10 Tips Menjadi Penulis Pemula dan 5 Rekomendasi Produk yang Bantu Kamu jadi Penulis Aktif

Menulis bisa dibilang sebagai salah satu bagian tak terpisahkan dari keseharian kita. Menulis tidak melulu harus di buku tulis. Kita bisa menulis di mana saja, seperti di sosial media, di blog, menulis untuk membuat buku, dan lain sebagainya. Untuk yang serius menekuni profesi penulis dan memantapkan diri menjadi penulis, maka harus bersiap dengan jalan yang tidak mudah.

Meski ada banyak yang harus dilalui jika menjadi seorang penulis, namun profesi penulis sangat menjanjikan. Ada banyak yang bisa kamu dapatkan saat menggeluti profesi sebagai penulis.

Pertama, kamu akan mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak. Ketika menjadi penulis, tentu saja kita harus punya banyak informasi sebelum menulisnya. Untuk mendapatkan informasi, kita akan dianjurkan untuk banyak membaca. Makin banyak yang kita baca, makin banyak juga pengetahuan yang kita dapatkan.

Kedua, menjadi penulis bisa bikin kamu memperluas lingkup pergaulanmu. Kamu bisa pergi ke berbagai tempat dan bertemu banyak orang dengan berbagai macam latar belakang. Saat buku kamu berhasil terbit, kamu bisa mendapatkan banyak kenalan baru, baik yang sama-sama berprofesi sebagai penulis maupun yang bukan.

Ketiga, tentu saja menjadi penulis bisa bikin kamu punya penghasilan sendiri. Meski awalnya sebagai hobi saja, namun jika kamu menekuninya dengan serius bahkan hingga menerbitkan buku, maka tentu kamu bisa mendapatkan pundi-pundi uang dari hobi yang satu ini.

Untuk menjadi penulis pemula, kamu harus membulatkan niatmu terlebih dahulu. Kuatkan tekad dan ingat selalu niatmu jika kamu mulai merasa lelah dan ingin berhenti. Dengan niat yang kuat, profesi sebagai penulis bisa kamu jalani dengan lebih semangat.

Tentukan apa yang ingin kamu tulis di awal. Bentuk tulisan apa yang kamu ingin wujudkan, apakah berupa puisi, cerpen, novel, artikel, atau karya ilmiah, dan lain sebagainya. Selanjutnya, tentukan juga sifatnya fiksi atau non fiksi. Kamu juga bisa mulai memutuskan tulisan kamu akankah berdasar kisah nyata, bersifat komedi, misteri, atau rohani. Dengan menentukan dari awal apa yang ingin ditulis, tentu kamu jadi lebih fokus dengan tujuan kamu untuk jadi penulis.

Perbanyaklah membaca jika kamu ingin jadi penulis yang handal. Seorang penulis harus punya banyak pengetahuan dan informasi sebelum menulis sesuatu supaya karyanya bisa dipertanggung jawabkan isinya. Dengan pengetahuan yang luas, tentunya, ide cerita dan kelancaran kamu dalam menulis jadi bisa lebih baik.

Kamu bisa membaca karya sastra penulis-penulis yang lebih dulu tenar. Ambil pelajaran dari mereka, mulai dari gaya bahasa, penuturan, dan lain sebagainya. Dalam sehari, usahakan kamu membaca buku yang sekiranya bisa membantu penulisan yang sedang kamu lakukan. Dengan begini kamu jadi tahu lebih banyak informasi yang sudah lama maupun yang masih hangat seputar topik yang sedang kamu tulis.

Jangan ragu dan mulailah menulis. Tulislah apa saja yang terlintas di kepalamu. Sebagai awalan sebelum menulis cerpen, buku, atau novel, kamu bisa menulis tulisan pendek seperti menulis status di sosial media, menulis di buku diary, menulis di buku notebook kecil, atau menulis di laptop kesayanganmu. Tulis saja apa yang ingin kamu ungkapkan. Ini bisa jadi awalan yang baik untuk membiasakan dirimu menulis.

Jika kamu sudah memulai, proses selanjutnya bisa lebih mudah. Ide akan mengalir dan kamu tinggal menatanya saja jadi sebuah karya yang bagus. Yang paling penting adalah jangan ragu untuk memulai.

Kamu juga bisa membuat rutinitas menulis. Cara yang satu ini bisa bikin kamu jadi terbiasa menulis apa saja. Mulailah dari yang kamu anggap mudah, misalnya menulis pengalaman, menulis tentang kehidupanmu, menulis tentang hal yang sedang tren belakangan, dan lain sebagainya. Makin banyak kamu menulis maka tulisanmu akan makin tajam. Rutinitas menulis juga akan membuat kamu jadi makin lepas dalam mengekspresikan pemikiran kamu.

Ide adalah sesuatu yang sangat kita butuhkan sebelum mulai menulis. Sayangnya, kadang saat kita berniat mencari ide, justru ide tak kunjung muncul. Namun, saat kita sedang iseng melakukan hal lain, ide biasanya muncul begitu saja. Untuk mensiasati hal semacam ini, kamu bisa membawa buku catatan kecil dan juga pulpen di sakumu.

Catat idemu kapanpun ide tersebut muncul. Jangan tunggu nanti karena bisa saja ide tersebut kamu lupakan atau menguap dari pikiranmu. Apapun ide tersebut, entah berupa kata kunci, puisi, bait lagu, dan sebagainya, bisa saja kamu catat dan tulis di buku catatanmu atau mungkin kamu juga bisa mencatatnya pada notes di smartphone-mu. Dengan begini, saat mulai menulis lagi, kamu bisa buka buku catatan dan melihat catatan idemu agar tidak kehabisan ide.

Anak bayi baru lahir tentu tidak akan bisa langsung berlari. Ada proses yang dijalani, mulai dari tumbuh berkembang, merangkak, belajar berjalan, hingga akhirnya berlari. Begitu pula menjadi seorang penulis. Tidak mungkin prosesnya instan. Kamu akan menghadapi proses dan tahapan-tahapan yang bisa menempa kamu jadi seorang penulis yang handal. Nikmatilah proses tersebut dan jangan merasa terbebani. Jangan berpikir kamu wajib menulis karena beban dari niatmu. Berpikirlah bahwa kamu menikmati waktu menulismu, tunjukkan rasa kesenanganmu terhadap menulis, dan pastikan kamu bisa berekspresi lewat tulisanmu.

Jangan juga berhenti belajar dalam menulis. Ada banyak yang perlu kamu pelajari dalam menjadi seorang penulis. Kamu wajib belajar soal penggunaan tanda baca yang kadang dianggap sepele namun nyatanya sangat penting. Kamu juga harus belajar merangkai kata yang benar, memilih kata yang tepat, dan lain sebagainya. Dengan memperbanyak belajar menulis tentu tulisan yang kamu hasilkan jadi lebih berkualitas.

Kamu tidak bisa menjadi penulis sendirian saja. Kamu akan butuh orang lain untuk berbagi pengalaman menulis. Salah satu caranya adalah berkenalan dengan penulis-penulis yang sudah lebih senior untuk menimba ilmu. Dekati mereka lewat sosial media dan lain sebagainya. Amati postingan mereka dan cobalah berdialog dengan mereka. Tentunya mereka akan senang untuk berbagi pengetahuan dengan para penulis pemula.

Kamu bisa juga mulai aktif mengikuti kegiatan kepenulisan. Jika kamu masih pelajar, ada banyak kok media atau klub yang menampung para pelajar yang ingin jadi penulis. Sementara, jika kamu sudah bukan pelajar, kamu bisa juga mengikuti klub menulis yang banyak tersedia di sosial media. Klub biasanya berisi kumpulan orang-orang yang ingin menjadi penulis, belajar menulis bersama, dan menciptakan karya bersama.

Menulis akan sangat percuma jika tidak ada yang membaca karyamu. Kamu butuh tahu apakah tulisanmu sudah pas dan mudah dimengerti. Kamu juga butuh tahu apakah tulisan kamu sudah enak dibaca atau belum. Maka dari itu, cobalah untuk mendapatkan feedback dari teman, senior, atau mereka yang sudah ahli dalam bidang tulis menulis.

Mintalah saran dan pendapat dari mereka. Dengarkan dan pahami saran dan pendapat mereka. Kamu juga bisa meminta kritikan dari mereka. Kritikan tentu untuk membangun tulisan kamu jadi lebih baik lagi. Sebisa mungkin carilah mereka yang lebih berpengalaman atau seseorang yang sering membaca. Dengan begini, feedback yang kamu dapatkan juga lebih meyakinkan.

Jangan ragu melakukan revisi pada karya yang sudah kamu tulis. Semisal kamu baru saja mendapat feedback, tidak ada salahnya merevisi karyamu supaya lebih baik lagi. Jangan lupa untuk membaca ulang tulisan yang sudah kamu buat.

Merevisi mungkin merupakan hal yang sangat menyita waktu. Meski demikian, hal ini sangat berguna untuk membuat tulisan kamu jadi lebih baik dan lebih sempurna. Dengan rutin membaca ulang, kamu bisa sadar mana yang harus diperbaiki, baik dari ejaan yang salah, pilihan kata yang kurang tepat, kalimat yang ambigu, dan lain sebagainya.

Pastikan kamu menyimpan semua hasil tulisan kamu. Dengan begini, kamu bisa melihat kembali apa saja yang pernah kamu tulis. Kamu juga bisa melihat apa saja yang sudah kamu dapatkan. Ini akan bisa menyemangati kamu untuk bisa menulis dengan lebih baik lagi ke depannya.

Temukan wadah yang pas untuk tulisanmu. Kamu bisa meletakkannya di komputer, laptop, flashdisk atau blog. Dengan begini, kamu bisa melihat kembali daftar karya yang pernah kamu buat.

Tujuan akhir kita belajar menulis tentu saja supaya tulisan kita dikenal banyak orang. Maka dari itu, jangan ragu untuk mengirim hasil tulisan kamu ke media, seperti majalah, koran, majalah elektronik, penerbit, dan lain sebagainya. Saat tulisan kamu berhasil dimuat, tentu saja kamu akan merasa sangat bangga. Ini akan jadi pengalaman yang luar biasa untukmu. Apalagi biasanya akan ada honor yang kamu terima jika tulisan kamu dimuat. Kamu bisa juga mengikuti lomba menulis. Ini bisa jadi penyemangatmu dalam menulis dan menjajal seberapa tinggi kemampuan menulismu.