Kalau ke Jepang, Jangan Lewatkan 11 Matsuri Terpopuler Ini!

Negeri Sakura tak hanya menawarkan keindahan pemandangan, kuliner ataupun kebudayaannya. Belum lengkap rasanya jika ke Jepang tapi tidak menyaksikan festival atau matsuri yang diadakan di sini. Ada banyak pilihan festival yang bisa kamu nikmati. Tapi, ada 11 festival atau matsuri yang tak boleh kamu lewatkan jika mengunjungi salah satu negara Asia ini. Yuk, intip 11 festival tersebut di bawah ini.

Dalam Nagahama Hikiyama Festival, kamu bisa melihat kendaraan festival yang berasal dari periode Edo. Festival ini dilakukan sejak periode Azuchi-Momoyama (1568-1600). Di sini adalah salah satu festival dengan kendaraan arak-arakan terbanyak di Jepang. Kemudian kamu juga bisa melihat pentas kabuki anak-anak.

Festival ini adalah salah satu festival populer di Jepang. Di sini akan ada ratusan patung es yang dipahat dan siap dinikmati keindahannya. Tak hanya itu ada pertunjukan seni dan kuliner khas Hokkaido yang disajikan dalam festival ini.

Jika kamu ingin melihat gadis cilik mengenakan pakaian berbiri dengan panci di atas kepalanya, silakan datang ke Nabe Kanmuri Matsuri. Festival ini diadakan di Kota Maibara, Prefektur Shiga. Asal usulnya festival ini untuk keberuntungan dan merupakan salah satu festival tertua di Jepang.

Satu-satunya festival tergila di Jepang, Abare Matsuri, sudah ada sejak 350 tahun yang lalu. Tema festival ini adalah api dan kekerasan. Awalnya, festival dibuat untuk memecahkan masalah warga yang menderita penyakit. Secara ajaib bisa menyembuhkan.

Peserta festival dituntut untuk berperilaku gila-gilaan dan menghancurkan serta membakar Kiriko atau lenterta terapung dan Mikoshi atau kuil portabel ke sungai mengalir. Tak hanya itu, peserta juga menuang sake ke atasnya.

Selama berabad-abad, festival yang dilaksanakan di Pulau Miyakojima, Okinawa menampilkan orang-orang berpakaian tertutup dengan lumpur dan daun-daun seperti Paantu. Kemudian mereka berjalan di sekitar pulau untuk mengejar anak-anak dan orang dewasa lalu melempar lumpur.

Tak sedikit anak-anak yang menangis dan orang dewasa berteriak. Tetapi mereka meyakini jika disentuh Paantu akan membawa keberuntungan di tahun mendatang. Paantu sendiri adalah roh jahat yang diberi tugas mengusir setan dan membersihkan pulau dari nasib buruk.

Ukuran obor yang besar dan salah stau festival tertua di Jepang memang perlu disaksikan. Obor besar yang ukurannya mencapai 8 meter ini dinyalakan di Nigatsudo Hall. Lokasinya berada di Prefektur Nara, Jepang.

Sepanjang jalan Kota Tokushima akan dipenuhi oleh pria, wanita dan anak-anak yang mengikuti festival tari terbesar di Jepang. Peserta akan mengenakan baju kimono katun beserta topi. Ada jutaan orang berkumpul dan menari bersama di sini. Kamu pun akan senang dengan festival terpopuler di Jepang ini.

Onbashira Matsuri atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan Great Pilar Festival sudah ada sejak 1.200 tahun terakhir. Tempat pelaksanaannya di kuil Suwa Taisha, Nagano dilaksanakan selama enam hari setiap sekali dalam tujuh tahun.

Ada dua bagian dalam pelaksanaan festival ini. Pertama Yamadashi yaitu selama tiga hari peserta menaiki batang kayu besar untuk menuruni gunung. Sedangkan yang kedua, Satobiki, yaitu peserta masuk ke kuil dan mendirikan batang kayu tersebut.

Kalau kamu pencinta sake Jepang, silakan datang ke festival ini. Di sini sake Jepang akan memenuhi tempat acara. Pesertanya justru diharuskan meminum semua sake. Untuk peserta pria diberikan 1,8 liter sake sedangkan peserta perempuan diberikan 0,9 liter saja. Festival ini diadakan di Prefektur Kochi, Jepang.

Berkunjung ke Jepang belum lengkap rasanya jika tidak menikmati bunga sakura. Apalagi datang di sepanjang musim semi. Hanami adalah salah satu festival musim semi terbaik yang ada di Jepang, melihat kecantikan bunga sakura.

Somin-sai atau yang dikenal dengan "Festival Pria Telanjang dan Api" diadakan di kuil Kokusekji, Mizusawa, Prefektur Iwate. Festival ini diadakan pada saat suhu dibawah titik beku. Pria seluruh Jepang menguji diri sendiri apakah tahan hampir telanjang dan mengenakan fundoshi di cuaca dingin. Festival ini ternyata sudah ada lebih dari 1000 tahun. Tak hanya itu, mereka harus mendorong pria telanjang lain untuk mengambil Somun bukuro atau kantong suci. Kantong suci ini diyakini akan membawa kebahagiaan dan kesehatan selama sepanjang tahun.