10 Rekomendasi Makanan Thailand Khas yang Wajib Dicoba Saat Bertandang ke Negara Gajah Putih

Negara yang dikenal lewat kerajaan dengan tempat-tempat wisata eksotis ini memiliki sejarah yang menarik. Tidak pernah dijajah bangsa asing, Thailand menjadi negara yang patut kamu kunjungi di saat liburan. Negara dengan Bangkok sebagai ibu kota ini memiliki beberapa faktor yang menyebabkannya tak tersentuh oleh penjajah.

Pertama, Thailand bukanlah negara makmur dan tidak memiliki tanah subur sehingga hasil buminya tak menarik bagi penjajah. Kedua, pihak kerajaan sejak masa silam telah menjalin hubungan harmonis dengan negara asing lewat jalur pendidikan. Dan juga, letak negara yang geografis menjadikan Thailand sebagai pusat perlintasan kegiatan internasional semata, tanpa disentuh untuk dijajah.

Thailand memiliki masyarakat dengan ragam agama dan tidak memiliki agama resmi. Namun, pihak kerajaan Thailand dikabarkan harus beragama Buddha Theravada. Mayoritas masyarakat Thailand memeluk agama Buddha. Jumlah penganut agama Buddha di Negeri Gajah Putih ini sekitar 94,63 persen.

Setelah itu berturut-turut agama yang paling banyak dianut adalah Tao yang dianut penduduk beretnis Tionghoa Thai dan Islam yang dipegang oleh muslim dari kalangan etnis Melayu Thai.

Jika Indonesia memiliki nama lain sebagai Negeri Seribu Pulau, maka Thailand disebut sebagai rumah untuk ribuan kuil. Julukan ini tidak mengherankan mengingat Buddha adalah agama yang dianut sebagian besar penduduk Thailand.

Kamu akan menemukan kuil-kuil nyaris di setiap tempat bahkan dekat dengan perkotaan. Kuil-kuil ini pun menarik perhatian tidak hanya bagi penganut Buddha tetapi juga turis yang tertarik akan arsitektur bangunan indah atau cerita di baliknya.

Beberapa kuil yang terkenal di Thailand adalah Wat Arun di Bangkok, Wat Rong Khun di daerah Pa O Don Chai, Wat Suthat di Bangkok, Wat Phra Kaew di Bangkok, dan masih banyak lagi.

Tidak hanya lewat desain bangunan yang megah dan artistik, banyak turis yang tertarik berkunjung karena adanya patung Buddha besar dalam berbagai posisi. Di Wat Pho misalnya, terdapat patung Buddha yang sedang berbaring. Patung ini berukuran sangat besar dengan tampilan megah lewat warna keemasan didukung nuansa elegan lewat warna-warna emas pada kuilnya.

Negeri Gajah Putih adalah salah satu nama julukan bagi Thailand. Didukung mayoritas penganut Buddha, julukan ini berasal dari kepercayaan yang meyakini jika gajah adalah mahluk suci dan hal ini dapat terlihat dari banyaknya kesenian dan lukisan gajah yang mewarnai arsitektur bangunan kerajaan juga kuil.

Meski demikian, ternyata keberadaan gajah di Thailand berada di ambang kepunahan. Walau banyak yang menganggap gajah adalah hewan suci, tidak sedikit juga yang mencari gajah untuk diambil daging serta gadingnya. Perburuan gajah adalah tindakan illegal tetapi tampaknya hal tersebut tak menghentikan oknum pemburu karena gajah dapat terjual mulai dari harga Rp 287 juta. Bahkan, penis gajah saja bisa terjual dengan harga Rp 8,7 juta.

Salah satu keasyikan menyambangi negeri orang lain adalah keseruan berburu kuliner khas. Kamu mungkin pernah datang ke restoran yang menghadirkan menu makanan Thailand di Indonesia. Namun, tidak ada salahnya jika kamu bersantap di negara aslinya. Apalagi, harga makanan di negeri Gajah Putih ini juga cukup terjangkau.

Thailand sebagai salah satu negara yang bernuansa eksotis dengan iklim tropis, memiliki sumber alam yang tak berbeda jauh dari Indonesia. Kamu akan mudah menemukan rambutan dan mangga di negara ini, yang kemudian diolah menjadi camilan atau masakan sedap. Banyak stand makanan jalanan yang menawarkan berbagai hidangan menarik untuk dicoba.

Kamu bisa menemukan masakan dan kudapan umum seperti es krim kelapa dengan taburan kacang, bihun yang ditumis bersama daging, sate daging, dan lainnya. Tak hanya itu saja, Thailand juga punya kuliner ekstrem yang butuh keberanian untuk menjajalnya. Misalnya seperti, sate daging buaya, kalajengking, jangkrik, kodok goreng, serta larva goreng.

Kalau kamu tak bisa mencicipi kuliner Thailand yang ekstrem, kamu bisa beralih ke santapan segar mereka yang terbuat dari mangga segar. Buah mangganya saja yang dikenal dengan tekstur daging lebih lembut dan kulit yang berwarna senada.

Salah satu olahan mangga adalah mango sticky rice alias ketan yang biasanya disajikan bersama mangga berukuran besar. Selain itu, ada juga biskuit stik dengan rasa mangga yang manis dan bisa kamu dapatkan hanya dengan harga THB 33 atau sekitar Rp 15 ribu saja, loh.

Popularitas masakan Thailand satu ini telah mendunia dan dikenal di mana-mana termasuk di Indonesia. Rasa dari tom yam cenderung cocok di lidah orang Indonesia dengan nuansa asam pedas yang segar.

Tom yam adalah masakan dengan bahan dasar udang, daun ketumbar, jahe, cabai, kecap ikan, serai, daun jeruk limau. Masakan yang juga dikenal dengan nama tom nam ini dapat dihidangkan bersama nasi. Tom yam juga memiliki varian nama, tergantung bahan protein utama misalnya tom yam pa yang menggunakan ikan atau tom yam kai yang menggunakan daging ayam.

Menilik penelitian para ahli sejarah, masakan ini telah ada sejak sebelum abad ke-19 yang dihadirkan sebagai santapan keluarga Raja Thailand pada masa itu. Kemudian, tom yam merambah luas sehingga bisa disantap oleh berbagai kalangan. Resep asal masakan ini lalu diberikan secara resmi pada khalayak dari Maawm Sohm Jeen lewat buku bertajuk Tam Raa Gap Khao di tahun 1890.

Untuk menikmati seporsi tom yam segar di Thailand, kamu bisa bertandang ke P’ Aor yang berlokasi di 68/51 Soi Petchaburi 5 Street, antara Soi 5—7, Phaya Thai, Ratchathewi, Bangkok, Thailand. Kedai ini buka dari jam 10 pagi sampai jam 9 malam. Tom yum dipatok dengan harga THB 20 atau sekitar Rp 22.700 hingga THB 999 atau Rp 453.000.

Kamu juga bisa makan di Rung Rueng, Yana Restaurant, juga Banana Leaf yang membanderol tom yam mulai dari THB 140 atau sekitar Rp 63.000 hingga 200 THB atau sekitar Rp 90.000.

Kalau kamu pernah menonton acara aneka ria Running Man, kamu mungkin ingat pada kunjungan para member ke Thailand dan tantangan mereka saat berburu makanan khas Thailand. Pad thai menjadi salah satu makanan yang harus dicari oleh para anggota bersama bintang tamu.

Masakan ini memiliki arti “tumisan Thai” dengan bahan dasar kwetiau yang dipadukan bersama campuran telur, irisan tahu, dan dibumbui dengan kecap ikan serta gula merah lalu disajikan dengan kacang goreng juga irisan jeruk limau.

Sejarah pad thai bermulai ketika makanan ini diperkenalkan pada tahun 1930-an. Pada saat itu, pad thai hadir sebagai upaya pengurangan konsumsi beras serta disajikan untuk membangkitkan nasionalisme. Masakan ini memiliki cita rasa gurih bernuansa asam segar. Kamu bisa menemukan makanan ini dengan mudah baik di restoran atau stand makanan jalanan.

Jika sedang berada di Thailand, kamu bisa menyambangi Pad Thai Ship Samai, Lung-Pa Padthai, juga Biji Kopi by Dao. Pad thai dibanderol dengan harga mulai dari THB 40 atau sekitar Rp 18.000 hingga THB 250 atau sekitar Rp 113.000.

Satu lagi masakan Thailand yang cocok buat orang Indonesia, khao pad alias nasi goreng ala Thailand. Masakan satu ini berasal dari Thai tengah dan biasanya dibuat dari beras melati thailand kemudian disajikan dengan bumbu dari garam, gula, kecap, bawang putih, saus tomat lalu dicampur dengan telur dan berbagai daging pilihan. Khao pad dapat menjadi pilihan santapan di malam hari yang sesuai dengan selera Indonesia.

Khao pad mudah ditemukan di warung pinggir jalan atau juga di restoran. Kamu bisa membeli makanan lezat ini di penjual kaki lima dengan harga THB 25—30 atau sekitar Rp 11.000—Rp 14.000. Kamu juga bisa membelinya di Inter serta di ObAroi dengan harga THB 30—THB 150 atau sekitar Rp 13.000—Rp 68.000.

Mendambakan makanan segar dari aneka sayuran yang disajikan bersama perasan jeruk? Kamu bisa coba som tam. Makanan ini termasuk dalam kategori salad dan cocok buat kamu yang sedang mencoba mengurangi bobot tubuh.

Som tam terbuat dari buah pepaya yang dipadukan bersama tauge, kacang panjang, potongan tomat, cabai, udang kering, atau ada juga yang menggunakan ikan fermentasi untuk rasa khas yang kuat, kemudian ditambah perasan jeruk nipis.

Salad ala Thailand ini memiliki tekstur unik karena pepaya yang digunakan adalah pepaya yang masih hijau alias belum matang. Pepaya diparut dalam jumlah yang diinginkan kemudian disajikan bersama bahan lainnya. Pada pembuatannya, ada juga yang menumbuk parutan pepaya. Makanan ini bisa menjadi pilihan buat kamu yang tak ingin makan berat selama perjalanan wisata.

Tertarik mencoba? Kamu bisa datang ke Jalan Tani dan mendapatkan seporsi som tam dengan harga THB 40—THB 50 atau sekitar Rp 18.000—Rp 22.000. Jika kehabisan, kamu bisa beralih ke Pasar Akhir Pekan Chatuchak SomtumDer dan Udomsuk 19. Di tempat ini, kamu bisa mendapatkan som tam dengan harga THB 25—THB 300 atau sekitar Rp 11.000-Rp 136.000.

Masih lapar? Yuk, coba makanan yang memiliki warna lembut nan menggugah selera ini. Tom kha kai merupakan masakan yang memiliki cita rasa lebih pedas daripada tom yam. Cocok buat pecinta kuliner dengan rempah kuat, masakan ini memadukan santan untuk kuah dan tambahan daun jeruk sehingga aromanya menjadi khas nan segar. Tom kha kai memiliki arti lengkuas dan daging ayam sehingga nyaris bisa dipastikan kedua komponen ini selalu ada dalam penyajiannya.

Tampilan sup ini memang lebih kental dengan isi sayuran berpadu daging ayam serta jamur. Kamu bisa menikmati masakan ini dengan nasi agar lebih kenyang. Kabarnya, membuat tom kha kai tidak semudah tampilannya. Hanya mereka yang bisa menyeimbangkan rempah yang akan mendapat cita rasa sempurna dari tom kha kai: tidak terlalu manis atau terlalu pedas.

Untuk mencicipi semangkuk tom kha kai yang hangat dan lezat, kamu bisa mengunjungi beberapa tempat di Thailand. Pertama, kamu bisa bertandang ke Nalin Kitchen yang berlokasi di 1463 Charoenkrung Road Silom Bangrak, tepatnya di seberang Robinson Department Store—Bangrak, Bangkok. Harganya antara Rp 42.000 hingga Rp 99.000.

Kamu yang ingin menemukan cita rasa baru kari, bisa menjajal gaeng deng alias kari merah khas Thailand. Kari ini biasanya terbuat dari rempah-rempah, daging ayam, santan kelapa, gula palem, dan saus ikan sehingga menghasilkan cita rasa manis dan gurih. Salah satu keunikan gaeng daeng adalah hadirnya potongan nanas serta potongan bambu muda sehingga memberi nuansa segar saat menyantapnya.

Gaeng daeng bisa kamu santap bersama nasi hangat sebagai santapan makan siang di Thailand. Untuk mencicipinya, kamu bisa berkunjung ke Gedhawa, The Local, atau fieDie. Gaeng daeng dibanderol mulai dari THB 40 atau sekitar Rp 18.000 hingga THB 300 atau sekitar Rp 136.000.

Massaman curry atau kari massaman memiliki warna lebih lembut dan tak kalah menggoda untuk dicoba. Masakan ini telah dikenal sejak abad ke-17 dan menggunakan daging sapi sebagai bahan utamanya. Kaya rempah, rasa kari massaman cenderung cocok di lidah orang Indonesia sehingga bisa menjadi santapan pilihan saat berkunjung ke negeri Gajah Putih.

Kari massaman umumnya terbuat dari bahan-bahan kapulaga, jintan putih, kayu manis, berpadu dengan daging sapi, wortel, dan kentang. Masakan yang juga masuk dalam jajaran makanan terenak di Asia versi CNNGo dan mendapat pengaruh dari kuliner Melayu ini bisa kamu temukan cukup mudah di Thailand.

Jika kebetulan kamu seorang vegan, kamu tetap bisa mencicipi kari massaman ini, kok! Kamu dapat bertandang ke May Veggie Home dan cicipi varian kari massaman yang dapat dinikmati dengan harga mulai dari THB 149 atau sekitar Rp 68.000 hingga THB 220 atau sekitar Rp 100.000.

Penggemar daging sepertinya tak bisa menahan godaan untuk mencicipi makanan Thailand yang satu ini. Gai yang adalah makanan berupa ayam bakar utuh yang terbuat dari ayam berpadu rempah-rempah kemudian dibakar.

Makanan satu ini cocok disantap bersama keluarga atau teman-teman karena porsinya besar. Hidangan ini berasal dari Laos tapi kemudian dikenal juga di Thailand dan bisa kamu dapatkan dengan mudah di jalan-jalan di Thailand. Gai dapat kamu santap langsung dan biasanya disajikan bersama sambal atau bumbu pelengkap lain.

Jika ingin mencoba, kamu bisa datang ke Sukhumvit 63 Road (Ekkamai), Bangkok dan mendapatkan seporsi gai yang dinikmati bersama roti renyah dengan susu kental atau es krim cokelat. Harganya mulai dari THB 60 atau sekitar Rp 27.000 hingga THB 200 atau sekitar Rp 100.000.

Khao soi gai merupakan varian kari yang berasal dari Myanmar kemudian dimodifikasi sesuai selera penduduk Thailand. Makanan ini terbuat dari mi kuning yang disajikan bersama kuah santan. Biasanya, khao soi gai dihidangkan bersama irisan bawang merah, cabai, acar timun, daging ayam atau daging sapi, serta jeruk nipis.

Jika penasaran, kamu bisa mengunjungi Krua Kon Dee yang berlokasi di Behind The Nine on Rama 9, Soi 41. Tempat ini buka dari hari Senin sampai Minggu mulai dari jam 10 pagi sampai jam 8 malam. Harganya cukup terjangkau yakni sekitar THB 50 atau setara dengan Rp 23.000.

Merasa pusing selama perjalanan dan ingin makan makanan yang lembut seperti bubur? Kamu bisa menjajal khao tom gai. Masakan ini adalah bubur nasi yang diolah bersama daging atau bahan makanan laut. Makanan ini tidak hanya lezat tapi juga cocok disantap oleh kamu yang sedang tidak enak badan atau dalam masa pemulihan pasca sakit.

Khao tom gai tidak hanya disajikan dengan ayam tapi bisa juga dengan ikan atau udang segar. Masakan ini bisa menjadi pilihan santapan di malam hari dengan porsi yang tidak terlalu berat.

Jika ingin mencobanya, kamu bisa bertandang ke 243 Phra Sumen Rd., Wat Bowon Niwet, Phra Nakhon yang buka dari jam 4 sore hingga jam 3 pagi, setiap hari. Satu porsi khao tom gai dibanderol dengan harga sekitar THB 80 atau sekitar Rp 37.000.