10 Rekomendasi Bantal Guling Balita yang Nyaman dan Aman (2023)

Memiliki balita di rumah membuat kita harus memperhatikan secara ekstra kebutuhan mereka. Ini demi menunjang masa awal kehidupannya agar lebih baik. Salah satu kebutuhan balita adalah tidur. Waktu tidur balita lebih panjang dari orang dewasa. Ini adalah waktu yang penting dalam hidup mereka. Tidur yang cukup bisa mendukung perkembangan mental dan fisik mereka.

Dengan tidur yang cukup maka perkembangan kognitif untuk berpikir dan memahami, mengolah informasi, dan belajar bahasa jadi lebih terasah. Saat tidur juga bisa menjadi waktu penting bagi tubuh balita untuk mengganti sel-sel yang rusak dengan sel-sel baru. Tidur cukup juga akan menjaga daya tahan tubuh bayi agar tidak mudah sakit.

Agar bayi mendapatkan tidur yang cukup, kita bisa membantunya memiliki jam tidur yang baik. Usahakan menidurkan bayi antara pukul 18.30 dan 19.00. Mandikan bayi dengan air hangat agar mereka makin merasa rileks. Selanjutnya, kenakan baju yang berbahan serat alami agar kulitnya tak iritasi dan juga agar ia takmudah gerah di malam hari. Pastikan ruangan pencahayaan redup dan beri usapan ringan dan lembut pada balita agar mereka lebih cepat tidur.

Selain itu, perlengkapan untuk tidurnya juga harus dipersiapkan sebaik mungkin. Bukan hanya soal pemilihan bahan baju agar nyaman saja. Ini juga mencakup pemilihan bantal, guling, hingga selimut bayi agar tidurnya makin berkualitas.

Bantal dan guling merupakan fasilitas tidur yang bisa menunjang kenyamanan tidur. Jika terbiasa memakai bantal guling lalu tak memakainya tentu tubuh jadi merasa sakit dan kaku. Namun, hal ini berbeda untuk balita. Banyak pakar menyarankan balita sebaiknya tidak memakai bantal saat tidur karena membahayakan. Jadi, usia berapakah sebaiknya balita mulai memakai bantal saat tidur?

Judith Owens, seorang ahli pediatric sleep, dikutip dari Babycenter, mengungkapkan bahwa bantal hanya bisa mengurangi kenyamanan tidur bayi dan mengganggu waktu tidurnya. Pemakaian bantal guling pada bayi yang baru lahir atau di bawah usia satu tahun berisiko untuk keamanan bayi. Ini karena bisa terjadinya sindrom kematian mendadak pada bayi karena penggunaan bantal dapat menutupi mulut dan hidung bayi saat ia tidur hingga ia susah bernafas.

Maka dari itu, disarankan untuk memakaikan bantal guling pada anak saat ia berusia 2 tahun ke atas. Gunakan bantal khusus untuk bayi atau anak-anak. Bantal semacam ini bisa mengurangi risiko tercekik. Selain itu, tentu saja bantalnya harus dipilih secara teliti agar bisa menunjang kenyamanan anak saat tidur.

Ketika memilih bantal balita, bahan bantal harus diperhatikan. Utamakan memilih bantal hipoalergenik sehingga bantal tidak akan ditumbuhi bakteri dan jamur. Pilih bahan yang lembut agar kulit bayi tidak tergores. Untuk lapisan luar bantalnya, ada beberapa bahan yang bisa dipilih.

Anda bisa mengutamakan bahan katun organik. Bahan ini lembut di kulit bayi sehingga tak akan melukai kulit bayi. Bahan ini juga bebas bahan kimia jadi tidak akan mengiritasi kulit bayi yang masih sensitif. Daya serap airnya juga bagus sehingga kepala bayi tidak akan kegerahan.

Bahan lain yang bisa dipilih sebagai lapisan luar bantal adalah microfiber. Bahan yang satu ini umumnya banyak digunakan pada handuk. Bahannya memiliki sirkulasi udara yang baik dan dapat menyerap air. Ini cocok untuk Anda yang tinggal di area dengan cuaca panas sehingga saat bayi berkeringat, lebih cepat kering dan terserap bantal. Bahan microfiber bisa terasa hangat saat musim hujan karena memiliki retensi panas sedang.

Pilihan lainnya adalah bantal dengan kain kasa. Ini adalah lapisan bantal yang mudah dicuci dan bisa kering dengan cepat. Bantal bahan ini bikin bantalnya selalu higienis karena kita bisa segera mencucinya ulang saat bantar kotor karena keringat dan lainya. Sirkulasi udara kain kasa cukup baik sehingga tak bikin kepala bayi jadi gerah.

Isian dalam bantal bayi juga wajib dipertimbangkan. Anda bisa memilih isian bantal yang tidak memicu alergi. Misalnya saja bahan sintetis atau memory foam. Namun, hindari bantal yang terlalu empuk. Tekan dulu bantalnya untuk mengetahui tingkat keempukannya. Jika bantalnya membutuhkan waktu lama untuk kembali ke bentuk semula maka bantalnya cukup lembut dan padat untuk menyangga kepala balita.

Selanjutnya, pilih bantal dari bentuknya. Ada bantal bentuk donat atau bantal dengan bentuk berlubang di tengahnya. Bantal bentuk ini memudahkan bayi berbaring dalam posisi terlentang. Ini juga tidak akan menekan kepala bayi terlalu kuat. Dengan bentuk donat maka kepala bisa tetap bulat.

Lalu, ada bantal berbentuk miring. Bantal semacam ini cocok untuk bayi agar ia tidak mudah muntah. Saat memakai bantal ini maka tubuh bagian atas bayi memiliki posisi yang sedikit lebih tinggi. Selain bisa mencegah bayi muntah, bantal miring juga bisa membantu meredakan hidung tersumbat.