Rekomendasi 10 Tandon Air Rumahan yang Awet dan Terjangkau! (2023)

Tandon air adalah alat yang digunakan untuk menampung air. Tandon air biasa disebut dengan istilah toren. Tandon air mudah dikenali dari warnanya yang mencolok, biasanya berwarna oranye atau biru tua. Sebagai bak penampungan air, tentunya toren memiliki ukuran yang sangat besar.

Untuk mendapatkan air bersih, biasanya masyarakat menggunakan pompa air bor yang membutuhkan energi listrik yang besar. Alhasil, tagihan listrik bisa membengkak jika sering menyalakan dan mematikan pompa air.

Adanya tandon air dapat membuat masyarakat lebih menghemat biaya listrik, sebab Anda jadi bisa menyimpan air untuk digunakan nantinya. Selain itu, jika suatu waktu kondisi listrik sedang mati, Anda juga tidak perlu cemas sebab Anda sudah menyiapkan cadangan air dalam toren.

Tandon air juga bisa digunakan untuk fungsi lain, contohnya untuk bertani atau bercocok tanam. Anda bisa menyambungkan pipa-pipa dari tandon air ke media tanam yang Anda gunakan, seperti media hidroponik atau kebun kecil di halaman rumah.

Selain menampung air PAM, toren juga bisa digunakan untuk menampung air hujan sebagai cadangan air bilamana dibutuhkan.

Jenis tandon air yang pertama adalah tandon air fiberglass. Tandon air jenis ini memiliki bobot yang lebih ringan jika dibandingkan dengan tandon air lain, namun memiliki material yang cukup keras. Biasanya, tandon air fiberglass ini dijual dengan harga yang lebih murah dibandingkan tandon air lainnya.

Namun, tandon air ini membutuhkan perawatan yang cukup sulit jika sudah rusak dan kurang awet. Material fiberglass ini juga tidak tahan sinar UV, sehingga mudah teroksidasi. Material fiberglass juga lebih mudah keropos, sehingga bisa ikut larut dalam air dan dapat mempengaruhi kualitas air di dalamnya.

Jenis tandon air yang kedua menggunakan material polyethylene, tandon air ini paling banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Tandon air jenis ini dikenal tidak mudah bocor dan tahan benturan. Pada bagian dalamnya, terdapat lapisan anti lumut dan jamur.

Tandon air ini juga sudah mendapat standarisasi SNI dan diakui oleh FDA USA. Tandon air ini mempunyai bobot yang ringan karena terbuat dari plastik. Jika pecah atau retak, Anda bisa memperbaikinya sendiri menggunakan cat waterproof dan serat fiber. Akan tetapi, tandon air jenis ini memang terlihat biasa saja dan tidak mewah.

Jenis tandon air yang terakhir menggunakan bahan stainless steel. Bisa dibilang, stainless steel merupakan material yang paling aman untuk menyimpan air bersih. Sebab, meskipun menggunakan bahan baja anti karat, nyatanya bagian sambungan tandon air ini masih bisa terkena karat.

Apalagi jika tandon air ini digunakan untuk menyimpan air tanah atau air hujan yang mengandung asam, maka dapat bereaksi pada materialnya dan memicu karat. Selain itu, biaya perbaikan tandon air ini juga lebih mahal, sebab Anda perlu membawanya ke bengkel las jika ada bagian yang bocor.

Akan tetapi, tandon air ini memiliki bentuk yang lebih mewah dan kokoh. Tekanan air tidak akan mengubah bentuk tandon air stainless steel. Bahan stainless steel juga tidak dapat ditembus cahaya, sehingga mencegah munculnya lumut di bagian dalam tandon.

Ada tiga jenis tandon air, yakni fiberglass, plastik PE, dan stainless steel. Dalam memilih tandon air, pastikan Anda memilih jenis tandon air sesuai kebutuhan dan penggunaan. Jika Anda ingin menempatkan tandon air di dalam ruangan, Anda bisa memilih tandon air berbahan fiberglass yang lebih murah.

Sebaliknya, jika toren akan disimpan di luar ruangan, sebaiknya gunakan tandon air berbahan plastik PE yang lebih tahan cuaca. Namun, jika ingin mengutamakan tampilan yang mewah, Anda bisa menggunakan toren berbahan stainless steel. Selain itu, sebaiknya hindari menggunakan toren air stainless steel untuk menampung air hujan atau air tanah.

Tips kedua, disarankan memilih ukuran tandon air yang sesuai. Tandon air memiliki beberapa ukuran atau volume, mulai dari kapasitas 225 liter, 570 liter, 1.200 liter, hingga 10.500 liter. Jika Anda membutuhkan toren untuk keperluan keluarga kecil, Anda bisa memilih tandon air berukuran kecil hingga sedang.

Jika Anda mencari tandon air untuk rumah yang dihuni banyak orang, sebaiknya pilih toren ukuran besar. Penggunaan air harian juga menjadi pertimbangan dalam memilih ukuran toren. Semakin tinggi penggunaan air, semakin besar ukuran toren yang Anda butuhkan.

Tips ketiga, sesuaikan jenis dan ukuran toren dengan lokasi penyimpanan nantinya. Jika Anda akan menyimpan toren air di atap rumah dengan struktur bangunan yang kurang padat, sebaiknya gunakan toren berukuran sedang. Sebab, toren berukuran besar bisa menjadi sangat berat jika terisi air, hal ini bisa merusak struktur bangunan jika tidak mampu menahan bobotnya.

Kemudian, jika menyimpan toren air di area terbuka, sebaiknya gunakan toren dengan material plastik PE, sebab material ini lebih mudah dalam perawatan, kokoh, dan mudah diperbaiki jika bocor.

Selain memperhatikan kondisi bangunan dan ukuran toren, Anda juga perlu mengukur dimensi toren air tersebut. Pasalnya, toren air memiliki ukuran yang relatif besar, sehingga cukup memakan tempat.

Ada baiknya Anda memastikan bahwa toren air tersebut dapat disimpan dengan aman di area rumah tanpa mengganggu kegiatan Anda. Setiap toren selalu disertai dengan keterangan ukuran berupa diameter dan tinggi toren. Dengan begitu, Anda bisa menyesuaikan dengan ruang penyimpanan yang tersedia.

Tips terakhir yang tak kalah penting adalah pastikan tandon air yang Anda pilih sudah tersertifikasi. Tandon air yang baik menggunakan material yang sudah memenuhi SNI, Food Grade, dan BPA Free. Sebab, sangat mungkin terjadi korosi atau reaksi kimia yang menyebabkan adanya material toren yang larut dalam air.

Jika dikonsumsi, tentu bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Itulah mengapa memilih tandon air yang sudah tersertifikasi dapat menjamin keamanan air yang Anda gunakan.