10 Merek Mod (Vapor) Berbentuk Kotak, Kaku Namun Tetap Keren! (2023)

Vape atau vaporizer telah menjadi jalan alternatif bagi orang-orang yang ingin beralih dari rokok tembakau, atau bahkan ingin berhenti merokok sepenuhnya.

Dalam prosesnya, vape tidak menghasilkan asap seperti rokok tembakau yang berbahaya bagi kesehatan, melainkan menghasilkan uap yang lebih aman. Selain itu, vape juga memiliki berbagai macam rasa dan kekuatan nikotin yang dapat disesuaikan dengan preferensi pengguna.

Hal ini membuat vape menjadi pilihan yang menarik bagi orang-orang yang ingin mengurangi risiko kesehatan yang diakibatkan oleh rokok tembakau atau ingin berhenti merokok.

Meskipun begitu, penggunaan vape juga masih memiliki risiko kesehatan dan disarankan untuk digunakan dengan bijak, dan tentunya penggunanya harus memiliki usia minimal setidaknya 18 tahun.

Dry hit adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pengalaman merokok yang tidak menyenangkan yang terjadi ketika coil atau elemen pemanas pada vaporizer atau vape tidak memiliki cukup cairan vape untuk dipanaskan.

Ketika coil kering atau tidak memiliki cukup cairan vape, panas yang dihasilkan oleh elemen pemanas dapat membakar kapas atau bahan pengisi lainnya yang digunakan dalam coil.

Hal ini dapat menghasilkan rasa terbakar dan tidak menyenangkan pada mulut dan tenggorokan, serta mengurangi rasa dan kualitas dari cairan vape yang digunakan.

Untuk menghindari dry hit, sangat penting untuk memastikan bahwa coil selalu memiliki cukup cairan vape sebelum digunakan.

Pengguna juga dapat menghindari dry hit dengan menggunakan cairan vape yang memiliki konsistensi yang tepat untuk coil mereka, dan dengan memilih wattage atau suhu yang tepat untuk penggunaannya.

Jika kamu mengalami dry hit, disarankan untuk segera menghentikan penggunaan dan memeriksa coil untuk memastikan bahwa cukup cairan vape tersedia sebelum melanjutkan.

Wicking pada vape adalah proses pengisian kapas atau bahan serat lainnya pada coil atau elemen pemanas di vaporizer dengan cairan vape. Proses wicking bertujuan untuk menghantarkan cairan vape ke elemen pemanas sehingga dapat dipanaskan dan diubah menjadi uap yang dapat dihirup.

Wicking juga dapat mempengaruhi kualitas dari rasa dan jumlah uap yang dihasilkan oleh vaporizer. Oleh karena itu, proses wicking yang tepat sangat penting dalam pengalaman merokok menggunakan vape.

Hot spot merupakan kondisi di mana elemen pemanas atau coil pada vaporizer menghasilkan panas yang tidak merata, sehingga terdapat area yang lebih panas daripada area lainnya.

Kondisi ini dapat mengakibatkan rasa yang tidak enak dan terbakar pada cairan vape, dan juga dapat memperpendek masa pakai coil. Hot spot dapat diatasi dengan melakukan wicking dan pengaturan wattage atau suhu yang tepat pada vaporizer.

Dry burn pada vape adalah proses membakar coil atau elemen pemanas pada vaporizer, biasanya tanpa adanya cairan vape di dalamnya. Proses dry burn biasanya dilakukan untuk membersihkan coil dari kotoran atau pengisi lama sebelum digunakan dengan cairan vape baru.

Dry burn harus dilakukan dengan hati-hati, karena jika dilakukan terlalu sering atau terlalu panas, dapat merusak elemen pemanas dan memperpendek masa pakai coil.

Dry burn hanya sebaiknya dilakukan pada coil yang dibuat untuk dry burn, dan penggunaan pada coil lain dapat merusaknya. Maka dari itu, ikuti panduan penggunaan dari produsen vaporizer atau cari informasi lebih lanjut sebelum melakukan dry burn pada vaporizer.

Meskipun memiliki kesamaan, nyatanya RDA dan RTA adalah dua hal yang berbeda. Kemiripan yang ada di antara keduanya adalah sama-sama merupakan sebuah atomizer, yakni alat pemanas liquid.

Nah, perbedaannya adalah metode pembakaran liquid yang digunakan. RDA, atau Rebuildable Drip Atomizer adalah jenis atomizer yang pemanasan liquidnya melalui kapas yang ditetesi.

Berbeda dengan RTA, atau Rebuildable Tank Atomizer adalah jenis atomizer mod yang liquidnya tidak perlu ditetesi selalu, karena telah memiliki sebuah wadah penampung liquid. Sehingga, pemakaiannya tidak perlu selalu menetesi kapas vapor.

Untuk menjaga ketahanan baterai vapor dan mencegah baterai kosong, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Pertama, pastikan untuk mengisi ulang baterai secara teratur, terutama ketika kapasitas baterai telah turun menjadi 20% hingga 30%.

Kemudian, gunakan baterai yang sesuai dengan vaporizer Anda dan hindari menyimpan baterai pada suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin. Selain itu, pastikan untuk mematikan vaporizer ketika tidak digunakan dan hindari penggunaan terlalu lama.

Alhasil, kamu dapat memperpanjang masa pakai baterai dan menjaga kinerja vaporizer agar tetap optimal.

Sama seperti barang elektronik yang menggunakan baterai lainnya, pada vapor pun tidak boleh terlalu lama mengecas baterai atau overcharge.

Hal ini bisa mengakibatkan penurunan kualitas penyimpanan daya, dan bahkan bisa mengakibatkan malfungsi dari baterai tersebut yang bisa menyebabkan ledakan. Oleh karena itu, perlu menghindari overcharge tersebut.

Terdapat beberapa cara untuk mencegah overcharge pada baterai vapor. Pertama adalah pastikan untuk menggunakan charger yang tepat untuk baterai vapor Anda dan hindari pengisian terlalu lama, karena waktu pengisian yang optimal adalah sekitar 2 hingga 3 jam.

Namun hal ini tergantung dari seberapa besar kapasitas penyimpanan daya pada baterai, dan seberapa besar arus listik yang masuk ke baterai.

Kemudian, perhatikan indikator pengisian pada vaporizer dan jangan biarkan baterai terisi terlalu lama setelah indikator pengisian menunjukkan baterai sudah terisi penuh.

Terakhir, setelah baterai terisi penuh, pastikan untuk mematikan pengisian dan lepaskan baterai dari charger. Dengan begitu, kamu dapat mencegah overcharge pada baterai vapor dan memperpanjang masa pakai baterai.

Menggunakan charger dan baterai original adalah hal yang penting untuk dilakukan saat mengisi ulang baterai vapor. Baterai dan charger yang asli dari produsen vaporizer diproduksi untuk bekerja secara optimal bersama-sama.

Dengan menggunakan charger dan baterai yang asli, kamu dapat memastikan bahwa voltase, amperase, dan daya yang dihasilkan oleh baterai dan charger sesuai dengan spesifikasi vaporizer.

Selain itu, menggunakan baterai dan charger yang asli juga dapat mengurangi risiko kecelakaan dan memperpanjang masa pakai baterai. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk selalu menggunakan charger dan baterai yang asli dari produsen vaporizer untuk mengisi ulang baterai vapor kamu.

Menghindari terkena panas secara berlebihan saat menggunakan vaporizer adalah hal penting.

Untuk itu, perlu dihindari penggunaan vaporizer terlalu lama, pastikan sirkulasi udara pada vaporizer berjalan lancar, gunakan suhu yang sesuai dengan jenis bahan yang digunakan, dan jangan menutup ventilasi pada vaporizer.

Dengan begitu, kamu dapat menjaga kinerja vaporizer tetap optimal dan menghindari risiko terkena panas secara berlebihan.