Pakaian Apek karena Musim Hujan? Gunakan 10 Pewangi Pakaian ini, Dijamin Anti Apek!

Hujan turun setiap hari terkadang membuat kita jengkel. Berdasarkan data yang dirilis oleh BMKG pada September 2022, prediksi prakiraan awal musim hujan adalah pada bulan September hingga November 2022. Kemudian, puncak musim hujan antara Desember 2022 dan Januari 2023.

Kesimpulannya, sepanjang bulan September 2022 sampai Januari 2023 merupakan musim hujan. Tentunya, hujan akan turun setiap harinya.

Lalu, bagaimana dengan cucian kotor kamu yang menumpuk?

Padahal stok baju bersih di lemari sudah semakin menipis, namun tumpukan baju kotor semakin meninggi. Ingin dicuci tapi nanti jadinya bau apek karena tidak adanya cahaya matahari yang mampu membuat pakaian kering sempurna.

Tentunya kamu akan berpikiran seperti itu, kan?

Tidak perlu khawatir, karena kamu bisa mengakalinya dengan menerapkan teknik mencuci dan menjemur yang cocok di situasi musim hujan begini. Jangan lupa pula menggunakan pewangi pakaian sebagai senjata utama untuk menghilangkan bau apek pada pakaian karena musim hujan.

Salah satu proses penting dalam mencuci baju adalah meniriskan seluruh air yang terdapat pada pakaian yang telah dicuci. Proses penirisan ini biasanya dilakukan dengan memeras pakaian sampai tidak ada sedikit pun.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi kadar air pada pakaian yang bisa membuat pakaian menjadi bau apek saat dijemur di kala musim hujan. Namun, tentunya pemerasan tersebut perlu memperhatikan beberapa hal.

Pertama, jangan terlalu memeras pakaian terlalu kuat karena bisa membuat bahan kain menjadi rusak, apalagi kalau pakaian yang berbahan tipis atau halus. Cukup dengan memeras dengan lembut berkali-kali sampai kadar air berkurang.

Kemudian, pemerasan yang kuat akan berefek buruk pada pergelangan tangan kamu. Tenaga pemerasan yang terlalu kuat akan merusak ligamen pergelangan tangan. Alhasil, cedera pada tangan malah membuat kamu merasa kesakitan dan tidak bisa beraktivitas dengan baik.

Teknologi semakin canggih, dan teknologi perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya karena teknologi hadir dengan tujuan memudahkan kehidupan manusia. Salah satu kemudahan yang diberikan adalah munculnya mesin cuci.

Mesin cuci memiliki beragam macam mode pengoperasian. Tidak hanya berkutat dalam mencuci, namun juga terdapat mode pengeringan yang mampu meniriskan air pada kain seketika.

Pemerasan pakaian basah dengan tangan tentu tidak bisa menurukan kadar air seutuhnya. Lain halnya dengan mesin cuci mode pengering yang mampu membuat pakaian basah tersebut tidak terdapat air setetespun.

Hal itu tentu menjadi angin segar bagi kamu yang terganggu dengan bau apek pada kain yang dijemur di musim hujan karena kadar air pada pakaian.

Proses pengeringan pakaian dengan mesin cuci terdapat hal yang perlu diperhatikan, yakni kekuatan putaran dalam proses pengeringan.

Putaran rendah untuk pakaian berbahan tipis atau wol, putaran sedang untuk bahan sintetik, putaran tinggi untuk bahan katun, dan putaran sangat tinggi untuk bahan yang tebal.

Biasanya untuk mengeringkan pakaian hanya dengan meletakkan pakaian pada besi jemuran langsung. Namun hal ini perlu dihindari apabila menjemur pakaian di musim hujan dan di dalam ruangan, karena kelembapan kain mampu menciptakan bau apek.

Maka, jemur pakaian kamu dengan menggunakan hanger karena selain bisa membuat jemuran kain hemat tempat, melainkan juga mampu membuat sepoian udara dalan mengalir di sekitar pakaian dengan menyeluruh.

Alhasil, bau apek pada pakaian yang dijemur pada saat musim hujan bisa dihindari.

Selain itu pula, perhatikan bahan hanger. Sebab tidak semua bahan hanger cocok untuk digunakan pada bahan pakaian tertentu, apalagi dalam kondisi lembap yang berkepanjangan karena tidak dijemur di bawah sinar matahari.

Saat menjemur pakaian di musim hujan harus memperhatikan jarak antar pakaian dengan pakaian lainnya. Sebab, apabila jarak antar pakaian yang terlalu dekat, maka akan membuat aliran udara tidak bisa mengenai seluruh permukaan pakaian dengan sempurna.

Alhasil, terdapat beberapa bagian pakaian yang masih basah dan lembap, sehingga akan memicu terjadinya bau apek pada pakaian terutama pada bagian yang masih lembap tersebut.

Kamu bisa memberikan jarak sekitar delapan sampai sebelas sentimeter, atau setidaknya permukaan pakaian tidak bersinggungan satu sama lain.

Kemudian sangat disarankan untuk menjemur dekat dengan jendela, karena udara yang masuk dapat memaksimalkan pengeringan pakaian dan tidak memicu terjadinya bau apek.

Ada sebuah cara yang bisa dilakukan dalam menghindari bau apek pada pakaian yang dijemur tanpa melakukan pemerasan, yakni menjemurnya dengan hanger di kamar mandi atau di tempat yang bisa ditetesi oleh air dari pakaian.

Gantung pakaian tersebut sampai benar-benar tidak ada air yang menetes. Setelah itu, pakaian bisa jdiemur di dekat jendela atau di tempat yang terdapat aliran udara.

Hal ini direkomendasi pada pakaian yang sulit untuk diperas atau berbahan yang mudah rusak jika diperas. Selain itu pula bisa memaksimalkan efek air pewangi pakaian yang digunakan pada pakaian sebelum dijemur.

Ternyata blower AC yang menyiptakan hawa yang sangat panas tersebut sangat manjur untuk dimanfaatkan dalam mengeringkan pakaian yang basah. Apalagi setelah menyuci pakaian di saat hujan turun.

Kamu bisa meletakkan jemuran pakaian dekat dengan blower AC atau dimana hawa panas blower AC tersebut berkumpul. Alhasil, hawa panas blower AC tersebut menggantikan persan hawa panas matahari dalam mengeringkan pakaian.

Tentu hal ini sangat baik sebagai alternatif menghindari bau apek pada pakaian yang dijemur di kala musim hujan.

Jika kamu ingin mengeringkan pakaian kamu yang basah setelah dicuci padahal saat itu sedang hujan, maka solusi alternatif lainnya adalah dengan memanfaatkan kipas angin.

Aliran udara yang diciptakan oleh kipas angin mampu membuat pakaian kamu menjadi cepat kering. Apalagi kipas angin tersebut merupakan kipas angin langit-langit, sehingga membuat seluruh sudut ruangan menjadi penuh dengan aliran udara.

Tentunya mengangin-anginkan pakaian dengan kipas angin perlu memperhatikan hal penting, yakni pastikan pakaian benar-benar dalam kondisi tidak ada air yang menetes untuk menghindari bau apek pada pakaian setelah diangin-anginkan dengan kipas angin.

Pengeringan pakaian dengan memanfaatkan aliran udara yang tercipta, atau hawa panas pada AC tentu tidak bisa membuat pakaian kering sempurna seperti di bawah terik matahari. Pastinya terdapat beberapa bagian pada pakaian yang masih basah sedangkan bagian lainnya kering.

Oleh karena itu, kamu perlu membalikkan sisi pakaian yang masih basah tersebut mengarah ke bagian yang tampak, sehingga aliran udara atau hawa panas mampu mengeringkan sisi yang masih basah tersebut.

Apabila tidak dilakukan hal yang demikian, tentunya akan membuat pakaian semakin lama untuk kering dan bisa menyebabkan bau apek.

Ternyata hair dryer juga bisa menjadi alat untuk mengeringkan pakaian di saat musim hujan secara singkat. Hawa panas yang diciptakannya mampu membuat permukaan pakaian yang masih lembap bisa berangsur-angsur mengering.

Tidak hanya hair dryer, setrikaan pun bisa menjadi alternatif yang cepat dalam mengeringkan permukaaan pakaian yang basah. Sisa kadar air yang terdapat pada pakaian akan seketika hilang dan pakaian menjadi kering. Apalagi kamu bisa langsung menyetrika pakaian tersebut dengan pewangi pakaian.

Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan kedua alat ini adalah pakaian tersebut dalam kondisi lembap ringan, sehingga tidak akan merusak kedua alat ini karena pengguaan yang berlebihan dalam mengeringkan pakaian di musim hujan.

Tidak semua produk pewangi pakaian mampu memberikan kesegaran ekstra terhadap pakaian yang sehabis dicuci dan dijemur di musim hujan. Kelembapan dan pengeringan yang tidak terlalu sempurna malah membuat pewangi pakaian tersebut membuat pakaian menjadi bau apek.

Gunakan produk-produk pewangi pakaian yang mampu mengatasi bau apek pada pakaian karena kelembapan di musim hujan.