Perhiasan Indonesia Menjadi Salah Satu Warisan Budaya Nenek Moyang Kita
Indonesia memang negara yang kaya dalam banyak hal. Budaya, suku bangsa, dan adat kita memang beragam. Namun itu bukan berarti menjadi alasan kita untuk tercerai berai. Keanekaragaman tersebut justru mendukung kita untuk terus bersatu memperkaya budaya dan melestarikannya.
Salah satu kekayaan Indonesia adalah aneka ragam perhiasannya. Ini merupakan warisan budaya dari nenek moyang. Perhiasan dari Indonesia dikenal memiliki desain menarik dan juga apik serta memiliki kekhasan sendiri.
Beberapa perhiasan dari Indonesia memiliki nama yang asing terdengar di telinga. Kendati demikian tiap desainnya memiliki makna yang berbeda. Ini juga menunjukkan bahwa Indonesia kaya akan seni yang tinggi. Yuk, bersama BP-Guide jelajahi kekayaan perhiasan asli Indonesia.
Kini, Perhiasan Wanita Tradisional Indonesia Semakin Tergerus Budaya Modern dan Sulit Ditemukan
Kekayaan budaya memang wajib dijaga supaya tak punah lalu menghilang tanpa jejak. Sangat disayangkan jika generasi masa kini tak mengenal betapa beragamnya budaya di Indonesia. Dari banyak keragaman tersebut salah satunya adalah perhiasan tradisional.
Di Indonesia makin banyak aneka perhiasan bernuansa modern. Ini membuat perhiasan model tradisional kurang diminati. Bahkan saat ini perhiasan model tradisional sudah jarang bisa ditemukan. Jika hal ini dibiarkan, maka tak lama perhiasan nusantara akan punah dan tak tersisa.
Makin banyak teknologi dan tren kekinian dari luar yang masuk ke Indonesia membuat budaya terancam. Sebagian masyarakat lebih menyukai modernisasi ketimbang aneka hal berbau tradisional. Maka jangan heran jika hal ini dibiarkan berlarut-larut perhiasan wanita asli Indonesia akan jadi tak terkenang lagi.
Perhiasan Wanita Ala Indonesia
Pending
Pernahkah kamu mendengar perhiasan bernama pending? Ini merupakan perhiasan wanita Indonesia yang bisa dibilang sangat tradisional. Berbahan lempeng emas atau bisa juga dari perak berkerawang. Perhiasan ini bisa dipakai sebagai ikat pinggang dan bisa juga menjadi sebuah hiasan dada.
Pending ini mulai dikenal pada abad ke-7 saat pedagang Tiongkok memperkenalkannya. Pending banyak dipakai sebagai persembahan untuk Kerajaan Sriwijaya. Ini dilakukan Tiongkok supaya Sriwijaya tak akan mengusik jajahan Tiongkok.
Pending umumnya dikenakan kala ada acara pernikahan dan pesta resmi maupun pesta adat. Kamu bisa mendapatkan produk Murah Pending Tebal Asli Ikat Pinggang Adat Daerah None Jakarta Pagar Ayu
ini dengan warna emas. Ikat pinggang adat ini bisa dibeli di Bukalapak dengan harga Rp 198.500.
Gelang Listring
Indonesia tentulah memiliki pakaian adat dan perhiasan yang beragam sesuai dengan daerahnya. Begitu juga dengan masyarakat Betawi yang juga memiliki keragaman budaya yang unik. Misalnya saja perhiasan tradisional bernama gelang listring.
Perhiasan khas yang satu ini biasanya dikenakan sepasang. Gelang Listring kerap dipakai dalam aneka acara adat dan resmi. Dipakai untuk melengkapi pakaian adat serta melengkapi pakaian pengantin. Kamu bisa membeli perhiasan gelang listring di toko online.
Perhiasan Gelang Bangkok Listring Silver 925 Full MP Import ini bahannya perak 925. Dilapisi rhodium, produk ini tak mudah berubah warna jadi hitam asal tak tersentuh aneka bahan kimia. Produk ini tak akan membuat iritasi. Lap dulu sebelum disimpan lalu bungkus dengan tisu agar lebih awet. Bisa dibeli di Tokopedia dengan harga Rp 285.000.
Galang Adat
Pernikahan adalah momen sakral dalam adat mana saja. Di Minangkabau, sebuah pernikahan jadi penting untuk siklus perubahan hidup seseorang. Maka kala ada pernikahan dengan upacara adat akan dipersiapkan sematang dan dilakukan sekhidmat mungkin.
Umumnya calon pengantin dari Minangkabau akan mengenakan perhiasan dari Batusangkar bernama Galang Gadang atau Galang Adat. Ini merupakan perhiasan untuk pemagar dan menjadi simbol dari niniak mamak yang bermakna bahwa tindak-tanduk pengguna harus sesuai aturan.
Perhiasan ini usianya sekitar 100 tahun dan keahlian pembuatannya telah ada sejak abad ke-16. Berbahan perak, perhiasan ini dipakai pengantin supaya mendapat rezeki lebih dari yang diingini.
Taiganja
Taiganja menjadi salah satu perhiasan Indonesia yang asalnya dari Sulawesi Tengah. Perhiasan satu ini namanya berasal dari bahasa Kaili yang artinya "benda yang menyerupai perut". Taiganja sendiri secara keseluruhan merupakan manifestasi bentuk manusia.
Tak jarang Taiganja dipakai untuk mahar dalam pernikahan karena bisa melambangkan status pemiliknya. Untuk memilikinya tak hanya berdasarkan kemampuan memperolehnya secara finansial namun juga dengan kewenangan adat dan generatif yang dimilikinya. Umumnya Taiganja disimpan dalam peti karena dianggap memiliki kekuatan suci.
Taiganja berbahan kuningan dan umumnya berusia lebih dari 100 tahun. Pembuatannya memakai metode cuang yakni dicetak dengan lilin sebagai bahan untuk membuat patung yang akan dilelehkan.
Kalung Anak Ayam Duapuluh
Aksesori simpel yang kerap dipakai wanita adalah kalung. Mampu memberi kesan menawan dan anggun kendati pemakaiannya sederhana. Saat hendak memakai kalung tentu harus dicocokkan dengan pakaian yang digunakan. Ini supaya kesannya lebih menyatu dan lebih menawan.
Perhiasan kalung anak ayam dua puluh ini adalah kalung dengan jumlah ornamen yang berbentuk anak ayam berjumlah dua puluh buah. Perhiasan ini berbahan emas dan bertatahkan intan. Usia perhiasan ini sekitar 100 tahun dan berasal dari Sumatera Selatan.
Karabu Kudung Kudung
Suku Batak memiliki perhiasan khas yang memiliki teknik hias yang cukup sulit. Karabu Kudung Kudung adalah jenis perhiasan yang dibuat dengan teknik benang logam dan butiran logam. Ini menjadikan produk berusia sekitar 100 tahun ini terlihat sempurna. Berkesan anggun dan mewah serta cantik sehingga bisa dikenakan dalam aneka acara resmi.
Bura Layang Layang
Perhiasan memang lebih pas dipakai wanita. Dari kepala hingga kaki selalu ada perhiasan unik untuk wanita. Perhiasan dari suku Batak Karo Sumatera Utara juga tak kalah menariknya loh.
Ada Bura Layang Layang yang jadi perhiasan khas model kalung. Berusia 100 tahun, perhiasan ini biasanya berbahan perak dan kemudian disepuh dengan emas. Disebut demikian karena bentuknya memang mirip sekali dengan layang-layang.
Perhiasan berbentuk bulan sabit ini dikenakan di dada. Biasanya dipakai mempelai pria dari suku Batak Karo.
Anting Dayak
Perempuan dari suku Dayak memang dikenal memegang erat tradisi dan budaya serta adat nenek moyangnya. Masuk dalam rumpun Apokayan, perhiasan dari suku ini ada yang unik bernama Anting Dayak. Khas dan tak dimiliki daerah lain karena pemakaiannya pun tak biasa.
Antingnya memiliki berat 200 gram dan berbahan kuningan. Jika dipakai terus menerus, tentu membuat lubang di cuping telinga semakin membesar. Mereka menganggap makin panjang telinga wanita maka makin cantik. Tradisi satu ini telah dilakukan turun temurun.
Riti, Knei atau Keke
Suku Atoni mendiami Timor Barat dan memakai bahasa Uab Meto untuk berkomunikasi. Kamu wajib tahu nih perhiasan khas apa yang dimiliki suku satu ini. Adalah Riti, Knei, atau Keke yang banyak disebut sebagai perhiasan khas.
Ini merupakan gelang yang khas dari suku Atoni. Berupa gelang dengan bahan perak yang bagus. Dalam gelang biasanya akan diberi hiasan. Beragam hiasan bisa digantungkan pada gelang untuk menambah unik tampilannya.
Yuk, Ikut Lestarikan Perhiasan Tradisional dan Dukung Desainer Lokal!
Warga Indonesia memang patut bangga dengan negeri tercinta ini. Kaya akan tradisi dan budaya yang bernilai tinggi, kita wajib menjunjung tinggi rasa tanggung jawab untuk melestarikannya. Perhiasan juga termasuk salah satu kekayaan dari Indonesia loh. Karenanya kita wajib melestarikan dan mendukung usaha untuk membuat perhiasan lokal tetap berjaya.
Ada banyak desainer lokal yang peduli akan nilai budaya Indonesia. Mereka berusaha memberikan produk terbaik supaya perhiasan Indonesia dikenal luas dan diminati masyarakat dalam dan luar negeri. Dengan makin berkembangnya perhiasan lokal maka budaya dan kekayaan kita akan makin dikenal dunia.
Padu Padan dengan Busana Modern
Tak cuma busana bergaya vintage yang jadi gaya eksperimental dan disukai, perhiasan etnik dapat membuat pemakainya terlihat unik dan berbeda. Meski lebih sering dikenakan pada acara pernikahan bernuansa tradisional, bukan berarti perhiasan Indonesia ini hanya cocok disandingkan bersama busana adat. Kamu bisa coba memadukannya dengan pakaian bergaya modern. Terlebih saat ini, perhiasan etnik banyak dimodifikasi dalam berbagai warna agar lebih mudah diserasikan dengan berbagai gaya busana.