Bali Tidak Hanya Punya Pantai dan Laut
Halo! Buat kamu yang ingin berlibur, mungkin kamu sudah membayangkan Bali sebagai tempat tujuan. Buat kamu yang ingin ke Bali, di benakmu Bali itu pasti sangat identik dengan laut dan pantai.
Memang tidak aneh, kok. Bali sudah begitu dikenal dengan pantai dan laut, sunset dan sunrise, hingga yang datang kebanyakan ingin berjemur atau berolahraga air.
Namun, sebaiknya kamu juga tahu keindahan Bali tidak terbatas sampai situ saja. Bali juga punya wilayah pegunungan dan dataran tinggi yang indah, serta pastinya tak kalah menarik dibandingkan pantai. Mau tahu apa saja? Nah, berarti kamu memang perlu baca artikel ini supaya nanti wilayah eksplorasimu bukan sekadar Pantai Kuta atau Pantai Sanur saja.
Wisata Unik di Bali untuk Pengalaman Baru Tak Terlupakan
Saking sudah terbiasanya ke Bali, sebagian orang memang merasa Bali sudah tidak istimewa lagi, lantaran mereka sudah merasa terlalu sering berkunjung. Bukan hanya orang Indonesia yang gemar ke Bali, tetapi wisatawan mancanegara juga sudah banyak yang tahu tentang kawasan ini.
Sayangnya, ternyata sebagian dari mereka yang berpikir demikian justru ada yang belum mengetahui bahwa ada tempat wisata di Bali yang berbeda dari yang mereka pernah singgahi. Memang sih, wilayah eksplorasi para traveler bisa dibilang tidak merata. Apalagi, bagi mereka yang menggunakan jasa agensi yang kerap menjadikan pantai-pantai yang sudah terlalu umum sebagai tujuan utama, seperti Pantai Kuta, Pantai Sanur, atau Besakih.
Bagi kamu yang merasa menyukai Bali, alangkah baiknya untuk mengunjungi juga beberapa objek wisata yang unik di Bali selain pantai dan laut untuk memperkaya pengalaman wisatamu!
Tips Berwisata Unik di Bali
Bebaskan Dirimu
Salah satu alasanmu berlibur tentu untuk keluar dari rutinitas yang monoton, bukan? Nah, untuk itu kamu perlu bersikap lebih santai, nikmati setiap menit sepanjang waktu liburanmu. Lepaskan setiap tekanan pekerjaan agar nanti begitu kembali ke aktivitas rutin, kamu menghadapinya dengan dirimu yang baru!
Berwisata Sekaligus Menambah Wawasan
Berwisata ke Bali memang sepantasnya menambah wawasanmu. Kalau kamu sudah begitu sering singgah di pantai, cobalah ulik lagi tempat-tempat wisata menarik lain. Menarik bukan hanya untuk kesenangan dan hiburan seperti berjemur atau beristirahat, tetapi juga memperkaya pemahaman akan hidup yang kita jalani.
Contohnya saja, sebenarnya di Bali banyak kegiatan seni yang menjadi potensi wisata. Masyarakat Bali memang sebagian besar menganut agama Hindu. Mereka bertumbuh di tengah adat, selera seni, sekaligus budaya yang khas yang mungkin juga jarang kamu temui di tengah aktivitas sehari-hari. Di Bali banyak sekali workshop hasil kerajinan tangan hasil karya masyarakat Bali, seperti pembuatan ukiran, patung-patung, baik dengan media kayu atau batu, dan sebagainya. Jika dibandingkan dengan aktivitas masyarakat Jakarta, misalnya, tentu akan terasa sekali bedanya, bukan?
Selain dengan mengamati kehidupan masyarakat asli Bali, kamu juga bisa menyaksikan pergelaran seni seperti tari Ramayana, tari Kecak, dan sebagainya yang sering diadakan. Semua itu tentu sedikit banyak membuka wawasan dan cakrawala berpikir. Satu lagi, jika kamu berkunjung ke Museum Geopark, kamu akan menyaksikan video simulasi pembentukan alam semesta, terbentuknya bumi, terjadinya tsunami, dan pergerakan lempeng bumi.
Tantang Adrenalinmu
Sekali-sekali, kamu bisa lho melakukan aktivitas yang sedikit menantang, mulai dari mencoba jenis makanan baru sampai mencoba olahraga ekstrem seperti surfing, rafting, parasailing, bahkan jump cliff di air terjun. Dengan menantang diri sendiri, kamu pun tidak merasa liburanmu begitu-begitu saja. Toh, Bali bukan juga sekadar tempat elok yang penuh spot-spot menarik buat berfoto buat pamer foto selfie, kan?
Memacu adrenalin bagi kamu yang muda pada dasarnya akan menstimulasi sirkulasi darah dan oksigen dengan memacu denyut jantung dan meluaskan ruang pernapasan. Oksigen akan lancar terdistribusi di dalam tubuh. Aktivitas ini juga mencegah terjadinya penyumbatan darah, lho. Dampaknya, kamu akan benar-benar merasa plong jika kamu memberanikan diri menikmati tantangan adrenalin ini. Fisik sehat, mental juga kembali segar.
Mencoba Spiritual Journey
Nah, ini satu lagi alternatif buat kamu yang ingin perjalanan ke Bali terasa beda. Bukan sekadar untuk berjemur sinar matahari di pantai atau mencari spot-spot cantik buat melepas ketegangan rutinitas. Selain alam, Bali bukan cuma menyediakan wisata seni dan spiritual.
Agak berbeda dari perjalanan wisata pada umumnya, dengan mengambil kesempatan ini kamu akan merasakan ketenangan dan energi positif yang lebih besar. Perjalanan wisata spiritual justru akan membuatmu berpikir dan menemukan alasan bersikap positif. Asik, ya? Untuk melepas penat karena aktivitas kerja yang penuh tekanan, wisata spiritual bisa menjadi solusi.
Selain itu, wisata spiritual yang sangat erat dengan keutuhan adat istiadat dan norma masyarakat setempat ternyata justru membantu melestarikan alam juga. Dengan cara apa? Wisata jenis ini tidak menuntut adanya sarana dan akomodasi komersial. Wisata ini justru mengajak kamu menikmati secara positif sarana yang sudah ada secara tidak berlebihan. Sepertinya menarik, ya?
Daftar 10 Tempat Wisata Unik di Bali yang Keren dan Asyik Banget
Bunut Bolong
Bunut Bolong terletak di Pekutatan, Jembrana. Dengan berkendara dari Denpasar, perjalanan ke tempat wisata unik ini bisa kamu tempuh selama 2 jam atau 1 jam dari Pelabuhan Gilimanuk. Yang menarik dari Bunut Bolong adalah alamnya yang sangat alami dan asri. Bunut Bolong pada dasarnya hanyalah sebuah pohon besar dengan lubang besar di tengahnya. Saking besarnya, lubang tersebut bisa dilalui 2 mobil bersamaan!
Selaini itu, hal lain yang menjadikan Bunut Bolong tempat wisata yang menarik dikunjungi adalah suasananya yang tidak terlalu ramai. Lubang pohon yang pada akhirnya menjadi akses kendaraan itu saat ini bisa dilalui juga oleh bus besar. Pengendara tidak perlu khawatir karena daerah yang sudah menjadi akses kendaraan itu sudah diaspal.
Selain keunikan pohon besar yang terdapat lorong di bawahnya, di kawasan wisata Bunut Bolong, tepatnya di sebelah barat terdapat hamparan hutan membentang. Selain hutan yang indah, di kawasan ini terdapat perkebunan cengkeh. Wisata alam di sini dikelola dengan baik dengan disediakannya fasilitas untuk keperluan pengunjung, seperti toilet. Ada pula restoran, penginapan berfasilitas lengkap, dan kios yang menjual suvenir.
Pohon bunut sendiri memiliki nama latin Ficus Glabella. Bunut bolong ini diperkirakan usianya sudah ratusan tahun. Warga sekitar banyak yang meyakini bahwa sekitar pohon bunut bolong ini adalah wilayah yang sakral, angker, dan memancarkan aura magis. Apakah kamu percaya juga?
Percaya atau tidak, warga sekitar nyatanya selalu melarang keras iringan pengantin atau mereka yang sedang honeymoon melintasi lorong Bunut Bolong. Menurut kepercayaan mereka, rombongan pengantin atau pasangan honeymoon yang mengabaikan peringatan itu biasanya akan mengalami kecelakaan dalam perjalanan itu atau rumah-tangga yang tak langgeng.
Pura Lempuyang Luhur
Tempat wisata unik di Bali lainnya adalah Pura Lempuyang Luhur. Pura ini berlokasi di sebelah timur Bali, yaitu Kabupaten Karangasem. Pura ini menurut perkiraan sudah didirikan sejak zaman pra-Hindu-Budha, lho! Sebuah istana Hyang Gni Jaya atau Dewa Iswara di tengah alam yang masih sangat asri dan alami, pura ini sangat mempesona dengan latar belakang Gunung Agung.
Kalau melihat arti katanya, ternyata ditemukan beberapa versi. Dinas Kebudayaan Bali pernah menerbitkan sebuah buku dengan judul “Lempuyang Luhur” pada 1998. Di dalamnya disebutkan, bahwa "lempuyang" memiliki arti "sinar suci Tuhan yang terang benderang". Diambil dari kata “lampu” dan “Hyang” yaitu Tuhan. Sementara itu, versi lain memaparkan, lempuyang yang dimaksud adalah sejenis tanaman bumbu masak.
Versi lainnya lagi mengatakan bahwa lempuyang yang dimaksud adalah berasal dari kata “empu” atau “emong”, dengan latar belakang kisah Bhatara Hyang Pasupati ketika mengutus ketiga putranya untuk turun, mengemong, untuk menjaga kestabilan alam Bali.
Apa pun latar belakang nama Pura Lempuyang Luhur ini, yang pasti wisatawan dapat melakukan perjalanan ke kawasan ini sambil merasakan pengalaman dan sensasi yang indah. Di kawasan ini sudah disediakan jalur pendakian menuju puncaknya, baik melalui undakan tangga, yang juga digunakan oleh umat Hindu yang menjalankan sembahyang, atau dengan trekking.
Memasuki area pura ini gratis, kecuali jika kamu membawa kendaraan roda 4, maka kamu harus membayar parkir sebesar Rp 5.000. Memasuki pelataran pura, kamu akan menemukan Titra Pingit, yaitu air suci bagi umat Hindu. Titra Pingit dibutuhkan oleh umat Hindu untuk pelaksanaan upacara yadnya.
Yang menarik, kegiatan spiritual yang dilakukan itu selain dapat mendekatkan diri ke hadapan Ida Sang Hyang Widi, juga mendekatkan diri kepada alam, dan berbagai jenis tumbuhan yang subur di kawasan yang masih sangat alami ini. Jauh dari kepenatan kota.
Untuk menuju kawasan ini kamu bisa melalui beberapa rute, di antaranya lewat Banjar Gamongan, lalu melalui Pura Lempuyang Madya, Pura Telaga Sawang, Pura Pasar Agung, dan kemudian naik ke Lempuyang Luhur. Sementara itu, kalau kamu dari Desa Purwayu, kamu bisa lewat Pura Penyimpenan, Penataran Agung, Telaga Mas, Pasar Agung, lalu naik ke Lempuyang Luhur. Dari sini, untuk menuju pura kamu butuh menempuh sekitar 7,5 km.
Untuk memutuskan menggunakan jasa ojek atau jalan kaki, kembali lagi pada tujuanmu ke kawasan ini. Karena untuk cepat sampai di tangga Pura Lempuyang Luhur ini, kamu bisa koq menggunakan jasa ojek jika tidak datang dengan mobil atau motor pribadi. Itu kalau tujuanmu memang benar-benar refreshing dan berwisata alam untuk menikmati suasana berlibur, sedangkan kalau tujuanmu untuk wisata religi berjalan kaki dengan meniti tangga yang mencapai 1.700 anak tangga adalah pilihan yang harus kamu ambil dengan senang hati dan tulus. Setuju, kan?
Upside Down World
Salah satu tempat wisata unik di Bali yang berada di dalam ruangan adalah Upside Down World yang lebih dikenal dengan Ruang Terbalik. Jika kamu pernah melihat fotografi seolah objek sedang berada di ruangan terbalik, kamu pasti tahu tentang ini.
Konsep yang ada di tempat wisata ini memang diciptakan untuk menghasilkan sensasi seolah saat memasuki lokasi kita berada dalam kondisi tubuh yang terbalik. Awalnya, kamu akan merasa sedikit bingung karena penataan ruangannya yang serba terbalik. Namun, lama-lama kamu akan menjadi terbiasa dan justru sibuk dengan aktivitas selfie.
Tempat wisata Upside Down ini dibuka di Bali pada tahun 2016 di Jl. By Pass Ngurah Rai. Manajemen tempat wisata ini menyediakan layanan staf yang bakal membantumu baik dalam berfoto dan memandu kamu. Banyak juga konsep yang disediakan di sini yang melibatkan banyak sekali jenis-jenis perabot yang dipasang terbalik sehingga kamu tidak akan bosan atau kehabisan gaya untuk membuat foto-foto unik dan lucu.
Uniknya, Upside Down di Bali juga punya ruangan dengan tema “Balinese Room” di samping tema-tema lainnya yang mungkin juga ada di Upside Down di lokasi lain. Tidak ada tips khusus untuk mendapatkan foto-foto terbaik di sini. Namun, sebelum berpose dengan segala ekspresi, dengan semangat, alangkah baiknya kamu melakukan stretching dulu untuk mencegah otot-ototmu kaku dan tak sengaja cedera.
Untuk masuk ke dalam Upside Down World Bali, kamu perlu membayar tiket sebesar Rp 100.000 atau Rp 50.000 untuk anak-anak dengan tinggi maksimal 1,2 meter. Dengan Voucher Promo kamu bisa masuk dengan tiket Rp 75.000 untuk dewasa dan Rp 45.000 untuk anak-anak.
Setelah membayar tiket masuk, kamu harus melepas alas kaki dan menyimpannya di loker. Lalu, kamu akan ditemani oleh guest assistance untuk berkeliling Upside Down World Bali. Mulai tertarik dengan wisata unik di Bali ini?
Pantai Lovina
Berbicara tentang Bali pastinya memang tidak lepas dari pantai, ya. Bahkan, bagi sebagian orang hal itu sudah merupakan tempat wajib, untuk menikmati sinar matahari dan pemandangan sunrise dan sunset. Nah, di Bali bagian utara, kalau kamu ingin menikmati liburan di pantai yang beda dari pantai lain, kamu bisa juga koq, jalan-jalan ke Pantai Lovina. Di pantai ini, kamu tidak hanya bisa menikmati sinar matahari dan snorkeling keindahan bawah laut. Kamu juga bisa menyaksikan sekitar ratusan lumba-lumba, lho!
Jadi, Pantai Lovina yang masih sangat alami ini memiliki pasir pantai yang hitam. Di pantai ini, kamu masih bisa juga melihat banyak perahu nelayan. Agak beda dengan pantai yang berasa di selatan pulau ini, ya. Pantai Lovina yang berada di pesisir utara ini berjarak sekitar 10 km ke arah barat Singaraja, tepatnya di Desa Kalibukbuk, Kabupaten Buleleng.
Agar kamu sempat menyaksikan kelompok ratusan mamalia ini muncul di laut sekitar pantai, sebaiknya kamu sudah ada di pantai mulai jam 6 sampai 9 pagi. Namun karena munculnya secara alami, tetap ada faktor lain yang mempengaruhi, seperti faktor cuaca. Waktu terbaik untuk menyaksikan lumba-lumba pada pagi hari adalah pada musim kemarau.
Kamu jangan terlalu khawatir juga. Kalau kamu tidak ingin terlewatkan menyaksikan lumba-lumba, ada juga cara selain dengan menunggu di tepi pantai. Dengan jasa yang diadakan penduduk setempat, yang tentu saja membutuhkan sejumlah biaya untuk membawa wisatawan ke tengah laut tempat lumba-lumba berkumpul, dengan jukung alias kapal tradisional Bali. Wah, menyaksikan aktivitas lumba-lumba secara alami di habitatnya, sepertinya akan menjadi pengalaman yang menakjubkan!
Setelah menyaksikan ratusan lumba-lumba di tengah laut, kamu juga bisa melakukan aktivitas pantai lain yang juga seru di Pantai Lovina. Dengan membeli paket tambahan di sini, kamu bisa sekaligus snorkeling dengan harga terjangkau, dan tanpa batasan waktu. Paket tambahan itu akan memberikan fasilitas peralatan snorkeling, seperti fin, snorkel, kacamata selam, dan pelampung.
Dengan snorkeling, kamu akan bertemu berbagai spesies ikan hias yang cantik-cantik dan menyaksikan flora bawah laut. Asik, kan? Biaya untuk menyaksikan atraksi lumba-lumba ini Rp 100.000 untuk orang dewasa dan Rp 50.000 untuk anak usia 3 s/d 7 tahun. Sementara dengan snorkeling, kamu perlu membayar sebesar Rp 200.000 atau untuk anak sebesar Rp 150.000.
Angels Billabong
Tempat wisata unik di Bali lainnya yang juga menyediakan tempat buat aktivitas berenang adalah Angel’s Billabong. Tempat yang berada di Nusa Penida ini sudah cukup terkenal dengan adanya pantai dan laguna atau kolam pemandian yang letaknya terpisah. Dengan berenang di Angel’s Billabong ini, kamu akan merasakan sensasi berenang sambil memandangi laut lepas. Kamu bisa berendam di sini, merasakan kesejukan air yang mengalir tenang.
Meskipun air di Angel’s Billabong ini relatif tenang, kamu tetap akan dianjurkan untuk memperhatikan pasang surut air laut. Saat pasang, air laut akan terbawa ombak menembus bebatuan. Demi keamanan, kamu jangan berenang terlalu jauh ke perbatasan kolam dan lautan, ya!
Untuk menuju Angel’s Billabong dari Pantai Sanur ke Nusa Penida, kamu perlu menyeberang dari Bali dengan menggunakan public boat. Tarif boat berkisar antara Rp 100.000 sampai Rp 250.000. Lamanya perjalanan sekitar 1 jam. Setiba di Nusa Penida, untuk menuju Angel’s Billabong yang terletak di Kabupaten Klungkung, Banjar Sumpang, Desa Bunga Mekar, kamu masih perlu menggunakan motor.
Angel’s Billabong termasuk tempat wisata unik di Bali. Dengan alur sungai yang tampak bercabang-cabang ini, Angel’s Billabong ternyata adalah lokasi berupa muara aliran sungai yang menuju laut lepas. Tempat yang tidak seramai Bali sebelah selatan ini masih sangat alami dengan tumbuhnya lumut hijau di sekitar karang-karang di kawasan ini.
Dasar sungai yang tampak seperti cerukan kolam renang alami ini berpadu dengan karang dan ketika terkena sinar matahari berwarna hijau kekuningan, memancarkan keindahan alam yang sempurna.
Goa Gala Gala
Objek wisata Goa Gala Gala yang terletak di Pulau Nusa Lembongan ini tidak hanya menyuguhkan pemandangan pantai yang menawan serta pemandangan bawah laut yang indah untuk melakukan snorkeling. Goa Gala Gala juga menyediakan wisata unik yang patut untuk kamu kunjungi, yaitu berupa rumah bawah tanah, atau yang lazim disebut “underground house” oleh wisatawan asing.
Underground House ini dibangun oleh Mangku Byasa (almarhum) pada tahun 1961 dan pembangunannya memakan waktu selama 15 tahun. Bapak Mangku Byasa adalah seorang dalang. Menurut sumber Nusa Penida Post, selain di Goa Gala Gala ini, Mangku Byasa juga mendirikan rumah bawah tanah lain di lokasi yang berdekatan dengan Dream Beach.
Rumah bawah tanah yang bernama Rawan Kembang ini selesai dibangun pada 1962. Goa Gala ini hanya memiliki satu buah pintu masuk dan tidak terurus hingga dipenuhi semak belukar.
Pada rumah bawah tanah yang berada di Goa Gala Gala ini terdapat lorong dengan kedalaman 7 meter di bawah permukaan tanah dan terdapat pula sejumlah ruangan dengan beberapa sudut ruangan yang diberi penerang.
Ruangan dalam rumah bawah tanah ini juga memiliki fungsi berbeda, yaitu ruang tidur, ruang tamu, ruang meditasi, dapur, sumur, pelinggih, dan 2 bangunan semacam rumah adat untuk memajang kain-kain endek dan cepuk Nusa Penida.
Nah, apakah kamu mulai tertarik ingin berkunjung ke Goa Gala Gala juga? Terdapat 3 pintu masuk ke dalam goa yang bisa kamu pilih. Untuk masuk ke pintu utama goa ini, terdapat tangga dengan ketinggian sekitar 2 meter. Luas rumah bawah tanah ini sekitar 4 are.
Lucunya lagi, Goa Gala Gala ini dibuat dengan memanfaatkan banyak kotoran sapi yang dibakar, untuk memanaskan batu kapur yang hendak dipahat dan dibentuk. Hebat ya, pengetahuan Bapak Mangku Byasa?
Untuk dapat mengunjungi Goa Gala Gala ini, kamu perlu menyeberang dengan naik fast boat ke Dermaga Jungut Batu, Nusa Lembongan. Dari Pantai Sanur waktu yang dibutuhkan kurang lebih sekitar 30 menit. Kemudian, dari dermaga lanjut menuju ke lokasi Goa Gala Gala dengan menaiki kendaraan bermotor.
Untuk menikmati wisata di Pulau Nusa Lembongan ini, kamu bisa memanfaatkan paket tur yang disediakan. Harga paket tersebut berkisar Rp 250.000, mencakup biaya penyewaan mobil untuk keliling pulau ini. Tentu saja, itu di luar tiket untuk masuk ke Goa Gala Gala, ya. Kamu bisa masuk ke dalam rumah bawah tanah ini dengan membayar tiket sebesar Rp 20.000
The Devil's Tear
Selain Goa Gala Gala, di Nusa Lembongan juga terdapat wisata unik lain, yaitu The Devil’s Tear. Ya, kalau diterjemahkan memang kedengarannya menyeramkan: ‘tebing airmata iblis’. Kebalikan dari Angel’s Billabong di kawasan Nusa Penida, yang diterjemahkan menjadi ‘muara sungai malaikat’.
Biar bagaimana pun, Nusa Lembongan seiring waktu memang menunjukkan peningkatan dalam bidang pariwisata dengan meningkatnya wisatawan yang tertarik berlibur ke pulau ini. Wisata di Pantai Devil’s Tears memang menawarkan pengalaman dan pemandangan yang mempesona.
Devil’s Tears adalah kawasan wisata berupa pantai yang letaknya bersebelahan dengan Dream Beach. Tepatnya, Devil’s Tears berada di Desa Jungutbatu, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali. Jika kamu berkunjung ke pantai ini, kamu akan menyaksikan fenomena bagaimana ombak memecah karang.
Gelombang ombak begitu kuat hingga menghempas ke tebing-tebing karang dan menyembur ke udara. Yang membuatnya dinamakan Devil’s Tears adalah buih air laut yang jatuh di bebatuan karang seperti air mata yang tumpah ke laut.
Kalau kamu perhatikan di sana, tidak seperti pantai-pantai berpasir putih pada umumnya, Devil’s Tears justru dipenuhi tebing-tebing karang hitam. Pantai ini berbatasan langsung dengan Samudera Hindia yang bakal membuatmu takjub dengan pesona ombaknya yang dahsyat.
Sedikit tips untukmu, sebelum mengunjungi tebing Devil’s Tear ini sebaiknya kamu memantau cuaca lebih dulu. Tentu kunjunganmu akan lebih efektif rasanya jika dilakukan dalam cuaca cerah tak berhujan. Selain itu, jangan lupa untuk membawa berbagai perlengkapan selama menikmati liburan termasuk hal yang sepele seperti bekal air minum dan makanan. Sebagai tempat wisata alam, tempat ini agak jauh dari tempat belanja keperluan seperti makanan.
Jangan lupa juga untuk membawa kamera. Tentu kamu ingin dong, punya kenang-kenangan dan mengabadikan gambarmu bersama keluarga atau kekasih saat berada di lokasi sekeren Devil’s Tears?
Istana Air Taman Ujung
Istana Air ini berada di Taman Soekasada, atau yang juga dikenal dengan nama Taman Ujung. Taman Soekasada dibangun pada 1909 atas gagasan Raja Karangasem, I Gusti Bagus Jelantik dan dibangun oleh beberapa orang arsitek, yaitu Van Den Hentz asal Belanda, Loto Ang asal Cina, dan arsitek asal Bali yang disebut undagi.
Taman Ujung yang baru rampung pada 1921 ini dahulu dibuat untuk menjadi tempat peristirahatan Raja dan menjamu tamu penting raja. Di dalam taman ini, terdapat tiga buah kolam. Lalu, apa ya istimewanya taman air ini? Kenapa taman ini menjadi salah satu destinasi wisata unik di Bali?
Nah, ternyata jika kamu mengunjungi taman bersejarah ini, di dalam taman ini juga terdapat tangga. Di sana terdapat bangunan pilar tanpa atap yang bakalan menyuguhkan pemandangan yang istimewa kepada setiap pengunjung Taman Ujung Karangasem.
Pada bagian Tenggara, kamu bisa menyaksikan lautan, lalu di bagian Timur kamu bisa menyaksikan keunikan arsitektur Taman Soekasada ini. Di atasnya, kamu juga akan melihat bukit Bisbis yang hijau dan indah. Istana Air Taman Ujung ini sempat terkena dampak dari letusan Gunug Agung pada 1963.
Untuk masuk ke lokasi taman, setiap pengunjung perlu membayar tiket masuk sebesar Rp 5.000. Yang lucunya, kalau kamu membawa kamera maka akan ada biaya tambahan sebesar Rp 50.000. Tetapi bagi kamu yang berburu foto, tentu biaya itu akan terasa tidak masalah karena kamu akan mendapatkan background foto yang unik dan indah. Buktinya, memang banyak pengunjung yang datang untuk mengambil foto pre-wedding di taman ini.
Buat kamu yang punya rasa ingin tahu tentang sejarah taman ini, kamu bisa juga menyewa guide yang tahu tentang sejarah bangunan ini. Selain tentang kolam, guide tersebut bisa juga kamu jadikan narasumber sedikitnya mengenai Kerajaan Karangasem.
Marine Walk
Pernahkah kamu membayangkan dirimu bisa berjalan-jalan di bawah laut, lalu memandangi keindahan alam bawah laut secara langsung? Rasanya mungkin hampir mirip dengan berjalan-jalan di taman bunga karena suasana bawah laut yang berwarna-warni. Kamu bisa mendekati berbagai spesies ikan yang ramah. Alam bawah laut memang mempunyai pesonanya sendiri dengan berbagai flora dan faunanya yang khas.
Marine Walk adalah sebuah wahana yang ada di kawasan Sanur, di Jl. By Pass Ngurah Rai, tidak jauh dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Dari Jimbaran ke lokasi Marine Walk cukup ditempuh selama 1 jam perjalanan darat dilanjutkan menyeberang dengan biaya sekitar Rp 65.000.
Marine Walk cukup populer di kalangan wisatawan. Hal ini tentu tidak aneh lagi. Mirip dengan Seawalker, keberadaannya sangat membantu untuk menikmati pemandangan bawah laut, meskipun hanya selama 15 menit, apalagi buat wisatawan yang belum bisa snorkeling dan diving. Wahana ini menggunakan teknologi canggih, sehingga meskipun belum bisa berenang sekalipun, kamu tetap bisa masuk menikmati pemandangan bawah laut.
Sarana pernapasan dalam helmet juga tertata baik sekali. Jadi, kamu tetap akan menikmati aktivitas tanpa terganggu oleh gelembung udara hasil pembuangan pernafasan. Oksigen juga terdistribusi dengan lancar melalui helmet. Menarik, ya?
Kamu juga bisa meminta staff Marine Walk untuk mengambil fotomu dengan tambahan biaya Rp 100.000, kecuali jika kamu ingin menggunakan kamera pribadimu, pastikan kameramu jenis yang bisa bertahan, setidaknya di kedalaman 8 mdpl.
Nah, kalau kamu berminat mencoba, wahana ini dikenakan tarif sekitar Rp 725.000 untuk dewasa dan Rp 620.000 untuk anak-anak, tergantung tarif yang ditentukan pengelola.
The Deck Nusa Lembongan
Puas dengan berwisata unik di Bali, jangan lupa untuk memperhatikan kesehatanmu, lho! Nah, untuk urusan makan, jangan khawatir! Masih ada lho tempat makan yang juga menyediakan pemandangan yang tak kalah menyenangkan.
The Deck Cafe & Bar ini berada di Jl. Batu Karang Nusa Nusa Lembongan. Dari Sanur tempat ini mudah dicapai dengan speedboat selama 45 menit. Hotel ini berada dalam kawasan Hotel Batu Karang Lembongan Resort & Day Spa. Selama makan di restoran ini, kamu juga akan menikmati suasana dan pemandangan pantai yang sudah pasti menyenangkan. Apalagi, karena The Deck Cafe langsung menghadap laut, di sini pun kamu bisa menikmati sunset sekaligus kopi sore. Wah.. Menyenangkan sekali, pastinya!
Dengan jam buka 07.30 hingga 22.00 WITA, The Deck Cafe & Bar menyediakan berbagai menu dengan harga yang bervariasi dan cukup terjangkau, yaitu berkisar Rp 50.000 hingga Rp 200.000.
Nggak Bosan ya, Cuma ke Sanur dan Kuta?
Kalian nggak bosan cuma main ke Kuta dan Sanur saat di Bali? Padahal, destinasi wisata di Bali nggak cuma itu, lo. Masih banyak yang lainnya! Karena Bali itu bukan sekadar negeri 1000 dewa, tetapi negeri 1000 wisata. Jadi, kunjungi tempat wisata lain seperti yang ada dalam artikel ini yang nggak kalah menarik dengan Kuta dan Sanur.