Papua.
Luar Biasa Megah ya, Pakaian Pengantin yang Ada di Indonesia?
Meski pakaian adat pengantin di Indonesia sangat beragam dan berciri khas, tapi semuanya sama-sama terlihat megah dan indah dipandang. Membuat para pengantin terlihat sangat istimewa dan cantik bak seorang ratu. Nah, kalau kamu memakai pakaian dari adat mana nih, saat menikah?