Yuk, Buat 10 Rekomendasi Snack Tradisional Jawa untuk Teman Minum Teh Sore Hari di Rumah

Yuk, Buat 10 Rekomendasi Snack Tradisional Jawa untuk Teman Minum Teh Sore Hari di Rumah

Ada berbagai jenis snack yang sering kita temui. Tetapi yang tradisional tetap di hati. Salah satunya adalah snack tradisional khas Jawa. Kalau tak ada yang menjual di dekat rumah, kenapa tidak coba saja membuatnya? BP-Guide memberikan info cara membuat snack tradisional Jawa yang enak.

Snack Tradisional Jawa yang Enak dan Jadi Buruan

Sumber gambar Shutterstock

Jika Anda sedang berada di wilayah Jawa, terutama Jawa Tengah, Yogya, atau Jawa Timur, Anda tidak akan kekurangan kudapan spesial. Sebagai contoh, di Yogya ada geplak, kipo, jadah tempe, dan lainnya. Di Semarang ada lumpia, wingko, dan lainnya. Begitu pula di berbagai daerah lainnya, masih banyak snack tradisional yang enak dan jadi buruan.

Walau sebagian mulai sukar didapat, namun kebanyakan jajanan tradisional masih bisa ditemukan, baik di pasar tradisional, warung kaki lima, hingga kios jajanan.

Inilah Keunikan Snack Tradisional Jawa yang Mungkin Tidak Kamu Sadari

Beda Daerah Bisa Beda Cita Rasa

Sumber gambar Shutterstock

Mungkin Anda akan menyangka jika ada beberapa makanan yang namanya sama, maka rasanya pun akan sama pula. Namun, ternyata tidak selalu begitu. Misalnya saja camilan gethuk. Meskipun namanya sama, gethuk yang ada di Yogya, Magelang, Solo, atau Semarang bisa berbeda model dan rasanya.

Begitu pula dengan berbagai jenis makanan lainnya. Namun itulah yang membuat snack tradisional Jawa terasa unik.

Setiap Bahan Dasar dan Cara Pembuatannya Punya Makna Tersendiri

Sumber gambar Shutterstock

Keunikan snack tradisional Jawa adalah umumnya memiliki filosofi di balik bahan, cara pembuatan, atau bahkan wadahnya.

Sebagai contoh, bahan snack dari ketan dianggap bisa merekatkan persaudaraan, layaknya ketan yang lengket. Sementara itu, snack yang rasanya manis memberi arti manisnya persaudaraan dan kenangan kebersamaan.

Contoh yang lebih mungkin adalah bubur sumsum putih dan diberi saus gula kelapa yang dianggap sebagai simbol kesucian dan kesejahteraan.

Kebanyakan Snack Tradisional Jawa Memiliki Sejarah

Sumber gambar Shutterstock

Hal yang unik dari snack tradisional Jawa adalah memiliki sejarah yang melatarbelakangi keberadaannya. Sebagai contoh, kue apem dianggap sebagai peninggalan Ki Ageng Gribig, salah satu putra Raja Majapahit terakhir, yaitu Brawijaya. Kue ini dibawa dari Tanah Suci dan dianggap sebagai kue keberkahan dan penolak bala.

Camilan lain yang populer adalah onde-onde. Konon, onde-onde sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit. Awalnya makanan yang terbuat dari ketan dan berisi kacang hijau ini dibawa oleh pedagang Cina ke Indonesia.

10 Snack Tradisional Jawa yang Populer dan Resepnya

Serabi

Sumber gambar Shutterstock

Serabi sebenarnya termasuk snack yang generik. Bukan hanya di Jawa saja, Anda juga bisa menemukannya di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Jawa Barat. Salah satu serabi yang terkenal adalah serabi Notokusuman di Solo.

    Bahan-bahan:

  • 150 gr tepung beras
  • 50 gr gula pasir
  • 250 ml santan kental
  • 1/2 sdt ragi instan
  • 1/4 sdt garam
  • 1/4 sdt vanili bubuk
  • pasta pandan secukupnya (bisa tidak digunakan)

  • Bahan Kuah:

  • 350 ml santan
  • 80 gr gula merah
  • 1 lbr daun pandan
  • Rebus semua bahan di atas api kecil sambil diaduk hingga matang. Saring.

  • Cara membuat:

  • Rebus santan bersama garam dan vanili hingga mendidih.
  • Campur tepung beras, gula pasir, ragi instan, dan vanili. Aduk rata.
  • Tuangkan santan rebus, aduk hingga rata dan tidak menggumpal.
  • Selanjutnya, saring adonan menjadi adonan yang halus merata.
  • Anda bisa menambahkan pasta pandan pada tahap ini (opsional).
  • Ambil wajan teflon, beri sedikit minyak goreng, tuangkan adonan ke atasnya. Tunggu hingga matang.
  • Lakukan hingga semua adonan habis.
  • Sajikan serabi dengan kuah santan.

Carabikang

Sumber gambar Shutterstock

Kue carabikang atau cara bikan termasuk kue manis-gurih yang mengenyangkan karena dibuat dari tepung beras. Kue basah ini memiliki tekstur agak berserat namun lembut, cocok untuk menemani minum teh di pagi hari.

    Bahan-bahan:

  • 170 gr tepung beras
  • 25 gr tepung terigu
  • 350 ml santan (ambil dari perasan 1/2 butir kelapa)
  • 50 ml santan kental, didihkan sebagai bahan oles
  • 1/2 sdt ragi instan
  • 1 tetes pewarna hijau
  • 1 tetes pewarna merah
  • Minyak, bahan oles

  • Biang:

  • 2 sdt tepung beras
  • 75 ml santan (ambil dari perasan 1/4 butir kelapa)
  • Panaskan bahan dengan api kecil sambil diaduk sampai kental. Angkat.

  • Cara membuat:

  • Campur tepung beras dengan tepung terigu, gula pasir, serta ragi instan. Aduk rata dan sisihkan.
  • Tambahkan biang pada adonan, kemudian aduk dengan spatula kayu.
  • Selanjutnya tuangkan santan sembari aduk adonan dengan tangan selama sekitar ½ jam.
  • Selanjutnya ambil 100 ml bagian adonan dan bagi dua. Masing-masing beri pewarna merah dan hijau. Sisihkan.
  • Ambil cetakan carabikang, panaskan dengan api kecil. Kemudian olesi dengan minyak goreng.
  • Tuang adonan sampai hampir penuh. Tambahkan sedikit adonan merah dan hijau dan panggang hingga permukaannya berlubang-lubang serta matang.
  • Terakhir cungkil bagian tengahnya hingga merekah dan oleskan santan kental pada permukaannya. Angkat.
  • Sajikan selagi hangat.

Legomoro

Sumber gambar gudegnet

Jika Anda mengunjungi pasar Kotagede di Yoga, kemungkinan besar Anda akan ketemu jajanan sedap ini. Teksturnya memang seperti lemper karena terbuat dari beras ketan. Hanya saja yang membedakannya adalah bungkusnya.

Legomoro berbentuk sekepalan dan dijual dalam beberapa buah yang disatukan oleh tali bambu. Snack ini kerap menjadi bahan hantaran pengantin. Menyimbolkan kelegaan sang lelaki yang telah bisa datang meminang sang perempuan. Snack ini cocok untuk menggantikan sarapan, karena cukup mengenyangkan.

    Bahan ketan:

  • 250 gr beras ketan, rendam sekitar 60 menit
  • 150 ml santan (ambil dari 1/2 butir kelapa)
  • 1 sdt gula pasir
  • ½ sdt garam
  • 2 lbr daun pandan

  • Bahan isi:

  • 300 gr fillet dada ayam
  • 2 lbr daun salam
  • 1 btg serai, ambil putihnya dan memarkan
  • ½ sdt garam
  • ½ sdt teh kaldu bubuk rasa ayam (sesuai selera)
  • 1/4 sdt merica bubuk
  • 1 sdm gula pasir
  • 150 ml santan dari 1/4 butir kelapa
  • 1 sdm minyak untuk menumis

  • Bumbu halus:

  • 2 siung bawang putih
  • 5 siung bawang merah
  • 2 btr kemiri, sangrai
  • 1/4 sdt ketumbar, sangrai
  • 1 cm kunyit, bakar

  • Cara membuat:

  • Isi:
  • Rebus daging ayam hingga matang. Angkat. Kemudian suwir-suwir halus.
  • Selanjutnya tumis bumbu halus hingga harum
  • Masukkan serai, daun salam ayam suwir, kaldu bubuk, garam, gula, merica, dan santan. Masak hingga bumbu meresap dan agak kering.

  • Ketan:

  • Kukus ketan sampai setengah matang, selama sekitar 10 - 15 menit.
  • Rebus santan, gula, garam, serta daun pandan sampai mendidih.
  • Masukkan ketan dan aduk rata, sampai santan terserap oleh ketan.
  • Kukus ketan sekitar 30 menit atau hingga matang.
  • Ambil sekepal ketan tambahkan isi, dan bentuk bulat lonjong.
  • Kemudian bungkus dengan daun seperti tum dan Ikat.
  • Lakukan hingga ketan dan isian habis.
  • ikat 3 - 6 buah legomoro dalam satu ikatan.

Kembang Waru

Sumber gambar Beritagar

Masih di pusat kerajaan Mataram yang pertama, Kotagede, Anda juga mendapati snack tradisional jadul namun ngangeni, yaitu kembang waru. Konon snack ini telah ada sejak berdirinya kerajaan Mataram Islam. Saat ini pusat pembuatannya tidak jauh dari pasar Kotagede, di Kampung Bumen. Penasaran?

    Bahan-bahan:

  • 100 gr tepung terigu
  • 50 gr tepung sagu
  • 150 gr gula pasir
  • 1 btr telur, kocok lepas
  • 50 ml santan
  • 50 ml air
  • ½ sdt garam
  • Minyak goreng secukupnya

  • Cara membuat:

  • Campur tepung terigu, sagu, telur, garam. Uleni sambil dituangi santan sedikit demi sedikit sampai rata dan kalis (bisa dipulung).
  • Giling adonan hingga setipis sekitar 0, 2 cm. cetak dengan cetakan kembang waru (bentuknya bulat berdiameter 2cm dengan pinggiran bergerigi).
  • Panaskan minyak berlimpah dalam wajan. Ambil adonan yang telah dicetak, kemudian pilin bagian tengahnya sampai membentuk bunga, mirip bunga waru.
  • Goreng adonan di atas api kecil hingga matang kuning kecokelatan. Lakukan hingga adonan habis.
  • Selanjutnya masak gula dan air sampai mendidih dan gula berserabut.
  • Masukkan gorengan kembang waru ke dalamnya, aduk hingga serabut gula menempel pada kembang waru. Angkat.
  • Sajikan.

Nagasari

Sumber gambar Dapur KOBE

Penyuka kudapan legit dan manis akan suka dengan nagasari. Bahan dasarnya dari tepung beras yang dipadu dengan pisang sebagai isinya. Di Jawa, nagasari dianggap sebagai makanan khas Jepara. Sementara di Sunda ada pula penghasil nagasari legit, yaitu Indramayu. Apa pun kebenarannya, nagasari tetap sedap dinikmati setiap saat.

    Bahan-bahan:

  • 100 gr tepung beras
  • 50 gr tepung tapioka
  • 65 gr gula pasir
  • 400 ml santan agak kental
  • Pisang kepok secukupnya, potong kecil-kecil
  • 3 lbr daun pandan, sobek-sobek
  • Garam secukupnya
  • Daun pisang untuk membungkus

  • Cara membuat:

  • Rebus santan, gula pasir, garam, serta daun pandan. Aduk-aduk hingga gula larut. Dinginkan.
  • Tuangkan tepung beras dan tepung tapioka ke dalam santan. Aduk sampai rata.
  • Rebus adonan sambil diaduk hingga tidak rata dan tidak menggumpal. Rebus sampai adonan mengental.
  • Ambil daun pisang, tambahkan dua atau tiga sendok adonan ke atasnya. Tambahkan potongan pisang.
  • Bungkus adonan dan kunci dengan lidi. Lakukan hingga adonan habis.
  • Kukus hingga matang, sekitar 20 menit. Angkat.
  • Sajikan.

Lemper

Sumber gambar Shutterstock

Penyuka snack Jawa pasti hafal dengan lemper. Anda bisa memilih lemper isi serundeng atau suwiran ayam. Yang disebut belakangan, dahulu hanya untuk hidangan para pembesar dan raja. Lemper yang dibuat dari ketan yang lengket juga menyimbolkan persahabatan yang erat.

    Bahan-bahan:

  • 600 gr beras ketan, cuci bersih kemudian rendam sekitar 2 jam dan tiriskan
  • 200 ml santan (buat dari ½ butir kelapa)
  • 1 sdt garam
  • 2 lbr daun pandan
  • daun pisang secukupnya, untuk membungkus

  • Isi:

  • 250 gr daging giling
  • 200 ml santan
  • 8 lbr daun jeruk
  • 2 btng serai, memarkan
  • 2 lbr daun salam
  • 3 sdm minyak goreng

  • Bumbu halus:

  • 8 siung bawang merah
  • 4 siung bawang putih
  • 2 sdt ketumbar sangrai
  • 2 btr kemiri sangrai
  • 2 sdm gula merah
  • 1 sdt garam
  • ¼ sdt jintan bubuk
  • ½ sdt merica

  • Cara membuat:

    Ketan:
  • Kukus ketan sekitar hingga setengah matang (sekitar 10 menit). Angkat dan pindahkan ke panci.
  • Rebus santan, garam, serta daun pandan hingga mendidih. Angkat.
  • Tuang santan ke atas ketan dan aduk rata, kemudian kukus sekitar 20 menit. Angkat.
  • Selanjutnya bagi ketan menjadi 20.

  • Isi:
  • Panaskan minyak goreng, kemudian tumis sampai harum bumbu halus, diikuti serai, daun salam dan daun jeruk.
  • Masukkan daging dan aduk hingga kaku.
  • Tuangkan santan. Masak sampai daging matang dan cairannya mengering. Angkat dan bagi menjadi 20 bagian.
  • Ambil daun pisang, tempatkan 1 bagian ketan di atasnya dan pipihkan. Tambahan 1 bagian adonan isi di tengahnya dan tutup dengan menggulung ketan di dalam daun pisang.
  • Gulung hingga padat dan kunci kedua ujungnya dengan lidi. Lakukan hingga semua bahan habis.
  • Kukus lemper hingga matang atau sekitar 40 menit. Angkat dan tiriskan.
  • Sajikan.

Semar Mendem

Sumber gambar Shutterstock

Sekilas, semar mendem seperti lemper. Bahannya pun mirip, dari beras ketan dan ayam suwir sebagai isian. Hanya saja, semar mendem mesti dibungkus dengan dadar telur terlebih dahulu sebelum dinikmati. Rasanya tentu saja sangat nendang, apalagi jika dipadu teh hangat di pagi atau sore hari yang dingin.

    Bahan-bahan:

  • 500 gr beras ketan, rendam sekitar 2 jam, tiriskan
  • 250 ml santan
  • 1 sdt garam
  • 2 lbr daun pandan, buat simpul

  • Bahan isi:

  • 2 buah fillet dada ayam, rebus dan suwir halus
  • 200 ml santan
  • 1 lbr daun salam
  • 1 btng serai, memarkan
  • 2 sdm minyak goreng

  • Bumbu halus:

  • 3 siung bawang putih
  • 6 siung bawang merah
  • 1 sdt ketumbar
  • 2 btr kemiri, sangrai
  • 3 sdt gula merah
  • 1/2 sdt asam
  • 1/2 sdt garam

  • Dadar gulung:

  • 4 butir telur
  • 2 sdm tepung terigu
  • 10 sdm air
  • 1/4 sdt garam
  • Minyak goreng secukupnya

  • Cara membuat:

    Isi:
  • tumis bumbu halus sampai harum, kemudian masukkan suwiran ayam, daun salam, dan serai. Masak hingga kering. Kemudian angkat dan dinginkan.
  • Dadar gulung:
  • Kocok bahan hingga tercampur rata, kemudian goreng menjadi dadar telur sedikit demi hingga telur habis.
  • Ketan:
  • Kukus ketan dan daun pandan hingga setengah matang, kemudian pindahkan ke panci.
  • Tuang santan dan tambahkan garam. Masak dengan api kecil hingga agak mengering.
  • Selanjutnya kukus sampai matang. Angkat.
  • Kemudian pindah ketan ke dalam loyang datar selagi masih panas. Ratakan dengan tebal sekitar cm.
  • Bagi ketan menjadi potongan sekitar 6 x 8 cm persegi.
  • Tambahkan 1 sdm tumisan ayam di atas setiap potongan. Bentuk dan rapatkan.
  • Bungkus ketan dan isian yang sudah dibentuk dengan telur dadar hingga semua bahan habis.
  • Sajikan.

Putu Ayu

Sumber gambar Shutterstock

Putu ayu juga merupakan kudapan Jawa yang harus Anda nikmati. Rasanya manis-gurih dan tidak berat di perut. Bentuknya juga cantik dengan warna-warni yang menawan.

    Bahan-bahan:

  • 250 gr tepung terigu
  • 225 gr gula pasir
  • 4 btr telur
  • 200 ml santan, rebus
  • 1/2 sdt baking powder
  • 1/2 sdt SP
  • Kelapa parut secukupnya, kukus dan beri sedikit garam
  • Pasta pandan secukupnya, sebagai essens
  • Minyak sayur, untuk mengolesi cetakan

  • Cara membuat:

  • Campur telur, gula, baking powder, dan SP. Kocok semua bahan hingga mengembang, sekitar 15 menit.
  • Berturut-turut tuangkan terigu dan santan ke dalamnya. Aduk hingga rata. Tambahkan pasta pandan. Aduk kembali adonan putu ayu tersebut hingga rata.
  • Ambil cetakan kue putu, olesi dengan minyak sayur.
  • Masukkan kelapa parut ke dalam cetakan. Tekan-tekan.
  • Kemudian tuangkan adonan putu ayu dan kukus hingga matang sekitar 15 menit.
  • Angkat dan angin-anginkan sebentar. Ambil dari cetakan.
  • Sajikan.

Pukis

Sumber gambar Shutterstock

Pukis adalah satu snack sedap Jawa yang legendaris. Seperti putu ayu, teksturnya empuk. Rasanya juga manis. Pukis merupakan makanan khas Banyumas yang sekarang telah menyebar ke hampir seluruh wilayah Indonesia.

    Bahan-bahan:

  • 250 gr Tepung terigu, ayak hingga halus
  • 4 butir Telur
  • 200 gr Gula
  • 300 gr Santan
  • 1 sdt Ragi instan
  • Margarin secukupnya, untuk olesan cetakan
  • Keju (opsional)
  • Coklat meses (opsional)

  • Cara membuat:

  • Campur tepung dengan ragi. Aduk rata.
  • Kocok telur dan gula sampai mengembang.
  • Tambahkan tepung sedikit demi sedikit hingga tercampur rata.
  • Tuangkan santan dan aduk hingga rata. Biarkan sekitar 30 menit.
  • Panaskan cetakan pukis dan olesi dengan margarin.
  • Tuangkan adonan, taburkan keju dan coklat meses. Tutup cetakan, tunggu hingga matang.
  • Sajikan.

Apem

Sumber gambar Shutterstock

    Bahan-bahan:

  • 1000 gr tepung beras
  • 1000 gr gula pasir
  • 500 gr tape singkong
  • 250 gr tepung terigu
  • 1 bungkus ragi instan
  • 1,5 ltr santan hangat
  • Margarin secukupnya, untuk oles cetakan

  • Cara membuat:

  • Campur gula dan tape di dalam panci, haluskan.
  • Tambahkan terigu, tepung beras, serta ragi instan.
  • Tuangkan santan hangat sedikit demi sedikit santan hangat. Uleni hingga rata. Tutup panci dan biarkan sekitar 1 jam.
  • Panaskan cetakan apem dan oleskan margarin. Masukan adonan apem hingga penuh.
  • Tutup. Tunggu hingga matang
  • Sajikan.
From our editorial team

Snack Tradisional Jawa yang Enak

Snack tradisional memang tak ada matinya dan selalu ngangenin. Jika ada waktu luang, tak ada salahnya untuk membuat snack-snack yang lezat ini. Nah dari sejumlah resep di atas, mana snack tradisional Jawa favorit Anda?