Hindari 3 Dampak Pemberian Teh untuk Anak dan Berikan 4 Rekomendasi Minuman yang Cocok untuk Anak Ini

Hindari 3 Dampak Pemberian Teh untuk Anak dan Berikan 4 Rekomendasi Minuman yang Cocok untuk Anak Ini

Teh dikenal sebagai minuman yang menyehatkan dan tentu saja bisa dikonsumsi oleh remaja dan dewasa. Namun tidak jarang ada juga yang memberikan teh pada bayi. Sebenarnya aman atau tidak, sih? Simak penjelasannya bersama BP-Guide yuk!

Berbeda dengan Orang Dewasa, Anak-anak Terlebih Lagi Bayi Tidak Disarankan Mengonsumsi Teh Terlalu Banyak

Teh adalah minuman yang lumrah dikonsumsi siapa saja. Minuman yang satu ini dipercaya baik untuk kesehatan sehingga banyak orang mengonsumsinya setiap hari sebagai rutinitasnya.

Saat masuk angin atau mungkin saat cuaca dingin, umumnya kita memilih untuk minum teh hangat. Minuman ini dianggap bisa bikin badan jadi lebih hangat dan terbebas dari masuk angin. Ada juga orang tua yang menerapkan hal ini pada anak bayinya.

Maksudnya mungkin baik yakni supaya anak jadi merasa hangat dan bisa mendapat manfaat baik dari teh. Namun rupanya pemberian teh pada bayi tidak disarankan loh. Apalagi jika jumlah konsumsinya terlalu banyak.

Panduan Memberikan Teh untuk Anak

Perhatikan Jumlah Sekali Minum

Anak kecil boleh saja diberikan teh namun tentu saja jumlahnya harus sangat dibatasi. Sebaiknya untuk anak cukup sekali saja minum teh dalam satu hari. Untuk jumlah maksimal yang boleh dikonsumsi sebaiknya hanya satu cangkir kecil. Dalam satu cangkir kecil, asupan kafeinnya tidak melebihi 2,5 mg per kilogram berat anak. Jika anak bayi terlalu banyak mengonsumsi teh, maka ada efek buruk bagi kesehatannya. Maka dari itu sebaiknya patuhi aturan yang satu ini ya.

Jangan Terlalu Pekat

Anak balita boleh saja minum teh, hanya saja perlu diperhatikan beberapa hal seperti misalnya kepekatan teh yang akan diminum. Hindari memberikan teh yang terlalu pekat pada anak. Untuk anak cukup seduh 1 atau 2 menit saja. Semisal memakai teh celup, maka celup beberapa kali saja jangan sampai terlalu hitam.

Hindari mendiamkan teh celup dalam gelas hingga berwarna pekat. Makin pekat warna tehnya maka makin banyak kandungan zat yang tidak seharusnya dikonsumsi si kecil. Usai menyeduh teh, sebaiknya langsung dihabiskan. Karena teh yang diseduh berkali-kali sebenarnya sebagian besar antioksidannya sudah habis.

Kapan Diberikan?

Bagi orang dewasa, teh bisa diminum kapan saja. Pagi sebelum beraktivitas, siang kala cuaca dingin, atau bisa juga sore kala sedang bersantai bersama keluarga. Jadwal minum teh untuk orang dewasa bisa disesuaikan kapan saja diinginkan.

Namun beda dengan anak kecil ya, karena tidak bisa asal dan sembarangan saja memberikannya. Teh untuk anak bisa diberikan di antara waktu makan. Hindari mengonsumsi teh bersamaan dengan waktu makan. Tidak baik juga untuk memberikan teh setelah makan. Ini supaya anak terhindar dari gangguan penyerapan nutrisi makanan.

Sebaiknya teh juga tidak diberikan saat mendekati jadwal minum susu. Ini karena teh bisa mengikis kalsium dan gizi susu. Hindarkan juga memberikan teh sebelum tidur. Ini karena teh mengandung kafein sehingga akan membuat anak jadi sulit tidur usai meminumnya.

Jangan Ditambahkan Gula

Teh adalah minuman yang lumrah disajikan dengan gula. Teh yang dikombinasikan dengan gula memang memiliki rasa yang enak dan bikin nagih. Namun, sebaiknya teh disajikan dengan sedikit gula atau bahkan tidak sama sekali. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi penumpukan kalori dalam tubuh si kecil. Jika kalori menumpuk, maka anak jadi hiperaktif. Maka sedini mungkin ajarkan anak untuk tidak terlalu gemar minum sesuatu yang terlalu manis, ya.

Bahaya Pemberian Teh yang Berlebihan

Kandungan Kafein dan Tanin


Di dalam teh terkandung kafein dan juga tanin. Kedua zat inilah yang membuat teh jadi bahaya untuk anak jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Kafein akan memberi dampak buruk untuk pertumbuhan bayi. Zat yang ada dalam kafein bisa mempengaruhi susunan saraf otak anak di mana sistem kerjanya akan berbeda. Kafein bisa membuat anak sulit tidur, padahal tidur adalah aktivitas penting untuk tumbuh kembang otak anak.

Tanin adalah zat lain dalam teh. Zat ini bisa menyerap kandungan zat besi dalam tubuh. Saat mineral besi dalam tubuh diikat tanin, maka tubuh bayi bisa mengalami defisiensi vitamin yang justru sangat penting untuk tumbuh kembangnya.

Teh Membutuhkan Waktu Lebih Lama untuk Mengendap

Alasan selanjutnya mengapa teh buruk untuk anak adalah karena teh membutuhkan waktu lama untuk mengendap. Kafein merupakan zat yang mudah diserap usus. Sayangnya zat ini tidak mudah dikeluarkan tubuh lewat air seni. Kadar kafein yang diserap darah bisa mengendap dalam waktu lama sebelum bisa terbuang bersama urin.

Untuk orang dewasa, kafein dari teh bisa dikeluarkan melalui air seni usai 5 atau 6 jam lamanya. Sementara untuk anak kecil memakan waktu lebih lama yakni 14 jam hingga kadar kafeinnya bisa keluar dari urin. Ini karena tubuh bayi masih kesulitan memetabolisme kafein yang masuk dalam tubuh.

Disfungsi Ginjal

Alasan berikutnya mengapa teh kurang baik untuk anak adalah karena teh membahayakan ginjal anak. Fungsi ginjal anak akan bekerja dengan kurang baik saat terlalu banyak minum teh. Fungsi organ anak belum sempurna jika dibanding organ orang dewasa. Rasa pahit pada teh akan memberatkan kerja ginjal dan juga bisa mengganggu sistem penyerapan nutrisi di saluran cerna anak. Jika sistem cerna terganggu, maka dipastikan penyerapan nutrisi yang penting bagi pertumbuhannya akan terganggu pula.

Produk Minuman yang Sesuai untuk Bayi

ASI

Bayi sebaiknya memang hanya mengonsumsi sesuatu yang dianjurkan. Salah satunya adalah ASI. Susu yang diproduksi ibu merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat. ASI diproduksi karena pengaruh hormon prolaktin dan oksitosin setelah kelahiran bayi.

Dalam ASI terdapat banyak immunoglobulin IgA. Kandungan tersebut baik untuk membangun sistem imun pada bayi guna melawan penyakit. Dalam ASI juga terkandung antibodi yang membantu bayi melawan bakteri ataupun virus. ASI kaya akan nutrisi yang lengkap untuk bayi sehingga bisa mendukung tumbuh kembangnya.

Susu Formula

Tidak semua ibu beruntung bisa menyusui bayinya. Ada juga beberapa ibu yang karena hal-hal tertentu jadi tidak bisa menyusui bayinya. Namun jangan khawatir, Anda bisa berikan susu formula pada bayi Anda. Pemberian susu formula bisa untuk mendukung pemberian ASI pada bayi. Selain itu bagi ibu yang memiliki masalah medis tertentu, susu formula juga akan sangat membantu bagi tumbuh kembang bayi.

Jangan asal pilih susu formula ya, karena bisa berakibat pada kesehatan bayi Anda. Periksa kandungan susu formula apakah sudah tepat dengan kebutuhan bayi. Cek kandungan nutrisi dalam susu formula seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Selain itu pastikan pada kemasan susu ada tertulis bahwa produk tersebut cocok untuk dikonsumsi bayi baru lahir.

Air Putih

Air putih merupakan asupan penting manusia. Air putih bisa mulai diberikan saat anak menginjak usia di atas 6 bulan. Namun frekuensi dan jumlah pemberian air putih juga harus dikontrol ya. Jangan terlalu banyak memberikan air putih pada bayi. Ini karena bisa membuat bayi jadi mudah kembung. Selain itu air putih bisa juga membuat bayi sakit perut atau tidak mau minum ASI. Terlalu banyak air putih juga bisa mengganggu proses penyerapan nutrisi dari ASI.

Jus Buah dan Sayur

Sejak dini, anak bisa dikenalkan pada jus buah dan juga sayur. Ini karena dalam sayur dan buah terkandung serat, vitamin, dan mineral yang tinggi. Asupan serat yang mencukupi adalah salah satu faktor penting untuk mendukung proses tumbuh kembang anak.

From our editorial team

Teh, Suguhan Minuman Praktis dan Enak di Segala Suasana

Teh adalah minuman umum dalam keseharian kita. Di cuaca panas kita bisa meneguk es teh untuk menyegarkan tenggorokan. Di cuaca dingin, kita bisa menyeruput teh panas untuk membuat tubuh jadi lebih hangat. Teh bisa disajikan pada siapa saja, namun untuk anak-anak batasi pemberiannya agar tidak memberi dampak negatif pada pertumbuhannya.