- Ini Dia, 10 Rekomendasi Produk Perawatan Wajah Asal Korea yang Paling Banyak digunakan
- Raih Wajah Putih Berseri dengan 30 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah yang Aman untuk Digunakan Sehari-hari dari Para Ahli (2023)
- Rekomendasi 30 Sabun Kolagen yang Bagus untuk Kulit Tubuh
- 30 Produk Vaseline yang Bisa Membuat Kulit Sehat Berseri (2023)
- 10 Produk Favorit dari Zwitsal untuk Si Kecil
Gunakan Lotion Anti Jamur untuk Masalah Infeksi Jamur pada Kulit
Salah satu penyebab infeksi kulit adalah jamur. Gejala infeksi jamur pada kulit tergantung pada jenis infeksi yang dialami. Gejala umum yang dialami adalah ruam kemerahan dan rasa gatal. Ada juga yang menyebabkan kulit mengelupas.
Infeksi jamur pada kulit dapat muncul di berbagai area tubuh terutama daerah lipatan karena cenderung lebih lembab. Orang dengan daya tahan tubuh yang lemah, memiliki berat badan berlebih, menderita diabetes, keringat berlebihan, dan ibu hamil lebih rentan terkena infeksi jamur kulit.
Kebiasaan yang Menyebabkan Munculnya Jamur pada Kulit
Tidak Mengganti Pakaian Meski Berkeringat
Tak hanya akan menimbulkan bau badan atau rasa yang tidak nyaman, terus-terusan memakai pakaian yang penuh keringat dapat memicu infeksi jamur pada kulit, lho! Kondisi yang lembab adalah tempat favorit bagi jamur untuk tumbuh dan berkembang biak.
Maka, janganlah malas untuk mengganti pakaian. Dalam berpakaian, pilihlah pakaian yang bahannya sejuk, berpori, dan menyerap keringat seperti katun. Ini akan mencegah suasana lembab yang dapat menyebabkan tumbuhnya jamur.
Jarang Mandi
Rasa lelah setelah beraktivitas membuat orang melewatkan mandi. Beberapa menganggap tubuhnya masih cukup bersih karena seharian tidak melakukan aktivitas berat. Beberapa merasa malas mandi karena cuaca yang dingin.
Padahal, tanpa disadari, kotoran pada kulit dan sel-sel kulit mati sudah menumpuk. Hal ini dapat memicu jamur untuk berkembang biak secara berlebih menginfeksi kulit.
Tidak Memakai Alas Kaki di Lantai Basah
Kebiasaan ini sering dianggap sepele. Padahal, berjalan kaki alias nyeker adalah salah satu cara bagi mikroba untuk masuk dan menginfeksi kulit. Jamur tumbuh di lingkungan yang tertutup, lembab dan basah, termasuk lantai yang sering tergenang air.
Apabila jamur yang tumbuh di lantai itu diinjak oleh kaki telanjang, dan tidak membersihkannya dengan sempurna, maka jamur tersebut dapat dengan mudahnya menginfeksi kulit.
Tidak Mengganti Popok dan Pakaian Bayi
Bagian selangkangan, pantat, dan perut bagian bawah bayi sering menjadi sarangnya jamur karena area tersebut biasanya bersifat lembab, terutama karena sering tertutup popok. Apalagi jika membiarkan popok basah dipakai terlalu lama oleh si kecil.
Tumbuhnya jamur akan lebih cepat saat sirkulasi udara di dalam popok tidak lancar. Hal ini bisa terjadi karena bahan popok yang terlalu kedap atau memberikan ukuran popok yang kekecilan pada bayi.
Tak hanya popok, pakaian juga bisa menjadi penyebab infeksi jamur pada bayi. Si kecil yang aktif bergerak akan menghasilkan keringat lebih banyak sehingga menyebabkan pakaian menjadi lembab dan menjadi area yang menyenangkan bagi jamur berkembang biak. Maka, sebaiknya gantilah pakaian si kecil setiap 5-6 jam sekali terutama pada cuaca terik.
Mengenakan Pakaian Ketat
Beberapa orang merasa percaya diri saat memakai pakaian yang ketat untuk memperlihatkan tubuh yang indah. Akan tetapi pakaian ketat dapat memicu infeksi jamur kulit.
Ketika Anda memakai pakaian yang ketat, kulit akan sulit bernapas karena kekurangan oksigen. Keringat yang dihasilkan akan sulit menguap karena terhalang oleh sirkulasi yang buruk pada pakaian yang ketat. Timbunan keringat inilah yang lambat laun dapat memicu pertumbuhan jamur dan menginfeksi kulit.
Jenis-Jenis Penyakit Kulit yang Disebabkan Jamur
Kurap
Kurap bisa terjadi di semua area kulit. Penamaannya akan disesuaikan dengan lokasinya, misalnya kurap di kaki disebut tinea pedis, di lipat paha atau selangkangan disebut tinea cruris, dan di kulit kepala disebut tinea capitis.
Gejala kurap adalah ruam berbentuk cincin dengan bagian tepi yang lebih menonjol. Ruam berupa lingkaran ini dapat menyebar dan menimbulkan rasa gatal yang hebat.
Jock Itch
Jock itch adalah infeksi jamur kulit yang muncul di area selangkangan dan paha. Infeksi ini dapat menyebar ke area sekitarnya seperti bokong dan perut. Jamur kulit ini cenderung lebih banyak dialami oleh pria terutama yang berusia remaja.
Gejala umum jock itch adalah ruam merah yang terasa gatal. Terkadang kulit penderita juga tampak bersisik dan pecah-pecah. Sedangkan bagian tepi ruam dapat terkelupas dan lebih gelap.
Panu
Panu atau Tinea versicolor sering muncul pada bagian lengan, dada, leher, atau punggung. Penyebab infeksi jamur kulit yang dikenal dengan panu ini umumnya karena pertumbuhan jamur malassezia yang berlebihan.
Infeksi jamur yang satu ini biasanya ditandai dengan bercak berwarna terang maupun gelap pada kulit. Beberapa ciri khas panu lainnya adalah kulit kering dan bersisik, serta menimbulkan rasa gatal.
Rekomendasi Lotion Anti Jamur Untuk Berbagai Penyakit Kulit
Daktarin Krim Anti Jamur
Daktarin memproduksi beberapa macam obat antijamur, salah satunya adalah yang berbentuk krim salep. Daktarin mengandung zat aktif Miconazole Nitrate 2%. Miconazole merupakan salah satu zat aktif untuk membasmi jamur yang biasa diresepkan untuk pemakaian luar. Miconazole dapat digunakan untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit, seperti kurap, kutu air, panu, dan candidiasis.
Cara penggunaannya sangat mudah, tinggal mengoleskan Daktarin pada kulit yang mengalami infeksi jamur, sebanyak 2 kali sehari selama 2-6 minggu.
Mustela Barrier Cream
Mustela Barrier Cream merupakan krim yang diformulasikan spesial untuk digunakan sejak bayi lahir. Mustela dapat digunakan untuk mencegah dan mengobati ruam pada kulit bayi yang disebabkan oleh ruam popok, ruam karena terkena ASI, maupun ruam karena keringat. Mustela mengandung zat aktif Zinc oxide, Vitamin F dan Shea butter yang diindikasikan untuk menyembuhkan ruam popok dan melembutkan dan menenangkan kulit.
Tuangkan sedikit krim di telapak tangan, lalu oleskan pada bagian yang diinginkan secara merata.
Neo Ultrasiline
Neo Ultrasiline Cream dapat digunakan untuk mengobati infeksi jamur terutama Kandidiasis dan Pitiriasis Versikolor. Produk ini mengandung zat aktif Clotrimazole 1%. Clotrimazole merupakan obat golongan anti jamur berspektrum luas yang bekerja dengan cara berikatan dengan fosfolipid dalam membran sel yang mengubah permeabilitas dinding sel dan menghambat pertumbuhan jamur.
Oleskan pada bagian kulit atau bagian yang sakit 2-3 kali sehari selama 2-4 minggu.
Kalpanax Krim
Kalpanax krim mengandung zat aktif Miconazole Nitrate 2%. Produk ini dapat digunakan untuk mengobati berbagai infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur, seperti panu, kurap, dan kutu air.
Cara penggunaannya juga mudah. Setelah kulit dibersihkan, oleskan krim pada bagian yang terinfeksi setiap 2 kali sehari dan ratakan dengan jari. Lama terapi bisa 2-6 minggu tergantung dari tempat dan berat atau ringannya penyakit. Untuk mencegah kambuh kembali pengobatan harus diteruskan 10 hari setelah semua gejala menghilang.
Zwitsal Baby Lotion Extra Care
Zwitsal sebagai merek yang terkenal memproduksi produk untuk bayi memiliki produk berbentuk krim yang diperkaya dengan Zinc. Produk ini berkhasiat untuk meredakan ruam kemerahan akibat iritasi karena biang keringat atau terlalu lama memakai popok.
Produk ini teruji hypo-allergenic, sehingga baik untuk diaplikasikan pada kulit bayi yang sensitif sekalipun.
Canesten Cream Anti Jamur
Canesten mengandung zat aktif Clotrimazole 1% yang dapat menghambat pertumbuhan jamur dari berbagai infeksi jamur pada kulit seperti panu, kurap, kutu air, ruam popok, dan lain sebagainya.
Oleskan tipis pada bagian yang sakit 2-3 kali sehari sampai infeksi hilang.
Sleek Baby Antibacterial Diaper Cream
Produk Sleek Baby Antibacterial Diaper Cream digunakan untuk mencegah ruam dan iritasi pada area popok bayi. Produk ini mengandung Hypoallergenic dan sudah teruji tidak menimbulkan reaksi alergi dan iritasi.
Cara pemakaiannya cukup dengan mengoleskan Diaper Cream pada area yang terkena popok, setelah mandi atau pada saat mengganti popok. Pastikan seluruh bagian yang berlipat di selangkangan si kecil sudah dilap sampai kering, ya.
Myco Z Salep
Myco Z Salep mengandung nystatin dan zinc oxide. Kandungan nystatin pada Myco-Z berguna untuk mengobati infeksi jamur dengan cara merusak membran sel jamur. Sementara itu, zinc oxide digunakan untuk mengobati dan mencegah ruam di kulit akibat popok dan iritasi kulit ringan lainnya. Kandungan ini bekerja dengan cara membentuk pelindung pada kulit sehingga mencegah iritasi atau kelembaban.
Myco-Z adalah obat resep. Karena itu, hanya dapat dibeli dan digunakan dengan resep dokter. Adapun aturan penggunaan obat ini, yakni dioleskan tipis-tipis pada bagian yang terinfeksi, 2-4 kali sehari.
Thecort
Thecort adalah obat topikal yang mengandung miconazole nitrate 2% dan hydrocortisone 1% sebagai zat aktifnya. Thecort digunakan sebagai krim antibiotik untuk membantu mengobati infeksi kulit seperti panu, kadas, kurap, gatal-gatal dan infeksi akibat pertumbuhan jamur pada kulit. Thecort juga digunakan untuk membantu mengobati infeksi jamur yang menyebabkan perubahan warna, penggelapan kulit leher, dada, lengan atau kaki.
Thecort merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap penggunaan dan pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Pemakaian obat ini adalah dengan cara mengoleskannya tipis-tipis pada bagian kulit yang terinfeksi 3 kali sehari.
Fungiderm
Fungiderm mengandung zat aktif Clotrimazole yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi infeksi jamur pada kulit dan kuku.
Oleskan 2-3 kali sehari secara teratur selama 10-14 hari. Untuk infeksi pada jari membutuhkan waktu 1 bulan.
Jaga Kebersihan Diri agar Terhindar dari Infeksi Jamur
Infeksi jamur tidak hanya bisa diobati, tapi juga bisa dicegah. Salah satunya adalah dengan menerapkan gaya hidup bersih dan sehat, terutama yang terkait dengan kebersihan badan. Jika sudah terlanjur terkena, pilih salah satu rekomendasi produk dari BP-Guide di atas ya!