10 Tradisi Lebaran dan Jadwal Cuti Bersama Lebaran 2023

Akhirnya bertemu lagi dengan bulan suci Ramadhan di tahun 2017 ini. Setelah melewati satu bulan penuh melaksanakan ibadah puasa, dipenghujung kita akan merayakan hari kemenangan yang paling dinanti oleh semua umat muslim. Moment yang paling dinanti-nantikan ini adalah saling bermaaf-maafan. Selain itu meriahnya saat malam takbiran yang berkumandang hingga sholat Idul Fitri di pagi harinya. Bertemu dengan sanak saudara dan untuk para anak-anak pasti akan mendapatkan hadiah dari para orang tua, yap! bagi-bagi THR. Tak lupa, makanan khas saat lebaran, yaitu ketupat yang disajikan bersama makanan pendampingnya seperti opor ayam atau sayur labu siam.

Untuk para orang dewasa yang bekerja, momen lebaran ini paling ditunggu-tunggu adalah hari libur nasional atau cuti bersama. Di Indonesia untuk masyarakat umat muslim akan diberi toleransi untuk mendapatkan cuti bersama. Di tahun 2017 kabarnya cuti bersama akan bertambah harinya sebanyak enam hari. Penambahan ini sudah disetujui oleh Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Menteri Agama melalui Surat Keputusan Bersama. Jadi, saat Lebaran nanti kamu akan mulai cuti dari tanggal 27 Juni sampai 30 Juni 2017.

Di hari raya Idul Fitri banyak sekali tradisi pada perayaan umat Muslim ini. Seperti salah satunya yang tidak pernah telewatkan, yaitu mudik. Tradisi pulang kampung dengan menempuh jarak perjalanan untuk berkumpul bersama keluarga. Tradisi ini sudah ada sejak zaman sebelum kerjaan Majapahit. Pulang kampung harus dilakukan dengan persiapan yang matang seperti tenaga, kendaraan, finansial, hingga oleh-oleh untuk keluarga di kampung. Dengan momentum Lebaran ini kamu bisa memanfaatkan kesempatan untuk bersilahturahmi menjernihkan suasana yang keruh ataupun hubungan yang retak untuk saling bertemu dan maaf-memaafkan.

Malam takbiran selalu paling dinanti, biasanya dilaksanakan pada malam sebelum hari Lebaran. Acaranya selalu meriah. Baik di kota besar hingga pedesaan memiliki acara khas mereka masing-masing. Melakukan pawai obor atau iring-iringan kendaraan seraya menabuh bedug dengan mengucapkan kalimat takbir secara berulang dan bersama-sama. Tabuhan bedug akan menambah malam Lebaran semakin marak, juga mengharukan. Takbiran ini tidak hanya dilakukan saat malam saja, tetapi takbiran akan terus berlangsung hingga tiba saatnya shalat Idul Fitri.

Semua yang merayakan hari Idul Fitri pasti selalu melakukan tradisi halal bi halal dan silahturahmi ke rumah kerabat atau saudara. Dengan tradisi ini akan membuat kedekatan dan rasa kekeluargaan semakin tertanam. Acara bermaaf-maafan saling berjabat tangan ini adalah simbol di mana tidak ada lagi rasa dendam atau amarah pada dua pihak yang saling bersalaman. Tak hanya dilakukan saat bertemu saja, tetapi semenjak perkembangan zaman semakin berkembang. Masyarakat saat ini bisa melakukan silaturahmi dengan meminta maaf melalui gadget ataupun media sosial.

Petasan, ini yang paling ditunggu-tunggu oleh para anak-anak kecil di setiap bulan Ramadhan. Ramadhan tidak akan berkesan jika tak ada petasan. Pasti di setiap seusai shalat maghrib, tarawih, atau malam takbiran suara petasan akan menemani kamu semua. Tapi, bermain petasan harus di damping bimbingan orang tua. Petasan ini cukup berbahaya untuk anak-anak. Selama masih dalam pengawasan yang baik, bermain petasan akan seru dan aman untuk anak-anak.

Lebaran tidak akan lengkap jika tidak menyantap makanan satu ini, yaitu ketupat. Biasanya masyarakat Indonesia yang beragama Islam akan menyiapkan ketupan ini dua hari atau satu hari sebelum lebaran akan dimulai. Kamu bisa memilih untuk membuat ketupat sendiri atau membeli yang sudah jadi. Jangan lupa ketupat ditambah dengan lauk pauknya, seperti sayur labu siap, opor ayam, rendang, sambal goreng ati dan berbagai macam masakan khas daerah lainnya. Kue kering bisa menjadi dessert setelah makan ketupat. Dengan berbagai macam kue seperti nastar, putih salju, atau castengel pasti kamu akan suka.

Ada hal yang paling melekat dan paling ditunggu-tunggu apalagi untuk anak-anak. THR biasanya ini adalah hal wajib untuk para pekerja yang diberikan oleh perusahaan yang digunakan sebagai biaya untuk merayakan lebaran. Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun juga menunggu THR ini. Biasanya mereka akan mendapatkan dari kerabat, orang tua, ataupun tetangga. Ini bertujuan untuk memberikan apresiasi setelah mereka melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Kebiasaan turun temurun orang Indonesia saat bulan Ramadhan adalah membeli baju baru untuk lebaran. Orang-orang akan berbondong-bondong ke pasar atau mall terdekat untuk membeli baju lebaran. Tetapi hal ini tidak menjadi satu hal yang penting. Jika belum memiliki rezeki untuk membeli baju lebaran, kamu bisa memakai baju yang ada di dalam lemari. Tidak usah gengsi jika tidak memakai baju baru. Selama kamu masih memiliki pakaian yang layak dan bagus untuk dipakai. Hal itu yang harus kamu patut syukuri, karena masih banyak orang di luar sana yang masih kekurangan.

Ziarah makam juga biasa dilakukan oleh masyarakat muslim saat memasuki bulan Ramadhan dan juga sesudahnya. Dengan mengunjungi sanak saudara yang telah tiada, kamu sudah mengingat dan mendoakan mereka, serta membersihkan makam. Dengan cara ini kamu telah mengirimkan doa untuk mereka yang telah tiada agar selalu diterima di sisi Allah SWT.

Setelah menyambut hari raya Idul Fitri biasanya keluarga akan melakukan rekreasi ke tempat-tempat hiburan. Mulai dari hari Lebaran kedua hingga kelima di mana-mana pasti akan ramai. Dengan momen ini keluarga memanfaatkan liburan bersama dan melakukan refreshing setelah bekerja. Jangan heran jika tempat wisata akan penuh dengan orang-orang.

Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri bisa kamu mulai persiapkan sehari sebelum lebaran. Macam-macam ucapannya sangat beragam, apalagi mengucapkan pada media sosial atau via pesan singkat. Kamu bisa menggunakan kata-kata ini, “Untuk lisan dan sikap yang tak terjaga mohon untuk dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya. Selamat hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1437 H minal aidin wal faidzin tawabalallahu minnaa wa minkum.” Bisa juga dengan, “Bila Idul Fitri adalah lentera, izinkan membuka tabirnya dengan maaf agar cahayanya menembus jiwa fitrah dari tiap khilaf Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437H Ramadhan membasuh hati yang berjelaga. Saatnya meraih rahmat dan ampunan-Nya. Amin yarabbal alamin.”