Baca juga

Yogyakarta, Di Balik Julukan Kota Pelajar

Siapa yang tak kenal dengan Yogyakarta? Salah satu destinasi pariwisata, pusat kebudayaan dan tentunya surga penikmat kuliner. Tidak hanya itu, kota ini juga dikenal dengan sebutan sebagai Kota Pelajar.

Sebutan Kota Pelajar ini tentu tak terlepas dari sejarah kota Yogyakarta yang berkaitan erat dengan perkembangan pendidikan di Indonesia. Jauh sebelum kemerdekaan, sudah berdiri banyak pusat pendidikan di kota ini.

Hingga akhirnya pada tahun 1946, Presiden Soekarno meresmikan universitas pertama di Indonesia, yaitu Universitas Gadjah Mada. Tak heran jika kota ini kemudian mendapatkan julukan sebagai Kota Pelajar.

Tak Hanya sebagai Kota Pelajar, Kini Yogyakarta menjadi Tujuan Wisata Lokal dan Internasional

Wisata Alam

Salah satu wisata yang menarik bagi turis lokal maupun internasional, yaitu wisata alam juga banyak terdapat di Yogyakarta. Mulai dari perbukitan hingga pegunungan, barisan pantai bahkan tebing-tebing, semua ditawarkan oleh Yogyakarta. Cukup datang ke kota ini, kamu sudah bisa menikmati berbagai jenis wisata alam yang tentunya lebih murah dibanding wisata lainnya. Menarik bukan?

Jika wisata pantai sudah terlalu mainstream untuk kamu, kamu bisa mencoba Tebing Breksi sebagai pilihan destinasi wisata saat berkunjung kemari. Ada juga destinasi wisata alam yang belum terlalu ramai dikunjungi, yaitu Bukit Nglanggeran di Gunung Kidul. Meski belum banyak diketahui orang, bukit ini menawarkan pemandangan alam yang begitu memukau.

Wisata Budaya

Jalan-jalan sendirian? Tak perlu khawatir, Yogyakarta juga punya berbagai pilihan destinasi yang cocok untuk kamu yang suka bepergian sendiri. Apalagi untuk kamu yang hobi dengan seni dan kebudayaan, maka jenis wisata ini tentu akan sangat disukai.

Mendapatkan gelar sebagai Daerah Istimewa, tentu saja hal ini tidak bisa dipisahkan dengan keberadaan Keraton sebagai pusat budaya Yogyakarta. Kamu bisa mencoba datang ke tempat ini untuk mempelajari kebudayaan Jawa, khususnya Yogyakarta. Jika beruntung, kamu mungkin bisa menonton event yang sedang digelar disini.

Selain Keraton, kamu juga bisa mengunjungi beberapa museum yang ada di kota Yogyakarta. Salah satunya yang terletak di Jalan Kaliurang, dekat Gunung Merapi yaitu Museum Ullen Sentalu. Kamu juga bisa berkunjung ke salah satu desa yang terkenal akan wisata budayanya, yang bernama Desa wisata Tembi di Bantul.

Wisata Kuliner

Keberadaan Yogyakarta sebagai kota tujuan wisata terasa kurang lengkap tanpa adanya wisata kuliner. Kamu tidak perlu khawatir, sebaliknya, Yogyakarta dikenal kaya akan kuliner lokal yang hanya bisa kamu temui disini.

Salah satu yang digemari wisatawan adalah berburu gelato di Tempo Gelato. Harganya yang murah, pilihan rasa yang banyak dan unik, hingga rasanya yang enak membuat kamu akan selalu kangen dengan gelato satu ini.

Jika kamu pergi kemari untuk sekedar mencari suasana makan yang baru, pilihan kamu sudah tepat. Yogyakarta, melalui Kopi klotok menawarkan suasana makan yang jarang sekali ditemui di perkotaan, yaitu makan di area terbuka dengan pemandangan sawah.

Untuk penyuka kuliner lokal, maka belum lengkap jika ke Yogyakarta tanpa memakan gudeg asli kota ini. Bagaimana, tak heran ya kota ini digemari masyarakat lokal dan internasional sebagai tujuan wisata?

Tidak Lengkap Berlibur ke Yogyakarta tanpa Oleh-Oleh Khas Yogyakarta, Inilah 3 Oleh-oleh yang Paling Khas!

Bakpia

Belum lengkap rasanya pergi ke Yogyakarta tanpa membawa bakpia sebagai buah tangan. Ya! Kota Yogyakarta memang terkenal dengan bakpia sebagai salah satu ciri khasnya. Tapi, tahukah kamu? Sebenarnya, bakpia berasal dari Cina. Di Cina, bakpia merupakan kue dengan isian khas yaitu daging babi.

Di Yogyakarta sendiri, isian diganti menjadi kacang hijau. Sampai sekarang, para produsen bakpia masih terus berinovasi untuk menciptakan berbagai varian rasa baru. Kini, tak hanya isian kacang hijau saja, mulai dari keju, matcha, hingga cappucino bisa kamu temui sebagai varian rasa bakpia.

Gudeg

Selain bakpia, makanan yang paling khas dari kota Yogyakarta tentu saja adalah gudeg. Gudeg asli Yogyakarta terkenal dengan rasa khasnya yang lebih manis dibandingkan daerah lain. Berisikan sayur nangka muda atau gori, gudeg dilengkapi berbagai macam varian lauk, seperti ayam, telur, jeroan, dan lain-lain.

Satu yang tak boleh ketinggalan, yaitu krecek atau olahan kulit sapi. Perpaduan rasa gudeg yang manis dicampur dengan rasa krecek yang cenderung pedas dijamin membuat siapapun bakal ketagihan! Di kota asalnya ini, gudeg sendiri dibagi menjadi 2 jenis, yaitu gudeg basah dan gudeg kering. Kalau kamu, tim gudeg basah atau kering?

Batik Yogyakarta

Tak hanya makanan, satu lagi yang sangat khas dari Yogyakarta adalah batik. Berbeda dari kota lain di Indonesia, batik di kota ini didominasi dengan warna dasar putih dan hitam kebiruan. Perbedaan pemilihan warna ini menunjukkan bahwa batik tersebut khas Yogyakarta.

Selain perbedaan warna dasar, batik Yogyakarta juga memiliki motif khas. Terdapat banyak sekali pengembangan dari motif khas Yogyakarta, tetapi secara umum, motif batik Yogyakarta dibedakan menjadi motif geometris dan non geometris.

Beberapa contoh motif batik khas Yogyakarta antara lain motif parang, motif semen, motif lung-lungan dan lain lain. Motif khas Yogyakarta juga banyak terpengaruh oleh kebudayaan Hindu sehingga di beberapa motifnya terdapat gambar burung garuda, lidah api, dan simbol-simbol penuh makna lainnya.

10 Rekomendasi Oleh-Oleh Khas Yogyakarta, Enak dan Bikin Nagih

Bakpia Kencana

Rekomendasi pertama dari kami adalah Bakpia Kencana. Terhitung sebagai pendatang baru jika dibandingkan dengan bakpia pathok, Bakpia Kencana berhasil menaruh posisi di hati masyarakat penikmat bakpia. Salah satu ciri khas Bakpia Kencana jika dibandingkan dengan bakpia lainnya adalah kulit bakpia sangat tipis.

Tidak hanya itu, baik kulit maupun isian bakpia satu ini juga sangat lembut. Bakpia Kencana juga menyediakan berbagai macam varian rasa yang semuanya lezat. Mulai dari original, yaitu kacang hijau, kumbu hitam, ada juga keju, cokelat, susu hingga rasa-rasa kekinian seperti ubi ungu dan green tea. Tertarik untuk mencoba? Kamu harus coba deh!

Harga: Rp. 53.000-82.000

Gudeg Kaleng Bagong Yu Djum

Selanjutnya adalah Gudeg Kaleng Bagong. Jika kamu adalah penikmat Gudeg Yu Djum, saat ini kamu tidak perlu khawatir karena gudeg satu ini tersedia dalam kemasan kaleng bernama Gudeg Bagong. Tak perlu repot lagi untuk menjadikannya buah tangan bukan?

Meskipun dikemas dalam kaleng, gudeg ini dibuat tanpa menggunakan MSG dan bahan pengawet. Gudeg kaleng juga tahan lama hingga satu tahun selama kemasan belum dibuka.

Gudeg Kaleng Bagong menyediakan berbagai varian, seperti gudeg ayam suwir, gudeg sayap, gudeg telur dan lain-lain. Selain gudeg, penikmat krecek juga bisa memilih varian khusus krecek saja.

Harga: Rp. 28.000-55.000

Oseng Mercon Bu Narti

Kamu suka makanan pedas? Jika iya, perjalanan kamu ke Yogyakarta akan semakin lengkap dengan membawa oleh-oleh makanan pedas terkenal dari kota ini, yaitu Oseng Mercon Bu Narti. Seperti Gudeg Kaleng Bagong, Oseng Mercon Bu Narti menyediakan kemasan kaleng yang tahan hingga satu tahun jika kamu ingin membawanya sebagai buah tangan.

Terdapat berbagai varian lauk dalam kemasan Oseng Mercon Bu Narti sehingga kamu bisa menyesuaikan dengan seleramu. Ada oseng mercon ayam, sapi, ceker, hingga ikan cakalang dan cumi. Sesampainya di kota asalmu, kamu bisa langsung memakan oseng ini atau mencampurnya ke dalam masakanmu.

Harga: Rp. 37.000-80.000

Bakpia Kukus Tugu

Rekomendasi berikutnya adalah Bakpia Tugu. Meski sama-sama bakpia, Bakpia Tugu berbeda dari merk lainnya karena menawarkan varian yang tak biasa, yaitu bakpia kukus.

Bakpia ini memiliki daya tahan sampai enam hari dan disarankan untuk menyimpannya di kulkas. Berbagai varian rasa yang bisa kamu coba dari Bakpia Tugu, antara lain adalah kacang hijau, cokelat dan keju. Ada juga varian strawberry dan brownies lho!

Harga: Rp. 35.000-60.000

Cokelat Monggo

Tahukah kamu jika Yogyakarta juga memiliki cokelat produksi lokal? Jika belum tahu, maka kamu perlu menyimak rekomendasi kami satu ini, yaitu Cokelat Monggo.

Cokelat Monggo terbuat dari biji cokelat dengan kualitas tinggi dari Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Meski lokal dan berbahan lokal, Cokelat Monggo mempekerjakan ahli cokelat asli dari Belgia sehingga rasanya tidak perlu diragukan lagi.

Uniknya, Cokelat Monggo menyediakan juga varian cokelat khusus untuk orang yang sedang diet keto hingga penderita diabetes. Berdiri sejak tahun 2005, cokelat Monggo merupakan cokelat vegan dan juga sudah bersertifikasi halal.

Selain varian biasa, ada juga varian premium dari Cokelat Monggo, di antaranya adalah cokelat praline dan cokelat ganache (pasta buah).

Harga: Rp. 20.000-100.000

Yangko Aneka Rasa

Selain bakpia, satu lagi jajanan khas Yogyakarta yang berusia tua, yaitu Yangko. Yangko merupakan jajanan yang terbuat dari tepung ketan. Jika Cina memiliki kue mochi, maka Yogyakarta juga punya yangko.

Bedanya, bentuk yangko bukanlah bulat seperti kue mochi, melainkan kotak. Saat ini, tidak hanya varian kacang hijau, Yangko juga hadir dengan aneka rasa seperti strawberry, durian dan lain-lain. Yangko sendiri sudah hadir di Yogyakarta sejak tahun 1939 lho!

Harga: Rp. 19.000-50.000

Batik Kawung

Tak hanya makanan saja, kain batik juga bisa menjadi pilihan untuk kamu yang sedang mencari oleh-oleh khas Yogyakarta. Yogyakarta memang dikenal dengan banyaknya motif batik yang khas, tetapi ada satu yang cukup terkenal dan digemari, yaitu Batik Kawung. Apa ya Batik Kawung itu?

Masuk ke dalam jenis batik geometris khas Yogyakarta, Batik Kawung memiliki bentuk khas berupa bulatan yang merupakan kawung atau buah aren. Makna dibalik Batik Kawung adalah bahwa perbuatan baik tidak harus terlihat di mata orang lain, seperti buah aren.

Dalam pewayangan, tokoh yang biasanya mengenakan batik ini adalah Semar yang terkenal bijaksana. Sangat cocok bukan sebagai inspirasi oleh-oleh khas Yogyakarta untuk ayah atau ibumu?

Harga: Rp. 55.000-610.000

Batik Semen

Masih dengan rekomendasi oleh-oleh berupa kain batik, ada juga satu motif terkenal yaitu Batik Semen. Batik Semen dalam pewayangan seringkali dikaitkan dengan tokoh Rama pada kisah Ramayana yang terkenal baik dalam memimpin rakyatnya. Bagaimana? Sepertinya cocok untuk dijadikan oleh-oleh untuk orang yang kamu hormati, seperti atasanmu di kantor misalnya.

Tak seperti Batik Kawung, Batik Semen merupakan jenis batik non geometris. Sangat besar dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu, motif Batik Semen juga tidak terlepas dari simbol-simbol kehidupan seperti gunung, flora, fauna dan lain-lain. Makna di balik batik ini adalah tumbuh dan berkembang, tetapi bisa juga berarti kesuburan dan kemakmuran.

Harga: Rp. 120.000-225.000

Mamahke Jogja

Jika kamu bukan penikmat klasik, maka rekomendasi selanjutnya yang lebih kekinian bisa jadi pilihan yang tepat untukmu. Berdiri sejak 2017, Mamahke Jogja merupakan cake kekinian khas Yogyakarta milik artis Zaskia Mecca dan sang suami, Hanung Bramantyo.

Konsep dari Mamahke Jogja sendiri adalah memadukan bakpia yang klasik dengan cake kekinian yang banyak digemari. Terdapat delapan varian rasa yang ditawarkan, yaitu cheese, red velvet, double chocolate, green tea, choco banana, tiramisu, oreo cheese dan chocolate mocca.

Harga: Rp. 40.000-115.000

Kue Ogura Oma Opa

Rekomendasi terakhir dari kami adalah Kue Ogura Oma Opa. Sekilas, kue ini seperti cheese cake dengan tekstur yang sangat lembut seperti kue chiffon. Untuk varian rasa, terdapat beberapa varian, yaitu cokelat, keju, durian dan mix.

Harga: Rp. 30.000-60.000
From our editorial team

Bepergian ke Yogyakarta Tak Lengkap tanpa Oleh-Oleh Khas Yogyakarta

Dikenal sebagai kota pelajar, Yogyakarta tumbuh sebagai kota dengan berbagai pilihan destinasi wisata. Tidak hanya itu, wisata kuliner menjadi salah satu tujuan wisata di Kota Yogyakarta, baik oleh masyarakat lokal maupun internasional. Rasanya kurang lengkap jika bepergian kesana tanpa membawa oleh-oleh khas Yogyakarta. Tak perlu khawatir, karena Yogyakarta menyajikan banyak sekali pilihan oleh-oleh khas, mulai dari makanan asli hingga kekinian yang khas, hingga batik dengan motif khas.