Banyak Tantangan yang Dialami Ibu Menyusui

Banyak yang beranggapan bahwa titik puncak perjuangan menjadi seorang ibu adalah ketika melahirkan. Bagaimana tidak, saat melahirkan, seorang ibu bahkan mempertaruhkan nyawanya. Namun sebenarnya, perjuangan menjadi seorang ibu tidak berhenti sampai di situ. Melahirkan adalah akhir dari perjuangan selama fase mengandung sekaligus awal dari fase berikutnya, yaitu fase membesarkan si anak.

Salah satu kewajiban seorang ibu dalam membesarkan anaknya adalah dengan memberikan air susu ibu (ASI). ASI adalah sumber nutrisi terbaik untuk bayi yang baru lahir. Fase menyusui inilah yang selanjutnya menjadi tantangan. Banyak ibu yang mengalami stres ketika memasuki fase ini. Biasanya, stres disebabkan karena sang Ibu yang kelelahan, tekanan-tekanan dari masyarakat atau bahkan orang tua, kurang tidur, dan lain-lain. Terutama para Ibu yang juga bekerja, stres di fase menyusui sangat rawan dialami.

Keluhan Ibu Menyusui

Produksi ASI Tidak Mencukupi

Salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh ibu menyusui, terutama di fase pemberian ASI eksklusif adalah produksi ASI yang sedikit. Kondisi ini dikhawatirkan tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Padahal jika Anda mengalami penurunan produksi ASI saat bayi berusia 6-8 minggu, itu adalah hal yang wajar. Di fase tersebut, produksi ASI memang tidak akan sederas di masa awal menyusui.

Agar tidak terlalu panik bayi Anda kekurangan ASI, ada beberapa cara untuk memastikan apakah bayi mendapatkan cukup asupan ASI. Salah satunya dengan melihat berat badan dan pertumbuhan bayi. Bayi yang tidak cukup ASI cenderung tidak mengalami penambahan berat badan yang signifikan. Selain itu, bayi yang kekurangan ASI juga sedikit buang air kecil, kurang dari 3-4 kali per hari. Jika hal ini terjadi, segera konsultasikan kondisi Anda dan bayi dengan dokter.

Ada beberapa solusi untuk membantu Ibu meningkatkan produksi ASI, antara lain menghindari keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan stres, makan makanan bergizi secara teratur, istirahat yang cukup, dan rutin minum air putih. Semakin sering menyusui juga dapat meningkatkan produksi ASI. Semakin banyak jumlah ASI yang keluar, maka semakin banyak pula ASI yang akan diproduksi.

Mastitis

Mastitis merupakan kondisi di mana payudara mengalami peradangan akibat tersumbatnya saluran ASI yang menyebabkan payudara terasa hangat, bengkak, dan nyeri. Biasanya, kondisi ini sering dialami terutama oleh ibu di enam bulan pertama fase menyusui.

Secara umum, ada dua penyebab mastitis yang paling banyak ditemui. Pertama karena pasokan ASI tidak mengalir lancar atau dengan kata lain sang ibu tidak sering menyusui atau memompa ASI-nya, sehingga saluran ASI tersumbat. Kedua karena adanya bakteri baik dari kulit ibu maupun dari kulit bayi yang menyebabkan infeksi di saluran ASI.

Ibu menyusui yang mengalami mastitis biasanya memiliki gejala yang mirip flu, antara lain demam tinggi di atas 38,5 derajat Celcius, kelelahan, menggigil, lesu, serta nyeri atau ngilu di seluruh tubuh. Biasanya, bayi juga akan menolak ketika disusui karena ASI akan terasa asin. Padahal, jika ibu tidak menyusui, justru akan memperparah kondisinya.

Jika mengalami mastitis, Anda perlu segera menemui dokter laktasi karena sebenarnya mastitis adalah kondisi yang mudah ditangani dengan obat yang tepat. Biasanya dokter menawarkan dua alternatif solusi, antara memberikan pijat payudara agar payudara tidak membengkak atau memberikan antibiotik untuk sang Ibu yang juga aman untuk bayinya.

Pelekatan Menyusui yang Tidak Sempurna

Apa itu pelekatan? Pelekatan adalah tahap awal menyusui, yaitu momen ketika bayi memasukkan putin dan areola ke dalam mulutnya dan mulai mengisap ASI yang keluar. Momen ini dianggap penting karena dengan pelekatan yang tepat, maka bayi akan mendapatkan asupan nutrisi yang cukup sekaligus akan meningkatkan produksi ASI dari sang ibu.

Secara alamiah, bayi sudah memiliki insting dan kemampuan untuk melakukan pelekatan ini. Namun, dalam praktiknya tidak semudah kedengarannya. Ada juga bayi yang belum tahu bagaimana cara menggunakan payudara ibunya untuk mendapatkan asupan makanan. Hal ini yang menjadi masalah utama ketika pelekatan.

Kita dapat membantu bayi melakukan pelekatan yang benar dengan cara mempelajari posisi menyusui yang tepat, menekan areola dengan ibu jari dan telunjuk, memastikan si bayi membuka mulutnya dengan lebar hingga menutupi puting dan sebagian areola saat awal menyusui, rutin berlatih, dan mengonsultasikan dengan dokter laktasi atau bidan jika perlu.

Puting Lecet

Masalah yang paling sering dialami oleh para ibu menyusui adalah puting lecet. Masalah ini terjadi di sebagian besar ibu menyusui, sehingga jika Anda mengalami ini, Anda tidak perlu terlalu panik. Daerah puting adalah area yang memang cukup sensitif, jadi tak heran jika ia dapat mengalami lecet akibat menyusui.

Biasanya, masalah ini muncul di minggu pertama setelah melahirkan atau di masa-masa awal menyusui. Gejalanya berupa puting yang berwarna merah muda, tampak berkerak, dan ada sensasi terbakar.

Jika memang ada infeksi jamur, sebaiknya Anda segera konsultasikan dengan dokter. Namun jika hanya lecet akibat menyusui, Anda dapat melakukan beberapa pengobatan di rumah seperti membasuh dengan air hangat setelah menyusui, selalu memeriksa posisi menyusui, dan menggunakan krim khusus payudara yang aman untuk ibu menyusui (nipple cream).

Nipple Cream Menjadi Solusi untuk Puting Lecet

Mama's Choice Intensive Nipple Cream

Rekomendasi produk nipple cream pertama adalah dari Mama’s Choice dengan nama produk Intensive Nipple Cream. Nipple cream yang satu ini memiliki keistimewaan karena satu-satunya yang mengandung ekstrak kurma.

Selain ekstrak kurma, produk ini juga mengandung minyak kelapa yang dapat memberikan efek menenangkan, melembutkan, serta menghidrasi nipple yang bermasalah karena menyusui ataupun karena pumping. Sehingga, produk ini cocok untuk digunakan pada puting yang kering, lecet, pecah-pecah, dan sensitif.

Kelebihan dari produk ini antara lain halal, food grade (aman untuk bayi), hypoallergenic, praktis tanpa dibilas, teruji secara dermatologis di laboratorium Singapura, serta 100% bebas dari mikroba dan logam berat. Produk ini juga bebas dari paraben, alkohol, dan pewangi buatan. Aman digunakan sebelum, saat, dan sesudah kehamilan.

Harga: Rp. 67.900-69.000

Medela Nipple Cream Purelan

Keunikan dari nipple cream yang satu ini adalah terbuat dari 100% lanolin murni. Lanolin merupakan bahan alami yang diperoleh dari minyak bulu domba yang dicukur. Selain itu, nipple cream ini juga bebas alkohol dan tanpa zat aditif maupun pengawet, sehingga halal untuk digunakan.

Jessen Purelan Nipple Cream Medela sangat membantu menenangkan kondisi puting yang sakit atau pecah-pecah secara instan. Selain mengatasi kulit kering, krim ini juga aman digunakan pada kulit bayi yang mengalami ruam popok, iritasi, ataupun kemerahan.

Cara pemakaiannya pun cukup mudah, tinggal dioleskan ke bagian yang kering atau perih. Jika Anda mengoleskannya ke puting, Anda tidak perlu membilas krim tersebut jika Anda akan kembali menyusui.

Harga: Rp. 136.500-185.600

Pigeon Nipple Care Cream

Produk ini berfungsi menyembuhkan dan melindungi puting dari kekeringan dan pecah-pecah. Selain untuk ibu, krim ini juga dapat dipakai pada bayi apabila mereka mengalami permasalahan kulit kering. Kandungan di dalam produk nipple cream yang satu ini ialah lanolin.

Selain itu, krim ini juga tidak mengandung parfum dan pewarna yang membuatnya aman digunakan selama menyusui. Kelebihan lainnya antara lain tidak menimbulkan iritasi, memiliki aroma yang menenangkan, dan aman untuk ibu maupun bayi.

Harga: Rp. 176.500-193.800

Pure Mom Nipple Cream

Pure Mom Nipple Cream terbuat dari bahan alami yang berfungsi menutrisi dan melindungi puting selama menyusui. Selain untuk puting, nipple cream ini juga dapat digunakan pada area kulit yang kering dan sensitif.

Pure Mom Nipple Cream cenderung aman digunakan baik untuk ibu maupun sang bayi karena terbuat dari bahan alami serta tidak mengandung lanolin. Formulanya juga sesuai dengan standar industri farmasi Eropa. Produk ini juga dilengkapi dengan provitamin B5, vitamin E, serta minyak zaitun.

Harga: Rp. 59.500-65.000

Lansinoh HPA Lanolin Mini Nipple Cream

Produk rekomendasi berikutnya adalah produk yang berhasil mendapatkan penghargaan American Baby Bests 2012. Maka, tak heran jika Lansinoh menjadi merek nomor satu yang direkomendasikan oleh para konsultan laktasi.

Produk ini banyak dipilih oleh para ibu karena sangat efektif membantu melembapkan, menyembuhkan, dan melindungi puting yang lecet, sakit, pecah-pecah, maupun perih. Fungsi tersebut diperoleh dari lanolin HPA paling murni di dunia yang terkandung di dalam produk.

Produk ini aman untuk ibu dan bayi, bebas pengawet, dan hypoallergenic. Lansinoh Lanolin Cream juga dapat digunakan pada tangan, tumit, atau area pecah-pecah lainnya. Anda dapat juga menggunakannya sebagai lip balm.

Harga: Rp. 143.000-210.680

Mommy Knows Best Soothing Organic Nipple Cream

Mommy Knows Best turut mengeluarkan produk nipple cream yang diberi nama MKB Soothing, Organic Nipple Cream. Sesuai namanya, produk ini terbuat dari bahan-bahan organik dengan USDA Certified Organic. Sehingga, aman untuk ibu maupun bayi jika tertelan.

Beberapa kandungan di dalamnya antara lain adalah minyak zaitun, mango oil, beeswax, cocoa butter, shea butter, ekstrak lidah buaya, dan minyak bunga matahari. Jadi, tidak hanya dapat digunakan untuk menyembuhkan puting yang lecet, produk ini juga dapat digunakan sebagai solusi untuk tumit, siku, maupun bibir pecah-pecah.

Harga: Rp. 217.000-227.000

Mother Care It's Your Body Niplle Cream

Produk nipple cream yang satu ini diformulasikan secara khusus dan telah teruji secara dermatologis. Mengandung vitamin E dan minyak zaitun sehingga dapat menenangkan dan melindungi putih yang lecet akibat menyusui.

Tidak mengandung bahan-bahan tambahan yang berbahaya, sehingga produk ini dapat digunakan oleh Anda yang memiliki kulit sensitif. Mother Care It’s Your Body Nipple Cream sangat aman karena formulanya juga hypoallergenic. Penggunaannya juga praktis, tidak perlu dibilas saat hendak menyusui karena aman untuk bayi.

Harga: Rp. 150.000-159.000

Momilen Nusring Cream

Momilen Nursing Cream mengandung D-Panthenol dan vitamin E yang berfungsi merawat puting selama fase menyusui. Sehingga puting terhindar dari kekeringan dan pecah-pecah akibat isapan bayi. Penggunaannya cukup mudah, yaitu oleskan pada puting setelah menyusui, lalu bersihkan dengan air hangat menggunakan kapas ketika akan menyusui kembali.

Harga: Rp. 17.300-29.000

Payuda Nipple Cream

Sedikit berbeda dengan produk rekomendasi sebelumnya, Payuda Nipple Cream memiliki fungsi utama untuk mencerahkan kembali warna puting (dan areola) yang gelap. Produk ini terbuat dari bahan-bahan yang lulus uji BPOM, sehingga aman untuk semua jenis kulit.

Tidak menggunakan bahan berbahaya, nipple cream yang satu ini bekerja mencerahkan kulit areola secara alami. Beberapa manfaat dari produk ini antara lain adalah merawat puting yang kering, melembapkan puting, serta mencerahkan warna puting.

Harga: Rp. 64.000-110.000

Buds Organics - Nurturing Nursing Cream

Buds Organic Nurturing Nursing Cream telah teruji secara klinis. Bahkan, produk ini sudah mengantongi sertifikat penilaian Ecocert dari Prancis. Jadi, masalah keamanannya tidak perlu Anda ragukan lagi. Kandungan organiknya berfungsi mengurangi rasa nyeri pada puting ibu menyusui.

Produk ini mengandung shea butter untuk melindungi puting dari bakteri dan kuman. Selain itu, ada pula ekstrak jojoba dan lidah buaya yang berfungsi melembapkan serta menghaluskan daerah sekitar puting. Perpaduan minyak zaitun dan spent grain wax yang ada di dalamnya memberikan efek memperkuat lapisan puting agar tidak mudah gatal dan sakit.

Harga: Rp. 199.000-199.900
From our editorial team

Perawatan Puting Memberikan Kenyamanan Saat Menyusui

Melindungi puting dengan nipple cream setelah melahirkan berguna untuk menjaga kelembapan dan menghindari lecet. Dengan begitu, kenyamanan selama menyusui tetap terjaga dan ASI bisa tersalurkan dengan baik.