10 Rekomendasi Pupuk Bunga Terbaik agar Tanaman Berbunga dengan Cepat dan Lebih Indah (2023)

Berkebun adalah aktivitas mengasyikkan. Menanam aneka tanaman bunga bisa membuat perasaan jadi terhibur dan bebas stres. Apalagi saat tanaman yang kita tanam sudah berbunga dan bunganya banyak, tentunya kita jadi makin senang dan merasa bangga.

Untuk membuat tanaman jadi cepat berbunga, kita bisa melakukan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan rajin memupuknya. Berikan pupuk secara rutin seminggu sekali atau dua kali agar nutrisi tanaman tercukupi sehingga bisa cepat berbunga.

Pupuk merupakan bahan penting bagi tanaman. Pupuk mengandung unsur hara yang bisa membuat tanaman cepat tumbuh dan berkembang. Apapun jenis tanamannya, pupuk bisa mengoptimalkan proses pertumbuhan tanaman sehingga bisa lebih subur. Selain itu, pupuk juga bisa mempercepat hasil produksi tanaman, entah berupa buah atau bunga.

Pupuk bukan sekadar menutrisi dan menyuburkan tanaman saja. Pupuk juga bisa menyingkirkan hama tanaman. Saat unsur hara tanaman tercukupi, maka tanaman jadi lebih tahan terhadap serangan hama tanaman.

Tanaman yang rajin dipupuk juga jadi bisa lebih maksimal dalam pertumbuhan akar, daun, dan batang. Untuk kamu yang ingin memperbanyak tanaman dengan metode stek, maka jangan sampai lupa memberikan pupuk secara rutin supaya akar, batang, dan daun bisa cepat rimbun.

Nah, kalau ingin tanaman kamu tumbuh dengan subur, rutinlah memberikan pupuk, ya. Intip dulu nih tips memilih pupuk bunga terbaik!

Pupuk untuk bunga hadir dalam dua pilihan bentuk. Ada bentuk padat dan bentuk cair. Keduanya sama-sama bisa menutrisi tanaman, namun tetap ada perbedaanya.

Kamu bisa memilih bentuk pupuk padat jika kamu membutuhkannya untuk membibit tanaman atau untuk penanaman kembali. Pupuk padat mampu bekerja secara lambat untuk memberikan nutrisi secara bertahap pada tanaman.

Pupuk padat tergolong sebagai slow release fertilizer sehingga tanaman bisa menyerap nutrisi secara bertahap. Kamu bisa meletakkan pupuk padat di dekat akar tanaman lalu siram setiap kamu melakukan penyiraman. Dengan cara ini maka nutrisi bisa diserap perlahan.

Sementara itu, pupuk cair bisa digunakan pada tanaman yang diletakkan di pot. Cocok juga diberikan pada tanaman yang sedang kurang sehat. Pupuk cair tergolong lebih cepat diserap nutrisinya sehingga tanaman yang sedang tidak sehat bisa cepat membaik.

Pupuk cair sayangnya harus sering diaplikasikan ulang karena cepat diserap tanaman. Pupuk cair ada yang harus diencerkan dulu dengan air dan ada yang tidak, jadi baca dulu instruksi pemakaiannya.

Sebelum membeli pupuk, kamu juga harus tahu ada pupuk jenis organik dan anorganik. Kamu bisa menggunakan kedua jenis pupuk ini bergantian, karena setiap jenisnya memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri.

Pupuk organik lebih aman digunakan karena bahannya alami. Pupuk juga efektif tidak hanya untuk tanaman namun juga untuk tanah karena bisa meningkatkan kualitasnya. Pupuk organik berbahan aneka ragam, ada yang berbahan dari kotoran hewan, tumbuhan, hingga aneka bahan alami lainnya. Bisa juga berbahan campuran aneka bahan alami.

Pupuk organik bisa menjaga sifat alami tanah sehingga bisa memperbaiki kualitas tanah dan menyuburkan tanaman. Pupuk anorganik bisa juga digunakan saat menanam tanaman. Pupuk hadir dengan aneka zat kimia sintetis. Mampu menyuburkan tanaman dan membuatnya lebih cepat berbuah atau berbunga.

Namun yang perlu diingat adalah, karena bahannya kimia, jangan asal memberi pupuk dalam jumlah banyak. Sebaiknya, baca aturan pakai dan sesuaikan dengan kebutuhan. Terlalu banyak pupuk anorganik bisa membahayakan tanaman dan bahkan membuat tanaman jadi cepat mati.

Kamu juga bisa memilih pupuk dari segi cara kerjanya. Ada pupuk yang cepat diserap, ada yang lama diserap, dan ada juga yang ditunda penyerapannya. Kamu bisa memilih sesuai dengan masa pertumbuhan dan waktu mekar tanaman.

Jenis pupuk pertama dilihat dari cara kerjanya adalah pupuk quick release fertilizer. Umumnya berbentuk cair dan berupa pupuk kimia. Pupuknya cepat larut dalam air dan bisa diaplikasikan pada tanaman saat masa mekar bunga.

Selanjutnya, ada jenis pupuk delayed-release fertilizer. Jenis yang satu ini bisa tahan lama digunakan karena penyerapannya juga lama. Bisa digunakan pada saat tanaman sedang dalam masa pertumbuhan.

Pupuk ini bisa memberikan nutrisi awal yang memadai untuk tanaman yang baru hidup. Bisa untuk tanaman dalam pot baik sebagai pupuk utama atau pupuk tambahan.

Terakhir, ada pupuk dengan jenis slow release fertilizer. Pupuk yang satu ini bisa bekerja dalam jangka waktu satu hingga beberapa bulan. Bisa diaplikasikan sebagai pupuk dasar saat menanam kembali tanaman.

Tahan lama dan sesuai untuk tanaman hias yang tidak butuh produktivitas tinggi. Efeknya perlahan dan nutrisinya bisa maksimal terserap tanaman.