10 Rekomendasi Payung Lipat Terbaik yang Bisa Menemani Aktivitas Outdoor (2023)

Musim hujan telah menyambut kita. Saatnya selalu bawa payung di dalam tas kemana saja kita pergi. Ini supaya kita selalu siap dan siaga saat hujan turun. Kita bisa tetap nyaman berjalan kaki saat hujan jika sudah sedia payung. Adanya payung bikin kita bisa tetap tepat waktu pergi kemana saja tanpa terhalang cuaca.

Bicara soal payung, alat yang satu ini sudah lama dikenal di dunia. Pada tahun 380 Sebelum Masehi, payung menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan kaum wanita.

Awalnya memang payung digunakan sebagai pelindung dari hujan. Selanjutnya, di awal abad ke 19 payung dikenal dalam industri mode sebagai bagian dari fashion. Kala itu, payung hanya diperuntukkan bagi kalangan kelas atas Inggris dan hanya boleh dibuat dari bahan sutra. Untuk warna payung juga dibatasi, hanya biru dan hijau.

Di tahun 1960-an, payung lipat muncul dan mulai menjadi tren yang mendunia. Ini karena payungnya dinilai sangat praktis untuk dibawa. Selain itu, desain payung yang minimalis juga membuatnya jadi banyak diburu masyarakat untuk diandalkan kala musim hujan tiba.

Payung lipat banyak dipilih karena kepraktisannya. Maka dari itu, jangan sampai memilih payung lipat yang sulit untuk dibawa. Kemudahan payung untuk dibawa bisa ditentukan dari berat dan panjang payungnya.

Payung memiliki beragam berat, ada yang beratnya 200 gram hingga 300 gram. Kamu bisa memilih payung dengan berat di bawah 300 gram. Ini supaya payungnya ringan dan mudah dibawa. Jika berat payung lebih dari 400 gram maka payung jadi lebih berat dibawa dan memberatkan untuk dimasukkan dalam tas.

Untuk panjang payung juga bisa menentukan kenyamanan membawanya. Kita memilih payung lipat karena bentuknya ringkas dan mini. Maka dari itu, pilih panjang payung yang di bawah 26 cm. Dengan begini kamu bisa mudah memasukkannya ke dalam tas.

Gagang payung juga merupakan bagian penting dari sebuah payung. Cek rangka gagang payung dan pastikan modelnya rangka balik atau tersusun ke atas. Periksa bagian susunan batangnya, makin ke atas makin kecil atau makin ke atas makin besar. Jika susunan angka gagang makin ke atas makin kecil artinya payung tersebut memiliki rangka biasa yang kurang kuat. Jika terkena angin, umumnya rangkanya patah.

Sementara jika susunan rangka gagang makin ke atas makin besar maka tandanya payung tersebut memiliki rangka kualitas menengah ke atas. Ini artinya payung sangat kuat. Bahkan jika terkena angin tidak akan mudah patah. Bentuk payung juga terbilang lebih cantik.

Gagang pegangan payung juga wajib dicek. Pilih yang nyaman digenggam dan tidak licin. Ini supaya payung tidak mudah terlepas dari pegangan. Hindari memilih gagang payung yang terlalu kecil agar tetap kuat jika tertiup angin.

Bahan kain payung juga wajib dicek kualitasnya. Usahakan untuk memilih bahan kain yang antiair agar daya resistansi payung bisa lebih kuat. Bahan antiair ini juga bisa kuat dari terjangan air hujan dan angin. Jika bahan kainnya hanya dilapisi dengan teflon maka kualitasnya bisa menurun. Air juga bisa meresap ke dalam permukaan jika hujan terlalu deras saat kainnya tidak kuat.

Jangan lewatkan juga untuk memilih bahan kain yang dilengkapi lapisan anti UV. Dengan lapisan ini maka payung bisa lebih tahan terhadap panas matahari dan bikin kamu lebih nyaman saat berjalan di bawah terik matahari.

Saat memilih payung, kekencangan payung juga wajib dicek. Ini adalah hal yang akan berpengaruh saat payung dibuka. Jika bahan kain payung bisa kencang saat dibuka maka payung bisa dibilang berfungsi dengan baik. Bahan kain yang tidak kencang saat terbuka artinya ukurannya tidak pas. Ini umumnya terjadi karena ada kelebihan potongan yang tidak semestinya. Payung yang bahan kainnya tidak kencang bukan berarti lebih jelek. Kendati demikian dari sisi penampilan, payung yang bahan kainnya tidak kencang terlihat kurang cantik.

Payung lipat harus mendapatkan perawatan yang tepat. Ini supaya payung tidak cepat rusak saat digunakan. Payung yang dibiarkan tanpa dirawat bisa cepat rusak, utamanya di bagian jarinya.

Cara pertama agar payung awet adalah usahakan untuk selalu membuka payung secara perlahan dengan cara sedikit digoyang saat dibuka. Hal ini supaya kain payung yang tadinya menempel menjadi sedikit merenggang. Kain payung yang lama tidak dipakai biasanya lembap dan panas sehingga menempel satu dengan lainnya. Ini bisa membuat rangka payung menjadi patah jika dipaksa.

Usai memakai payung, pastikan untuk selalu mengeringkannya. Jangan melipat payung saat basah karena bisa membuat gagang payung dan jari-jarinya berkarat. Selain itu hal ini juga bisa membuat jamur muncul pada bagian kain payung.

Lap payung sampai kering lalu tutup payung perlahan. Lipat dengan rapi agar jari-jari payung tidak mudah patah. Simpan payung pada tempat khusus payung, bisa di dalam tempat payung atau bisa juga digantung di tempat khusus agar payung tidak mudah berjamur.