Sering Lemas dan Letih? Mungkin Tubuhmu Kurang Darah

Sumber gambar healthline.com

Sering merasa lemas, letih, mudah lelah, hingga prokdutivitas kerja menurun? Hmm, mungkin kamu sedang mengalami gejala gangguan kesehatan tertentu. Misalnya saja kurang tidur, lembur, stres, sampai kurang darah.

Tubuh yang mudah lelah tidak boleh diabaikan lho. Jangan menganggap enteng hanya karena tubuh bisa segar kembali setelah beristirahat dan mengonsumsi vitamin. Cari tahu apa yang menyebabkan tubuh terasa sangat lemas, sehingga jika ada penyakit serius atau berbahaya dapat segera ditangani.

Dalam Bahasa Awam, Anemia Dikenal dengan Istilah Kurang Darah

Sumber gambar webmd.com

Kurang darah atau anemia pasti sudah sangat familiar di telinga. Anemia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan jumlah sel darah merah yang sehat. Sel darah merah bertugas untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Oleh sebab itu jika penyakit ini disepelekan, penderitanya bisa mengalami gangguan kesehatan yang lebih parah lagi. Ciri-ciri penderita anemia adalah tubuh terasa lemas, wajah pucat, dan kepala terasa pusing.

Anemia sendiri bisa dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu: anemia akibat penurunan produksi sel darah merah, anemia akibat pendarahan, dan anemia akibat sel darah merah mudah rusak.

Mengapa Seseorang Bisa Terkena Anemia? Cari Tahu Dulu Penyebabnya yang Pasti

Penderita Talasemia

Sumber gambar economictimes.indiatimes.com

Pernah dengan tentang talasemia? Talasemia adalah penyakit genetik yang sangat berbahaya dan bisa mengancam nyawa penderitanya. Penyebab penyakit ini adalah sel darah merah tidak dapat bekerja secara maksimal. Gangguan produksi sel darah merah pada penderita talasemia juga menyebabkan seseorang menderita anemia hingga kematian.

Ada 2 jenis talasemia yang perlu diketahui, yaitu talasemia mayor dan talasemia minor, sesuai dengan tingkat keparahan penyakitnya. Jika ada riwayat penderita talasemia dalam keluarga, maka ada kemungkinan anggota keluarga yang lain akan menderita penyakit serupa.

Tubuh Tidak Cukup Memproduksi Sel Darah Merah

Sumber gambar konilife.com

Penyebab anemia lainnya adalah defisiensi atau produksi sel darah merah dalam tubuh sangat rendah. Penyakit ini disebut dengan anemia aplastik. Penderita anemia aplastik biasanya merasakan gejala umum anemia seperti tubuh terasa lemah, pusing, sesak napas, dan kelelahan berlebihan.

Sedangkan penyebabnya antara lain penyakit autoimun, efek samping penggunaan obat-obatan tertentu, paparan zat kimia beracun, dan infeksi.

Pendarahan

Kehilangan banyak darah atau pendarahan juga bisa menyebabkan anemia. Karena wanita lebih sering mengalami pendarahan dibandingkan dengan pria, jumlah penderita anemia didominasi oleh kaum hawa.

Misalnya ketika mereka menstruasi dan melahirkan, yang menyebabkan darah keluar dari tubuh dalam jumlah banyak. Penyebab lain yang bisa memicu pendarahan adalah kanker, wasir, bisul, dan penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).

Rendahnya Asupan Zat Gizi Makanan untuk Pembentukan Hemoglobin/HB

Sumber gambar healthline.com

Agar tubuh memiliki stok sel darah merah yang cukup, pembentukannya harus ditunjang dengan asupan makanan yang bergizi. Inilah yang paling sering menyebabkan anemia pada masyarakat awam. Kurangnya zat besi yang masuk ke dalam tubuh membuat seseorang mudah menderita anemia.

Saat tekanan darah menurun, konsumsi banyak makanan dan minuman yang kaya zat besi seperti susu, makanan berkalsium, kopi, teh, antasida, dan suplemen kalsium lainnya. Perhatikan juga asupan vitamin B12 dan folat yang bisa mendorong pembentukan sel darah merah. Kedua vitamin tersebut dapat ditemukan pada sayuran hijau, kacang kering, buah-buahan, dan lain sebagainya.

10 Rekomendasi Makanan Berikut Ini Sangat Baik dan Tepat Sebagai Makanan Penambah Darah

Daun Singkong

Daun singkong adalah salah satu sayuran favorit masyarakat Indonesia. Siapa sangka sayuran sederhana ini punya banyak manfaat, seperti menambah darah pada tubuh manusia.

Daun singkong memiliki kandungan yang cukup lengkap seperti vitamin A, B1, B12, dan C serta kandungan mineral seperti kalsium, fosfor, dan zat besi yang sangat dibutuhkan untuk menambah darah.

Namun dalam pengolahannya, hindari menumis dan menggoreng daun singkong karena dapat menurunkan kandungan zat besi di dalamnya. Pilih daun singkong yang masih muda karena lebih kaya kandungan zat tersebut di atas.

Jeroan

Meski banyak orang yang tidak suka jeroan hewan karena amis, sebagian orang mengonsumsinya untuk alasan kesehatan lho. Jeroan hewan seperti ati ampela, babat, paru, dan usus sangat bermanfaat bagi penderita anemia.

Makanan tersebut kaya akan kandungan vitamin A, B6, B12, zat besi, dan fosfor yang sangat penting untuk meningkatkan pembentukan sel darah merah. Setiap 100 gram hati sapi mengandung 6,5 mg zat besi yang sama dengan 36% kebutuhan zat besi harian tubuh.

Namun bagi penderita asam urat, kolesterol, dan darah tinggi, jeroan adalah makanan yang harus dihindari.

Kacang Hijau

Kacang-kacangan adalah jenis makanan berikutnya yang dapat meningkatkan produksi sel darah merah dalam tubuh. Semua jenis kacang-kacangan mulai dari kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, hingga kacang almond baik untuk dikonsumsi. Kandungan zat besi dalam kacang adalah komponen utama pembentukan sel darah merah dalam tubuh.

Dari semua jenis kacang yang ada, kacang hijau memiliki kandungan zat besi yang paling tinggi. Itulah mengapa penderita anemia sangat disarankan untuk mengonsumsi air rebusan kacang hijau secara teratur.

Buah Delima

Konsumsi makanan yang kaya zat besi adalah solusi terbaik bagi setiap penderita anemia untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dalam tubuh. Buah delima yang manis ini ternyata juga kaya akan zat besi. Dalam setiap 100 gram buah delima terdapat 0,3 mg zat besi yang bisa meredakan anemia.

Kandungan lain dalam buah delima yang baik untuk kesehatan antara lain vitamin B kompleks, C, E, K, dan folat. Selain itu buah delima juga memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan teh hijau. Ibu hamil sangat disarankan untuk mengonsumsi buah delima secara teratur untuk meningkatkan sel darah merahnya.

Madu

Madu sudah dikenal khasiatnya sebagai obat untuk berbagai macam penyakit, tidak terkecuali anemia. Kandungan zat besi di dalam madu sangat tinggi, sehingga dapat memicu peningkatkan sel darah merah dalam tubuh. Konsumsilah madu bersama dengan minuman favorit seperti jus lemon untuk mengatasi gejala anemia yang muncul.

Madu aman dikonsumsi oleh siapa saja, termasuk ibu hamil dan menyusui. Konsumsi madu secara teratur bisa meningkatkan kesehatan tubuh.

Kismis

Kismis terbuat dari buah anggur yang dikeringkan. Kismis bisa menjadi makanan untuk meredakan anemia karena kandungan zat besinya tinggi. Dalam 100 gram kismis terdapat 3 mg zat besi.

Makanan ini juga tidak perlu dikonsumsi sendirian. Kismis lezat dijadikan sebagai topping untuk yoghurt, es krim, dan kue. Jika gejala anemia mulai kambuh, segera konsumsi kismis untuk menambah jumlah darah dalam tubuh.

Ikan Salmon

Kalau bicara tentang ikan salmon, hal pertama yang terlintas pastilah makanan ini merupakan suplemen otak yang baik. Ikan salmon memang menjadi sumber asam lemak omega 3 yang terbaik untuk menutrisi otak. Namun kandungan dan manfaat ikan salmon tidak hanya itu.

Ikan salmon juga kaya kandungan vitamin B1, D, dan selenium yang bisa memicu peningkatan produksi darah dalam tubuh. Selain itu kandungan kolesterol di dalam ikan salmon sangat rendah, jadi aman dikonsumsi siapa saja. Pilih ikan salmon yang sehat dan bebas dari pencemaran laut, ya.

Kurma

Kurma adalah buah yang sangat populer, terutama di kalangan umat Islam. Di Indonesia sendiri kurma identik sebagai oleh-oleh saat pulang dari umroh atau ibadah haji. Rasa kurma yang manis namun tidak enek membuat buah ini disukai banyak orang.

Konsumsi kurma bagi penderita anemia sangat disarankan karena kandungan zat besinya sangat tinggi. Setidaknya konsumsi kurma sebanyak 3-5 butir sehari secara rutin. Kandungan mineral lain seperti fosfor dan kalsium juga sangat penting untuk produksi sel darah merah dalam tubuh.

Yoghurt

Sumber gambar medicalnewstoday.com

Yoghurt adalah produk fermentasi susu sapi dengan rasa asam yang khas. Teksturnya sangat kental dan lezat lho. Yoghurt banyak dijual di pasaran sebagai minuman dengan berbagai tambahan rasa seperti stroberi, cokelat, vanilla, blueberry, dan masih banyak lagi.

Mengonsumsi yoghurt dapat membantu penderita anemia meningkatkan jumlah darahnya. Yoghurt memiliki banyak kandungan kalsium, protein, dan vitamin B12 yang bisa membentuk pembentukan sel darah merah. Bakteri baik yang ada pada yogurt juga dapat menyehatkan pencernaan karena bisa membersihkan usus besar.

Kerang

Mengonsumsi kerang sangat dianjurkan bagi penderita anemia. Selain bisa meredakan anemia, kerang juga bisa menjaga kesehatan jantung. Konsumsi 100 gram kerang dapat memenuhi kebutuhan zat besi tubuh seharian.

Tetapi hati-hati ya, sama seperti kebanyakan seafood, kerang juga mudah menyebabkan alergi. Bagi pencinta kerang, pilih kerang budidaya yang lebih aman karena tidak tercemar dengan zat-zat berbahaya di lautan.

From our editorial team

Jika Anemia Tidak Kunjung Sembuh, Segera Periksa ke Dokter

Anemia bukan penyakit yang bisa disepelekan. Mengonsumsi makanan penambah darah hanya sebagai bentuk pencegahan agar tekanan darah tidak terus menurun dan tubuh bisa kembali bertenaga untuk melakukan aktivitas. Namun jika anemia tidak membaik, jangan tunda untuk periksa ke dokter, ya. Semoga daftar makanan penambah darah dari BP-Guide di atas bisa membantu kamu yang menderita anemia.