10 Rekomendasi Monitor LG 2023 dengan Teknologi Terbarukan!

Monitor adalah salah satu perangkat keras yang dibutuhkan pada komputer. Perangkat ini digunakan sebagai output data berupa teks, gambar ataupun video secara visual. Monitor tidak bisa digunakan secara terpisah dengan CPU pada perangkat komputer.

Semakin berkembangnya teknologi, monitor juga dirancang dengan kemampuan yang semakin canggih. Mulai dari tampilan hingga berbagai fiturnya terus dikembangkan untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi penggunanya. Apalagi, monitor tidak hanya digunakan untuk bekerja, namun juga kegiatan hobi, salah satunya bermain game.

Berbicara mengenai monitor, tentu Anda perlu mengetahui beberapa fakta menarik mengenai sejarah penemuannya. Monitor sinar katoda atau Cathode Ray Tube (CRT) pertama kali ditemukan oleh Heinrich Geibler pada tahun 1855. Meski kini sudah jarang ditemukan, monitor ini menjadi awal kemunculan monitor tabung.

Setelah 33 tahun berlalu, seorang ahli kimia Austria bernama Friedrich Reinitzer menemukan kristal cairan yang menjadi dasar pengembangan teknologi LCD. Menjadi fase kedua tahap pengembangan monitor komputer, saat itu tampilan frame rate belum terpikirkan. Meski demikian, penemuan tersebut disusul dengan penemuan-penemuan berikutnya yang mengembangkan monitor hingga menjadi lebih canggih seperti saat ini.

Cathode Ray Tube (CRT) adalah tabung penampilan yang banyak digunakan dalam layar komputer, monitor video, televisi dan oskiloskop. Perangkat ini adalah tabung ruang hampa berisi suatu senapan elektron dan suatu elemen pemanas, yang berfungsi untuk mempercepat dan membelokkan berkas elektron. Perlu diketahui bahwa berkas elektron mudah untuk bergerak dari katoda menuju ke anoda pada ruang hampa yang panas.

Ditemukan oleh Karl Ferdinand Braun, CRT kemudian dikembangkan dari hasil kerja Philo Farnsworth yang dipakai pada seluruh pesawat televisi hingga akhir abad ke-20. Umumnya monitor CRT memiliki aspek ratio 4:3, tidak seperti LCD yang memiliki ratio 16:9. Meski demikian, CRT telah menjadi dasar pengembangan layar plasma, LCD, dan berbagai jenis monitor lainnya.

Pada awal penemuannya, monitor hadir dengan bentuk kotak. Tak hanya berat, monitor CRT yang digunakan pada tahun 80-an hinga 2000-an tersebut juga hadir dengan ukuran yang besar, lebar, dan memanjang ke belakang. Bentuknya yang menyerupai tabung ini kemudian membuatnya disebut sebagai monitor tabung.

Alih-alih monitor CRT, nama monitor tabung memang lebih sering digunakan untuk menyebut perangkat ini. Banyak ditemui pada komputer lawas, kini monitor tabung sudah tidak lagi dipakai. Selain teknologinya yang terlalu usang, banyak kekurangan yang dimiliki oleh monitor tabung. Apalagi, kini sudah tersedia monitor penerusnya yang memiliki performa lebih canggih.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengembangan monitor komputer terbagi atas dua tahap. Tahap pertama adalah penemuan tabung sinar katoda oleh Heinrich Geibler pada tahun 1855. Lalu, tahap kedua adalah penemuan kristal cairan 33 tahun kemudian oleh ahli kimia asal Austria, Friedrich Reinitze.

Penemuan kristal cairan ini merupakan dasar pengembangan teknologi LCD. Liquid Crystal Display (LCD) menggunakan kristal liquid yang dapat berpendar. Dengan menyorotkan sinar melalui kristal cair, intensitas sinar keluar dapat dikendalikan secara elektrik sehingga dapat membentuk panel-panel datar.

Setelah monitor CRT dan LCD, muncul beragam jenis monitor lain yang menandai perkembangan teknologi. Salah satunya adalah monitor TFT atau Thin Film Transistor. Monitor ini merupakan varian dari LCD yang menggunakan teknologi TFT untuk meningkatkan kualitas gambar. Monitor TFT digunakan dalam sejumlah peralatan, seperti televisi, monitor komputer, ponsel, video game portabel, PDA/Tablet, sistem navigasi dan proyektor.

Sederhananya, monitor ini berupa liquid crystal yang diisikan di antara dua pelat gelas, yaitu colour filter glass dan TFT glass. Berbeda dengan matriks pasif LCD atau sederhana, monitor TFT tampil dengan LCD dalam beberapa segmen matriks aktif. Keunggulan monitor ini dibanding pendahulunya adalah kualitas addressability dan kontras yang lebih baik.

Jenis monitor berikutnya adalah monitor LED atau Light Emitting Diode. Mirip dengan LCD yang menggunakan kristal cair, namun LED menggunakan teknologi CCFL Backlight atau lampu neon fluorescent dalam segi pencahayaan. Lampu tersebut membuat cahaya monitor tampak lebih cerah dengan gambar yang lebih tajam.

Keunggulan dari monitor LED adalah ukuran dan dimensinya yang sangat tipis. Kontras gambarnya juga tajam, bahkan bisa mencapai jutaan pixel. Dibandingkan dengan monitor LCD, LED lebih hemat listrik karena konsumsi listriknya yang rendah dalam mengoperasikannya.

Monitor DLP adalah jenis monitor berikutnya yang memiliki resolusi tertinggi. Monitor ini bekerja dengan prinsip perangkat micromirror digital atau digital micromirror devices (DMD). Singkatnya, monitor ini memanfaatkan jutaan micromirrors untuk modulasi cahaya secara digital.

Memiliki definis tertinggi membuat monitor ini sangat cocok digunakan untuk pengeditan gambar atau video. Anda juga bisa menggunakannya untuk bermain game untuk memberikan resolusi tampilan yang terbaik. Meski memiliki resolusi tertinggi, sayangnya monitor DLP kurang populer di kalangan pengguna komputer.

Sama dengan berkembangnya ponsel pintar dan tablet, teknologi layar sentuh juga diaplikasikan pada monitor. Monitor touch screen adalah bentuk perkembangan selanjutnya dari perangkat monitor biasa. Singkatnya, monitor ini adalah LCD atau LED yang dipasangkan dengan panel layar sentuh.

Sebelumnya, penggabungan monitor dengan teknologi layar sentuh telah banyak digunakan pada ponsel pintar dan tablet yang kemudian sangat digemari. Kehadiran monitor touch screen ini diharapkan juga mampu mendukung perkembangan teknologi yang semakin canggih. Sama seperti namanya, monitor ini bisa dioperasikan dan diatur menggunakan layar sentuh.

Jenis monitor berikutnya yang tak kalah populer adalah monitor plasma. Pada dasarnya, monitor ini menggabungkan sudut penglihatan luas dari CRT dan kualitas gambar yang baik dari LCD. Penggabungan ini akhirnya menghasilkan layar tipis, ramping, degan sudut pandang yang baik.

Memiliki tingkat kontras yang tinggi membuat monitor ini banyak digunakan untuk produk-produk layar, termasuk TV plasma. Sayangnya, monitor plasma dibanderol dengan harga yang cenderung lebih mahal dibandingkan jenis monitor lain. Konsumsi dayanya juga dinilai boros, sehingga kurang cocok untuk rumah dengan daya listrik yang rendah.